DISUSUN OLEH
Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dari Desa Membangun Peradaban
Untuk NTB Gemilang di Desa Barabali Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Judul Kegiatan Peran
Posyandu dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Anak Balita di Desa Barabali
telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 31 Agustus 2022.
Kepala,
Mukminah, M.Pd
Wardatul Jannah, M.Sc
NIDN 0829128702
NIDN 0821078401
NIDN 0806059101
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Kepala PPM
Mukminah, M.Pd
NIDN 0829128702
ii
KATA PENGANTAR
iii
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A . Permasalahan.............................................................................. 1
B. Pendekatan yang digunakan....................................................... 2
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 15
A. Kesimpulan................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17
LAMPIRAN................................................................................................ 18
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang
lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Kesehatan
merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun
1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan,
diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh
komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada
akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal
ini menjadi sangat penting di perhatikan terkait begitu banyak penyakit yang
beredar pada masyarakat seperti flu burung di berbagai daerah, malaria, diare,
bukan itu saja termasuk stunting yang masih sangat meresahkan masyarakat
sampai saat ini termasuk di desa barabali ini.
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (Cessnasari.
2005). wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI.
2006). Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana, (Effendi, Nasrul. 1998: 267)
Untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan khususnya di bidang
kesehatan kenyataannya sering dihadapkan pada sejumlah kendala seperti
pengetahuan, sikap, kesadaran, dan kebiasaan serta kemampuan keuangan
dari masyarakat desa barabali. Hal ini berarti menimbulkan terjadinya
kesenjangan antara apa yang menjadi harapan dan kenyataan. Kesemuanya
itu akan membawa pengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Sekarang ini
kualitas sumber daya manusia di Desa Barabali masih berada pada tingkat
yang masih tergolong rendah, apabila dibandingkan dengan desa-desa yang
lain, seperti di wilayah perkotaan.
1
Hasil survey di posyandu Dusun Muhajirin Desa Barabali menujjukkan
bahwa pengetahuan terkait perilaku hidup sehat di mulai dari masa balita
anak masih kurang, dikarenakan orang tua di Dusun muhajirin Desa Barabali
kecamatan batukliang kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara
Barat masih kurang dalam memperhatikan pentingnya peran posyandu bagi
anak balita dan masih seringnya terjadi penonggakan posyandu. Oleh karena
itu tujuan pengembangan pengetahuan pentingnya peran posyandu dalam
menigkatkan kualitas kesehatan anak balita yang dilakukan oleh peserta KKN
adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif.
B. Pendekatan yang digunakan
Tahapan kegiatan yang digunakan oleh pesetra KKN adalah deskriptif
kualitatif dengan cara terjun langsung ke masyarakat dan berpartisipasi dalam
pelaksanaan posyandu balita bersama ibu-ibu Kader dan Bidan, yang
sebelumnya di lakukkan dengan adanya kunjungan awal atau sosialisasi.
Untuk membantu pemecahan masalah Kesehatan di Desa Barabali
terutaman peran posyandu dalam menigkatkan kualitas Kesehatan anak balita
di posyandu Dusun Muhajirin Langkah Langkah yang di ambil adalah peserta
KKN terjun langsung ke masyarakat membantu ibu-ibu kader dan bidan
dalam proses posyandu balita di desa barabali. Pemeriksaan pertumbahan
anak seperti mengukur berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Agar dapat
menjaga Kesehatan anak di usia balita dan menghindari beberapa
kemungkianan penyakit seperti stunting yang bisa terjadi pada anak mulai
dari usia balita peserta KKN Bersama ibu-ibu kader dan bidan turut
memberikan obat cacing (1-11 bln ½ tab) dan (12-59 bln 1 tab), dan vitamin
A warna biru untuk (1-11 bln) dan warna merah untuk (12-59 bln).
