Madiun Dengan ini membuat laporan praktik klinik Profesi Ners, stase
HARI :
TANGGAL :
Mengetahui,
( ) ( )
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala
rahmat dan hidyahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Managemen Keperawatan di ruang UNIT STROKE RSUD dr. Soedono Madiun
dengan baik. Tersusunnya laporan ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan
dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soedono Madiun yang telah
memberikan ijin untuk praktek klinik di Rumah Sakit.
2. Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah memberikan fasilitas
lahan praktek klinik.
3. Ketua Prodi Sarjana Keperawatan dan dosen pembimbing yang selalu
membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah kasus ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah kasus ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.Aamiin.
Wassalamualaikum.wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................
Lembar Pengesahan .................................................................................................i
Kata Pengantar .......................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................3
BAB II : PENGKAJIAN DATA
2.1 Visi,Misi dan Motto...................................................................................5
2.1.1 Visi Rumah Sakit.....................................................................................5
2.1.2 Misi Rumah Sakit....................................................................................5
2.1.3 Moto Rumah Sakit...................................................................................5
2.2 Pengumpulan Data...................................................................................5
2.2.1 Ketenagaan (M1-Man)............................................................................5
2.2.2 Sarana dan Prasarana (M2-Material).......................................................8
2.2.2.1 Fasilitas...............................................................................................8
2.2.2.2 Alat Inventaris.....................................................................................9
2.2.2.3 Inventaris Alat Medik.......................................................................10
2.2.3 Methode Keperawatan (M3-Method)....................................................12
2.2.3.1 Penerapan MAKP di Ruang Unit Stroke..........................................13
2.2.4 Keungan (M4-Money)...........................................................................22
2.2.5 Pemasaran (M5-Market)........................................................................23
2.2.5.1 Pemasaran.........................................................................................23
2.2.5.2 BOR Ruang Unit Stroke RSUD dr.Soedono Madiun.......................24
2.2.5.3 Alos ..................................................................................................26
2.2.5.4 Mutu Keperawatan............................................................................25
2.3 Analisa SWOT.......................................................................................30
2.4 Hasil Analisa SWOT.........................................................................36
ii
2.5 Diagram Layang....................................................................................36
2.6 Identifikasi Masalah..............................................................................38
2.7 Prioritas Masalah...................................................................................38
BAB III : PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian........................................................................................40
3.2 POA (Plan Of Action).................................................................................48
BAB IV : ASUHAN KEPERAWATAN
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1
1
1
1
1
1
(Nursalam, 2015).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
2
2
2
2
2
2
2
berdasarkan hasil pengkajian, meliputi :
a. Sumber Daya Manusia (M1- Man)
b. Sarana dan Prasarana (M2 - Material)
c. Metode Asuhan Keperawatan (M3 – Method), meliputi
1) Penerapan MAKP
2) Penerimaan Pasien Baru
3) Sentralisasi obat
4) Supervisi
5) Timbang Terima.
6) Ronde Keperawatan
7) Discharge planning.
8) Dokumentasi Keperawatan.
9) Melaksanakan rencana strategi operasional ruangan
berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan
Profesional
1.4 Manfaat
1. Bagi pasien dan Keluarga
a. Mendapatkan pelayanan yang optimal
b. Tercapainya kepuasan klien dan keluarga yang ada di Unit
Stroke secara optimal.
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan atau komunikasi yang adekuat antara
perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang
lain dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di Unit Stroke yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan profesional.
b. Dapat menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT
serta menyusun rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Keperawatan Profesional (MAKP).
4. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan kritis
dalam pengelolaan pelayanan keperawatan
b. Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam pengelolaan perawatan
professional
c. Menerapkan model keperawatan professional MAKP.
