DISUSUN OLEH :
LEMBAR PERSETUJUAN
MIDWIFERY PROJECT
Tanggal :
……………………. Agustus 2022
Mengetahui,
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan (PP)
ii
3
LEMBAR PENGESAHAN
MIDWIFERY PROJECT
Tanggal :
……………………. Agustus 2022
Mengetahui,
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan (PP)
Menyetujui,
iii
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Midwifery Project yang berjudul ”Peran Keluarga dalam Pemantauan Ibu Hamil di Desa
Tangga Ulin Hilir Wilayah UPT Puskesmas Sungai Karias” dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan. Laporan Midwifery Project ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan di Program Pendidikan Profesi
Bidan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Pada kesempatan ini
Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang dalam dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Aizar Soedarto. Bsc, MBA selaku Ketua Yayasan Indah Banjarmasin.
2. Dr. RR. Hj. Dwi Sogi Sri Redjeki S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas Sari Mulia
3. Anggrita Sari, M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Sari Mulia Banjarmasin.
4. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH Wakil Rektor II Bidang Sistem Informasi dan Keuangan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin.
5. H.Ali Rakhman Hakim, M.Far., Apt selaku Dekan Fakultas Kebidanan Universitas Sari
Mulia Banjarmasin.
6. Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan Universitas
Sari Mulia Banjarmasin.
7. Zulliati, M.Keb selaku Seketaris Jurusan Ilmu Kebidanan Universitas Sari Mulia
Banjarmasin
8. Dewi Pusparani Sinambela,SST., M.Kes. selaku Preseptor Pendidik yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan laporan ini
9. Muliani, Amd.Keb selaku Preseptor Klinik pada UPT Puskesmas Sungai Karias.
10. Dwi Lesty Maria, Amd.Keb selaku Bidan Desa Tangga Ulin Hilir
11. Kepala Desa, aparat desa, dan seluruh warga desa Tangga Ulin Hilir
12. Pimpinan UPT Puskesmas Sungai Karias beserta seluruh petugas kesehatan dan
pegawai UPT Puskesmas Sungai Karias
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Laporan Midwifery Project
ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari segenap pihak sangat penulis
harapkan demi Laporan Midwifery Project ini dan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan serta memberikan manfaat bagi kita semua.
Banjarmasin, Agustus 2022
Penulis
iv
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….….. 3
C. Tujuan..................................................................................................... 3
1. 1. Tujuan Umum……………………………………………………………… 3
2. 2. Tujuan Khusus…………………………..………………………………… 3
C. Manfaat................................................................................................... 3
1. 1. Teorits…………………………………………………………………….. 3
2. 2. Praktis…………………………………………………………………….. 3
BAB II TINJAUAN TEORI….................................................................................. 5
A. Konsep Teori…….……………….……………………………….……… 5
1. Kehamilan Resiko Tinggi……………………………………………… 5
2. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-
KIA)……………………………………………………………………. 18
3. Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan dan
Neonatus oleh Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat………… 18
4. Konsep Keluarga………………………………………………………. 21
B. Konsep Program……………………….….………………………………. 26
C. Kerangka Konsep…………………………………………………………. 26
BAB III RANCANGAN PROGRAM…………........................................................... 27
A. Hasil Pengkajian Data........................................................................... 27
1. Gambaran Umum UPT Puskesmas Sungai Karias……………….. 27
2. Gambaran Umum Desa Tangga Ulin Hilir………………………….. 28
B. Hasil Analisis Data………………………………………………………… 32
v
6
1. Analisis SWOT………………………………………………………… 32
2. Prioritas Masalah…………………………………………………….. 35
C. Desain Program……………………………………………………………. 35
D. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Progam…………………………………. 36
E. Populasi dan Sasaran Penelitian………………………………………….. 36
F. Teknik Pelaksanaan Program/Metode Penelitian……………………….. 36
G. Bahan dan Alat……………………………………………………………… 37
H. Analisis Data………………………………………………………………… 37
1. Analisis Univariat…………………………………………………………. 37
2. Pengumpulan Data………………………………………………………. 38
F. Luaran Program/Luaran Penelitian……………………………………….. 38
G. Metode Evaluasi…………………………………………………………….. 38
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 40
vi
7
DAFTAR TABEL
vii
8
DAFTAR GAMBAR
viii
9
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang
paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan,
diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang
memadai sesuia dengan tingkat risikonya, dan pemulihan kesehatan (1ocial11e1is1e)
dengan masa nifas, laktasi atau pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya
pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami
dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil. Pada program KIA,
upaya pemantauan kesehatan pada ibu hamil dalam PWS KIA salah satunya adalah
adanya indikator 1ocial risiko dan komplikasi oleh Masyarakat adalah cakupan ibu hamil
dengan 1ocial risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader atau dukun bayi atau
masyarakat, serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Masyarakat disini, 1oci keluarga ataupun ibu hamil, bersalin, nifas itu sendiri.
Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung
upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas (Bustami, 2017).
Dalam 1ocial11e modern terdapat pengertian Potensi Risiko, dimana suatu
kehamilan dan persalinan selalu dapat menyebabkan kemungkinan adanya risiko rendah
maupun risiko tinggi akan terjadinya kematian. Pendekatan risiko dimulai dengan
gagasan bahwa ukuran risiko adalah gambaran adanya kebutuhan pelayanan yang lebih
intensif, dimana kebutuhan ini sebetulnya sudah ada sebelum kejadian yang diramalkan
itu terjadi. Pendekatan Risiko pada ibu Hamil merupakan strategi operasional dalam
upaya pencegahan terhadap kemungkinan kesakitan atau kematian melalui peningkatan
efektifitas dan efisiensi dengan memberikan pelayanan yang lebih intensif kepada Risiko
Ibu Hamil dengan cepat serta tepat, agar keadaan gawat ibu maupun bayi dapat dicegah.
Risiko adalah suatu ukuran 1ocial11e dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinya
suatu keadaan gawat yang tidak diinginkan dikemudian hari, misalnya terjadinya
kematian, kesakitan atau kecacatan pada ibu dan bayinya. Faktor risiko adalah
karasteristik atau kondisi pada seseorang atau sekelompok ibu hamil yang dapat
menyebabkan peluang atau kemungkinan terjadinya kesakitan atau kematian pada ibu
dan atau bayinya. Untuk itu dibutuhkan sekali kegiatan skrining adanya 1ocial risiko pada
semua ibu hamil sebagai komponen penting dalam perawatan kehamilan. Setiap ibu
hamil mempunyai Potensi Risiko mengalami komplikasi persalinan dengan dampak
kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan dan ketidakpuasan pada ibu dan atau
2
perjalanan kesehatan ibu hamil dan bayinya kelak sehingga dibutuhkan kerja keras dan
kerjasama untuk melaksanakan pemantauan resiko tinggi dan solusi jika terjadi
komplikasi. Sumber daya yang berkualitas dan program-program yang mendukung
sangat dibutuhkan agar tujuan dapat tercapai. Dengan adanya kegiatan Midwifery Project
ini mahasiswa profesi bidan di harapkan mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari
untuk menyusun program intervensi sesuai dengan permasalahan yang ada dan
diprioritaskan di desa Tangga Ulin Hilir wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Karias.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang ingin diteliti adalah
“Bagaimanakah Peran Keluarga dalam Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa
Tangga Ulin Hilir Wilayah UPT Puskesmas Sungai Karias ?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum laporan ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam
pemantauan ibu hamil resiko tinggi di desa Tangga Ulin Hilir wilayah UPT Puskesmas
Sungai Karias.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data wilayah binaan yaitu Desa Tangga Ulin Hilir
secara khusus dan wilayah UPT Puskesmas Sungai Karias.
b. Mampu melakukan analisis data dan prioritas masalah yang ada di wilayah
binaan yaitu Desa Tangga Ulin Hilir
c. Mampu mendesain rancangan program/project tentang peran keluarga dalam
pemantauan ibu hamil resiko tinggi
d. Merancang evaluasi keberhasilan dari program peran keluarga dalam
pemantauan ibu hamil resiko tinggi
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil program ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam mengetahui
efektifitas Leaflet dan Jadwal Pemantauan dalam pemantauan ibu hamil resiko tinggi,
dan dapat dikembangkan untuk penelitian terkait lainnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Teori
1. Kehamilan Resiko Tinggi
a. Pengertian
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012).