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Monografi Desa
1. Asal Usul Nama Desa Barabali
2
Berdasarkan cerita dari pelinsir Desa pada zaman Pulau Lombok
dikuasai oleh Raja Anak Agung masa terdahulu Desa Barabali masih
berupa hutan belantara yang ditanami pohon keras dan padang ilalang
yang cukup luas. Raja Anak Agung Gde Ngurah sangat tertarik dengan
keadaan geografis yang sangat cocok dengan peternakan kuda, oleh
karena itu dipakailah sebagai tempat memelihara kuda secara terbuka.
Disekitar Barabali (Gunung Barabali) dibuatlah kandang kuda yang
cukup luas sebagai tempat pemeliharaan kuda, karena kuda peliharaan
Anak Agung sangatlah liar. Maka kuda-kuda tersebut diumpan dengan
rumput yang dimasukkan kekandang (erot=tabur), setelah kuda-kuda
tersebut masuk barulah pintunya ditutup sehingga prajurit dapat
menangkap kuda yang liar tersebut. Kandang kuda tersebut sangatlah
terkenal dan megah sehingga nama Barabali diambil dari kata
(Bare=Kandang, Bali=Orang Bali) yang dalam bahasa sasaq bernama
BAREBALI, dan disebelah timur gunung Barabali berdiri tegak sebuah
bukit yang dinamakan GUNUNG PANGGUNG tempat Anak Agung
Gede Ngurah melakukan persembahyangan dan peristirahatan.
(Hasil wawancara dengan Lalu subadi yang dikutip dari H. Idham
2. Sejarah Tokoh/Pemimpin Desa Barabali
Pada jaman dahulu sesuai dengan sejarah yang diketahui pada
saat sekarang, Desa Barabali bukan merupakan pemekaran Desa
Mantang yang dilakukan oleh Hindia Belanda pada tahun 1939 yang
dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang secara berurutan sebagai
berikut:
3
5. LALU KEDAR : tahun 1966 - 1973
6. LALU SATRIA UTAMA : tahun 1973 - 1978
7. Drs. H. L. YUSUF UMAR : tahun 1978 - 1979
8. LALU NUJUM : tahun 1979 - 1983
9. H. LALU ADIL : tahun 1983 - 2001
10. JAPUN : tahun 2001 - 2006
11. Ir. AKHMAD : tahun 2006 - 2012
12. KI AGUS AZHAR, SH : tahun 2012 2018
13. LALU ALI JUNAIDI : tahun 2018- sekarang
4
cenderung masih kuatnya budaya paternalistik. Meskipun demikian pola
budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam
pembangunan yang bersifat mobilisasi masa. Di samping itu masyarakat
Desa Barabali yang cenderung memiliki sifat ekspresif, agamis dan
terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi
dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan.
c. Aspek Pendidikan, Kesehatan & Kesejahteraan Sosial
Desa Barabali dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup
mantap, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta
huruf. Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam
rangka meningkatkan kualitas peserta didik, Pemerintah Desa beserta
warga masyarakat sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan
berupa rehabilitasi sarana pendidikan.
d. Aspek Pemuda Dan Olah Raga
Masalah pemuda dan kepemudaan yang merupakan hasil dari
besarnya jumlah penduduk dengan komposisi usia muda, memerlukan
perhatian serius. Mengingat munculnya permasalahan-permaslahan
kenakalan remaja, pengangguran, penyalahgunaan obat-obat terlarang
dan tindak kriminal, bagaimanapun juga akan menjadi ancaman dalam
kegiatan pembangunan desa.