4
4
4
4
4
4
4
BAB II
PENGKAJIAN DATA
5
5
5
5
5
5
5
2.2.1 Ketenagaan (M1-Man)
1. Penghitungan jumlah tenaga perawat per shift
KLASIFKA JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA
SI PASIEN PASIEN KEPERAWATAN
PAGI SORE MALAM
Total care 6 6 x 0,36 = 6 x 0,3 = 6x 0,2 = 1,2
2,16 1,8
Jumlah 6 3 2 2
6
6
6
6
6
6
6
Pembagian Dinas Perawat
1) Karu dan perawat primer dinas pagi setiap hari kecuali hari sabtu-
2) Katim dan perawat pelaksana dinas shif dengan siklus pagi 3 hari,
3) Pengatur ketenagaan
7
7
7
7
7
7
7
STRUKTUR ORGANISASI MAKP TIM
UNIT STROKE
KEPALA RUANGAN
Henny Marlina. S. Kep., Ns
PERAWAT SORE
PERAWAT SORE Bekti Wulansari, AMK
Eka Prasetya, AMK
9
9
9
9
9
9
9
1. Perawatan minimal, memerlukan waktu 1-2 jam sehari
10
10
10
10
10
10
10
dimana perawat mendapat libur 1 hari setelah jadwal jaga malam.
Uraiannya sebagai berikut hari pertama perawat masuk pagi, hari kedua
siang, hari ketiga malam dan hari keempat perawat mendapat libur satu
hari.
Sedangkan untuk teori PPNI penentuan kebutuhan tenaga perawat
dengan mengubah satuan hari dengan mingggu. Selanjutnya jumlah hari
kerja efektif dihitung dalam minggu selanjutnya jumlah hari kerja
efektif dihitung dalam minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah
kerja/hari selama 40 jam/minggu. PPNI berusaha menyesuaikan lama
kerj dan libur yang berlaku di Indonesia :
Tenaga perawat = ( A x 52 minggu ) x 7 hari ( TT x BOR ) : hari kerja
efektif x total jam kerja/minggu + 25%
Keterangan :
A = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh pasien/hari
52 minggu = 365 hari dalam setahun : 7
TT = tempat tidur
BOR = adalah presentase rata-rata jumlah tempat tidur yang digunakan
selama periode tertentu ( satu semester/tahun )
Hari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut :
= ( 365 – ( 52 minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan )
= 289 hari : 7hari/minggu
= 41 minggu
Total jam kerja/minggu = 40 jam
Komponen 25% yaitu tingkat penyesuaian terhadap produktifitas.
2.2.2 Sarana dan Prasarana (M2-Material)
2.2.2.1 Fasilitas
1. Fasilitas petugas kesehatan
a. Kepala ruang berada di sebelah barat nurse station
11
11
11
11
11
11
11
b. Kamar mandi perawat ada 2, kamar mandi pertama berada di
sebelah utara (didalam ruang jaga perawat), sedangkan
kamarmandi ke dua berada di sebelah barat di ruang kepala ruang.
c. Nurse station berada di sebelah timur ruang tindakan.
d. Dapur berada di sebelah barat ruang kepala ruang.
2. Ruang penunjang
a. Ruang tunggu
b. Terdapat spoelhoek.
2.2.2.2 Alat inventaris
Tabel.1 Tabel Alat Inventaris Ruang Unite Stroke RSUD dr Soedono
Madiun
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Baik Rusak Rusak Ket
Ringan Berat
1. Bed 6 6 - -
2. Lemari APD 1 1 - -
3. Kulkas obat 1 1 - -
4. Sofa 3 3 - -
5. Meja ½ Biro 2 2 - -
6. Meja kerja 10 10 - -
7. TV 3 3 - -
8. AC 5 5 - -
9. Kamar mandi perawat 2 2 -
10. Kamar mandi pasien 1 1 - -
11. Kursi lipat 14 12 2 -
12. Almari pakaian ganti 2 2 - -
13. Westafel 2 2 - -
14. Telepon 1 1 - -
15. Lcd monitor computer 1 1 - -
16. CPU 1 1 - -
17. Keybord 1 1 - -
18. Printer 1 1 - -
19. Meja computer 1 1 - -
20. Loker pasien 2 pintu 5 5 - -
21. Loker pasien 3 pintu 3 3 - -
12
12
12
12
12
12
12
22. Loker barang 1 1 - -
23. Rak buku 1 1 - -
24. Kipas angin 1 1 - -