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu
hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung
(Indrawati, 2016). Faktor penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi
pada kelompok usia 35 tahun dikatakan usia tidak aman karena saat
bereproduksi pada usia 35 tahun dimana kondisi organ reproduksi wanita
sudah mengalami penurunan kemampuan untuk bereproduksi, tinggi badan
kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg, jarak anak terakhir
dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4.
Faktor penyebab resiko kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu
dapat mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling
buruk yaitu kematian ibu dan bayi (Yuliani, 2020).
(1) Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja,
misalnya karena terkejut, cemas dan stress. Secara sengaja
dilakukan oleh tenaga non professional yang dapat menimbulkan
akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka
kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kemandulan.
(2) Persalinan premature, berat badan lahir rendah (BBLR) dan
kelainan bawaan terjadi karena kurang matangnya alat
reproduksi terutama Rahim yang belum siap dalam suatu proses
kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi
gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak
20 tahun. Cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan
ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah,
pemeriksaan kehamilan kurang dan keadaan psikologi ibu
yang kurang stabil selain itu juga disebabkan keturunan (7ocial7)
dan proses pengguguran sendiri yang gagal.
(3) Mudah terjadi infeksi
(4) Keadaan gizi buruk, tingkat 7ocial ekonomi rendah dan
stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala
nifas.
(5) Anemia kehamilan atau kekurangan zat besi
Anemia pada saat hamil di usia muda disebbabkan oleh
kurangnya pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil
dan mayoritas seorang ibu mengalami anemia pada saat hamil.
Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin pada
plasenta seorang yang kehilangan sel darah merah semakin
lama akan menjadi anemia.
(6) Keracunan kehamilan
Kombinasi keadaan alat repsoduksi yang belum siap hamil dan
anemia, makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam
bentuk preeklamsia atau eklamsia yang dapat menyebabkan
kematian.
(7) Kematian ibu yang tinggi
Remaja yang stress akibat kehamilannya sering mengambil jalan
pintas untuk melakukan gugur kandungan oleh tenaga dukun.
8
2) Kelompok II
Ada Gawat Obstetrik (AGO) ada 8 faktor resiko. Ada gawat obstetric
(AGO) adalah tanda bahaya pada saat kehamilan, persalinan, dan
nifas yang terdiri dari :
a) Penyakit pada ibu
Penyakit – penyakit yang menyertai kehamilan ibu yaitu sebagai
berikut:
(1) Anemia (kurang darah)
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat
besi, dan meruapakan jenis anemia yang pengobatannya
relative mudah bahkan murah. Anemia pada kehamilan
memberi pengaruh kurang baik, seperti kematian muda, kematian
perinatal, prematuritas, dpaat terjadi cacat bawaan, cadangan zat
besi kurang.
(2) Malaria
Bila malaria disertai dengan panas tinggi dan anemia, maka
akan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya. Bahaya
yang dapat terjadi yaitu abortus, intrauterine fetal death
(IUFD), dan persalinan 10ocial1010e
(3) Tuberkulosis paru
Tuberkolosis paru tidak secara langsung berpengaruh pada
janin, namun tuberkolosis paru berat dapat menurunkan fisik ibu,
tenaga, dan air susu ibu (ASI) ikut berkurang. Bahaya yang
dapat terjadi yaitu keguguran, bayi lahir belum cukup umur,
dan janin mati dalam kandungan
(4) Payah jantung
Bahaya yang dapat terjadi yaitu payah jantung bertambah berat,
kelahiran premature. Penyakit jantung memberi pengaruh tidak
baik kepada kehamilan dan janin dalam kandungan. Apabila ibu
menderita hipoksia dan sianosis, hasil konsepsi dapat menderita
pula dan mati, yang kemudian disusul oleh abortus.
