Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER

“PRILAKU DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB”

Dosen Pengampu : Irwansyah, M.Ag

Disusun Oleh Kelompok 2

1. Citra
2. Nurjanah

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
STIES-NU BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia nyalah penulis
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Karakter yakni tugas makalah kelompok.

Ucapan terimah kasih penulis kepada Irwansyah, M.Ag, selaku dosen pengampu mata
kuliah ini yang senantiasa membimbing dan memberi pengarahan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan benar.

Harapan penulis selaku pembuat makalah semoga tugas makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik dan lebih
bermanfaat untuk dibaca dan dipelajari.

Tugas makalah yang penulis susun ini masih memiliki banyak kekurangan, karena
pengalaman yang dimiliki masih sangat kurang, oleh karena itu penulis harap kepada para
pembaca dapat memaklumi atas hasil kerja yang telah penulis usahakan dengan semaksimal
mungkin ini.

Bengkulu, 05 Januari 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang masalah 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Perilaku Jujur 3
2.2 Butir-Butir Prilaku Jujur 4
2.2 Jujur Dalam Kegiatan Akademik 5
2.2 Jujur Dalam Kegiatan Non Akademik 9
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk
memotivasi pegawai dalam mendisiplinkan diri dalam melaksanankan pekerjain baik secara
perorangan maupun kelompok, disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk
mematuhi dan meneynangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan
penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk menghadapi tindakan
tersebut, pihak pemimpin sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga kerja
mulai dari hari pertama masuk, kedisiplinan tidak akan berjalan dengan baik apabila
kebijakan yang ada tidak diketahui dengan jelas aturanya. Pimpinan harus menjelaskan secara
rinci peraturan – peraturan yang sering dilanggar berikut rasional dan konsekwensinya.
Demikian pula peraturan / prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau
diperbaharui sebaiknya diinformasikan melalui diskusi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian dari disiplin dan tanggung jawab?
2. Apakah butir-butir disiplin dan tanggung jawab?
3. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan akademik?
4. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan non akademik?
5. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari?
6. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan sosial?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat dijelaskan tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Dapat menjelaskan pengertian dari disiplin dan tanggung jawab.
2. Dapat menjelaskan butir-butir disiplin dan tanggung jawab.
3. Dapat menjelaskan disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan akademik.

1
4. Dapat menjelaskan disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan non akademik.
5. Dapat menjelaskan disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
6. Dapat menjelaskan disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan sosial.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Disiplin dan Tanggung Jawab


1. Defenisi Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata
Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu
“disciple” yang berarti pengikut atau murid dan sekarang kata disiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai
kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua
disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan melaksanakan
disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan
belajar, bekerja, dan berusaha. Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan
melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit.
Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku
perorangan, kelompok, atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan,
ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku. Dari pengertian diatas kita dapat simpulkan
bahwa disiplin mengacu pada pola tingka laku dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya hastrat yang kuat untuk melakukan apa yang sudah menjadi peraturan di
masyarakat.
b. Adanya perilaku yang dikendalikan.
c. Adanyan ketaatan (obedience).
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan
mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Jadikanlah dirimu untuk
selalu menjadi pribadi yang disiplin seperi dengan mematuhi berbagai aturan yang telah
ditetapkan juga merupakan salah satu contoh cara disiplin diri, karena dengan kita mematuhi
peraturan yang ada, itu berarti sama halnya dengan kita sedang berusaha untuk menciptakan
suatu tujuan tertentu.

2. Bentuk-Bentuk Disiplin
Dari penjelasan disiplin d iatas maka dapat dijelaskan bentuk-bentuk disiplin seperti
yang disebutkan dibawah ini disiplin terbagi menjadi:
a. Disiplin dalam Menggunakan Waktu

3
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat
berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan
baik.
b. Disiplin dalam Beribadah
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat
didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah Subahanallahu wa'ata'alla
senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin.
c. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan
pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat,
diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
1. Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak
ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup.
2. Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta
ingin sebebas-bebasnya.
3. Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah.
4. Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun.
5. Longgarnya peraturan yang ada.
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan
mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan
proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman
tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan
santun dan erosi disiplin.
d. Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang
harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut.
Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh
disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa.
e. Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan
masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala
melaksanakan siskaling kerja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan
sebagaiannya.
4
f. Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam
disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan
sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan.
Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang
berlaku.

3. Defenisi Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa
indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makh
luk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia
mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mishba7.com/2015/03/pentingnya-kejujuran-bagi-kita.html (Diakses pada


tanggal 02 Januari, pukul 14.25 WIB)

http://www.kompasiana.com/sugengriadin/kejujuranakademik_552e582d6ea834bb4e8b4580
(Diakses pada tanggal 03 Januari, pukul 13.40 WIB)

Sulistyo H. Kerangka Konseptual. Dalam Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.
Yogyakarta. Kanisius IKAPI. 2011.

6
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010

Utorodewo, Felicia. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI; 2007.

Yahya I, Plagiarisme dan Karya Kita. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.

Koesoema A, Doni (2007), Pendidikan Karakter Menuju Strategi mendidik anak di  zaman
Global, PT Grasindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai