Disusun Oleh:
Kelompok I
Dosen Pengampu:
Kharisah Diniyah, S.S.T,M.M.R
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
C. ICD-10..........................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu proses
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem
Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun
khusus.Penyelenggaraan perkembangan pelayanan kesehatan, pemerintah
sedang menggalakkan pelaksanaan program JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan Sosial)
Kesehatan. Dalam proses pelaksanaannya BPJS Kesehatan mengikuti prinsip –
prinsip penyelenggaraan sebagaimana yang diatur dalam UU SJSN, yaitu
secara gotong royong, nasional, nirlaba, portability, transparan, efisien dan
efektif. Pelaksanaan program JKN tersebut merupakan implementasi dari UU
No 36 tahun 2009 yang menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau baik di
puskesmas, rumah sakit, ataupun sarana pelayanan kesehatan yang lain.
ICD-10 merupakan alat bantu bagi petugas koding dalam memberikan
kode atas penyakit dan tanda-tanda, gejala, temuan temuan yang abnormal,
keluha, keadaan social dan eksternal yang menyebabkan cedera atau penyakit,
seperti yang diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO). Sistem
klasifikasi penyakit merupakan pengelompokkan penyakitpenyakit yang
sejenis ke dalam satu grup nomor kode penyakit sejenis sesuai dengan
International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem
Tent Revision (ICD-10) untuk istilah penyakit dan masalah yang berkaitan
dengan penyakit. ICD-10 mempunyai tujuan untuk mendapatkan rekaman
sistematis, melakukan analisis, interpretasi serta membandingkan data
morbisitas dan mortalitas dari negara yang berbeda atau antar wilayah dan pada
waktu yang berbeda. Dengan ICD-10, semua nama dan golongan penyakit,
cidera, gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan akan menjadi sama di
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui System Informasi Rumah Sakit (SIRS) internal ?
2. Mengetahui SIRS internal dalam jaminan Kesehatan nasional ?
3. Mengetahui ICD-10 ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui System Informasi Rumah Sakit (SIRS) internal
2. Untuk mengetahui SIRS internal dalam jaminan Kesehatan nasional
3. Untuk mengetahui ICD-10
D. Manfaat
1. Agar dapa mengetahui System Informasi Rumah Sakit (SIRS) internal
2. Agar dapa mengetahui SIRS internal dalam jaminan Kesehatan nasional
3. Agar dapa mengetahui ICD-10
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4
1. Bridging BPJS
a. Pembuatan SEP BPJS
Modul ini digunakan untuk mengefesienkan Pendaftaran Untuk Pasien
BPJS. Bridging ini memungkinkan pembuatan SEP dilakukan melalui
One Medic SIMRS, dengan demikian proses pendaftaran pasien dapat
dilakukan lebih cepat karena single entry.
b. Pengendali plafon BPJS
Modul ini menampilkan alert/warning yang dibuat untuk mengetahui
tagihan pasien apakah telah mencapai plafon yang dicover BPJS atau
belum. Modul ini juga menyediakan laporan pengendalian asuransi
BPJS yang berfungsi sebagai controlling billing pasien BPJS.(One
Medic, n.d.)
masuk RS, Umur (hr) ketika masuk RS (pd bayi), Umur (hr) ketika keluar
RS, Jenis kelamin, Status keluar RS (outcome), Berat Badan Bayi Baru
Lahir (gr), Diagnosis Utama didasarkan
C. ICD-10
1. Pengertian ICD-10
merupakan pengkodean atas penyakit dan tanda-tanda, gejala, temuan-
temuan yang abnormal, keluhan, keadaan sosial, dan eksternal yang
menyebabkan cedera atau penyakit seperti yang telah diklasifikasikan oleh
WHO.
2. Tujuan ICD-10
Tujuan ICD-10 diantaranya adalah untuk mendapatkan rekaman
sistematis, melakukan analisis, interprestasi serta membandingkan data
morbiditas dari negara yang berbeda atau antar wilayah pada waktu yang
berbeda, untuk menerjemahkan diagnosis penyakit dan masalah kesehatan
dari kata-kata menjadi kode alfanumerik yang akan memudahkan
penyimpanan, mendapatkan data kembali dan analisis data, memudahkan
entry data ke database komputer yang tersedia
3. Klasifikasi ICD-10
a. Volume 1 merupakan daftar tabulasi dalam kode alfanumerik tiga atau
empat karakter dalam inklusi dan eksklusi, beberapa aturan
pengkodean, klasifikasi morfologis neoplasma, daftar tabulsi khusus
untuk morbiditas dan mortalitas, definisi tentang penyebab kematian,
serta peraturan mengenai nomenklatur.
b. Volume 2 merupakan manual instruksi dan pedoman penggunaan
ICD-10.
c. Volume 3 merupakan indeks alfabetik, daftar komprehensif semua
kondisi yang ada didaftar tabulasi (volume 1), daftar sebab luar
gangguan (external cause), tabel neoplasma, serta petunjuk memilih
kode yang sesuai untuk berbagai kondisi yang tidak ditampilkan di
dalam tabular list (volume 1) (Handayuni, 2020).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan system informasi manajemen di rumah sakit memberikan
dampak positif terhadap pelyanan yang diberikan kepada pasien sehingga
menjadi lebih efektif dan efisien, serta memudahan dalam mengakses laporan
real-time pasien, informasi lain mengenai pasien, data klinis masa lalu dan
banyak lagi yang dapat dilakukan dengan cepat dan mengarah pada hasil
terbaik. Selain itu penerapan SIRS yang diikuti dengan kemajuan teknologi
berbasis komputer yang mendukung proses manajemen rumah sakit serta
meningkatkan kualitas sumber daya menusia. sistem informasi rumah sakit
juga dapat mendukung proses perencanaan maupun pengambilan keputusan
secara akurat dan bersifat kredibel, Susunan sistem yang tertata atau terbentuk,
dapat meminimalisir kerugian atau hal yang merugikan sedini mungkin.
Dukungan internet menjadi faktor penting untuk dapat memperluas jangkauan
target pengguna aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang lebih
berkualitas dan terpercaya.
B. Saran
Aplikasi yang digunakan dalam SIRS diharapkan bisa dikembangkan
lebih lanjut dengan memberi tambahan pada layanan pemeriksaan rawat jalan
seperti penanganan operasi, layanan kehamilan. Selain itu dapat
mengembangan sistem pendaftaran secara online sehingga lebih memudahkan
pengujung untuk dapat melakukan pendaftaran secara online tanpa ke rumah
sakit.
8
DAFTAR PUSTAKA