(5) Diabetes mellitus
Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yang besar,
pernah mengalami kematian janin dalam 10ocia pada
kehamilan minggu – minggu terakhir dan ditemukan glukosa
dalam air seni. Bahaya yang dapat terjadi yaitu persalinan
premature, hidramnion, kelainan bawaan, makrosomia,
11
3) Kelompok III
Ada Gawat Darurat Obstetrik (AGDO), ada 2 faktor resiko. Ada
gawat darurat obstetric adalah adanya ancaman nyawa pada ibu dan
bayinya menurut Widatiningsih dan Dewi (2019), terdiri dari
13
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari2500gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Penyebab paling
besar lahirnya bayi Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah masalah
selama kehamilan pada ibu, dapat berupa penyakit penyerta pada ibu,
kurang nutrisi, maupun usia ibu.
3. Deteksi dini 18ocial risiko dan komplikasi kebidanan dan 18ocial1818 oleh
19
Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan kader atau dukun bayi atau
masyarakat di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100%
20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
4. Konsep Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil dari
masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga yang seperti ini
disebut rumah tangga atau keluarga inti (keluarga batih). Sedangkan
keluarga yang anggotanya mencakup juga kakek dan atau nenek atau
individu lain yang memiliki hubungan darah, bahkan juga tidak memiliki
hubungan darah (misalnya pembantu rumah tangga), disebut keluarga luas
(extended family). Oleh karena merupakan unit terkecil dari masyarakat,
maka derajat kesehatan rumah tangga atau keluarga menentukan derajat
kesehatan masyarakatnya (Kemenkes, 2016).
Dalam Kholifah (2016), beberapa definisi keluarga antara lain : Keluarga
merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan darah,
adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan 21ocial (hidup bersama) dan
adanya hubungan psikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001, dalam Doane
& Varcoe, 2005). Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta 21ocial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986
dalam Friedman, 1998).
b. Fungsi keluarga
Menurut Friedman dalam Kholifah (2016), fungsi keluarga ada lima antara
lain berikut ini.
1) Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan
psikososial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka
keluarga akan dapat mencapai tujuan psikososial yang utama,
membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota keluarga,
stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin secara
lebih akrab, dan harga diri.
22
berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu hamil. Wanita hamil sering kali
mempunyai ketergantungan terhadap orang lain di sekitarnya terutama pada
ibu primigravida. Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan
pasangan menjadi orang tua
1) Trimester I
a) Memberi pengertian bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal
yang normal dapat terjadi pada setiap ibu hamil.
b) Bertukar pengelaman yang menyenangkan.
c) Suami dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan
memahami setiap perubahan yang terjadi pada istrinya, memberikan
perhatian dengan penuh kasih 25ocial dan berusaha untuk
meringankan beban kerja istri.
2) Trimester II
a) Bersama-sama dengan ibu untuk merencanakan persalinan.
b) Ikut mewaspadai adanya komplikasi dan tanda-tanda bahaya.
c) Bersama-sama mempersiapkan suatu rencana apabila terjadi
komplikasi.
3) Trimester III
a) Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan
memberikan keterangan tentang persalinan.
b) Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama
menunggu persalinannya.
c) Bersama-sama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap
mewaspadai komplikasi yang mungkin terjadi.
Menurut Bustami (2017), dukungan keluarga pada kehamilan melibatkan
seluruh anggota keluarga karena nantinya akan hadir seorang anggota
keluarga baru yang membuat terjadi perubahan hubungan dalam keluarga.
Dukungan suami berupa respon suami tehadap kehamilan istri akan
memberikan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri. Bentuk
dukungan suami antara lain dukungan psikologi (contoh : ungkapan empati,
kepedulian, dan perhatian seperti menemani istri saat periksa hamil),
dukungan 25ocial yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi (contoh :
persiapan finansial khusus untuk persalinan), dukungan informasi seperti
mencari informasi mengenai kehamilan, dengan ini akan menjaga
kesehatan, kejiwaan istri agar tetap stabil, tenang dan bahagia, dan
dukungan lingkungan (contoh : membantu pekerjaan istri).