BAB III
PROSES PPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
5
Sebelum peserta KKN melakukan kegiatan di lapangan, maka pada hari
kamis tanggal 7 Juli 2022 terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan
(survey dan pemetaan). Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
informasi yang komprehensif tentang potret riil dan kondisi obyektif
masyarakat yang aka menjadi sasaran program (subyek kegiatan) dan juga
untuk menggali yang dihadapi masyarakat khusunya kader posyandu dalam
hal kelengkapan media informasi kesehatan. Sebelumnya kelompok penulis
membuat struktur organisasi terlebih dahulu. Struktur kelompok tersebut
adalah sebagai berikut:
6
6. Anggota Widia Ningsih Farmasi 1908060060
7. Seksi Sosial Suci Nirmala Sosiologi 1907060044
8. Anggota Lalu Muhlis Harja PJKR 1804060015
9. Anggota Abdul Mujib Sosiologi 1907060042
10. Seksi Humas Abdul Manap PGSD 1902060076
11. Anggota Muhammad Nasrun PGSD 1902060001
12. Anggota Jannatul Aolia Farmasi 1908060035
13. Seksi Magfiratul Nurul Al Farmasi 1908060018
Kesehatan Atin
14. Anggota Defitri Farmasi 1908060021
15. Pubdikdok Abdul Manap PGSD
7
5. Sade
Kamis, 04/08/2022 08:30-Selesai
6. Surebaye Bat
7. Surebaye Lauk
Sabtu, 06/08/2022 08:30-Selesai
8. Surebaye Daye
9. Mertak Wire Senin, 08/08/2022
9. Kelanjuh Lauq Selasa, 09/08/2022 08:30-Selesai
8
b) Meja II: Penimbangan
c) Meja III: Pengisian KMS yang dimana KMS adalah kartu untuk
mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis
pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat
diketahui status pertumbuhan anaknya.
d) Meja IV: Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
e) Meja V: Pelayanan kesehatan berupa: Pemberian vitamin A dosis
tinggi, Gizi, dan Penanggulangan diare
f) Dan ada beberapa Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak seperti
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus
diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak
melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai
umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis
merah KMS. Diman Kriteria Berat Badan balita di KMS, Berat badan
naik, Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat
badan bertamabah ke pita warna diatasnya. Dan Berat badan naik,
Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan
bertamabah ke pita warna diatasnya. Kemudian untuk Berat badan
naik, Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat
badan bertamabah ke pita warna diatasnya.
g) Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya
(kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada
di bawah garis merah KMS.
Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
a) S = Semua balita di wilayah kerja posyandu.
b) K = Semua balita yang memiliki KMS.
c) D = Balita yang ditimbang.
d) N = Balita yang Berat Badannya naik
Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
a) Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
9
b) Berhasil tidaknya program posyandu.
c) (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
Dan beberapa tujuan revitalisasi posyandu adalah:
Terselenggaranya 10 kegiatan posyandu secara rutin dan
kesinambungan;
Tercapainya pemberdayaan tokoh masyarakat dan kader
melalui advokasi, orientasi, pelatihan, penyegaran, dan
Tercapainya pemantapan kelembagaan posyandu.
2. Mahasiswa
a) Memberi bekal pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan selama pelaksanaan KKN di Desa Barabali.
b) Dapat memberikan masukan kepada pemerintah Desa dalam,
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Desa Di Dusun
Muhajirin
c) Sebagai tolak ukur daya serap mahasiswa KKN yang bersangkutan
selama menempuh Pendidikan dan kemampuan menerapkan ilmunya
secara praktis.
d) Dapat digunakan sebagai bahan refrensi atau kajian untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
Hasil dokumentasi mahasiswa KKN-V Universitas Nahdlatul Ulama
Nusa Tenggara Barat dalam berpartisipasi pada kegiatan posyandu sebagai
berikut:
10
Muhajirin Barabali 1
11
Mertak Wire
12
e) Motivasi dan dorongan seluruh komponen untuk menjadi yang
terabaik dan menjadikan KKN-V UNU NTB di Desa Barabali
Tahun 2022 berhasil.
f) Kerjasama, kebersamaan, rasa kekeluaragaan yang tinggi dan
respon yang positif dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Barabali
(IKMB), menjadikan kegiatan KKN-V UNU NTB Tahun 2022
sebagai pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah
terlupakan, kedekatan Kepala Dusun Muhajirin, warga, pemuda
dan anak-anak dengan mahasiswa KKN mempermudah
pelaksanaan Program Kerja dan kenyamanan bertempat tinggal di
Dusun Muhajirin.
g) Bimbingan dan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
serta masukan dari Kepala Dusun Muhajirin dan warga sangat
membantu proses kegatan KKN.
