Anda di halaman 1dari 15

NAMA : ESTY WIDYA LESTARI

NIM : PO.62.31.3.18.208

PRODI : DIII GIZI REG XIX

TUGAS : DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

KASUS KOLITIS ULSERATIF

Seorang wanita, TB = 165 cm, BB = 61 kg, umur = 24 tahun. MRS dengan keluhan : Demam 38 oC, diare berdarah, kram perut, BB turun, pucat dan
lemah. Hasil pemeriksaan histologi : ditemukan radang dan abses pada kolon, epitel rusak dan sel goblet kolon menghilang. Pulmo : tampak fibroinfiltrate
pada parahiler kanan yang terproyeksi pada foto lateral di segmen posterior lobus medial paru kanan. Cor : besar dan bentuk normal. Sinus pleura kanan
tajam, anterior posterior tajam, kiri terpotong. Kesan : Pneumonia

Dilakukan pemeriksaan EGD tanggal 25 Mei 2015 diperoleh hasil bahwa pasien mengalami Colitis ulserativa. Obat yang diberikan : Antacid, Sucralfat,
Cefotaxim, Ciproloxaun dan infus NaCl 0.9% 20 tts/mnt.

Riwayat gizi : makan 2 – 3 x/hari, minum kopi setiap pagi, jarang konsumsi lauk hewani, sering konsumsi buah dan sayur, konsumsi nasi ½ piring tiap
kali makan, KH yang dikonsumsi : nasi, mie, ubi. Protein : tempe, tahu, kacang, telur, kadang-kadang daging ayam dan ikan. Sayur : nangka muda, papaya
muda, kacang panjang, labu siam, dan bayam. Buah : pisang, papaya dan jeruk.

Intake konsumsi makan dirumah : Energi 940.5 kkal, Protein 36.97 gram, Lemak 17.7 gram, Karbohidrat 162 gram.

Pasien terebut dirawat di kelas I


SKRINING GIZI MST (Malnutrition Universal Screening Tool)

1 BMI pasien (kg/m2)


a. >20 (>30 obese) Skor 0
b. 18,5 – 20 Skor 1
c. < 18,5 Skor 2
2 Persentase penurunan berat badan secara tidak
sengaja (3-6 bulan yang lalu)
a. <5% Skor 0
b. 5-10% Skor 1
c. <10% Skor 2
3 Pasien menderita penyakit berat dan/ atau tidak Skor 2
mendapatkan asupan makanan >5 hari
Skor total 0 menunjukan pasien berisiko rendah, skor 1 menunjukan pasien
dengan dengan resiko sedang dan skor ≥ 2 menunjukan pasien dengan resiko
tinggi

CATATAN ASUHAN GIZI ( NUTRITION CARE PROCESS = NCP )