26
B. Konsep Program
Program yang dibuat adalah program edukasi pada keluarga yang mempunyai ibu
hamil resiko tinggi dengan menggunakan media leaflet dan pengisian Jadwal
Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi.
C. Kerangka konsep
Kerangka konsep merupakan kerangka konsep yang diamati atau diukur melalui
penelitian. Kerangka konsep ini berdasarkan judul program berjudul “Peran Keluarga
dalam Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi Oleh Keluarga di Desa Tangga Ulin Hilir
Wilayah UPT Puskesmas Sungai Karias”
Peran tenaga
kesehatan
Sarana dan prasarana
Peran Keluarga
BAB III
RANCANGAN PROGRAM
Berdasarkan laporan tahunan UPT Puskesmas Sungai Karias tahun 2021, ada
beberapa masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai
Karias antara lain :
a. Cakupan Pembinaan Keluarga Rawan
Realisasi
Kelurahan Target Persentase
PKM Karias 372 1 42,47%
Tabel 3 .1 Pembinaan Keluarga Rawan di UPT Puskesmas Sungai Karias
5
b. Capaian Presentasi Balita Underweight 8
Kelurahan Target Capaian Persentase
PKM Karias 16 9,1 60%
Tabel 3.2 Capaian Presentasi Balita Underweight di UPT Puskesmas
Sungai Karias
b. Agama/Spiritual
Penduduk desa Tangga Ulin Hilir 100% beragama Islam dan dengan
beberapa desa lainnya di kecamatan Amuntai Tengah, masyarakat desanya
sangat kuat dalam menjalankan agamanya. Hal ini dapat diliht dari kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat seperti pengajian,
yasinan, Majelis Taklim, dan sebagainya
c. Adat Istiadat/Sosial Budaya
Kehidupan social budaya penduduk desa Tangga Ulin Hilir tertanam kuat
pada sebagian penduduk, seperti adanya kebiasaan selamatan mandi tujuh
30
bulanan pada wanita hamil pertama, “tepung tawar” bagi bayi yang baru
dilahirkan, juga adanya larangan-larangan bagi ibu nifas.
d. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk desa Tangga Ulin Hilir sebagian tamat SMA dan
hanya sebagian saja tamat SD, SMP, dan Perguruan Tinggi.
e. Sosial Ekonomi
Berdasarkan pendataan dan pengamatan yang diperoleh, penghasilan
penduduk desa Tangga Ulin Hilir relative cukup dibidang ekonomi dimana
sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah pedagang,
wiraswasta, dan PNS
f. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di desa Tangga Ulin Hilir sebagai berikut :
1) Pendidikan formal
- Jumlah KB dan TK 1 buah
- Jumlah SD : 2 buah
- Jumlah SMP : tidak ada
2) Tempat ibadah
- Jumlah Mesjid : 1 buah
- Jumlah Musholla : 4 buah
3) Pelayanan kesehatan
- Jumlah Posyandu 2 buah
- Jumlah Posyandu Lansia : 1 buah
- Jumlah Poskesdes : 1 buah
- Jumlah Dana Sehat : -
- Jumlah kelompok donor darah : 1 kelompok
- Jumlah Ambulans Desa : 1 buah
4) Tenaga kesehatan
- Jumlah Bidan Desa : 1 orang
- Jumlah Kader Aktif : 10 orang
- Jumlah dukun kampong : -
5) Sarana dan prasarana kesehatan
- Bidan Kit : 1 set
- Polindes Kit : 1 set
- Poskesdes Kit : 1 set
- Buku Pedoman Bidan di Desa : 1 buah
6) Lembaga/Organisasi kemasyarakatan
- Kegiatan kesehatan LKMD : ada
31
Berdasarkan hasil pengkajian data pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2022,
ada beberapa masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah desa Tangga Ulin
Hilir, yaitu :
a. Cakupan K1 ibu hamil tidak memenuhi target
b. Cakupan K4 ibu hamil tidak memenuhi target
c. Kunjungan ulang ke posyandu sesudah selesai imunisasi dasar
d. Deteksi resiko tinggi ibu hamil
Faktor Resiko Jumlah RT.1 RT.2 RT.3 RT.4 RT.5
Abortus 4 1 1 2
KEK 2 1 1
Multigravida 1 1
PEB 5 2 3
Paritas < 2tahun 1 1
Ibu dengan Hepatitis B 1 1
Tabel 3 .8 Data Ibu Hamil Resiko Tinggi Desa Tangga Ulin Hilir
32
Diagram Layang
1,8 B2
B1
1,6
1,4
B4
1,2
0,8
0,6
0,4
0,2
0
W
-2 -1,8 -1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2
-0,2 B3
-0,4
-0,6
-0,8
-1
-1,2
-1,4
-1,6
-1,8
-2
T
2. Prioritas Masalah
Prioritas
Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
Cakupan Kunjungan K1 pada ibu hamil
tidak memenuhi target 4 4 4 4 5 21 2
Cakupan Kunjungan K4 pada ibu hamil
tidak memenuhi target 4 3 4 4 4 19 4
Kunjungan ulang ke posyandu sesudah
selesai imunisasi dasar 4 4 4 4 4 20 3
Deteksi resiko tinggi ibu hamil 4 5 5 5 4 23 1
Tabel 3.10. Prioritas Masalah
C. Desain Program
Berikut merupakan langkah-langkah desain program dalam sebuah Midwifery
Project :
1. Identifikasi Program (Program Identification)
Langkah ini dikenal sebagai metode analisis situasi yang terdiri dari beberapa
analisis yang memungkinkan untuk pengembangan ide utama program. Metode ini
dibuat dengan membentuk kerangka skala prioritas untuk target program
organisasi yang dapat juga digunakan untuk perencanaan jangka panjang.
Masalah dalam program ini adalah menidak lanjuti masalah resiko tinggi dalam
kehamilan di Desa Tangga Ulin Hilir Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai
Karias.
2. Formulasi Program (Program Formulation)
Langkah selanjutnya adalah formulasi program yaitu proses penggambaran
kerangka konsep yang jelas telah menjelaskan pengaruh faktor internal dan
eksternal serta pendukung untuk menunjang ketercapaian program yang akan
dijalankan..Program ini memfokuskan pada peran keluarga dalam pemantauan ibu
hamil resiko tinggi.
3. Perencanaan Kerja (Implementation Planning)
Dalam pembuatan desain program, rencana kerja (Implementation planning)
mutlak diperlukan Rencana kerja biasanya disesuaikan sebelum pelaksanaan dan
selama pelaksanaan program. Dalam perencaan kerja penulis berencana
melakukan pemberian edukasi dengan menggunakan leaflet dan jadwal
pemantauan yang akan diisi oleh keluarga. Jadwal pelaksanaan akan
dilaksanakan pada tanggal 29 Juli – 13 Agustus 2022, dengan melibat sertakan
keluarga ibu hamil resiko tinggi, minimal keluarga inti (suami dan anak) yang bisa
diberikan edukasi dalam hal pemantauan ibu hamil resiko tinggi. Dalam hal
pembiayaan program, dilakukan dengan biaya pribadi dalam pembuatan media
program ini.
36
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat menggambarkan variabel independen diantaranya umur,
pendidikan, pengetahuan, paritas, serta variabel dependen yaitu faktor resiko
tinggi kehamilan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus
(Siti Khadija Pratiwi,2018):
Keterangan:
p = Proporsi
f = Jumlah karakteristik dari jumlah penelitian
n = Jumlah sampel
38
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dalam kunjungan rumah pada keluarga yang
memiliki ibu hamil resiko tinggi diberikan edukasi tentang kehamilan resiko tinggi
menggunakan metode “Leaflet”. Selain leaflet, juga digunakan Jadwal
Pemantauan ibu Hamil resiko Tinggi yang berisikan perkembangan kehamilan ibu
per bulan. Di kolom-kolom sudah disediakan kegiatan ataupun pelayanan yang
standar harus didapatkan oleh ibu hamil. Jadwal Pemantauan ini akan ditempel di
bagian rumah dimana semua anggota keluarga dapat melihat, sehingga jika ibu
hamil lupa maka anggota keluarga lain akan mengingatkan. Pada tahap
pelaksanaan, dilakukan pre-tes, kemudian penulis akan menjelaskan pada
keluarga tentang ibu hamil resiko tinggi menggunakan leaflet, kemudian
menjelaskan pengisian Jadwal Pemantauan. Setelah itu akan diberikan post-tes
melalui data berupa kuesioner
J. Metode Evaluasi
Dalam evaluasi program penulis memilih evaluasi model CIPP (Context, Input,
Process and Product) oleh Stufflebeam (1985:153)
1. Context Evaluation (latar belakang, tujuan dan analisis kebutuhan program)
Dari data ibu hamil resiko tinggi di desa Tangga Ulin Hilir tahun 2021 sebanyak 16
orang, tujuan program untuk adanya peran keluarga dalam deteksi dan
pemantauan ibu hamil resiko tinggi, dan analisis SWOT dengan kuadran I (+,+)
yang menggambarkan situasi yang menguntungkan, memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (growth oriented strategy).
2. Input Evaluation (SDM, alokasi anggaran, sasaran, sarana, dan prasarana)
39
SDM yang berperan dalam program ini adalah bidan, keluarga, alokasi anggran
berasal dari dana pribadi penulis, sasaran program ini adalah keluarga, sarana
prasarana yang digunakan adalah leaflet, jadwal pemantauan, media pemaparan
(Laptop dan LCD), kertas, pensil, kuisioner (bahan ukur untuk evaluasi
pencapaian program).
3. Process Evaluation (kesesuaian implementasi dengan strategi pelaksanaan)
Proses pelaksanaan program dengan rentang waktu kurang lebih 4 minggu,
dengan melakukan kunjungan rumah pada 6 ibu hamil dengan factor resiko tinggi
di desa Tangga Ulin Hilir dimana peneliti melakukan edukasi pada keluarga
tentang ibu hamil resiko tinggi dan mengajarkan keluarga melakukan pemantauan
dengan cara mengisi Jadwal pemantauan.
4. Product Evaluation (mengukur, menginterpretasikan, dan menilai pencapaian
program/diteruskan/diberhentikan)
Data yang didapat untuk evaluasi berasal dari kuisioner pra dan post edukasi serta
saat minggu terakhir pelaksanaan program dilakukan evaluasi jadwal
pemantauan. Evaluasi ini juga akan menggambarkan seberapa efektif dan efisien
program yang telah dilaksanakan sehingga dapat memberikan masukan pada
Puskesmas bahwa program ini bisa diteruskan, dimodifikasi atau dihentikan.
.
40
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Lusiana El Sinta, Aldina Ayunda Insani, Detty Iryani, Yulizawati. (2017).
Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Padang. Erka CV. Rumah Kayu Pustaka
Utama.
Indrawati, Nuke Devi. Fitriyani Nur Damayanti. Siti Nurjannah. (2016). Buku Ajar
Pendidikan Kesehatan Kehamilan Resiko Tinggi Berbasis Tinggi (LCD dan
Leaflet). Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
Rochjati, P. (2011). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil (Edisi 2): Pengenalan
Faktor Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Airlangga university press.
UPT Puskesmas Sungai Karias. (2021). Laporan Tahunan 2021. Amuntai. UPT
Puskesmas Sungai Karias
Yakti, L. A. L., Christin Hiyana, T. D., Widatiningsih, S., & Mid, M. (2021).
Efektifitas Pendidikan Kesehatan dengan Media Video terhadap Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi. Magelang:DIV Kebidanan Magelang
41
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Baturraden. Jurnal Sains
Kebidanan, 2(2), 11-14.
LAMPIRAN
43
Lampiran 1 :
Lembar Kuisioner
Dengan ini, saya menjawab pertanyaan dengan sadar dan tidak dalam paksaan siapa pun.