25. Exhouse 1 1 - -
26. Almari B3 1 1 - -
27. Spil kit 1 1 - -
28. Kursi susun 6 6 - -
29. Kursi susun 12 12 - -
30. Kursi penunggu 4 set 4 set - -
pasien stainless
31. FFilling cabinet 3 3 - -
24. Torniquet 1 - 1 - -
25. Laringoskop 1 1 - - -
26. Stetoskop 3 2 1 - -
27. Tensi meter raksa 2 2 - - -
28. Bed pan 2 1 1 - -
29. Urinal 2 1 1 - -
30. Monitor 2 2 - - -
31. Pulse exsimetri 1 - 1 - -
32. Bek valve mask 1 - 1 - -
33. Waskom besar 10 10 - - -
34. Waskom kecil 4 4 - - -
35. Suction 1 1 - - -
36. Infuse pump 2 2 - - -
37. Syring pump 4 4 - - -
38. Matras anti 1 1 - - -
dekubitus
39. Standart Infuse 10 10 - - -
40. Bed pasien 3 8 8 - - -
crananc electric
41. Over Table 8 8 - - -
42. Bedside cabinet 8 8 - - -
43. Troley Injeksi 2 2 - - -
44. Lampu Baca foto 1 1 - - -
45. Timbangan BB 1 1 - - -
46. Almari obat 3 3 - - -
47. Mayo No.3 3 3 - - Merk
48. Mayo No.4 3 3 - - sekarang
49. Mayo No.5 1 1 - - sesuai ganti
dari farmasi
single use
50. 0ksigen transport 1 1 - - -
51. Martil 1 1 - - -
14
14
14
14
14
14
14
52. Troli suction 1 1 - - -
53. Nebulizer 1 1 - - -
54. Penligt 1 1 - - -
55. Reflek harmer 2 2 - - -
56. Garbutala 1 set 4 - - -
57. Troli emergensi 1 1 - - -
58. Lampu uv 1 1 - - -
59. Monitor sentral
terdiri dari
60. Sentral monitor 1 1 - - -
61. Bedside monitor 4 4 - - -
62. Suction sentral 8 8 - - -
63. Vein viewer 1 1 - - -
64. ECG 1 1 - - -
65. BVM 2 2 - - -
66. Emergency kit 1 1 - - -
15
15
15
15
15
15
15
Kuesioner M2 Material
Frekuensi Presentase
No Pertanyaan
Ya tidak ya tidak
1. Apakah lokasi dan denah ruangan 9 3 75% 25%
anda sudah baik?
2. Apakah anda berencana 8 4 67% 33%
merenovasi ruangan?
Jika ya, ruangan apa? (Ruang
Kepala Ruangan, Ruang
Perawatan, Ruang Ganti, Ruang
Tamu, Spoelhoek, Toilet)*
3. Apakah peralatan di ruangan anda 12 0 100% 0%
sudah lengkap untuk perawatan
pasien?
4. Apakah menurut anda perlu untuk 9 3 75% 25%
menambah peralatan perawatan?
5. Apakah jumlah alat yang tersedia 5 7 42% 58%
sudah sesuai dengan rasio pasien?
6. Apakah Anda mengerti cara 12 0 100% 0%
menggunakan semua alat-alat
perawatan?
7. Apakah administrasi penunjang 12 0 100% 0%
yang dimiliki sudah memadai?
16
16
16
16
16
16
16
pelayanan semakin maksimal.
hasil pengkajian di dapat bahwa metode yang digunakan ruang unit stroke
ini adalah metode Tim.Dimana dalam pembagian tugas di atur pleh Kepala
1. Kuesioner MAKP
Frekuensi Presentase
No Pertanyaan
ya Tidak ya Tidak
1. Apakah anda mengetahui 12 0 100% 0%
model asuhan keperawatan
yang digunakan perawat di
ruangan saat ini?
2. Apakah Anda 9 3 75% 25%
17
17
17
17
17
17
17
mengerti/memahami dengan
model asuhan keperawatan
yang digunakan saat ini?
3. Menurut Anda, apakah model 10 2 83% 17%
tersebut cocok digunakan di
ruangan Anda?
4. Apakah model yang digunakan 11 1 92% 8%
sesuai dengan visi dan misi
ruangan?
5. Apakah dengan menggunakan 7 5 58% 42%
model saat ini menjadikan
lama rawat inap bagi pasien
semakin pendek?
6. Apakah terjadi peningkatan 10 2 83% 17%
kepercayaan pasien terhadap
ruangan?
7. Apakah model yang digunakan 3 9 25% 75%
saat ini menyulitkan dan
memberikan beban kerja yang
berat bagi Anda?
8. Apakah model saat ini tidak 3 9 25% 75%
memberatkan dalam
pembiayaan?
9. Apakah model yang digunakan 2 10 17% 83%
mendapat banyak kritikan dari
pasien terhadap ruangan?