Nama Pasien : Ny. A


Usia : 24 Tahun
Diagnosa Medis : Colitis ulserativa

Pengkajian Data Diagnosis Gizi Intervensi Gizi


Data Dasar Standar Problem Penyebab Tanda Tujuan Terapi diet Rencana
Pembanding diet Monev
(Nilai Normal)
1. Diagnosa medis
- Colitis ulserativa 1. Prinsip Diet : 1. Memantau
 Energi Tinggi perubahan BB
 Protein Tinggi ( timbang
2. Keluhan utama  Lemak Cukup perminggu)
 Ny A mengeluh demam Suhu Tubuh : NC- 1.4 Radang dan Diare Mengembal  Karbohidrat cukup
38°C, diare berdarah, kram 36-37ºC Gangguan abses pada ikan fungsi 2. memonitor
berdarah,  Serat rendah keadaan pasien
perut, BB turun, pucat dan fungsi kolon, epitel gastrointesti
lemah.
 Cairan cukup apakah masih
gastrointestinal. rusak, serta dan nal.
 Vitamin dan ada keluhan
sel goblet
Kram perut mineral cukup atau tidak (cek
kolon
menghilang. fisik/wawancar
3. Riwayat penyakit sekarang 2. Syarat Diet : a)
 Colitis ulserativa 1. Menghindari
makanan berserat 3. Memonitor
4. Riwayat penyakit dahulu asupan makan
- tinggi dan sedang pasien apakah
sehingga asupan sudah sesuai
5. Riwayat penyakit keluarga dengan yang
- serat maksimal 4 ( recall setiap
gram/hari. hari)
dianjurkan atau
2. Menghindari belum
susu, produk
6. Skrinning Gizi 4.Memonitor
susu, dan daging tingkat
 Pemeriksaan IMT Normal:
Antropometri 18,5 – 25 berserat kasar.
- TB : 165 cm pengetahuan
BBI: 58.5 kg 3. Menghindari gizi pasien
- BBA : 61 kg
- BBI : 58,5 kg makanan yang (wawancara)
- IMT : 22, 40 kg/m2
terlalu berlemak,
(normal)
terlalu manis,
terlalu asam, dan
 Pemeriksaan berbumbu tajam.
Laboratorium 4. Makanan dimasak
- Tidak ada
pemeriksaan terkait hingga lunak dan
Biokimia dihidangkan pada
suhu tidak terlalu
panas dan dingin.
5. Makanan sering
Suhu Tubuh :
Demam diberikan dalam
 Pemeriksaan 36-37ºC
Fisik/Klinis Ada gangguan porsi kecil
Hasil pemeriksaan histologi fisik dan klinis
6. Rendah serat ,
ditemukan :
- radang dan abses pada terutama serat
kolon, epitel rusak dan sel
goblet kolon menghilang. tidak larut air
- Pulmo tampak fibroin yang ditingkatkan
filtrate pada parahiler
kanan yang terproyeksi secara bertahap
pada foto lateral di segmen
7. Cairan cukup ,
posterior lobus medial
paru kanan. terutama bila ada
- Cor besar dan bentuk muntah
normal. Sinus pleura
kanan tajam, anterior
posterior tajam, kiri
terpotong. 3. Cara Pemberian :
- Kesan: pneumonia. Oral
- Dilakukan pemeriksaan
EGD hari ini diperoleh 4. Frekuensi makan : 3
hasil bahwa pasien kali makanan utama,
mengalami Colitis 3 kali selingan
ulserativa.
5. Jenis Diet : Diet
TETP
 Energi :
 Riwayat Gizi Sekarang 2.318,43 kkal 6. Bentuk makanan :
NI-2.1 Asupan Konsumsi Meningkatk
Makanan Lunak atau
Energi : 940,5 kkal (40,56 %  Protein : oral in adekuat. makanan Asupan an asupan
saring
kurang dari energi dan
yaitu masuk dalam kategori 86,94 gr makanan
kebutuhan, zat gizi
Defisit Berat) jarang yang lainnya
 Lemak : Kebutuhan Energi dan
konsumsi hingga
Protein : 36,97 gr (42,52 % 51,52 gr mengalami Zat Gizi
lauk hewani, mencapai
masuk dalam kategori Defisit dan konsumsi defisit : 100%.
 Karbohidrat : BEE = 655 + (9.6 ×
Berat) nasi ½ piring
376,74 gr  Energi
tiap makan BB) + (1.8 × TB) –
Lemak : 17,7 gr (34,35 % yaitu :
masuk dalam kategori Defisit (4.7 × U)
40,56%
Berat) = 655 + (9.6 × 61) +
 Protein (1.8 × 165) – (4.7 ×
Karbohidrat : 162 gr (43% yaitu
masuk dalam kategori Defisit :36,97 24)
Berat) % = 655 + 585 + 297 –
 Lemak 112.8
: = 1424.8 kkal
34,35% TEE = BEE × SF ×
 KH : AF
43% = 1424.8 × 1.2 × 1.2
= 2051.71 kkal +
13% = 2.318,43 kkal

