Anda di halaman 1dari 9

Kisah ini menceritakan tentang seorang remaja di bawah umur yang di paksa

kedua orangtuanya menikah karena faktor ekonomi keluarganya yang tidak


sanggup membayar hutang piutang terhadap seorang rentenir

Narator :
Disebuah desa, hiduplah sebuah keluarga yang harmonis yaitu keluarga
pak adi. Pak Adi seorang buruh miskin, hidup keluarganya serba kekurangan, Ia
tinggal bersama seorang istri dan putri semata wayangnya yang bernama
presty, Presty yang masih berumur 17 tahun lulusan SMP dan tidak mampu
melanjutkan sekolahnya karena orangtuanya tidak mampu membiayai
sekolahnya. Dengan segala keterbatasan, keluarga pak adi masih saja masih
dipersulit dengan hutang kepada seorang rentenir di daerahnya, Setiap hari pak
Adi selalu di tagih untuk melunasinya, apa daya untuk makan sehari-hari saja
harus bekerja banting tulang. Suatu hari si rentenir mengajukan tawaran yang
tak terduga oleh keluarga pak adi, Yaitu menikahkan anaknya dengan Presty
anak pak Adi dengan dalih hutang keluarga pak adi akan terlunasi dengan
adanya pernikahan itu. Pak adi tentu saja ingin menyetujui tawaran tersebut,
tapi bagaimana dengan Presty ?...
Mari kita saksikan kisahnya,
Disuatu pagi,
Ibu (Alfi)
: Maafkan ibu sama bapak nduk, kami tidak ada jalan lain, hanya
dengan cara ini hutang-hutang kita bisa lunas.
Bapak (Adi) : Kalau kamu ndak mau menikah dengan anak ibu ilmy, Bapak
terpaksa harus menjual rumah, hanya ini harta kita satu-satunya.
Presty
: Apa ndak ada jalan lain selain aku harus menikah dengannya pak?
Kita bisa melunasinya dengan cara menyicil kan Bu/Pak?
Ibu

: Uang dari mana nduk?!

Adi
: Pikirkan baik-baik tawaran bapak ini, Bapak-ibu insyallah terima
apa pun keputsanmu, Ingat nasib keluarga kita ada di kamu nduk,
Presty

: (Tertunduk lesu )

(Narator)
Malam itu presty mengurung diri dikamarnya, memikirkan matang-matang
tawaran Bapak-ibunya tadi pagi, Menikah? Dengan laki-laki yang sama sekali
tidak dikenalnya? Kalau ini satu-satunya cara, mau tidak mau ia harus mau
menikah. Demi kelangsungan hidup keluarganya.
....

Keesokan paginya, teman presty Ika dan winda berkunjung kerumah


presty, mereka penasaran kenapa akhir-akhir ini presty jarang keluar rumah.
Ika & Winda : Assalamuallaikum
Ibu

: Waalaikumsallam

Ika

: Presty ada bu?

Alfi

: Oh ada, bentar ya ibu panggil dulu, ayo nak duduk dulu

Ika & winda : Iya bu


....
Presty

: Eh, winda-ika .. ada apa? Tumben-tumbenan maen kerumah?

Ika
: Gapapa pres, Cuma penasaran kamu kok ndak pernah main
belakangan ini? Lagi sakit ya?
Presty
: Ndak kok ka, Alhamdulillah sehat.. Aku Cuma lagi banyak pikiran
jadi lupa maen hehe
Winda

: Banyak pikiran apa pres? Cerita sama kita..

Presty
: Gimana ya? ... Eemm, aku lagi bingung, Aku...mau dinikahin
(menunduk)
Ika &winda

: Eh? Nikah? Sama siapa?

Presty

: Aku dijodohin sama anaknya Bu Ilmy

Ika

: Bu ilmy yang kaya itu?

Presty
terisak)

: Iya, aku mesti giamana ya ka? (suara terdengan serak & hampir

Ika

: Gimana ya pres, aku juga ga tau,

Winda
: Nda apa-apa pres, nikah aja sama anaknya bu ilmy, Bu ilmy kan
orang kaya apalagi Cuma punya anak satu, anaknya juga ganteng kalau kamu
nikah sama dia hidupmu bakal enak, keluargamu juga ga bakal susah lagi
Ika
: Hushh, kamu ini ngomong apa sih win, Presty ini kan masih 17
tahun, lagi pula dia juga ndak tau gimana anak bu ilmy, sifatnya,
kepribadiannya, Kalau mereka nikah gimana nasib rumahtangganya ntar?
Winda
: Keluarga bu ilmy ini kan udah berkecukupan, udah pasti masa
depan presty juga bakal baik, Inget keluargamu pres, kalau kamu nikah sama dia
keluargamu juga bakal hidup berkecukupan
Ika
: Kamu kira nikah itu tinggal ijab qabul? Gimana kedepannya juga
harus di pikir matang-matang, rencana punya anak juga harus dipikirin apalagi

presty ini kan baru umur 17 tahun masih masuk usia remaja, terlalu berisiko
kalau hamil dini
Winda