10. Apakah telah terlaksana 12 0 100% 0%
komunikasi yang adekuat
antara perawat dan tim
kesehatan lain?
11. Apakah kontinuitas rencana 12 0 100% 0%
keperawatan terlaksana?
12. Apakah Anda menjalankan 12 0 100% 100%
kegiatan sesuai standar?
13. Apakah Job Description untuk 11 1 92% 8%
Anda selama ini sudah jelas?
14. Apakah Anda mengenal atau 12 0 100% 0%
mengetahui kondisi pasien dan
dapat menilai tingkat
kebutuhan?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 12 sampel
18
18
18
18
18
18
18
menunjukkan bahwa perawat mengetahui model asuhan keerawatan yang
2. Timbang terima
Frekuensi Presentase
No Pertanyaan
ya Tidak ya Tidak
1. Berapa kali operan/timbang 12 0 100% 0%
terima dilakukan di ruangan
Anda?*
a. 1 kali, pukul 07.00
b. 2 kali, pukul 14.00
c. 3 kali, pukul 21.00
2. Apakah operan/timbang 6 6 50% 50%
terimatelah dilaksanakan tepat
waktu?
3. Apakah operan/timbang terima 8 4 67% 33%
dihadiri oleh semua perawat yang
berkepentingan?
4. Apakah kegiatan operan/ timbang 12 0 100% 0%
terima dilakukan dan didampingi
oleh penanggung jawab? Jika ya,
siapa yang mendampingi kegiatan
operan/timbang terima?*
a. Kepala ruangan
b. Perawat primer
c. Katim
5. Apakah Anda tahu persiapan apa 12 0 100% 0%
saja yang dipersiapkan dalam
pelaksanaan operan/timbang
terima ?
6. Apakah Anda tahu apa saja yang 12 0 100% 0%
harus disampaikan dalam
pelaporan operan/timbang terima?
7. Apakah ada buku khusus untuk 3 9 25% 75%
mencatat hasil laporan
19
19
19
19
19
19
19
operan/timbang terima?
8. Apakah ada kesulitan dalam 4 8 33% 67%
mendokumentasikan laporan
operan timbang terima?
9. Apakah ada interaksi dengan 11 1 92% 8%
pasien saat operan/timbang terima
berlangsung?
10. Apakah Anda tahu teknik 11 1 92% 8%
pelaporan operan/timbang terima
ketika berada di depan pasien?
11. Apakah diperlukan waktu lama 12 0 100% 0%
untuk mengunjungi tiap pasien?
Jika iya, berapa lama ?*
a. < 5 menit
b. > 5 menit
12. Apakah Anda tahu mengenai 12 0 100% 0%
persetujuan tertulissaat
penerimaan operan/timbang
terima?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 12 sampel
dan 12.
3. Discharge Planing
Frekuensi Presentase
No Pertanyaan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah anda mengerti 12 0 100% 0%
tentang perencanaan pulang?
2. Apakah yang anda berikan 7 5 58% 42%
hanya informasi penyakit
pasien saja?
3. Apakah anda bersedia 11 1 92% 8%
melakukan perencanaan
pulang?
20
20
20
20
20
20
20
4. Apakah anda melakukan HE 10 2 83% 17%
saat pasien masuk RS?
5. Apakah sudah ada pembagian 9 3 75% 25%
tugas tentang perencanaan
pulang?
6. Apakah sudah ada pembagian 9 3 75% 25%
tugas yang jelas tentang
perencanaan pulang oleh
kepala ruangan?
7. Apakah sudah ada pemberian 8 4 67% 33%
brosur/leaflet saat melakukan
perencanaan pulang?
8. Apakah selalu menggunakan 10 2 83% 17%
bahasa Indonesia saat
melakukan perencanaan
pulang kepada pasien?
9. Apakah selalu menggunakan 11 1 92% 8%
teknik lisan dalam melakukan
perencanaan pulang?
10. Apakah bahasa yang anda 12 0 100% 0%
gunakan dalam melakukan
perencanaan pulang mudah
dipahami oleh pasien?
11. Apakah setiap selesai 10 2 83% 17%
melakukan perencanaan
pulang, anda melakukan
pendokumentasian?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 11 sampel
4. Ronde Keperawatan
No Frekuensi Presentase
Pertanyaan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah ruangan mendukung 8 4 67% 33%
adanya kegiatan ronde
21
21
21
21
21
21
21
keperawatan ?
