Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Standar Pelayanan Minimal Di Puskesmas

RIO ARIANDA

181108113462047

PROGRAM STUDI PEREKAM DAN


INFORMASI KESEHATAN
STIKARA SINTANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PUSKESMAS”

dengan tepat waktu.

Makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah IKM, yang diberikan oleh

Dosen. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen yang telah membimbing saya dalam

membuat makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat

kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan

kita semua. Semoga bermanfaat.Terimakasih.


DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.  Latar Belakang 1
B.  Tujuan 2
C.  Rumusan Masalah 2
D.  Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.  Pengertian 3
B.  Visi Dan Misi Puskesmas 3
C.  Peran Puskesmas 4
D.  Fungsi Puskesmas 4
E.   Struktur Organisasi 5
F.   Tata Kerja 5
G.  Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas 6
H.  Program Pokok Puskesmas 6
I.     Masalah-Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan Yang Muncul
Di Lingkup Puskesmas 8

BAB III PENUTUP 11


A.  Simpulan 11
B.  Saran 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan

Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem

pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu

itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan

P4M (Pencegahan, Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya

masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut

timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu

organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).

Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya

dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini

pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata

setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas

pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status

kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka

kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup

(Kepmenkes, 2004).

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian

wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama

meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan

kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta

masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang

sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.

B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Puskesmas

2. Mengetahui visi dan misi Puskesmas

3. Mengetahui peran puskesmase

4. Mengetahui fungsi puskesmas

C. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Puskesmas?

2. Apa visi dan misi Puskesmas?

3. Apa peran puskesmas?

4. Apa fungsi puskesmas?

D. Manfaat

Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi, fungsi, peran,

tujuan, struktur, tata kerja Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan

kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui

masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan

mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup

Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul

di lingkup Puskesmas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan

kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat

pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja

tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan

namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja

B. Visi dan Misi Puskesmas

1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat Indikator

Kecamatan Sehat:

a. lingkungan sehat

1) perilaku sehat

2) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

3) derajat kesehatan penduduk kecamatan

2. Misi Puskesmas

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan


d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya

C. Peran Puskesmas

peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan

nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di

Rumah Sakit

D. Fungsi Puskesmas

1) Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat.

3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

4) masyarakat di wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

rangka menolong dirinya sendiri.

2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut

tidak menimbulkan ketergantungan.

4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

5) Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program

E. Struktur Organisasi

1) Kepala Puskesmas

2) Unit Tata Usaha:

3) Data dan Informasi,


4)Perencanaan dan Penilaian,

5)Keuangan, Umum dan Kepegawaian

6)Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:

7)UKM / UKBM

8)UKP

9)Jaringan pelayanan Puskesmas:

10) Unit Puskesmas Pembantu

11) Unit Puskesmas Keliling

12) Unit Bidan di Desa/Komunitas

F. Tata Kerja

1) Kantor Camat → koordinasi

2) Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinkes

3) Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra

4) Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina

5) Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama

6) Lintas sektor → koordinasi

7) Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

G. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas

Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat.

Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar

Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur

kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan

dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai

(benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM)

diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM yang wajib diselenggarakan

oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM spesifik yang hanya
diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM wajib

meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi

masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan

promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan

kerja, pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal.

H. Program Pokok Puskesmas

Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun

fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun

demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

a. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )

b. Keluarga Berencana

c. Usaha Peningkatan Gizi

d. Kesehatan Lingkungan

e. Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan

g. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

h. Usaha Kesehatan Sekolah

i. Kesehatan Olah Raga

j. Perawatan Kesehatan Masyarakat

k. Usaha Kesehatan Kerja

l. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

m. Usaha Kesehatan Jiwa

n. Kesehatan Mata

o. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )

p. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan


q. Kesehatan Usia Lanjut

r. Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan

masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan

kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan

pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas

seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan

program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ).

Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh

Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan

dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam.

Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan

lain.

I. Masalah-Masalah mutu pelayanan kesehatan yang Muncul di Lingkup Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan

kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam

memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan

kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat

pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak

masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau

petugas kesehatan praktek lainnya.

Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap

pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan

seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis atau

anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari. Sehingga banyak


sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai dengan Standar

Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.

Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas, yang

dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis

yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan pada

puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada

apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga yang jatuh sakit saat

mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain mengantarnya ke

Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red) mengaku

telah kehabisan stok obat.

Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan

kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan

pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu, tidak

berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan kesehatan

yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat, petugas

puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga mempunyai

masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk atau penderita TB.

Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding upaya

promotif. Kemudian, perawat / bidan puskesmas biasanya aktif dalam BP, puskesmas

keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut, perawat / bidan

melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan pada pasien

dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika melakukan tugas tersebut tidak ada

supervisi dari siapapun, khususnya penanggung jawab dalam tindakan

pengobatan/medis. Tenaga perawat / bidan seolah-olah tidak menghargai kegiatan-

kegitan formalnya sendiri, karena mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal ini

berdampak kepada status kesehatan masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan

mungkin upaya kesehatan ibu dan anak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga

berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga


kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari

pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya manusia

dan fasilitas medik.

Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan

preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas menjadi

bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki otonomi yang

kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai

regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan masyarakat

diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak

swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada

permasalahan yang muncul di lingkup puskesmas.

misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya sampai jam 14.00 WIB,

kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang memiliki otoritas

untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum terbiasa mengelola

kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan yang berpengaruh

terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas.

BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih

menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak

hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi

tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus

dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta

komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh

masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat

memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat.

B. Saran

a. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan

dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh

b. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya

kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

c. Merestrukturisasikan peran Puskesmas

d. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat

e. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk

mengubah citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003

Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009. Jakarta.
Menuju Indonesia Sehat 2010.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai