Laporan Individu
Praktik Kebidanan Komunitas
Di Kelurahan Pelang Kenidai RT. 004 RW. 001
Disusun Oleh :
ANGGUN SETIAWATI
PO.71.24.1.19.005
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kebidanan Komunitas ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Tak
lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wassalam semoga disetiap saat selalu mendapatkan syafaatnya.
Laporan Praktik Kebidanan Komunitas ini disusun berdasarkan apa yang
telah penulis lakukan pada saat di lapangan, yakni “Asuhan Kebidanan
Komunitas Pada Keluarga Tn. “Y” Di RT. 004 RW. 001 Sukajadi Kelurahan
Pelang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021”.
Dimulai sejak tanggal 27 September sampai 15 Oktober 2021.
Praktik Kebidanan Komunitas ini merupakan salah satu syarat wajib yang
harus ditempuh dalam Program Studi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Palembang. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih mengalami
banyak kesulitan. Namun, berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si., Apt., MM., M.Kes selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Palembang
2. Ibu Nesi Novita, S.SiT., M.Kes selaku Ketua Jurusan dan Ketua Program
Studi DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Palembang
3. Ibu Yuni Fatmawati, SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Sandar Angin
4. Bapak Parlin Sugianto, SH selaku Kepala Kelurahan Pelang Kenidai
5. Bapak Yansyah selaku Kepala RW. 001 Pelang Kenidai
6. Bapak Toto Haryadi selaku kepala RT. 004 Sukajadi Pelang Kenidai
7. Ibu Rohaya, S.Pd., SST., M.Kes selaku Pembimbing Institusi I
8. Ibu Rina Nursanti, SKM., M.Kes selaku Pembimbing Institusi II
9. Ibu Uun Verawati, S.SiT selaku Pembimbing Lapangan
10. Kedua Orang Tua, Adik, dan Keluarga saya yang telah memberikan doa
dan segala motivasi serta dukungan kepada saya dengan penuh cinta kasih
sayang
ii
11. Seluruh warga RT. 004 RW. 001 Sukajadi Pelang Kenidai yang bersedia
bekerja sama dalam Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas Politeknik
Kesehatan Palembang
12. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktik
Kebidanan Komunitas ini
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
1. Tujuan Umum..........................................................................................
2. Tujuan Khusus.........................................................................................
C. Manfaat ..................................................................................................... 3
1. Bagi Masyarakat......................................................................................
2. Bagi Pemerintah Desa..............................................................................
3. Bagi Mahasiswa.......................................................................................
4. Bagi Institusi............................................................................................
5. Bagi Almamater.......................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Masa Nifas ........................................................................ 4
1. Pengertian Masa Nifas .......................................................................... 4
2. Tujuan Masa Nifas ................................................................................ 4
3. Tahapan Masa Nifas ............................................................................. 4
4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas.......................................................... 5
5. Perubahan Psikologis Masa Nifas ....................................................... 10
6. Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas ....................................... 11
7. Perawatan Masa Nifas......................................................................... 12
8. Tanda Bahaya Masa Nifas .................................................................. 14
B. Keluarga Berencana (KB) dan Peran Bidan ........................................... 14
1. Pengertian Keluarga Berencana .......................................................... 14
iv
2. Metode Kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) ................................. 15
3. Peran Bidan Pada Masa Nifas ............................................................. 16
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ............................................................................................... 17
1. Data Subjektif ..................................................................................... 17
2. Data Objektif ....................................................................................... 18
B. Analisa Data ............................................................................................ 20
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 20
D. Prioritas Masalah .................................................................................... 21
E. Implementasi ........................................................................................... 21
F. Catatan Perkembangan ............................................................................ 22
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 24
B. Saran........................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
LAMPIRAN DOKUMENTASI ......................................................................... 26
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
DOKUMENTASI ................................................................................................ 26
KARTU KELUARGA ........................................................................................ 27
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan masa seorang ibu telah melewati proses persalinan
dan melahirkan bayi disertasi plasenta serta selaput yang diperlukan untuk
memulihkan organ kandungan kembali seperti sebelum hamil dan biasanya
berlangsung kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2013). Sekitar 50% kematian ibu
terjadi dalam 24 jam pertama postpartum sehingga pelayanan kesehatan pada
masa nifas harus tepat untuk menunjang kesehatan dan memenuhi kebutuhan
ibu dan bayi (Vivian, Tri Sunarsih, 2013).
Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2020 Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 230 per 100.000 kelahiran
hidup lalu sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 21 per 1.000
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs (Sustainable
Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 AKI turun menjadi
70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB turun menjadi 12 per 1.000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2021).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) secara
nasional penyebab langsung kematian ibu dengan penyumbang AKI terbesar
adalah perdarahan 24%, komplikasi 8%, infeksi 11%, dan partus macet 5%.
Menurut Dinas Kesehatan Sumatera Selatan pada tahun 2015 dilaporkan AKI
sebesar 165 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 0,28 per 1.000
kelahiran hidup terdiri dari 776 kasus yang disebabkan karena deteksi dini
faktor risiko oleh tenaga kesehatan kurang cermat, penanganan persalinan
yang kurang adekuat atau tidak sesuai prosedur, serta sistem rujukan tidak
sesuai dengan prosedur jejaring manual rujukan. Kemudian pada tahun 2017
AKI turun menjadi 107 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB turun menjadi
29 kasus. Meskipun mengalami penurunan hal ini tidak boleh diabaikan dan
tentu harus tetap menjadi acuan perhatian semua pihak terutama pemerintah
serta tenaga medis guna mencapai target SDGs (Sustainable Development
Goals) (Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, 2017).
1
2
Dari data diatas terlihat bahwa penyumbang AKI terbesar salah satunya
adalah ibu nifas. Tahapan nifas merupakan tahapan krisis bagi kesehatan ibu
sebab ibu akan mengalami perubahan fisik dan mental pada saat mengandung
dan melahirkan. Sehingga saat kembali pada kondisi semula, perubahan ini
dapat membuat ibu merasa tertekan. Hal ini bahkan dapat diperparah jika ibu
dalam keadaan tidak siap dalam merawat bayinya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membuat Laporan
Individu KK Binaan sebagai Tugas Praktik Kebidanan Komunitas kepada
keluarga Tn. Y khususnya Ny. W Di RT. 004 RW. 001 Sukajadi Kelurahan
Pelang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas kepada
keluarga di RT. 004 RW. 001 Desa Sukajadi Kelurahan Pelang Kenidai
Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Asuhan Kebidanan
Komunitas kepada keluarga di Kelurahan Pelang Kenidai Kecamatan
Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021.
b. Mahasiswa mampu melakukan analisa data dalam Asuhan Kebidanan
Komunitas kepada keluarga di Kelurahan Pelang Kenidai Kecamatan
Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021.
c. Mahasiswa mampu merumuskan dan memprioritaskan masalah dalam
Asuhan Kebidanan Komunitas kepada keluarga di Kelurahan Pelang
Kenidai Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021.
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan / intervensi / implementasi
Asuhan Kebidanan Komunitas kepada keluarga di Kelurahan Pelang
Kenidai Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam Tahun 2021.
3
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan ilmu dan pengetahuan masyarakat tentang asuhan
kebidanan yang telah diberikan pada komunitas serta mendapatkan suatu
kesadaran untuk meningkatkan kemandirian mengatasi masalah di dalam
kesehatan ibu, anak, dan keluarga.
3. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman belajar pada kehidupan nyata di dalam suatu
pengembangan, pengorganisasian, dan penyiapan masyarakat untuk
mengatasi masalah kebidanan.
b. Mengenal dan belajar beradaptasi dalam lingkungan sosial dan budaya
sekaligus menikmati berbagai obyek wisata di berbagai tempat.
4. Bagi Institusi
Sebagai model pengembangan dan pengukur keberhasilan kurikulum pada
praktik kebidanan komunitas.
5. Bagi Almamater
Menjadi lulusan yang memiliki wawasan pengalaman yang komprehensif
holistik dan adaftik terhadap situasi serta kondisi yang berbeda - beda.
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
5
b. Puerperium Intermedial
Suatu masa pemulihan organ - organ reproduksi ± 6 minggu.
c. Remote Puerperium
Suatu masa yang diperlukan oleh ibu untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila ibu selama hamil atau bersalin mengalami komplikasi.
Diameter
Berat
Involusi Tinggi Fundus Uteri Bekas Melekat Keadaan Serviks
Uterus (gr)
Plasenta (cm)
Bayi Lahir Setinggi Pusat 1.000
Uri Lahir 2 Jari Dibawah Pusat 750 12,5 Lembek
Pertengahan Pusat
1 Minggu 500 7,5
Simfisis
Beberapa Hari
Tidak Teraba Diatas Setelah
2 Minggu 350 3-4
Simfisis Postpartum Bisa
Dilalui 2 Jari
Akhir Minggu
6 Minggu Bertambah Kecil 50 - 60 1-2 Pertama Bisa
Dilalui 1 Jari
8 Minggu Sebesar Normal 30
2) Serviks
Serviks akan mengalami proses involusi perubahan bentuk serviks
yang menjadi menganga seperti corong. Hal ini disebabkan oleh
korpus uteri yang berkontraksi sedangkan serviks tidak dapat
berkontraksi sehingga seolah - olah pada perbatasan antara korpus
dan serviks uteri berbentuk semacam cincin. Warna serviks akan
berubah menjadi merah kehitaman karena mengandung banyak
pembuluh darah. Segera setelah janin dilahirkan serviks masih
dapat dilewati oleh tangan periksa dan pada saat 2 jam persalinan
serviks hanya dapat dilewati oleh 2 - 3 jari saja.
3) Vagina
Vagina yang semula sangat teregang akan kembali secara bertahap
pada ukuran sebelum hamil selama 6 - 8 minggu setelah bayi lahir
(Maritalia, 2012).
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas memiliki
reaksi basa atau alkalis yang dapat membuat orgasme lebih cepat
berkembang dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal.
7
4) Vulva
Vulva akan mengalami penekanan serta peregangan selama proses
persalinan. Beberapa hari pertama sesudah proses persalinan vulva
akan tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva
akan kembali pada saat keadaan sebelum hamil dan labia menjadi
lebih menonjol (Maritalia, 2012).
5) Perineum
Saat persalinan salah satu jalan lahir yang dilalui adalah perineum.
Menurut (Prawirohardjo, 2014) perineum terletak diantara vulva
dan anus panjangnya kira - kira 4 cm (Icesmi, Margareth, 2013).
Perineum sangat rentan mengalami robekan atau secara disengaja
digunting untuk memudahkan pada proses persalinan.
8
2) Nadi
Saat setelah melahirkan biasanya denyut nadi ibu akan lebih cepat
dibanding nadi normal orang dewasa yaitu 60 - 80 x/menit.
3) Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya tidak berubah. Akan tetapi tekanan darah
akan rendah setelah melahirkan bila ada komplikasi perdarahan
sedangkan tekanan darah akan tinggi setelah melahirkan bila ada
komplikasi preklamsia postpartum (Vivian,Tri Sunarsih, 2013).
4) Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan
denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernapasan juga akan
mengikutinya. Kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran
pernapasan (Bahiyatun, 2013).
2) Curah Jantung
Denyut jantung segera setelah melahirkan akan meningkat bahkan
lebih tinggi selama 30 sampai dengan 60 menit karena darah yang
biasanya melintasi sirkulasi utero plasenta tiba - tiba kembali ke
sirkulasi umum.
3) Sistem Hematologi
Pada hari pertama postpartum kadar fibrinogen dan plasma akan
semakin menurun akan tetapi darah lebih mengental dengan
peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan
darah. Jumlah hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit akan sangat
bervariasi pada awal - awal masa postpartum sebagai akibat dari
volume darah. Kira - kira selama kelahiran dan masa postpartum
terjadi kehilangan darah sekitar 200 - 500 ml.
2) Diuresis Postpartum
Dalam 12 jam setelah melahirkan ibu mulai membuang kelebihan
cairan yang tertimbun pada jaringan selama ia hamil.
b. Taking In
Fase ini terjadi pada hari ke 1 - 2 pospartum. Ibu baru pada umumnya
pasif, tergantung dan perhatiannya tertuju pada tubuhnya. Peningkatan
nutrisi ibu dibutuhkan karena selera makan ibu biasanya bertambah
dan kurangnya nafsu makan menandakan tidak berlangsung normal.
c. Taking Hold
Fase ini terjadi pada hari ke 2 - 4 postpartum. Ibu menjadi orang tua
yang sukses dengan tanggung jawab terhadap bayinya. Pada masa ini
ibu akan sensitif dan merasa tidak mahir melakukan hal - hal tersebut.
d. Letting Go
Fase ini biasanya terjadi pada saat setiap ibu pulang kerumah setelah
bersalin di klinik dan berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang
diberikan oleh keluarganya. Depresi postpartum biasanya terjadi.
b. Mobilisasi
Suatu kebiksanaan secepat mungkin membimbing ibu untuk keluar
dari tempat tidurnya untuk berdiri dan berjalan.
c. Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK) pada ibu postpartum terutama untuk ibu yang
pertama kali melahirkan akan terasa pedih. Keadaan ini kemungkinan
disebabkan oleh iritasi pada uretra sebagai akibat dari persalinan dan
Buang Air Besar (BAB) harus terjadi dalam 3 hari postpartum.
d. Kebersihan Diri
Anjurkan ibu untuk kebersihan seluruh tubuh dan mengajarkan cara
membersihkan daerah intim dengan benar terutama disekitar vulva.
e. Istirahat
Kebutuhan istirahat sangat dibutuhkan oleh ibu beberapa jam setelah
melahirkan karena dapat berpengaruh terhadap ASI yang diproduksi.
f. Seksual
Secara fisik hubungan suami istri aman dilakukan di saat darah merah
berhenti dan ibu memasukan 1 atau 2 jari kedalam vagina tanpa rasa
sakit. Sebaiknya hubungan seksual dapat ditunda hingga 40 hari.
b. Suntik Progestin
Metode kontrasepsi yang melepaskan hormon progestin ke dalam
pembuluh darah dengan menghentikan pelepasan sel telur ke dalam
rahim sehingga mencegah terjadinya pembuahan. Kontrasepsi ini juga
tidak mengganggu laktasi baik kualitas mau pun kuantitas ASI.
c. Impant Progestin
Kontrasepsi yang berbentuk batang kecil yang mengandung hormon
progestin digunakan pada lengan atas bawah kulit pada tangan kiri.
Kontrasepsi ini juga tidak mengganggu laktasi baik kualitas mau pun
kuantitas ASI.
d. IUD Progestin
Kontrasepsi yang berbentuk benda kecil yang terbuat dari plastik yang
lentur mempunyai lilitan tembaga atau mengandung progestin dan di
masukkan kedalam rahim melalui vagina. Kontrasepsi ini juga tidak
mengganggu laktasi baik kualitas mau pun kuantitas ASI.
e. Kondom
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan tetapi juga mencegah dari
IMS dan HIV AIDS. Kontrasepsi ini tidak mengganggu ASI.
A. Pengkajian
1. Data Subjektif
- Ibu P1A0 Post Partum 14 Hari mengatakan kondisinya sudah fit.
- Ibu mengatakan ASI banyak, lancar, dan rajin menyusui bayinya.
- Ibu mengatakan bayinya aktif menyusui.
- Ibu mengatakan dia sudah mengerti cara merawat bayinya.
d. Pengetahuan Tentang KB
Ibu mengatakan masih berdiskusi dan memikirkan bersama suaminya
mengenai metode kontrasepsi apa yang ingin ia gunakan.
17
18
2. Data Objektif
a. Data Keluarga
1) Nama : Tn. Y
2) Umur : 29 Tahun
3) Agama : Islam
4) Pendidikan : SMA
5) Pekerjaan : Petani
6) Penghasilan / Bulan : ± 1.500.000 / Bulan
7) Suku : Pagar Alam Sumatera Selatan
8) Alamat : RT. 004 RW. 001 Pelang Kenidai
c. Sifat Keluarga
1) Tipe Keluarga : Keluarga Inti
2) Hubungan Dengan Anggota Keluarga : Harmonis atau Baik
f. Pemeriksaan Fisik
1) Ayah
a) Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b) Nadi : 84 x/menit
c) BB : 54 kg
2) Ibu
a) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b) Nadi : 82 x/menit
c) BB : 42 kg
d) Rambut : Bersih, hitam, dan tidak rontok
e) Muka : Tidak pucat dan tidak ada oedema
f) Sklera Mata : Putih
g) Kelenjar Tyroid : Tidak ada pembengkakan
h) Vena Jogularis : Tidak ada pelebaran
i) Payudara : Puting susu menonjol dan ada ASI
20
B. Analisa Data
Masalah kesehatan pada keluarga Tn. Y adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai pengertian alat kontrasepsi, macam - macam alat kontrasepsi,
kekurangan dan kelebihan alat kontrasepsi, serta alat kontrasepsi yang aman
digunakan untuk ibu nifas dan menyusui.
Dalam melaksanakan pembinaan terhadap keluarga Tn. Y dilakukan
kerjasama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan juga
mencari pemecah masalahnya. Intervensi yang dilakukan yaitu memberikan
pendidikan kesehatan atau konseling pada Ny. W mengenai jenis metode
kontrasepsi yang tepat untuk ibu nifas dan menyusui.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka permasalahan
yang muncul sebagian besar disebabkan kurangnya pengetahuan. Adapun
permasalahan yang ada pada keluarga Tn. Y adalah sebagai berikut :
Kurangnya pengetahuan mengenai Alat Kontrasepsi
Data Subjektif : Ibu mengatakan kurang memahami tentang alat kontrasepsi
yang tepat untuk ibu nifas dan menyusui.
D. Prioritas Masalah
Dari jumlah score diatas maka masalah yang ditemukan pada keluarga Tn. Y
terutama Ny. W adalah kurangnya pengetahuan mengenai alat kontrasepsi
yang aman digunakan untuk ibu nifas dan menyusui.
E. Implementasi
1. Memberitahu kepada ibu bahwa kondisinya saat ini dalam keadaan baik.
Tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 82 x/menit, dan berat badan 42 kg.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Mengobservasi uterus untuk memastikan involusio berjalan dengan baik.
Hasil : TFU sudah tidak teraba dan involusio berjalan normal.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi dini secara mandiri.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya secara eksklusif 6 bulan.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
6. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
yaitu karbohidrat (nasi dan roti), protein (ikan, telur, tahu, dan tempe), dan
buah serta sayuran. Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
7. Memberitahu dan menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan
seksual selama 6 minggu setelah persalinan. Karena saat masa nifas mulut
rahim masih terbuka maka akan berisiko karena mengakibatkan bakteri
dan kuman yang hidup diluar bisa tersedot masuk ke dalam rongga rahim.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
8. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah.
