Disusun Oleh :
Yoelva Giovanny E.S (11194992110104)
Banjarmasin, 2023
Menyetujui,
Banjarmasin, 2023
Menyetujui
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Midwifery Project yang berjudul “Sosialisasi Bahaya
Pernikahan Dini Pada Remaja Bagi Orang Tua/ Wali Di SMP 30 Wilayah Kerja
Puskesmas Terminal Banjarmasin” dengan baik dan tepat waktu. Dalam
penyusunan laporan penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Rektor Universitas Sari
Mulia.
2. Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan.
3. H. Ali Rakhman Hakim, M. Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia.
4. Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Universitas Sari Mulia.
5. Lisda Handayani, SST., M.Kes selaku Preseptor Pendidikan (PP) yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan dukungan.
6. Hj. Subaikah,AM.Keb selaku Preseptor Klinik (PK) yang senantiasa
memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan
laporan ini.
7. Seluruh teman-teman mahasiswa Program Studi Profesi Kebidanan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan dukungan baik
berupa motivasi maupun kompetisi yang sehat dalam penyusunan laporan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang ikut andil
dalam terwujudnya laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh
iv
v
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................3
1. Umum............................................................................................................3
2. Khusus...........................................................................................................3
D. Manfaat.............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
A. Konsep Teori.....................................................................................................5
vi
vii
BAB III..................................................................................................................14
A. Desain Program...............................................................................................14
F. Luaran Program..............................................................................................15
G. Metode Evaluasi..............................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................17
D. Pelaksanaan Program......................................................................................17
1. Deskripsi Program.......................................................................................17
2. Tujuan Program...........................................................................................18
3. Hasil Program.............................................................................................19
4. Keberlanjutan Program...............................................................................19
5. Evaluasi Program........................................................................................20
BAB V....................................................................................................................24
A. Kesimpulan.....................................................................................................24
B. Saran...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................28
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan orang tua juga memiliki peranan dalam keputusan buat
anaknya, karena keluarga merupakan pendidik anak pertama dan utama. Maka hal
tersebut berpengaruh dalam peranan keputusan untuk menikah yang dipengaruhi
oleh pengetahuan berdasar pendidikan. Peran orang tua sangat penting dalam
membuat keputusan menikah di usia muda dimana keputusan untuk menikah di
usia muda merupakan keputusan yang terkait dengan latar belakang relasi yang
terbangun antara orang tua dan anak dengan lingkungan pertemanannya.
Desiyanti (2015) Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Pernikahan
Dini Pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado diperoleh
9
bahwa terdapat hubungan antara pendidikan orang tua dengan kejadian
pernikahan dini yang berarti bahwa orang tua yang memiliki pendidikan rendah
memiliki peluang lebih besar untuk melaksanakan pernikahan dini dibandingkan
orang tua yang memiliki pendidikan tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat
pendiddikan orang tua memberikan pengaruh terhadap mementukan usia menikah
anaknya. Hasil penelitian yang sama yaitu penelitian Wulandari (2017) tentang
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Dini pada Wanita diperoleh
informasi bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan signifikan terhadap usia
menikah anak. Tingkat pendidikan yang tinggi dengan tingkat pendidikan yang
rendah menjadikan perbedaan pengambilan keputusan untuk menikah. Wanita
yang menikah di usia dini sebagian besar memiliki pengetahuan rendah
dibandingkan yang tidak melakukan pernikahan dini karena memiliki pendidikan
tinggi.
Pengetahuan orangtua juga berperan terhadap pernikahan dini yang terjadi
dimasyarakat. Banyak orangtua yang tidak begitu meperhatikan dampak yang
diakibatkan dari pernikahan dini. Orangtua cenderung menikahkan anaknya
terutama wanita ketika sudah selesai menempuh pendidikan menengah atas,
orangtua tidak begitu mempertimbangkan dampak psikologis bagi si anak dan
juga dampak jangka panjangnya seperti kesehatan anaknya ketika mengandung
nanti serta resiko melahirkan di usia yang masih muda. Terutama di daerah
pedesaan yang masih terpengaruh oleh pradigma masyakat agar anaknya tidak
menjadi perawan tua. Orangtua sepertinya belum mengetahui secara jelas
mengenai peraturan-peraturan pemerintah tentang pernikahan serta syarat-syarat
1
0
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan mini project melalui
“Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini Terhadap Remaja Bagi Orang Tua/ Wali Di
SMP 30 Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin “ sebagai bentuk upaya
untuk memfasilitasi permasalahan dan pengetahuan orang tua remaja di wilayah
kerja Puskesmas Terminal.