2. Apakah anda mengerti 5 7 42% 58%
tentang ronde keperawatan ?
3. Apakah pelaksanaan ronde 4 8 33% 67%
keperawatan di ruangan
sudah optimal?
4. Apakah ronde keperawatan 0 12 0% 100%
dilaksanakan rutin satu
bulan sekali ?
5. Apakah keluarga pasien 0 12 0% 100%
mengerti tentang adanya
ronde keperawatan ?
6. Apakah tim dalam 3 9 25% 75%
pelaksanaan kegiatan ronde
keperawatan telah
dibentuk ?
7. Apakah tim yang dibentuk 4 8 33% 67%
telah mampu melaksanakan
kegiatan ronde dengan
optimal ?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 7 sampel
5. Supervisi
22
22
22
22
22
22
22
Kepala Sub. Bagian
Keperawatan
Perawat Primer
Perawat Asosiate
Keterangan :
Kegiatan supervisi
Delegasi dan supervisi
6. Kuesioner Supervisi
Frekuensi Presentase
No Pertanyaan
ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah anda pernah 6 6 50% 50%
mendapatkan pelatihan dan
sosialisasi tentang supervisi ?
23
23
23
23
23
23
23
2. Apakah supervisi telah dilakukan 2 10 17% 83%
di ruangan ?*
Jika iya, Berapa kali supervisi
dilakukan ?
a. 1x/bulan
b. 2x/bulan
c. Tidak terjadwal
Siapakah yang melakukan
supervisi ?
a. Kepala Ruangan / Wakil
Katim
3. Apakah anda tahu alur supervisi 4 8 33% 77%
yang ada di ruangan ?
4. Adakah ada format baku untuk 3 9 25% 75%
supervisi setiap tindakan ?
5. Apakah hasil dari supervisi 3 9 25% 75%
disampaikan kepada perawat ?
6. Apakah ada tindak lanjut untuk 2 10 17% 83%
setiap hasil supervisi ?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 6 sampel
24
24
24
24
24
24
24
7. Kuesioner Dokumentasi
Frekuensi Presentase
No Pertanyaan
ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah sudah ada format 10 2 83% 17%
pendokumentasian yang baku
di ruangan ?
2. Apakah anda sudah mengerti 9 3 75% 25%
cara pengisian format
dokumentasi tersebut dengan
benar dan tepat ?
3. Apakah menurut anda format 10 2 83% 17%
yang digunakan ini bisa
membantu (memudahkan)
perawat dalam melakukan
pengkajian pada pasien ?
4. Apakah anda sudah 9 3 75% 25%
melaksanakan
pendokumentasian dengan
tepat waktu (segera setelah
melakukan tindakan) ?
5. Apakah menurut anda model 6 6 50% 50%
dokumentasi yang digunakan
ini menambah beban kerja
perawat ?
6. Apakah menurut anda model 7 5 58% 42%
dokumentasi yang digunakan
ini menyita banyak waktu
perawat ?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 6 sampel
25
25
25
25
25
25
25
2.2.4 Keuangan (M4-Money)
sakit. Sumber dana tersebut berasal dari DPA RSUD dr. Soedono
Madiun.
b. Pendapatan Karyawan
a. PNS
b. BLUD
Timur.
26
26
26
26
26
26
26
2. Remonerasi
27
27
27
27
27
27
27
1. Kuesioner (M4 Money)
No Frekuensi Presentase
Pernyataan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah anggaran yang 12 0 100% 0%
didapatkan untuk memenuhi
sarana dan prasarana di ruangan
dari atasan ?
2. Apakah alur yang di pakai 12 0 100% 0%
ruangan untuk pengajuan alat
yang diperlukan dengan cara
menulis kebutuhan yang di
butuhkan ?
3. Apakah pendapatan karyawan di 12 0 100% 0%
ruangan sesuai dengan status
PNS di sesuaikan dengan
golongan ?
4. Apakah pendapatan karyawan 112 0 100% 0%
ada tambahan seperti remon atau
intensif ?
Berdasarkan tabel diatas hasil pengkajian dari 4 sampel
2.2.5.1 Pemasaran
a. Produk
RSUD dr. Soedono Madiun sebagian besar dari wilayah Jawa Timur
bagian Barat, tetapi ada yang berasal dari luar Jawa Timur. Pendidikan
28
28
28
28
28
28
28
dr. Soedono Madiun merupakan rumah sakit tipe B. Di lain pihak
mencari pelanggan.
