DISUSUN OLEH
DEFITRI
NIM 1908060021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dari Desa Membangun Peradaban
Untuk NTB Gemilang di Desa Barabali Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Judul Kegiatan
“Pengenalan dan Pemanfaatan Tanaman Herbal Sebagai Obat di Desa Barabali
Kecamatan Batukliang” telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 31 Agustus
2022.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
DEFITRI
NIM 1908060021
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Kepala PPM
Mukminah, M.Pd
NIDN 0829128702
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Permasalahan................................................................................... 1
B. Pendekatan yang digunakan............................................................. 2
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 17
A. Kesimpulan...................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
LAMPIRAN................................................................................................ 21
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat sudah mulai dilakukan oleh
nenek moyang sejak ratusan tahun silam. Pada zaman dahulu manusia mulai
mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam
bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi
masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan
obat-obatan yang berasal dari bahan alam tersebut, masyarakat dapat
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini
menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya
tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-
upaya kesehatan masyarakat tanpa harus bergantung pada obat modern.
ix
Hasil survey di Desa Barabali Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya di Dusun Kelanjuh
Lauq menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai manfaat
tanaman herbal sebagai obat masih kurang.adapun tujuan survey dan
pengenalan tanaman herbal di lakukan untuk mendapatkan titik tujuan untuk
menjadikan masyarakat lebih mengetahui dan memahami akan manfaat
tanaman herbal yang banyak di sekitar untuk di manfaatkan sebagai obat.
Dari survey tersebut, dapat disimpulkan bahwa Penulis tertarik
melakukan tindak lanjut bagaimana cara mengatasi Pengetahuan masyarakat
mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk di jadikan sebagai obat sangat
perlu dilakukan edukasi untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai
cara mengenali sekaligus cara memanfaatkan tanaman herbal yang banyak di
sekitar untuk di jadikan obat khususnya di Desa Barabali Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
x
kreativitas untuk mereka jadikan penghasilan khususnya dalam
memanfaatkan tanaman herbal yang ada.
Kebanyakan Masyarakat yang berkeinginan untuk memanfaatkan
tanaman tanaman yang ada di sekitar khususnya tanaman herbal untuk
mereka jadikan produk khususnya sebagai obat. Akan tetapi,masih banyak
yang belum mengerti seperti apa tanaman yang bisa di manfaatkan sebagai
obat maka dari itu cara pengenalan kepada masyarakat mengenai
pemanfaatan tanaman herbal ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi
yang memberikan informasi-informasi serta edukasi bagaimana cara
memanfaatkan tanaman herbal untuk di jadikan obat
xi
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Monografi Desa
1. Asal Usul Nama Desa Barabali
“Berdasarkan cerita dari pelinsir Desa pada zaman Pulau Lombok
dikuasai oleh Raja Anak Agung masa terdahulu Desa Barabali masih
berupa hutan belantara yang ditanami pohon keras dan padang ilalang
yang cukup luas. Raja Anak Agung Gde Ngurah sangat tertarik dengan
keadaan geografis yang sangat cocok dengan peternakan kuda, oleh
karena itu dipakailah sebagai tempat memelihara kuda secara terbuka.
Disekitar Barabali (Gunung Barabali) dibuatlah kandang kuda yang
cukup luas sebagai tempat pemeliharaan kuda, karena kuda peliharaan
Anak Agung sangatlah liar. Maka kuda-kuda tersebut diumpan dengan
rumput yang dimasukkan kekandang (erot=tabur), setelah kuda-kuda
tersebut masuk barulah pintunya ditutup sehingga prajurit dapat
menangkap kuda yang liar tersebut. Kandang kuda tersebut sangatlah
terkenal dan megah sehingga nama Barabali diambil dari kata
(Bare=Kandang, Bali=Orang Bali) yang dalam bahasa sasaq bernama
BAREBALI, dan disebelah timur gunung Barabali berdiri tegak sebuah
bukit yang dinamakan GUNUNG PANGGUNG tempat Anak Agung
Gede Ngurah melakukan persembahyangan dan peristirahatan.”
(Hasil wawancara dengan Lalu subadi yang dikutip dari H.
Idham)
2. Sejarah Tokoh/Pemimpin Desa Barabali
Pada jaman dahulu sesuai dengan sejarah yang diketahui pada
saat sekarang, Desa Barabali bukan merupakan pemekaran Desa
Mantang yang dilakukan oleh Hindia Belanda pada tahun 1939 yang
dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang secara berurutan sebagai
berikut:
xii
1. H. LALU UMAR : tahun 1939 – 1955
2. LALU WIRAKSE : tahun 1955 - 1956
3. LALU RIDWAN : tahun 1956 - 1961
4. LALU YUSUF : tahun 1961 - 1966
5. LALU KEDAR : tahun 1966 - 1973
6. LALU SATRIA UTAMA : tahun 1973 - 1978
7. Drs. H. L. YUSUF UMAR : tahun 1978 - 1979
8. LALU NUJUM : tahun 1979 - 1983
9. H. LALU ADIL : tahun 1983 - 2001
10. JAPUN : tahun 2001 - 2006
11. Ir. AKHMAD : tahun 2006 - 2012
12. KI AGUS AZHAR, SH : tahun 2012 – 2018
13. LALU ALI JUNAIDI : tahun 2018- sekarang
xiii
melibatkan instasi terkait (dinas kehutanan, dinas pertanian dan
perkebunan).
