Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

TATALAKSANA DIET UNTUK PASIEN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DOSEN PENGAMPU: Leni Sri Rahayu

NAMA/NIM/KELAS :

NABILA TRI WAHYUNI


5E
1805025051

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2020
A. GAMBARAN UMUM
Ny. N usia 26 tahun seorang pegawai swasta yang sedang hamil pertama
memasuki usia kehamilan 17 minggu. Pendidikan S1, suaminya bekerja sebagal
penanggung jawab gudang di suatu mall di kota X. Ny N mengeluh mual, setiap kali
makan dan minum mengalami muntah, dalam sehari muntah lebih dari 6 kali, seminggu
terakhir nafsu makan menurun. la tampak lemah. Sebelumnya, Ny. N dan anggota
keluarga tidak pernah mengalami kondisi ini. Ny N berobat ke Rumah Sakit dan dokter
menyatakan Ny N mengalami Hiperemesis Gravidarum.
Hasil pemeriksaan sebagai berikut:
 Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, Respirasi: 22 kali/menit, suhu : 37℃
 Kadar Hb : 10,8 g/dl
 Kadar Hematokrit : 33,2 %
 Berat badan : 47 kg, tinggi badan : 152 cm
 Lingkar Lengan Atas : 25,5 cm
Hasil anamnesa gizi sebelum sakit: pola makan 3 kali sehari, makanan selingan 2
kali, tidak ada pantangan makanan maupun alergi terhadap makanan. Lauk hewani dan
nabati lebih suka ikan, ayam, telur, dan tahu. Konsumsi sayuran 4-5 kali/minggu,
konsumsi buah 5-6 kali/minggu. Saat ini rawat inap di RS, diberi makanan lunak berupa
nasi tim.
Hasil recall asupan makanan: asupan energi 1020 kkal, asupan protein 38 g,
asupan lemak: 9,5 g, asupan karbohidrat: 198 g, asupan Fe: 14,2 g.
Keluhan mual dan muntah masih ada, Asupan cairan (minum) + 1,5 gelas/hari.
Ny N dipasang infus RL untuk mengganti cairan dan elektrolit tubuh, dan mendapat
terapi obat antiemesis.

B. ANAMNESIS
1. Data Umum Pasien
Nama : Ny. N
Usia : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : S1

2. Skrinning pasien
Malnutrition
Screening Tools
(MST)    
No. Parameter Skor
Apakah terjadi sebuah penurunan asupan makan selama 3 bulan
1. terakhir pada pasien ?  
a. Penurunan napsu makan tingkat berat 3
b. Penurunan napsu makan tingkat sedang 2
c. Penurunan napsu makan tingkat rendah  1
d. Tidak ada, penurunan napsu makan 0
Apakah terjadi penurunan BB yang tidak diinginkan selama 3
2. bulan terakhir ?  
  a. Tidak ada penurunan berat badan 0
  b. Ada penurunan berat badan 1
  SKOR MST  0
*KET MST : 0 – 1 (tidak berisiko)
2 – 4 (berisiko malnutrisi)
Maka kesimpulannya bahwa pasien Ny. N tidak berisiko malnutrisi karena
dari hasil MST beliau menunjukkan skor 1.

3. Riwayat medis pasien/keluarga


 Pasien terdiagnosis Hiperemesis Gravidarum
 Pasien 2 hari yang lalu menjalani pembedahan batu empedu.

C. ASSESSMENT
1. Client History [CH]
Jenis Indikator Indicator Interpretasi
Data Personal - Usia : 26 Tahun
- Jenis kelamin : Perempuan -
- Pekerjaan : Pegawai swasta

Riwayat Medis - Pasien terdiagnosis - Dapat dilihat dari keluhan


memiliki Hiperemesis pasien, pasien mengeluh
Gravidarum mual, setiap kali makan dan
minum mengalami muntah,
dalam sehari muntah lebih
dari 6 kali.