PBI
2.2.5.2 BOR (Bed Occupation Rate) Ruang UNIT STROKE RSUD dr.
Soedono Madiun.
Rumus BOR :
29
29
29
29
29
29
29
Jumlah tempat tidur x jumlah priode hari
tempat tidur ruang unit stroke yaitu tempat tidur dengan rincian sebagai
berikut :
30
30
30
30
30
30
30
3. Tabel BOR (Bed Occupation Rate di Unit Stroke)
Bulan
No. Keterangan
Januari Februari
1. Jumlah tempat tidur 6 6
2. Pasien mati 7 5
3. Pasien hidup 38 36
4 Jumlah pasien masuk 45 41
5. Pasien pindahan 32 32
6. Pasien pulang 5 4
7. BOR 85 85
Rata-rata BOR di Unite Stroke RSUD dr.Soedono Madiun adalah
1. Patient Safety
31
31
31
31
31
31
31
a. Medication error (kesalahan pengobatan)
tidak tepat obat, tidak tepat waktu pemberian, tidak tepat dosis obat,
tidak tepat cara pemberian dan tidak tepat dokumentasi tidak terjadi
Tanggal
No Variabel Total
18 19
1. Jumlah pasien yang terkena 0 0
kejadian tidak diharapkan dalam
pemberian obat
a. Tidak tepat pasien
b. Tidak tepat obat
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2. Jumlah pasien pada hari tersebut 6 6
Angka kejadian KTD = 0%
b. Kejadian flebitis
18,19 Maret 2019
Tanggal
No Variabel
18 19 Total
1 Jumlah kejadian flebitis
a. Mechanical 0 0 0
b. Bacterial
c. Chemical
2 Jumlah pasien beresiko flebitis 6 6 12
Angka kejadian flebitis 0%
c. Kejadian dekubitus
18,19 Maret 2019
Tanggal
No Variabel
18 19 Total
1 Jumlah kejadian dekubitus 0 0 0
2 Jumlah pasien beresiko 6 6 12
dekubitus
Angka kejadian dekubitus = 0%
2. Kepuasan pasien
Pelaksanaan evaluasi kami lakukan dengan mempersiapkan
sebagai berikut :
34
34
34
34
34
34
34
55
Ya : x 100 %=91,7 %
60
4
Kadang : x 100 %=6,7 %
60
1
x 100 %=1,6 %
Tidak : 60
35
35
35
35
35
35
35
2. Perawat bersikap sopan dan ramah kepada pasien/ keluarga
pasien dalam pelayanan ?
Ya Kadang-kadang Tidak
3. Perawat menjelaskan tujuan dilakukan perawatan pada pasien/
keluarga pasien ?
Ya Kadang-kadang Tidak
4. Apakah ada perawat atau kepala ruangan yang memberikan
informasi mengenai penanggung jawab pasien ?
Ya Kadang-kadang Tidak
5. Perawat memperhatikan keluhan pasien?
Ya Kadang-kadang Tidak
6. Perawat menanggapi keluhan pasien ?
Ya Kadang-kadang Tidak
7. Perawat memberikan keterangan mengenai masalah yang
dihadapi pasien ?
Ya Kadang-kadang Tidak
8. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
pada pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan ?
Ya Kadang-kadang Tidak
9. Perawat menjelaskan resiko atau bahaya suatu tindakan pada
pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan ?
Ya Kadang-kadang Tidak
10. Perawat melakukan cek tekanan darah dan suhu ?
Ya Kadang-kadang Tidak
36
36
36
36
36
36
36
37
37
37
37
37
37
37
2.3 ANALISA SWOT
Dari hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan elemen penerapan model MAKP yang meliputi : M1 ;
ketenagaan dan Klien , M2 ; Material dan Machine , M3 ; Methode (Timbang Terima, Ronde Keperawatan, Sentralisasi obat,
Supervisi, Dischard planning), M4 : Money, M5 : Mutu, Dokuementasi.