Hasil : Ibu mengerti dan sering mendengarkan lantunan ayat suci.
9. Memberikan KIE pada ibu tentang macam - macam alat kontrasepsi serta
kekurangan dan kelebihannya dan metode kontrasepsi apa yang baik untuk
digunakan pada ibu nifas dan menyusui. Hasil : Ibu mengerti.
10. Menganjurkan ibu untuk segera menentukan jenis metode kontrasepsi apa
yang akan digunakan. Hasil : Ibu mengerti dan segera menentukannya.
22
F. Catatan Perkembangan
1. Tanggal Pengkajian : Jumat 01 Oktober 2021
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah mengetahui, memahami, dan juga menentukan
metode alat kontrasepsi apa yang akan ia gunakan.
b. Data Objektif
Pemeriksaan Fisik
1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 84 x/menit
3) Berat Badan : 42 kg
2. Analisa Data
Ny. W P1A0 Post Partum 17 Hari sudah mengetahui, memahami, dan juga
menentukan metode alat kontrasepsi apa yang akan ia gunakan.
3. Penatalaksanaan
a. Memberitahu kepada ibu bahwa kondisinya saat ini dalam keadaan
baik. Tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 84 x/menit, dan berat
badan 42 kg. Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
b. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan
dirinya. Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
c. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya secara eksklusif 6
bulan. Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
d. Melakukan evaluasi kepada ibu mengenai pengetahuan dan wawasan
macam - macam alat kontrasepsi serta kelebihan dan kekurangannya
dan metode alat kontrasepsi apa yang baik digunakan untuk ibu nifas
dan menyusui. Hasil : Ibu mengerti dan sudah memahami.
e. Menganjurkan ibu ke PMB atau fasilitas kesehatan guna memakai alat
kontrasepsi yang telah ditentukan oleh ibu yaitu Suntik KB 3 Bulan.
Hasil : Ibu mengatakan akan pergi ke PMB atau fasilitas kesehatan.
f. Menganjurkan ibu untuk ke fasilitas kesehatan bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan pendataan diketahui masih banyak masyarakat dan
khususnya pasangan suami istri yang kurang mengetahui mengenai metode
alat kontrasepsi. Terutama belum mengetahui alat kontrasepsi jenis apa yang
baik digunakan untuk ibu nifas dan menyusui.
Setelah dilakukan binaan kepada keluarga terpilih, didapatkan hasil bahwa
ibu telah mengetahui, memahami, dan menentukan metode alat kontrasepsi
apa yang akan ia gunakan.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama masa - masa
pendidikan. Serta dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan komunitas.
2. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan ilmu dan pengetahuan masyarakat tentang asuhan
kebidanan yang telah diberikan pada komunitas serta mendapatkan suatu
kesadaran untuk meningkatkan kemandirian mengatasi masalah di dalam
kesehatan ibu, anak, dan keluarga.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
Elizabeth, Siwi W dan Endang P. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Icesmi Sukarni dan Margareth ZH. 2014. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Maritalia Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Peurperium Care”.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nugroho Taufan dkk. 2014. Konsep Dasar Masa Nifas. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Priyanti, Sari. Dkk. 2017. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Surakarta : CV Kekata Group.
Profil Kesehatan Indonesia 2021.
Profil Kesehatan Sumatera Selatan Tahun 2015. Palembang : Dinas Kesehatan
Sumatera Selatan.
Profil Kesehatan Sumatera Selatan Tahun 2017. Palembang : Dinas Kesehatan
Sumatera Selatan.
Roito Juraida dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Deteksi Dini
Komplikasi. Jakarta : EGC.
Saleha. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Sugihantono Anung. 2015. Buku Ajaran Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta :
Salemba Medika, 2013.
Walyani, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas daan Menyusui. Yogyakarta :
Pustaka Baru Press.
25
LAMPIRAN DOKUMENTASI
26
27
KARTU KELUARGA