Oleh :
Kelompok 8 (D IV-A)
Tuan WJA, umur 48 tahun,PNS Dosen, datang dengan keluhan tiak bisa BAB
dan flatus selama 3 hari sebrum MRS, perut terasa sebah dan mual, nafsu
makan menurun. Pasien pernah Operasi hernia 5 tahun yang lalu. Diagnosa
kerjaa ; Kanker colon descenden,obstruksi usus besar,fistula enterokutan dan
diagnosa akhir partial bowel obstruction.Skrining gizi : nafsu makan
menurun,mual,muntah,dan Konstipasi.Antropometri : TB = 158 cm, BB = 52
kg,IMT = 20,88. Kebiasaaan makan dan minum :Pola makan teratur 3 x sehari,
tidak ada pantangan/alergi,jarang mengkonsumsi sayuran dan buah,minum teh
manis 1x sehari,tidak pernah minum kopi,soft drink dan alkohol. Asupan gizi
sebelum MRS : E=1366 kal, P=31,47 g, L= 36,7 g,KH=2015,04 g,E=58,12%
AKG,P=52,45% AKG.
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dn klinis pasca bedah : kesadaran CM
,lemah,perut kembug,bising usus meningkat,metalic sound +,tidak bisa flatus
dan BAB,TD=110/70 mmHg, Suhu=370C, nadi=84x/menit.
Teapi medis : TPN,antibiotik,antipiretik,antimual,analgesik,vitamin dan
tindakan operasi(laparatomi,reanatomose dan colosnotomy),transfusi PRC 2
bag,pemeriksaan kutur PUS dan atologi anatomi.
LEMBAR KERJA UNTUK ASUHAN GIZI
1. PENGKAJIAN GIZI
Diet/RiwayatGizi
- Pola makan teratur 3 x - Frekuensi makan - Frekuensi
sehari, tidak ada normal = 3 kali makan makan Normal
pantangan/alergi utama 2 kali makan - Asupan sayur
- jarang mengkonsumsi selingan dan buah kurang
sayuran dan buah - Rutin mengkonsumsi - Asupan gizi
- minum teh manis 1x Sayur dan Buah seblm MRS
sehari,tidak pernah - Kebutuhan menurut E=1366 kal,
minum kopi,soft drink AKG usia 30 – 49 P=31,47 g
dan alkohol tahun L= 36,7 g
- Energi= 2350 kkal KH=2015,0
- Protein = 60 gr 4g
E=58,12% AKG,
P=52,45% AKG.
- Asupan makan
atau nutrisi
pasien tidak
sesuai dengan
kebutuhan
Asupan
Fisik /Klinis
- kesadaran CM - TD = 90/60-120/80 - Tekanan darah
- lemah mmHg normal
- perut kembung - Suhu Normal=370C, - Suhu Tubuh
- bising usus meningkat - Nadi dewasa =60=100 Normal
RiwayatIndividu
- Pasien pernah Operasi - -
hernia 5 tahun yang
lalu. Diagnosa kerjaa ;
Kanker colon
descenden,obstruksi
usus besar,fistula
enterokutan dan
diagnosa akhir partial
bowel obstruction
2. DIAGNOSA GIZI
1. Domain Intake
Dari data di atas, pasien mengalami kekurangan asupan energi. Makanan dan
minuman tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan yang mulai menurun karena
mual dan perut kembung pasca bedah ditandai dengan hasil recall Energi = 58,12 %
dan Protein 52,45 % ( masuk dalam kategori kurang )
2. Behavior Intake
Kesadaran Pasien akan pentingnya mengkonsumsi Sayur dan buh masih rendah
sehingga pasien jarang mengkonsumsi Sayur dan buah .
3. INTERVENSI GIZI
1. Preskrepsi Diet
a. Tujuan diet : tujuan diet pasca bedah adalah untuk:
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan,energi,protein)
2. Mengganti kehilangan protein,glikogen,zat besi,dan zat gizi lain.
3. Memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan
b. Syarat diet :
Memberikan makanan secara bertahapmulai dari bentuk cair,saring ,lunak,dan
biasa.Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam
pembedahan dan keadaan pasien seperti ;
1) Pasca bedah kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal.
2) Pasca bedah besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan
pasien untuk menerimanya.
2. TEE =RME +Stress factor+DIT+AEE
RME = 655 + (9,6 x BB dalam kg)+(1,7x TB dalam cm)-(4,7 x usia dalam th)
=655 + (9,6 x 52)+(1,7x 158)-(4,7 x 48)
=655 +499,2 + 268,6 - 225,6
=1.197,2
DIT = RME x 0,1
= 1.197,2 x 0,1
= 119,7
AEE = RME x 0,3
= 1.197,2 x 0,3
= 359,2
Stress factor (Bedah tanpa komplikasi
=RME x 0,05
= 1.197,2 x 0,05
= 59,9
TEE =RME +Stress factor+DIT+AEE
=1197,2 +59,9+119,7+359,2
= 1.736
Protein = 2 g/Kg BB
= 2 g x 48
= 96 g
%Protein = 96 g x 4 kal/g x 100%
1.736
= 22 %
Lemak = 20 % x 1.736
9
= 38,58 gram
Karbohidrat =58 % x 1.736
4
= 251,72 gram
2. Syarat Diet yang diberikan dan Bentuk Makanan
Adapun diet yang diberikan kepada pasien adalah Diet Pasca Bedah II (DBP
II). Makanan yang diberikan dalam bentuk cair kental,berupa kaldu
jernih,sirup,sari buah,su,susu,dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien
tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien.
Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DBP II diberikan
untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang
Edukasi Gizi
Tujuan : meningkatkan pemahamam tentang diet terkait dan perubahan perilaku
makan pasien
Konten materi :Diet Pasca Bedah II (DBP II)