NO. ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING
1. M1 (MAN)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength S-W
1. Adanya sistem pengembangan staf berupa pelatihan dan 0,2 3 0,6 2,8-2,6 = 0,2
sebanyak 96% perawat telah mengikuti pelatihan
2. Jenis Ketenagaan :
a) S2 Keperawatan : - 0,1 3 0,3
b) S1 Keperawatan+Ners : 4 orang
c) D3 Keperawatan : 8 orang
d) Tenaga Non medis : 1 orang
3. Masa kerja < 10 tahun sebanyak 8 0,2 2 0,4
38
38
38
38
38
38
38
Masa kerja > 10 tahun sebanyak 4
4. Adanya pelatihan perawat 0,1 3 0,3
5. Pembagian tugas sesuai dengan bagiannya 0,2 3 0,6
6. Kepala ruangan menjalankan tugasnya 0,1 3 0,3
7. Ketua tim menjalankan tugasnya 0,1 3 0,3
Total 1 2,8
Weaknes
1. Beban kerja perawat di ruangan cukup tinggi 0,6 3 1,8
2. Sebagian perawat mengikuti MAKP 0,4 2 0,8
Total 1 2,6
39
39
39
39
39
39
39
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang 0,2 2 0,6 O-T
yang lebih tinggi 3,1 – 2,4 =
2. Adanya mahasiswa yang praktik di ruangan Unit Stroke 0,1 2 0,2 0,7
3. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi 0,2 3 0,6
perawat 0,3 3 0,9
4. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana
MAKP merupakan suatu penilaian 0,2 4 0,8
5. Jumlah pendapatan sesuai dengan pendidikan
1 3,1
Total
Treathened 0,3 2 0,6
1. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan 0,3 2 0,6
2. Persaingan antar RS yang semakin kuat 0,4 3 1,2
3. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan
40
40
40
40
40
40
40
pendidikan tiap tahun 1 2,4
Total
41
41
41
41
41
41
41
6. Lokasi dan denah ruangan baik 0,1 2 0,2
7. Perawat mengerti cara menggunakan alat-alat perawatan 0,1 3 0,3
pasien
Total 1 3,0
Weakness.
1. Adanya alat yang tidak pernah digunakan sesuai kebutuhan 0,5 2 1,0
2. Belum berencana merenovasi ruangan 0,1 2 0,2
3. Berencana menambah peralatan 0,2 2 0,4
4. Alat sesuai dengan rasio pasien 0,1 2 0,2
5. Alat habis pakai selalu tersedia yang dibutuhkan 0,1 3 0,3
Total 1 2,1
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Oportunity O–T
1. Adanya persaingan dengan rumah sakit sekitar. 0,5 3 1,5 3,0 – 1,8 =
42
42
42
42
42
42
42
2. Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang 0.5 3 1,5 1,2
pengoperasian alat.
Total 1 3,0
Treathened
1. Adanya perubahan tentang regulasi 0,4 1 0,4
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,2 3 0,6
kesehatan.
3. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi 0,4 2 0,8
sarana dan prasarana.