2. Antropometri [AD]
Jenis Indikator Data Interpretasi
Berat Badan 47 kg -
Tinggi Badan 152 cm -
Lingkar lengan atas 25,5 cm Normal (>23,5)
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100) Status gizi
= (152 – 100) – 10% (152 – 100) = BBA/BBI x 100%
= 52 – 5,2 = 47 kg/46,8 kg x 100%
= 46,8 kg = 100,4% BB normal (90%-110%
BBI)

IMT = BB/TB2 Berat Badan Normal (18,5-24,9


2
= 47 / (1,52) kg/m2), Kemenkes 2013
= 20,34 kg/m2
Maka berdasarkan hasil klasifikasi kategori IMT pasien menurut standar
Kemenkes 2013, hasil dari IMT menunjukkan bahwa pasien termasuk kategori
Overweight dan seharusnya BBI pasien adalah 46,8 kg

3. Biokimia [BD]
Indikator Hasil Normal Keterangan
Hemoglobin 10,8 g/dl 12 - 16 g/dl Rendah
Hematokrit 33,2 % 34,9 – 44,5 % Rendah
Pasien mengalami Anemia dikarenakan kadar Hemoglobin dan Hematokrit pasien
yang rendah.

4. Clinical/Pemeriksaan Fisik Klinis terkait Gizi [PD]


NO Indikator Hasil Normal Keterangan
.
1 Tekanan Darah 110/80 mmHg 110/70–120/80 mmHg Normal
2 Suhu Tubuh 37℃ 36,5 - 37 °C Normal
3 Denyut Nadi 80x/menit 60 – 100x/menit Normal
4 Respirasi 22x/menit 12-20x/menit Tinggi
Tampak Fisik Pasien : pasien tampak lemah

5. Dietary/Food History [FH]


 Pola makan 3 kali sehari
 Makanan selingan 2 kali
 Tidak ada pantangan makanan maupun alergi terhadap makanan.
 Lauk hewani dan nabati lebih suka ikan, ayam, telur, dan tahu.
 Konsumsi sayuran 4-5 kali/minggu
 Konsumsi buah 5-6 kali/minggu.
Hasil Anamnesa pola makan pasien :

Nilai Gizi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)


Asupan Oral 1020 38 9,5 198
Keb. Gizi 1654,8 62 18,38 310,27
%Asupan 61,6 % 61,29 % 51,68 % 63,81 %
Dari hasil anamnesa asupan oral pasien, menunjukkan bahwa %asupan energi,
lemak, protein, fe dan karbohidrat <80% dari nilai kebutuhan normalnya.
D. DIAGNOSA
1. Daftar Masalah
 Asupan oral pasien inadekuat
 Asupan cairan pasien inadekuat
 Pasien mengalami anemia
 Pasien mengalami Hiperemesis Gravidarum
2. Analisis Masalah
 Pemeriksaan fisik pasien lemah dan pasien memiliki keluhan mual dan
muntah
 Kadar nilai hemoglobin dan hematokrit pasien rendah
 Pasien mengalami penurunan selera makan
3. Diagnosa Gizi
a. Domain Intake
 (NI.2.1) Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya keluhan mual dan
muntah yang dirasakan pasien ditandai dengan % asupan energi, protein,
lemak, karbohidrat yang <80% nilai kebutuhan normal.
 (NI.5.1) Peningkatan kebutuhan zat gizi Fe berkaitan dengan pasien
mengalami anemia ditandai dengan pemeriksaan fisik pasien lemah dan kadar
nilai hemoglobin pasien rendah yaitu 10,8 g/dl