Petunjuk menjawab pertanyaan :
1. Pertanyaan berjumlah 13 pertanyaan
2. Setiap pertanyaan berjumlah 10 poin, apabila menjawab benar semua akan mendapatkan poin 130.
3. Pertanyaan di jawab dengan mencentang (√) bila merasa pertanyaan menurut anda benar
4. Jawab dengan jelas, jawaban tidak boleh 2, untuk menghindari kerancuan penjumlahan poin.
No Soal Benar Salah
1. Kehamilan risiko tinggi adalah adalah kehamilan yang dapat menyebabkan
ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung
2. Faktor penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada : Kelompok usia 35
tahun, Tinggi badan kurang dari 145 cm, Berat badan kurang dari 45 kg,
Jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
Jumlah anak lebih dari 4
3. Faktor penyebab resiko kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu
TIDAK mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk
yaitu kematian ibu dan bayi
4. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRTS) pertolongan persalinan harus di RS dg
dokter spesialis
5. Kehamilan Risiko Tinggi tidak berdampak pada Ibu dan bayi
6. Keluarga wajib mengetahui resiko kehamilan resiko tinggi
7. Keluarga aktif mengingatkan dan mendampingi ibu hamil resiko tinggi untuk
pemeriksaan kehamilan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa kehamilan
meliputi :
1 (satu) kali pada trimester pertama,
2 (dua) kali pada trimester kedua,
3 (tiga) kali pada trimester ketiga
8. Keluarga tidak perlu membantu merawat ibu hamil resiko tinggi, mendampingi ibu
untuk perawatan gigi dan perawatan payudara.
9. Keluarga perlu mengingatkan Ibu Hamil resiko tinggi untuk jadwal Imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) dan jadwal minum tablet tambah darah (Fe).
10. Keluarga tidak perlu mendukung ibu hamil resiko tinggi sebagai wanita pekerja
11. Keluarga perlu menghindarkan dan melarang ibu hamil resiko tinggi untuk tidak
merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotik.
12. Memantau obat – obatan yang dikonsumsi ibu hamil resiko tinggi (selain obat dan
vitamin untuk kehamilan).
13. Leaflet dan Jadwal Pemantauan sangat membantu dalam pemantauan ibu hamil
normal maupun ibu hamil resiko tinggi
Total Jawaban
44
Lampiran 2
Rancangan Program
Leaflet Peran Keluarga dalam Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Disusun oleh :
Sri Windayati Olfah
NIM.11194992110069
TRIMESTER 1 (3 bulan pertama) Periksa Tes Skrining Periksa kehamilan ke-1 Minum Ikut
kehamilan ke-1 Laboratorium Imunisasi TT dg dokter spesialis Tablet Fe Posyandu
Hamil 1 bulan (4 minggu)
Hamil 2 bulan (8 minggu)
Hamil 3 bulan (12 minggu)
TRIMESTER 2 (3 bulan kedua) Periksa Periksa Minum Tablet Fe Ikut Kelas Ibu Hamil Ikut Lainnya
kehamilan ke-2 kehamilan ke-3 Posyandu
Hamil 4 bulan (16 minggu)
Hamil 5 bulan (20 minggu)
Hamil 6 bulan (24 minggu)
TRIMESTER 3 (3 bulan ketiga) Periksa Periksa Periksa Periksa kehamilan ke-2 Minum Ikut
kehamilan ke-4 kehamilan ke-5 kehamilan ke-6 dg dokter spesialis Tablet Fe Posyandu
Hamil 7 bulan (28 minggu)
Hamil 8 bulan (32 minggu)
Hamil 9 bulan (36 -37 minggu)
MENANTI PERSALINAN Periksa Persiapan
kehamilan persalinan
mandiri rujukan
Hamil 38 minggu
Hamil 39 minggu
Hamil 40 minggu
3. Rabu, - Lokasi pelaksanaan - Pilih desa yang akan dilaksanakan Project yang
3 Agustus 2022 project/Program ada Bidan Desa supaya mudah koordinasi