: Hallah ka,omonganmu udah kaya bu dokter aja -_-

Presty
: Tapi bener kata winda, mau gimana lagi? Ini demi keluargaku kan?
Insyaallah aku siap lahir-batin
Ika
: Kalau emang itu keputusanamu menikah sama anak bu ilmy, kita
Cuma bisa support kamu pres. Gini, aku punya usul kamu mending konsultasi ke
perawat puskemas aja, siapa tau mereka bisa membantu, Kalau memang kamu
ambil keputusan buat nikah sama dia mungkin bu perawat disana bisa bantu
gimana solusi-solusinya, khususnya untuk masalah berumah tangga diusia dini
Presty

: Makasih ya saran-sarannya, nanti aku omongin ke Bapak-ibu aku

Ika

: Yaudah pres, kita pamit ya, gimana baiknya kamu sendiri yg tau

Winda

: Semangat ya presty, kita pulang dulu.. Wassalamuallaikum

Presty

: Waalaikumsallam

...
Malamnya, Ibu & bapak sedang berbincang-bincang di teras rumah, Entah apa
yang diobrolkan, mungki nasib keluarganya nanti kalau-kalau anknya tidak mau
menikah dengan anak bu ilmy. Presty keluar kamarnya, malam ini dia akan
menjawab tawaran bapaknya tempo hari,
Presty

: Pak,Bu..

Ibu

: Eh nduk, ada apa?

Presty

: Presty mau ngomong sama Bapak-Ibu,

Ibu

: Iya nduk sini duduk samping ibu, mau ngomong apa to?

Presty
: Bu-Pak, apa benar tidak ada cara lain lagi? Maksud aku apa
ndak ada cara lain buat nebus hutang-hutang keluarga kita ke Bu ilmy?
Bapak
: Mau gimana lagi to nduk? Satu-satunya jalan ya kamu harus
menikah sama anak bu ilmy, atau kita jual rumah ini
Ibu
: Kalau rumah ini dijual kita harus tinggal dimana? Kita ini kan ndak
ada sanak-sodara disini?
(Presty menunduk dalam, membulatkan tekatnya untuk menjawab tawaran
bapaknya)
(Terdiam beberapa saat)
Presty

: Aku,....mau dinikahkan pak-buk

Ibu

: Yang benar nduk?

Presty

: Iya Bu, presty mau nikah sama anak bu ilmy,

Bapak

: Kamu yakin sama keputusanmu?

Presty

: Insyaallah yakin pak, ini kan demi keluarga kita ^^

Bapak

: Masyaallah nduk, matur nuwun ya nduk

Presty

: Iya pak, bapak ndak perlu terima kasih sama presty

Bapak
: Yasudah, Kebetulan Bu ilmy besok juga mau kerumah
menanyakan jawaban kamu, besok bapak bakal bilang ke Bu ilmy kalau kamu
bersedia menikah sama anaknya
Presty

: Iya Pak

Keesokan harinya, Bu Ilmy berkunjung kerumah Pak Adi


Bu Ilmy

: Assalamualaikum

Pak Adi
: Waalaikumsallam, eh bu ilmy, mari bu silahkan masuk, Buk,
Bu-ne ada bu ilmy (memanggil ibu yg sedang di dapur)
Bu Ilmy
: Langsung ke intinya saja ya pak, jadi bagaimana tawaran
saya tempo hari? Apa anak bapak mau dinikahkan dengan anak saya?
Pak Adi

: Alhamdulillah Bu, Presty bersedia menikah dengan anak Ibu

Bu Ilmy
secepatnya

: Bagus kalau begitu, jadi kita tentukan tanggal pernikahan

(Ibu membawa minuman dari dapur keruang tamu & duduk di samping bapak)
Pak Adi
: Kalau masalah tanggal, kami serahkan sepenuhnya sama
ibu & nak zainova
Bu Ilmy
lebih baik

: Baiklah, bagaimana kalau begitu minggu depan, lebih cepat

Pak Adi

: B-Baik bu, saya akan bicarakan ke presty

Bu Ilmy
: Baiklah, saya permisi dulu, dengan begini hutang keluarga
kalian terhadap keluarkan kami, saya anggap lunas
Pak Adi& Ibu : Alhamdulillah, terima kasih Bu (Salaman dengan ibu ilmy)

Sementara itu, Ibu-ibu tentangga sekitar yg sedang berbelanja yang melihat bu


ilmy berkunjung ke rumah Pak Adi saling menggosip-ria,
Bu Dinar
: Tuh bu, lihat? Denger-denger anak Pak adi si presty mau
dinikahkan dengan anak Bu lmy

Bu Holillah

: Ah, yang bener? Duh kenapa sampai bisa dinikahkan gitu bu?