E. INTERVENSI
1. Terapi diet
a. Tujuan diet :
 Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis
 Secara berangsur memberikan makanan cukup kalori dan zat gizi
yang cukup
b. Nama diet : Diet Hiperemesis II dan penambahan TTD
c. Prinsip diet :
 Makan porsi kecil tapi sering
 Hindari cairan 1-2 jam sebelum/setelah makan
 Makanan yang tidak berlemak
 Kurangi kontak dengan makanan yang berbau keras
d. Jenis diet dan jumlah : Rendah Lemak & 1700 kkal
e. Syarat diet :
 Tinggi karbohidrat (75% dari kebutuhan E)
 Rendah lemak (10% E)
 Protein sedang (15% E)
 Cukup cairan, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan
penderita (7-10 gelas)
 Makanan dalam bentuk kering
 Makanan mudah cerna & tidak merangsang
 Porsi kecil tapi sering
 Secara berangsur diberikan makanan yang memenuhi syarat gizi
f. Bentuk makanan : Makanan Biasa
g. Frekuensi Pemberian : 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan
h. Rute Pemberian : Melalui Oral
i. Perhitungan kebutuhan zat gizi :
Rumus Mifflin :
 RMR = (10xW) + (6,25xH) – 5(A) – 161
= (10x47) + (6,25x152) – 5(26) - 161
= 1129 kkal
 TEE = RMR x AF
= 1129 x 1,2
= 1354,8 kkal
 Trimester II = 1354,8 + 300 kalori
= 1654,8 ~ 1700 kkal

Perhitungan kebutuhhan zat gizi makro :


 Energi = 1654,8 kkal
 Karbohidrat = 75% x 1654,8 = 1241,1 / 4 = 310,27 gr
 Protein = 15% x 1654,8 = 248,22 / 4 = 62 gr
 Lemak = 10% x 1654,8 = 165,48 / 9 = 18,38 gr

Toleransi :
 Energi = 5% (-1572,06) (+1737,54)
 KH = 5% (-294,7) (+325,27)
 Protein = 2,5% (-60,45) (+63,55)
 Lemak = 2,5% (-17,9) (+18,8)

j. Perhitungan distribusi bahan makanan, Distribusi satuan penukar,


Analisis Bahan Makanan dan Susunan menu sehari
DBMP
Bahan Makanan SP Energi Protein Lemak Karbohidrat
Karbohidrat 3.5 612.5 14 0 140
P. Hewani RL 2 100 14 4 0
P. Nabati 3 225 15 9 21
Sayuran B 3 75 3 0 15
Buah-buahan 5 250 0 0 60
Susu Tanpa L. 2 150 14 0 20
Minyak 1 50 0 5 0
Gula 4 200 0 0 48
Jumlah 1662.5 60 18 304

Distribusi Satuan Penukar


Sian Sel.malam
Bahan makanan SP Pagi Sel. Pagi Sel. Sore Malam
g
3.
1.5 1 1
Karbohidrat 5
P. Hewani RL 2 - 1 1
P. Nabati 3 1 1 1
Sayuran B 3 1 1 1
Buah & Gula 9 - 3 1 3 1 2
Susu Tanpa L. 2 1 -
Minyak 1 1 -
Jumlah 5.5 3 5 3 5 2

Waktu Menu Bahan Makanan


Pagi Salad makaroni Wortel
07.00 Brokoli
Lettuce
Kacang merah
Macaroni
Mayonnaise
Susu Susu skim cair

Selingan Pagi Smoothies buah naga merah Buah naga merah


10.00 Madu
Siang Nasi Nasi beras giling
12.00 Sayur sup ayam Daging ayam tanpa kulit
Wortel
Brokoli
Buncis
Jagung muda
Pepes tahu Tahu
Buah Pepaya
Penambahan fe Tablet tambah darah
Selingan Sore Kolak pisang Pisang kapok
15.00 Gula
Malam Mashed potato Kentang
Chicken teriyaki Daging ayam tanpa kulit
18.00 Salad sayur Wortel
Brokoli
Kacang merah
Buah Semangka
Selingan malam Susu kurma Susu skim cair
20.00 Kurma