(penambahan 13%
Meningkatk
 Riwayat Gizi Dahulu NB-1.2 Belum an karena demam suhu
- makan 2- kurangnya pernah Jarang pengetahua tinggi diatas 37°C)
3x/hari, pengetahuan mendapat Konsumsi n terkait zat
minum kopi terkait makanan edukasi gizi dan diet
dan zat gizi terkait Lauk untuk Range 5% = 2.202,5
setiap pagi,
jarang makanandan Hewani penyakit – 2.434,3 kkal
konsumsi zat gizi. Colitis
ulserativa.
lauk hewani
Protein = 15% x
- sering
2.318.43 / 4 = 86,94
konsumsi
gram
buah dan
Range 5% = 82,59-91,28
sayur, gram
NB-1.7 Belum Membantu
konsumsi
nasi ½ piring Pemilihan terpapar Minum kopi mengubah
makanan yang Informasi perilaku Lemak = 20% x
tiap kali setiap 2.318,43 / 9 = 51,52
salah terkait gizi. yang salah
makan Gram
pagi , dan terkait
makanan Range 5% = 48,9 – 54 gr
konsumsi
nasi ½ dan zat gizi
piring tiap Karbohidrat = 65% x
- KH yang 2.318,43/ 4 = 376,74
dikonsumsi kali Memperbai gram
berupa nasi, ki ketidak Range 5% = 357,9 –
mie, ubi. seimbangan 394,57 gram
caira dan
- Protein: Elektroit. Cairan infus :
tempe, tahu, NaCl 0.9% 20 tts/mnt
kacang, telur, 1 cc = 20 tetes makro
kadang- Mencegah Cairan infuse NaCl =
kadang Iritasi dan 20 x 60 x 24 jam =
daging ayam, Infamasi 28.800 tetes
dan ikan. lebih lanjut = 28.800 tetes/ 20
= 1440 cc
- Sayur: Mengistirah
nangka muda, atkan usus Kebutuhan Cairan :
pepaya muda, pada masa Kebutuhan cairan dalah
kacang akut sekitar 1 mililiter untuk
panjang, labu setiap kilokaori
siam, dan kebutuhan energi tubuh
bayam. = 1 x 2.318,43
= 2.318,43 mililiter
- Buah: atau 2,3 liter air .
pisang,
pepaya dan Edukasi :
jeruk.
- Meningkatkan
. pemahaman tentang
penyakit kolitis ulseratif
dan Diet Rendah Sisa I
 Riwayat Klien
Mengkonsumsi obat : dan Diet TETP (tinggi
- Antacid energy dan tinggi
- Sucrafalt protein) yang diberikan
- Cefotaxim serta agar adanya
- Ciproloxaun perubahan perilaku
- Infuse NaCl makan pada pasien
0,9% -Memberikan informasi
20tts/mnt mengenai bahan
makanan yang boleh
dikonsumsi :
1. Sumber Karbohidrat :
Bubur disaring, roti
dibakar, kentang di pure,
macaroni, mi, bihun
direbus, biscuit, krakers,
tepung-tepungan
dipuding atau dibubur
7. Lain-lain
2. Sumber Protein
-
Hewani :
Daging empuk, hati,
ayam, ikan digiling
halus, telur direbus,
ditim, diceplok air atau
sebagai campuran dalam
makanan dan minuman
3. Sumber Protein
Nabati :
Tahu ditim dan direbus,
susu kedelai
4. Sayur :
Sari sayuran
5. Buah-buahan :
Sari Buah
6.Minuman :
Teh, sirup, kopi encer
7.Bumbu :
Garam, vetsin, gula
-Memberikan informasi
bahan makanan yang
tidak dianjurkan seperti
1.Sumber karbohidrat :
Beras tumbuk, beras
ketan, roti gandum,
jagung, ubi, singkong,
talas, cake, tarcis, dodol,
tepung-tepungan yang
dibuat kue manis
2.Sumber protein hewani
Daging berserat kasar,
ayam, dan ikan yang
diawet, digoreng kering,
telur diceplok, udang dan
kerang, susu dan produk
susu
3.Sumber protein nabati :
Kacang-kacangan seperti
kacang tanah, kacang
merah, kacang tolo,
kacang hijau, kacang
kedelai, tempe, dan
oncom.
4.Sayuran :
Sayuran dalam keadaan
utuh
5.Buah –buahan :
Buah dalam keadaan
utuh
6.Minuman :
Teh dan kopi kental,
minuman beralkohol, dan
mengandung soda.
7.Bumbu :
Bawang, cabe, jahe,
merica,ketumbar, cuka
dan bumbu lain yang
tajam
-Memberikan informasi
mengenai makanan yang
seimbang sesuai dengan
kebutuhan
-Memberikan infromasi
tentang pola hidup yang
baik dan sehat
Perencanaan Menu Dalam Penukar

Bahan Makanan Penukar Energi Protein Lemak KH


Makanan Pokok 6 1050 24 0 240
Lauk Hewani 4 380 40 24 0
Lauk Nabati 4,5 360 27 13,5 36
Sayur 4,5 225 13,5 0 45
Buah 3 120 0 0 30
Gula 3 120 0 0 30
miyak 5 225 0 25 0
jumlah   2480 91 49 381
Perencanaan Menu dalam sehari

Bahan Makanan Penukar Pagi Selingan Siang Selingan Malam


Makanan Pokok 6 1 1 2 1 1
Lauk Hewani 4 1 0 2 0 1
Lauk Nabati 4,5 2 0 1½ 0 2
Sayur 4,5 2 0 1 0 1½
Buah 3 1 0 1 0 1
Gula 3 1 0 1 0 1
minyak 5 0 0 2 0 3

Pembagian menu dalam sehari

Waktu Menu Bahan makanan Berat Penukar


(gram)

Pagi Nasi Tim Nasi Tim 1

  Telur rebus Telur Ayam 1

  Tahu Tim Tahu 2

  Kaldu sayuran Wortel 1

  Labu siam 1

  Buah Buah papaya 1

 Snack Roti Bakar Roti 1

siang Nasi Tim Nasi Tim 1

  Bihun rebus Bihun 1

  Hati goreng Hati ayam 1

  Telur ceplok Telur ayam 1

  Minyak Minyak goreng 2

Tempe tim Tempe ½

Tahu tim Tahu 1

Kaldu sayur Bayam 1

  Jus alpukat Buah Alpukat 1

  Gula Gula pasir 1


 Sncak kentang di pure Kentang 1

Malam Nasi tim Nasi Tim 1

Ayam goreng Daging ayam giling ½

Hati goreng Hati ayam ½

Tahu tim Tahu 1

Tempe bacem Tempe 1

Minyak goreng Minyak goreng 3

Kaldu sayur Wortel ½

Labu siam 1

Jus buah Jus jeruk 1

Gula Gula pasir 1

Anda mungkin juga menyukai