C. Tujuan
D. Umum
Sebagai upaya penambahan pengetahuan orang tua untuk mengetahui bahayanya
pernikahan dini pada remaja yang terjdi di SMP 30 Banjarmasin
E.Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengkajian wilayah dalam menentukan
masalah di Puskesmas Terminal Banjarmasin.
b. Mahasiswa mampu merancang desain program berdasarkan hasil pengkajian
wilayah di Puskesmas Terminal Banjarmasin
c. Mahasiswa mengimplementasikan program yang telah dirancang di
Puskesmas terminal Banjarmasin
1
2
F. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam meracang.
melaksanakan dan mengevaluasi program kesehatan dan atau penelitian
berbasis kesehatan remaja.
2. Bagi Tempat Pelayanan
Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Remaja khususnya di Puskesmas Terminal Banjarmasin.
3. Bagi Institusi
Dapat dijadikan sumber informasi atau bahan bacaan bagi mahasiswa
Universitas Sari Mulia Banjarmasin khususnya program studi profesi bidan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam melakukan mini
project pada kesehatan remaja.
4. Bagi Sasaran (Orang Tua)
Sebagai sarana informasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan
wawasan orang Tua terutama mengenai pengetahuan tentang pernikahan dini
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental (Hasbullah dalam Wungow, 2017).
Bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung dalam
kehidupan sebagai upaya untuk menyeimbangkan kondisi dalam diri dengan
kondisi luar diri. Proses penyeimbangan ini merupakan bentuk survive yang
dilakukan agar diri dapat mengikuti setiap kegiatan yang berlangsung dalam
kehidupan Saroni (2011: 10).
Pendidikan merupakan faktor penting bagi masyarakat, kualitas
masyarakat atau bangsa sangat bergantung pada pendidikan yang ada pada rakyat
bangsa tersebut ,Pendidikan akan memberikan dampak positif bagi para generasi
muda dan juga pendidikan akan meyiapkan generasi yang baik dan bagus bagi
Negaranya. Maka dari itu para pendidik harus membutuhkan keuletan dan
kesabaran didalam mengajarnya (syah, 2012:11).
Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuaan
umum seseorang termasuk di dalam peningkatan penguasaan teori dan
keterampilan, memutuskan dan mencari solusi atas persoalan-persoalan yang
menyangkut kegiatan di dalam mencapai tujuannya, baik itu persoalan dalam
dunia pendidikan ataupun kehidupan sehari-hari (Notoadmodjo 2014:77), jika
pendidikan formal dalam suatu organisasi merupakan suatu proses pengembangan
kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat.Kurikulum dalam pendidikan di Indonesia kita dapat
5
memperoleh banyak pengetahuan seperti pengetahuan tentang moral, agama,
kedisiplinan dan masih banyak lagi yang lainnya. Kurikulum dalam pendidikan
Indonesia pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah
atau di perguruan tinggi melalui bidang studi yang dipelajari dengan cara
pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta
menyimpulkannya.
Tujuan pokok pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat menjadi
orang-orang yang berpribadi, berperikemanusiaan maupun menjadi anggota
masyarakat yang dapat mendidik dirinya sesuai dengan watak masyarakat itu
sendiri, mengurangi beberapa kesulitan atau hambatan perkembangan hidupnya
dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun mengatasi
problematikanya (Ahmad, 2011: 3). Jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,
tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan (UU Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1).
Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi, memiliki pengertian adalah sebagai berikut.
1) Pendidikan Dasar
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi
melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba dengan sendiri. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat di pengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi
terhadap obyak. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmojo, 2014). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014)
pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal.
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk
mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun
tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan
terhadap suatu obyek tertentu (Mubarak, 2010). Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(overt behaviour).
Notoatmodjo (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
sangat banyak antara lain pendidikan, umur, pekerjaan, lingkungan, usia, serta
sistem sosial. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan
8
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-
hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Menurut Notoatmodjo (2014), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi
untuk berperan.