b. Aspek Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukan masih rendahnya
kualitas dari sebagian SDM masyarakat di Desa Barabali, serta
cenderung masih kuatnya budaya paternalistik. Meskipun demikian pola
budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam
pembangunan yang bersifat mobilisasi masa. Di samping itu masyarakat
Desa Barabali yang cenderung memiliki sifat ekspresif, agamis dan
terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi
dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan.
c. Aspek Pendidikan, Kesehatan & Kesejahteraan Sosial
Desa Barabali dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup
mantap, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta
huruf. Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam
rangka meningkatkan kualitas peserta didik, Pemerintah Desa beserta
warga masyarakat sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan
berupa rehabilitasi sarana pendidikan.
d. Aspek Pemuda Dan Olah Raga
Masalah pemuda dan kepemudaan yang merupakan hasil dari
besarnya jumlah penduduk dengan komposisi usia muda, memerlukan
perhatian serius. Mengingat munculnya permasalahan-permaslahan
kenakalan remaja, pengangguran, penyalahgunaan obat-obat terlarang
dan tindak kriminal, bagaimanapun juga akan menjadi ancaman dalam
kegiatan pembangunan desa.
xiv
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
xv
2. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan Kegiatan dilakukan dengan cara mengadakan
komunikasi dan koordinasi dengan pihak desa, perangkat desa.dari hasil
survey dan pemetaan yang telah di lakukan kemudian disusun langkah-
langkah pelaksanaan program melalui tahapan yaitu, mengadakan
pengobatan sekaligus pengecekan Kesehatan secara gratis untuk menarik
minat masyarakat untuk mendatangkan sosialisasi pemanfaatan tanaman
herbal sebagai obat karena hasil survey menunjukkan masyarakat
Barabali sangat antusias terhadap pengecekan dan pengobatan Kesehatan
gratis di karenakan tingkat ekonomi Sebagian masyarakat kurang
mencukupi untuk tetap melakukan pengecekan maupun pengobatan
secara berbayar.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat khususnya
pada program ini yang dilakukan oleh Peserta KKN-V Universtias
Nahlatul Ulama Nusa Tenggara Barat menyimpulkan bahwa perlu nya di
adakan edukasi yang menyampaikan beberapa informasi informasi
penting mengenai tanaman tanaman herbal yang ada di sekitar
masyarakat yang bisa di manfaatkan untuk di jadikan sebagai obat
singkatnya di lakukan sosialisasi.
xvi
obat yang ada di berbagai Dusun di Desa Barabali, masyarakat di dorong
lebih produktif untuk memproduksi sediaan herbal sendiri yang lebih
aman, praktis, dengan demikian, sedian herbal tersebut dapat menjadi
pencegahan penyakit dan pengobatan alternatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Adapun daftar dusun-dusun yang menjadi target sasaran selama
pelaksanaan kegiatan pemanfatan tanaman herbal sebagai obat sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Daftar Target Sosialisasi
No Dusun Jumlah Pesera
1 Dusun Kelanjuh Lauq 8
2 Dusun Muhajirin 8
3 Dusun Jurang Ripin 8
4 Dusun Kebun Nyiur 8
5 Dusun Gunung Mas Miru 8
xvii
Tanaman Toga merupakan jenis tanaman yang ditanami di
pekarangan rumah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama
untuk pengobatan tradisonal seperti tanaman jahe, daun serai, daun licin,
seledri, sambiloto, daun beluntas, temu lawak, lidah buaya, belimbing
wuluh, kangkung, bayam duri, daun tempuyung, daun pacar cina, akar
alang-alang, daun jinten, biji mahoni, cempaka putih, ciplukan, daun
benalu, daun bunga santan, daun duduk, daun bakung, kumis kucing,
landep, daun sirih, daun adas, daun adem ati, daun saga rambat, jambu
biji, akar wangi, daun kelor, temu ireng, lengkuas, kunyit, kencur,dan
lempuyang.
Adapun Bukti dokumentasi kegiatan terlaksana selama kegiatan
berlangsung adalah sebagai berikut :
xviii
Gambar 2.1 Edukasi Pemanfaatan Tanaman Herbal
xix
Gambar 4.1 Pengenalan Produk Herbal dari Tanaman Herbal
xx
sekitar membuat masyakat lebih mudah untuk mencari dan
menjadikan tanaman herbal sebagai salah satu aternatif pengobatan.
c. Melalui kegiatan ini diharapkan juga masyarakat lebih memiliki
keterampilan dan memiliki Target kepada masyarakat untuk mampu
xxi
Gambar 5.1 Produk Herbal dari Kunyit dan Madu
xxii
PIK-R untuk memotivasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat
perlu ditingkatkan selain melakukan edukasi dan pendampingan yang
tidak kalah penting dari kegiatan tersebut adalah pemanfaatan tanaman
herbal sebagai obat.
xxiii
anak dengan mahasiswa KKN mempermudah pelaksanaan Program
Kerja dan kenyamanan bertempat tinggal di Dusun Kelanjuh Lauq.
g. Bimbingan dan kerjasama dari kepala Desa Barabali serta masukan
yang diberikan sangat berpengaruh besar dalam proses selama
berkegiatan.
h. Sarana dan prasarana yang difasilitasi Desa sangat mendukung
berlangsungnya kegiatan.
i. Bimbingan dan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
serta masukan dari Kepala Dusun Kelanjuh Lauq dan warga sangat
membantu proses kegatan KKN.