Bu Eva
: Yah masa ndak tau sih Bu? Keluarga pak adi itu kan banyak
hutang sama keluarga Bu ilmy, denger2 sih mereka ga mampu bayar, Ya
akhirnya anaknya yang jadi korban
Bu Utari

: Wallah-wallah, kok ya tega banget anak yg jadi korban

Bu Dinar

: Lah anaknya juga mau-mau aja tuh kabarnya

Bu Eva
: Ya gimana ndak mau? Bu Ilmy itu kan orang punya, anaknya
juga ganteng, saya juga mau besanan sama Bu ilmy
Bu Holilah

: Tapi bu ilmynya yg ga mau besanan sama sampeyan hahaha

....

SATU MINGGU KEMUDIAN..


Tiba di hari yang dinantikan, hari penikahan Presty & Zainova anak Bu Ilmy
(Di kamar, presty sedang di make-up untuk persiapan pernikahannya yang akan
di gelar di KUA)
Ibu

: Gimana nduk? Kamu sudah siap?

Presty

: Insyaallah bu, Presty siap lahir-batin

Ibu
: Maafkan bapak-ibu ya nduk, demi keluarga kamu rela menikah
sama nak zainova
Presty
: Presty ikhlas bu, siapa tau ini memang jalannya (Mencium tangan
ibunya & Berpelukan)
Presty pun di iring ke KUA setempat, disana suah menanti calon mempelai lakilaki beserta keluarganya & Penghulu
Penguhulu
Pak Adi
Penghulu
Zainova

: Bagaimana? Apa kita mulai saja sekarang acaranya?


: Iya Pak, silahkan..
: Baiklah, nak zainova sudah siap?
: Siap Pak

Penghulu
: Bismillahirohmanirohim, Saya nikahkan engkau Zainova bin xxx
dengan ananda Presty Indah binti Adi Prayitno, dengan mas kawin emas 18
gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai
Zainova
: Saya terima nikahnya Presty Indah binti Adi Prayitno dengan
mas kawin tersebut dibayar tunai

Penghulu

: Alhamdulillahirobilallamin ... (Berdoa)

Presty pun resmi dipersunting zainova anak Bu Ilmy, tetangga sekitar juga ikut
perkunjung kerumah saling memberi selamat,
Ika

: Selamat ya pres, ndak nyangka kamu duluan yg ke pelaminan

Winda

: Iya selamat ya pres, duhh udah jadi Ny.Zainova :v

Presty
: Hehhe, iya makasih ya.. makasih juga saran-saran kalian tempo
hari (Bergurau dengan teman-temannya)
Sementara itu...
(Adegan Ibu-Ibu rempong)
Bu Hollilah

: Duuuhhh, udah resmi nikah aja si presty

Bu Eva
Bu Utari

: Iya, kasian banget loh ya masih kecil gitu dinikahkan


: Udah mapan dong ya hidup keluarga Pak Adi

Bu Dinar
: Ya pasti, orang si zainova itu kan anak tunggal, walaupun dinikahin
paksa tetep aja bakal hidup enak mereka, hutang Pak adi langsung lunas
semuanya
Bu Holillah

: Ga bisa bayangin gadis segitu gimana ntar kalau punya anak?

Bu Dinar
: Iya ya, anak sekecil itu kan kalau hamil kan beresiko, ntar kejadian
yang ndak-ndak gimana? (Bisik-bisik)
(Menggosip ria)

Beberapa hari kemudian setelah presty jadi istri Zainova, Presty tinggal dirumah
bu Ilmy, Zainova yang sudah bekerja di kantor kelurahan sehari-hari harus
meninggalkan presty dirumah yang lebih memilih mengurus rumah,
Tiba-tiba ibu alfi (bu presty) datang berkunjung kerumah bersama 2 perawat dari
puskesmas setempat,
Ibu & perawat

: Assalamualaikum

Presty
: Waalaikumsallam (Membuka pintu) Eh ibu? Ayo masuk bu
(Masuk kerumah-duduk)Ibu-ibu perawat ini Ini siapa bu?
Ibu
: Ini nduk, ibu bawa perawat dari puskesmas, mereka ini mau
memberi penyuluhan tentang masalah penikahan diusia dini
Presty
: Oalah, dulu ika temen presty juga pernah ngasih saran buat
konsultasi ke perawat puskesmas bu,