Notoatmodjo (2014) pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan
terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah
yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
Notoatmodjo (2014) usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang
belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
kematangan jiwa.
Notoatmodjo (2014), lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada
disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok. Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat
dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
Pendapatan adalah segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang
diterima sebagai balas jasa atau prestasi (Prayitno dalam Suhartatik, 2012: 18).
Menurut Biro Pusat Statistik, pendapatan yang diterima tidak hanya berupa uang
merupakan penghasilan yang diterima biasanya sebagai balas jasa, sumber utama,
gaji atau upah (BPS, 2006:31). Kondisi sosial ekonomi seseorang dapat dilihat
dari jenis pekerjaan, jumlah keluarga, tanggungan dalam keluarga, pendapatan,
pengeluaran, jenis tempat tinggal, kepemilikan kendaraan dan barang-
barang(Arifien, Edu Geography :2016)
Pekerja memiliki hak yang harus diterima salah satu hak nya adalah
menerima upah atau balas jasa. Untuk mewujudkan penghasilan yang layak maka
pemerintah menetapkan perlindungan yang layak yaitu penetapan upah minimum.
Upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok dan
10
2.2 Pernikahan
Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. Seseorang yang di bawah umur tersebut berarti
belum boleh melakukan pernikahan sekalipun diizinkan orang tua.
Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang larangan untuk
melangsungkan pernikahan dimana orang-orang tersebut mempunyai hubungan
persaudaraan yaitu pasal 8 Undang-Undang Pernikahan yang menyebutkan bahwa
suatu pernikahan dilarang antar dua orang apabila.
1) Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke bawah ataupun ke atas.
serviks.
g)Kehilangan kesempatan mengembangkan diri
20
2.3 Remaja
Menurut World Health Organization (2014) remaja atau dalam istilah asing
yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan merupakan seseorang yang
memiliki rentang usia 10-19 tahun. Dalam ilmu kedokteran remaja dikenal sebagai
suatu tahap perkembangan fisik, yaitu masa alat-alat kelamin manusia mencapai
kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan
tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna pula (Sarwono, 2013).
1. Remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.
2. Remaja adalah suatu masa ketika individu mengalami perkembangan psikologis dan
pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3. Remaja adalah suatu masa ketika terjadi peralihan dari ketergantungan sosial
ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat cepat, baik fisik
maupun psikogis. Perkembangan remaja laki-laki biasanya berlangsung pada usia 11
sampai 16 tahun, sedangkan pada remaja permpuan berlangsung pada usia 10 sampai
15 tahun. Perkembangan pada anak perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-
laki karena dipengaruhi oleh hormon seksual. Perkembangan berpikir pada remaja
juga tidak terlepas dari kehidupan emosionalnya yang labil (Sarwono, 2013).
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Remaja senang kalau
banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan mencintai diri sendiri
dengan menyukai teman- teman yang punya sifat yang sama dengan dirinya. Selain
itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang
mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis,
idealis atau materialis, dan sebagainya.
3. Remaja akhir (late adolescence)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan
pencapaian lima hal, yaitu :
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam pengalaman-
pengalaman baru.
d. Egosentrisme yaitu terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat
umum (the public).
memasuki perkawinan
1) Perubahan Ukuran Tubuh Perubahan fisik utama pada masa puber adalah
perubauan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan. Di antara anak-anak
perempuan, rata-rata peningkatan per tahun dalam tahun sebelum haid adalah 3
inci, tetapi peningkatan itu bisa juga terjadi dari 5 sampai 6 inci. Dua tahun
sebelum haid peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci. Jadi peningkatan keseluruhan
selama dua tahun sebelum haid adalah 5,5 inci. Setelah haid, tingkat pertumbuhan
menurun sampai kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar delapan belas tahun.
2) Perubahan Proporsi Tubuh Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan
proporsi tubuh. Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil,
sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari
daerah-daerah tubuh yang lain. Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di
bagian pinggul dan bahu, dan ukuran pinggang tampak tinggi karena kaki menjadi
lebih panjang dari badan.