2. Faktor Penghambat
a. Waktu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai karena mempunyai
kegiatan atau kesibukan yang berbeda beda
b. Sulitnya mengumpulkan warga karena mempunyai kegiatan atau
kesibukan yang berbeda-beda.
c. Kurangnya koordinasi disetiap kegiatan yaitu pemberitahuan
kegiatan yang mendesak disetiap acara.
xxiv
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Permasalahan yang di bahas pada pengenalan dan pemanfaatan
tanaman herbal sebagai obat tentang kurang nya pengetahuan akan manfaat
tanaman herbal yang banyak di sekitar dapat di simpulkan bahwa dengan
adanya sosialisasi mengenai edukasi dan informasi-informasi yang berkaitan
dengan cara pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat menjadikan
masyarakat memiliki pola pikir lebih luas mengenai pemanfatan taanaman
herbal yang sudah menjadi salah satu potensi besar di Desa Barabali yaitu
memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.maka berdasarkan
kegiatan yang telah dilaksanakan peserta KKN di Desa Barabali Kecamatan
Batukliang pada tanggal 26 Juli dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa memiliki semangat dalam memajukan sumber alam dan
sumber daya manusia di Desa Barabali Kec. Batukliang Kab.
Lombok Tengah-NTB.
b. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat di bangku
perkuliahan dan mahasiswa memiliki pengalaman dan mengetahui
masalah serta solusi menyelasaikan masalah yang terdapat di
masyarakat.
c. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan mengenai tingkat
pengetahuan akan manfaat tanaman herbal untuk dijadikan sebagai
obat yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dengan
mengembangkan dan mengolah tanaman alami yang ada di sekitar
sebagai salah satu pengobatan alternatif Kesehatan.
2. Masyarakat
a. Memperoleh informasi yang berkaitan langsung dengan pentingnya
menjaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan
kepada masyarakat.
xxv
b. Memperoleh pengetahuan tentang pentingnya pemanfatan tanaman
herbal.
c. Meningkatkan kualitas diri untuk bisa mengolah tanaman herbal di
lingkungan sekitar karena terbantu dengan hadirnya mahasiswa
KKN yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan di
Desa Barabali Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
B. Saran
a. Oganisasi IKMB dan PIK-R sebaiknya lebih banyak
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dengan melakukan
berbagai pelatihan dan informasi yang berkaitan dengan
pemanfaatan tanaman herbal yang banyak terdapat di sekitar
masyarakat.
b. Diperlukan kerjasama antara masyarakat dengan berbagai pihak
terkait dengan pelatihan terkait pemanfaatan tanaman herbal sebagai
obat sebagai derajat kesehatan masyarakat yang bisa dibantu oleh
organisasi-organisasi seperti IKMB dan PIK-R dan yang lainnya.
c. Masyarakat harus lebih antusias dan mempunyai pola pikir untuk
mengolah tanaman herbal sebagai obat herbal.
d. Pemerintah perlu berusaha memfasilitasi keperluan yang dibutuhkan
oleh masyarakat dengan pengadaan fasilitas yang lebih memiliki
manfaat atau guna seperti kemudahan dalam memperoleh
informasi.Sebaiknya desa memberikan dukungan terhadap
organisasi-organisasi yang ada di masing-masing wilayah dengan
memberikan pengarahan yang diperlukan, sehingga organisasi-
organisasi merasa diberi pengayoman.
xxvi
DAFTAR PUSTAKA
Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta: PT. Seri
Agri Sehat.
xxvii
BIODATA PENULIS
NAMA : DEFITRI
PROGRAM STUDI : S1 FARMASI
FAKULTAS : KESEHATAN
NIM : 1908060021
TEMPAT TGL LAHIR : SELONG,29 DESEMBER 2000
ALAMAT : DUSUN KARATO, DESA BUNGA EJA,
KECAMATAN EMPANG, KABUPATEN SUMBAWA
xxviii
LAMPIRAN
xxix
Lampiran 1. Look Book Kegiatan Harian
xxx
xxxi
Lampiran 2 Berita Acara
xxxii
xxxiii
Lampiran 4 Daftar Hadir Dosen
xxxiv
Kegiatan Sosialisasi Tanaman Herbal Kegiatan Sosialisasi Tanaman Herbal
xxxv
Survey ke Desa Wisata Alam Penempoh Sosialisasi Kesehatan
Embung Sade
xxxvi
q
xxxvii