2. Faktor Penghambat
a) kurangnya waktu pelaksanaan kegiatan.
b) Sulitnya mengumpulkan warga karena mempunyai
kegiatan/kesibukan yang berbeda-beda.
c) Kurangnya koordinasi disetiap keiatan yaitu pemberitahuan kegiatan
yang mendesak disetiap acara.
d) Keterbatasan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan
KKN.
e) Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
f) Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
g) Pekerjaan iu
h) Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
Sarana dan prasarana di posyandu
i) Jarak dari posyandu tersebut (Widiastuti. 2006)
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan kegiatan pengapdian masyarakat yang telah dilakukkan
sehingga dapat disimpulakan:
1. Program dan kegiatan Posyandu dalam meningkatkan kualitas Kesehatan
anak balita di desa barabali dilakukkan menggunakan metode sosialisasi
kepada masyarakat kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung.
2. Melalui sosialisasi dan Posyandu masyarakat mengetahui peran posyandu
dalam meningkatkan kualitas Kesehatan anak balita dan bagaimana proses
perkembangan anak.
3. Melalui posyandu Warga Dusun Muhajirin mempunyai persepsi yang
positif terkait dengan adanya program Posyandu yang berupa kemudahan
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Selain itu adanya
program posyandu juga bertujuan untuk meluruskan pemahaman
masyarakat di Dusun Muhajirin yang masih sederhana tentang program
14
Posyandu. Dalam pandangan masyarakat, program Posyandu adalah
program yang rutin setiap bulan dalam rangka melakukan penimbangan
balita untuk melihat perkembangan balita. Dan Pengaruh program
Posyandu ini cukup besar terhadap peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat antara lain Posyandu mempunyai peran yang sangat besar
dalam meningkatkan kesehatan dan perbaikan status gizi bayi dan anak
balita, serta mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka
kematian bayi.
B. Saran
1. Kader Posyandu dalam hal ini sebaiknya lebih melakukan koordinasi
secara menyeluruh terhadap warga Dusun Muhajirin terkait dengan
program Posyandu yang tentunya dapat mempermudah masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Mekanisme dan pembagian kerja lebih sistematis dan sesuai dengan
bidangnya masing-masing tujuanya lebih mempermudah dalam
pelaksanaan teknis di lapangan.
3. Perlu penyuluhan oleh dinas kesehatan terkait tujuan yang sebenarnya
tentang program Posyandu, sehingga dalam pelaksanaanya tidak salah
sasaran.
4. Warga Dusun Muhajirin agar lebih berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan program Posyandu.
5. Warga Dusun Muhajirin sebaiknya lebih memahami arti pentingnya
kesehatan bagi kelangsungan kehidupan, dan hal tersebut tidak saja
menyangkut kesehatan dan perkembangan balita saja, melainkan juga
kesehatan seluruh masyarakat.
6. Terhadap pimpinan desa dan tokoh masyarakat perlu partisipasi yang
lebih aktif agar pelaksanaan program tersebut dapat berjalan dengan baik,
baik partisipisai dalam bentuk dukungan dana, maupun dalam hal yang
menyangkut fasilitas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Soegeng Santoso. (2004). Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta Medika.
16
LAMPIRAN
17
BIODATA PENULIS
18
NIM : 1908060018
TEMPAT TGL LAHIR : labangka kumbang, 07-04-2001
ALAMAT : jl. Plamboyan karang baru,
kecamatan labangka, kabupaten
sumbawa NTB
19
20
21
Lampiran 2. Berita acara
22
Lampiran 3. Daftar hadir dosen
23
Lampiran 4. Daftar hadir mahasiswa
24
Lampiran 5. Foto Kegiatan dan Keterangan
25
Posyandu Balita Posyandu Balita
26
Posyandu Balita Posyandu Balita
27
Penempoh Embung Sade Sosialisasi Kesehatan
28
Deklarasi Anti Narkoba dalam Rangka Haflah Al-Quran dalam Rangka
Menyambut dan Memeriahkan HUT RI ke Menyambut dan Memeriahkan HUT
77 RI ke 77
Bakti Sosial di Masjid Dusun Kelanjuh Lauq Acara Literasi Digital dari KOMINFO
29
30