23
3) Ciri-ciri Seks Primer Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber,
meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia sebelah
atau dua belas tahun berkisar 5,3 gram; pada usia enam belas tahun rata-rata
beratnya 43 gram. Tuba faloppi, telurtelur, dan vagina juga tumbuh pesat pada
saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi
matang adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran
darah, lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan
terjadi kira-kira setiap dua puluh delapan hari sampai mencapai menopause.
Periode haid umumnya terjadi pada jangka waktu yang sangat tidak teratur dan
Tidak tersedianya informasi yang akurat dan benar tentang kesehatan reproduksi
memaksa remaja melakukan eksplorasi sendiri, baik melalui media cetak, elektronik,
maupun pertemanan yang besar kemungkinan justru salah. Berkaitan dengan
pengetahuan kesehatan reproduksi, masih banyak remaja putri yang belum
mengetahuinya dengan baik
Peran orangtua merupakan satu hal yang penting dalam edukasi seksual pada
remaja. Apalagi saat ini masih belum banyak orang yang peduli terhadap risiko-risiko
yang bisa menyerang remaja “salah pergaulan” tersebut. Mulai dari ancaman
HIV/AIDS, angka kematian ibu yang meningkat karena melahirkan di usia muda,
hingga kematian remaja perempuan karena nekat mengambil tindakan aborsi.
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal
kematangan organ reproduksi pada remaja adalah perilaku seks bebas (free sex)
masalah kehamilan yang terjadi pada remaja usia sekolah diluar pernikahan, dan
terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Remaja melakukan
hubungan seks dapat disebabkan antara lain tekanan pasangan, merasa sudah siap
melakukan hubungan seks, keinginan dicintai, keingintahuan tentang seks, pengaruh
media massa (tayangan TV dan internet) yang menampakkan bahwa normal bagi
remaja untuk melakukan hubungan seks, serta paksaan dari orang lain untuk
melakukan hubungan seks. Pergaulan seks bebas berisiko besar mengarah pada
terjadinya kehamilan tak diinginkan (KTD).
5
\\ 26
BAB III
RANCANGAN PROGRAM
A. Desain Program
Desain program yang digunakan pada midwifery project ini dilakukan dalam satu waktu.
Pernikahan
Dini
Populasi yang dilakukan adalah seluruh orang tua/ wali di SMP 30 di Puskesmas
Terminal, Sasaran program pada midwifery project adalah orang tua/wali yang memiliki
1) Melakukan Penyuluhan kepada orang tua tentang bahaya pernikahan dini pada
Remaja
2) Menyiapkan materi paparan yang akan di paparkan dan dipresentasikan kepada orang
tua
28
3) Melakukan tes tanya jawab hasil dari presentasi yang sudah dijabarkan
Alat ukur dalam project ini berupa Tanya jawab langsung kepada orang tua siswa-
siswi. Project ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan serta pengetahuan kepada
orang tua dari siswa- dan siswi , diajukan dengan beberapa pertanyaan kepada sejumlah
1) Materi Peyuluhan
2) Leaflet
3) LCD
4) Laptop
5) Pulpen
6) Kertas
E. Luaran Program
Luaran program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta mendidik anak pada orang
tua dalam Bahaya Pernikahan Dini Pada remaja Bagi Orang Tua/Wali Pemberian
Pengetahuan kepada orang tua dapat mecegah peningkatan pernikahan dini, selain itu orang
tua dapat banyak wawasan dalam cara menangani mendidik,serta bisa menanamkan nilai
F. Metode Evaluasi
Metode evaluasi dalam mini project ini berdasarkan atas susunan berikut:
2. Menganalisis Situasi dari pengetahuan orang tua tentang pernikahan dini yang akan
dievaluasi
3. Menetapkan Masalah
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, F. (2017) Pernikahan Dini, Nikah Siri dan Perceraian (Studi Kasus Pada
Masyarakat Minang di Jorong Mawar, Nagari Lubuak Jantan, Lintau Buo Utara,
Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat). Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Available at: http://repository.usu.ac.id.
Badan Pusat Statistik (2016) “Analisis Data Usia Perkawinan Anak di Indonesia,” in.
Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
BKKBN (2010) Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak-hak Reproduksi Bagi Remaja
Indonesia. Jakarta: Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak- hakReproduksi.
hlm. 21-25