TKPI
Berat Energi Protein Lema KH Serat Na Vit C
Waktu Nama masakan Bahan makanan
(g) (g) (g) k (g) (g) (g) (mg)
Salad makaroni Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95 0,5 35 9
Brokoli 50 17 1,41 0,185 3,32 1,3 16,5 44,6
Lettuce 25 - - - - - - -
07.00 Kacang merah 20 28,8 2 0,2 5 0,7 1,2 -
Macaroni 100 353 8,7 0,4 78,7 4,9 5 -
Mayonnaise 20 47,6 0,074 4,44 1,846 - 165,4 -
Susu Susu skim cair 200 72 7 0,7 35,7 - 76 7
Smoothies buah Buah naga 100 128,0 1
71 1,7 3,1 9,1 3,2
naga merah merah
10.00
0,05 1,56 1,04
26 76,44 00,078 - 20,67
Madu 2
Nasi Nasi beras 0,2 27 -
100 357 8,4 1,7 77,1
giling
Daging ayam - 43,6 -
40 119,2 7,28 10 -
Sayur sup ayam tanpa kulit
12.00
Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95 0,5 35 9
Buncis 50 17 1,2 0,15 3,6 0,95 4 5,5
Pepes tahu Tahu 110 88 11,99 5,17 0,88 0,11 2,2 -
Buah Pepaya 110 50,6 0,55 13,2 13,42 1,76 4,4 85,8
2,56 4,5 4,05
49,05 0,36 0,225 11,835
Pisang kepok 45 5
15.00
Kolak pisang 102,4 - 0,26 -
- - 24,44
Gula 26 4
Mashed potato Kentang 210 130,2 4,41 0,42 28,35 1,05 14,7 44,1
Chicken teriyaki Daging ayam - 43,6 -
40 119,2 7,28 10 -
tanpa kulit
18.00 Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95 0,5 35 9
Salad sayur Brokoli 50 17 1,41 0,185 3,32 1,3 16,5 44,6
Kacang merah 20 28,8 2 0,2 5 0,7 1,2 -
Buah Semangka 180 50,4 0,9 0,36 12,42 0,72 12,6 10,8
Susu skim cair 200 72 7 0,7 35,7 - 76 7
20.00 Susu kurma 11,254 1,2 - -
42,3 0,3675 0,0585
Kurma 15 5

2. Terapi edukasi
a. Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga dalam
perawatan berkelanjutan di rumah pada pasien Hiperemesis gravidarum
sehingga tidak terjadi kecemasan atau kekhawatiran dan pasien dapat
menjaga kesehatannya dengan perubahan pola hidup yang sesuai dengan
yang dianjurkan oleh PPA
b. Topik : Penatalaksanaan diet hyperemesis II rendah lemak dan edukasi zat
gizi seimbang
c. Waktu : Saat pada awal pasien masuk RS, sampai dengan pasien pulang
kerumah
d. Sasaran : Ny. N dan Keluarga
e. Media : food model, leaflet dan flipchart/lembar balik
f. Metode : Ceramah
g. Durasi : ± 10 – 30 menit
h. Tempat : Ruang Rawat Pasien atau Ruang Konseling
i. Materi :
- Penjelasan singkat tentang hyperemesis gravidarum
- Definisi diet hyperemesis II rendah lemak
- Tujuan dan syarat diet hyperemesis II rendah lemak
- Pengaturan pola makan diet pada pasien hyperemesis gravidarum
- Contoh menu makanan sehari diet untuk pasien

F. MONITORING DAN EVALUASI


Parameter Target Cara monitoring Waktu
Pelaksanaan
Dietary Untuk mencapai asupan Mengecek asupan makan Setiap hari
makan menjadi 80 – pasien dengan metode food
100% kebutuhan. Serta weighing
memperbaiki selera
makan pasien.
Antropometri Meningkatkan berat badan Monitoring antropometri Setiap hari
pasien diperoleh dari pengukuran
langsung
status gizi pasien
berdasarkan IMT.
Biokimia Perubahan kadar Melalui pengecekkan data Menyesuaikan
Hemoglobin dan laboratorium hasil
hematokrit untuk pemeriksaan
mencapai nilai normal laboratorium
Clinical/Fisik Perubahan berat badan Melalui pemeriksaan fisik Menyesuaikan
dan perubahan fisik pasien secara langsung
pasien menjadi bugar
Kembali.
Edukasi Perubahan pola pikir dan Melalui penyuluhan / Diawal dan
gaya hidup pasien tentang ceramah kepada pasien diakhir
asupan makanan perawatan
(karbohidrat, protein,
lemak, energi) dan
perubahan berat badan

Anda mungkin juga menyukai