Ibu
: Nah iya makannya ibu bawa mereka kesini, kamu bisa tanya-tanya
soal masalah pernikahan diusia dini itu kaya gimana
Perawat
: Perkenalkan mbak, nama saya tutik ini teman saya riska, disini
saya mau memberi penyuluhan tentang pernikahan usia dini seperti yang
sedang mbak presty alami,
Presty

: Iya bu perawat, memang ada beberapa yang perlu saya tanyakan

Perawat
: Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu, jadi
pernikahan dini adalah pernikahan yg dilakukan pada usia perkawinan yang
kurang dari 20tahun, Remaja yg menikah diusia muda umumnya belum memiliki
jiwa dalam arti kemantapan berfikir dan berbuat , mau menang sendiri/egois,
mudah putus asa, tidak bertanggung jawab, hal ini karena mereka masih berada
pada tahap peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa
Presty
: Oh.. gitu ya bu, apa ada dampaknya ke organ reproduksi jika
menikah dibawah umur?
Perawat
: tentu ada, akibatnya seperti dari segi fisik, remaja itu belum kuat,
tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses
persalinan Anak usia 10-14 tahun memiliki kemungkinan meninggal 5x lebih
besar, selama kehamilan / melahirkan, di banding dengan perempuan 20-25 thn,
sementara itu anak perempuan berusia 15-19 thn memiliki kemungkinan dua kali
lebih besar .Kemudian pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang
melakukan fungsinya, Rahim baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20
thn,karena masa ini hormonal melewati masa maksimal. Pada usia 14-18 tahun
perkembangan otot2 rahim belum cukup baik kekuatan & kontraksinya sehingga
jika terjadi kehamilan rahim akan robek. Pada usia tersebut sistem hormonal tak
stabil mudah terjadi pendarahan & terjadilah abortus/keguguran, usia kehamilan
masih terlalu dini dari persalinan memperpanjang rentang usia reproduksi aktif,
hal ini dapat menimbulkan resiko kanker leher rahim.
Presty

: Bu, apakah ada dampak psikologisnya?

Perawat
: Ada, dampaknya itu terhadap mental yg belum siap untuk
menerima kehamilanyg sudah terjadi, akan merasa sendiri dan menyesal,
Bagaimana apa kamu sudah paham?
Presty
: Lalu keputusan apa yang harus saya ambil? Sementara saya
sekarang sudah menikah?
Perawat
: Karena mbak presty ini masih dalam usia remaja, akan lebih baik
kalau kehamilan ditunda dulu sampai usia mbak presty benar-benar cukup &
siap,Tentu harus di rundingkan dengan suami dulu, karena keputusan seperti ini
harus menyangkut kedua belah pihak suami & istri, bagaimana, apa mbak presty
sudah paham?
Presty
: Iya bu saya sudah paham, terima kasih atas solusi2nya, setelah ini
sya akan bicara dengan suami saya

Perawat

: Baiklah kalau begitu kami permisi dulu mbak,

Presty
: Iya bu terimakasih sudah menyempatkan datang kerumah &
terimakasih atas saran2nya
Ibu
bapakmu

: Ibu juga pamitan ya nduk, sudah siang ibu mau masak buat

Presty

: Iya buk, salam buat bapak (cium tangan)

Perawat

:Kalau begitu kami permisi mbak, Wassalamulalaikum

Presty

: Waalaikumsallam

Malamnya, Zainova & presty sedang mengobrol did alam rumah, Presty ingin
menyampaikan apa yang di sarankan perawat tadi siang
Presty
Zainova
Presty
dini
Zainova

: Mas, tadi siang ibuku kerumah sama perawat dari puskesmas


: Ibumu sama perawat kerumah ada apa?
: Tadi perawat2 itu memberi penyuluhan tentang pernikahan diusia
: Terus gimana? Mereka bilang apa?

Presty
: Mereka bilang pernikahan diusia dini cukup rawan termasuk juga
kehamilannya, aku ini kan masih 17 tahun, mereka bilang kalau hamil diusia 17
tahunan otot-otot rahim belum kuat & bisa terjadi keguguran, mereka juga
menyarankan untuk menunda kehamilan sampai aku cukup umur, ini juga aku
mau minta pendapat kamu juga, jadi gimana?
Zainova
: Kalau memang itu yang dibilang bu perawat, ya ndak apaapa, kamu memang masih remaja ndak baik juga kalau harus hamil cepat-cepat,
kita bisa tunggu sampai usia kamu sudah mencukupi
Presty
Zainova

(TAMAT)

END KE-2

: Makasih ya mas, sudah mau mengerti keadaan presty


: Iya..

Selepas Ibu & Perawat pergi, presty memikirkan apa yg di anjurkan oleh ibu-ibu
perawat tadi, menunda kehamilan memang pilihan yang paling baik, nanti jika
zainova pulang dia berencana mendiskusikan dengannya.

(TAMAT)

Anda mungkin juga menyukai