Total 1 1,8
3 M3 (METHODE)
a. Internal Faktor (IFAS) S –W
STRENGTH 3,8 – 2,6 = 1,2
1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan 0,1 4 0,4
kegiatan pelayanan
43
43
43
43
43
43
43
2. Sudah ada Model MAKP yang digunakan 0,2 4 0,8
3. Mempunyai Protap/SOP setiap tindakan 0,1 3 0,3
4. Terlaksananya komunikasi yang adekuat : Perawat dan tim 0,1 3 0,6
kesehatan lain
5. 100 % perawat mau menerapkan MAKP 0,1 3 0,6
6. Adanya pendidikan perawat ners 0,1 3 0,6
7. Ketenagaan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk MAKP 0,1 1 0,1
8. Model MAKP menjadikan semakin pendek lama rawat inap 0,1 2 0,2
9. Perawat dapat menilai kondisi pasien sesuai kebutuhan 0,1 2 0,2
TOTAL 1 3,8
WEAKNESS
1. Pelaksanaan MAKP kasus belum optimal.
2. Kurangnya jumlah tenaga perawat yang membantu optimalisasi 0,2 4 0,8
penerapan model yang digunakan 0,2 3 0,6
44
44
44
44
44
44
44
3. Komplain darin keluarga pasien
4. Ketua tim menegur perawat pelaksaan 0,1 1 0,1
5. Peningkatan kepercayaan pasien 0,1 2 0,2
6. Model MAKP memberatkan pembiayaan 0,1 2 0,2
7. Perawat menjalankan sesuai tugasnya 0,1 1 0,1
8. Job Deskription sudah jelas 0,1 3 0,3
0,1 3 0,3
TOTAL 1 2,6
45
45
45
45
45
45
45
3. Ada kerjasama antara institusi dengan RS 0,2 4 0,8
4. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat 0,2 3 0,6
TOTAL 1 2,8
THREATENED
1. Persaingan dengan Rumah Sakit lain yang semakin ketat 0,2 2 0,4
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap 0,2 3 0,6
peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum 0,2 3 0,6
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,2 3 0,6
5. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan informasi 0,2 4 0,8
dengan cepat.
TOTAL 1 3,0
a. Internal Faktor (IFAS) S–W
1. TIMBANG TERIMA 3,1 – 2,8 = 0,3
46
46
46
46
46
46
46
Strength
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap 0,2 4 0,8
pagi
2. Timbang terima sudah menggunakan status pasien tidak 0,2 3 0,6
menggunakan laporan
3. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah 0,1 2 0,2
dilaksanakan adanya kemauan perawat untuk melakukan
timbang terima
4. Timbang terima dilakukan secara langsung melihat keadaan 0,2 3 0,6
klien (validasi keliling ke bed pasien)
5. Timbang terima dihadiri karu, katim, perawat shift malam dan 0,1 4 0,4
pagi
6. Adanya klarifikasisaat timbang terima pasien 0,1 2 0,2
7. Adanya form timbang terima 0,1 3 0,3
47
47
47
47
47
47
47
Total 1 3,1
Weaknes
1. Timbang terima sudah dilakukan dengan baik, (PP melaporkan 0,3 4 1,2
identitas pasien, keluhan utama, DS, DO, MK, dan Intervensi)
tetapi intervensi masih bersifat umum tidak berdasarkan MK dan
evaluasi tidak lengkap.
2. Format timbang terima yang mencangkup, nama dan paraf 0,1 2 0,2
perawat pada kedua sfhift telah dilakukan dengan baik
3. Pelaksanaan timbang terima masih belum optimal, khususnya 0,2 3 0,6
dari shift sore ke malam
4. Timbang terima tidak dilakukan tepat waktu 0,1 2 0,2
5. Mengunjungi masing-masing pasien kurang dari 5 menit 0,2 2 0,4
Total 1 2,8
48
48
48
48
48
48
48
c. Eksternal Faktor (EFAS) O-T
Opportun 3,0 – 2,5 = 0,5
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang praktik manajement 0,2 4 0,8
keperawatan di ruang tersebut
2. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan 0,2 2 0,4
yang praktik dengan praktek ruangan
3. Adanya Kebijakan RS (bidang keperawatan) tentang timbang 0,6 3 1,8
terima
Total 1 3,0
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,5 3 1,5
mendapatkan pelayanan terbaik keperawatan yang profesional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab 0,5 2 1
dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan
49
49
49
49
49
49
49
Total 1 2,5
Weaknes
50
50
50
50
50
50
50
1. Ronde Keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan 0,4 4 1,6
di ruang Unit Stroke
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata 0,2 3 0,6
3. Kurangnya tenaga keperawatan untuk melakukan ronde 0,2 4 0,8
keperawatan
4. Tim dalam ronde keperawatan belum dibentuk 0,2 2 0,4
Total 1 3,4
b. Eksternal Faktor (EFAS) O-T
Opportunity 2,7 –3,0 = -0,3
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang manajemen keperawatan 0,3 2 0,6
2. Adanya kesempatan dari kepala ruang untuk mengadakan ronde 0,7 3 2,1
keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktik
Total 1 2,7
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,4 4 1,6
51
51
51
51
51
51
51
mendapatkan pelayanan yang baik
2. Persaingan pelayanan antar ruangan semakin kuat dalam 0,6 4 2,4
pemberian pelayanan
Total 1 3,0
52
52
52
52
52
52
52
3. Adanya pemberian edukasi terhadap keluarga pasien 0,2 3 0,6
4. Perawat mengerti bagaimana penerimaan pasien baru 0,2 4 0,8
5. Pembagian tugas keperawatan penerimaan pasien baru 0,1 2 0,2
6. Perawat melakukan dokumentasikan pasien baru 0,3 4 1,2
Total 1 3,6
Weaknes
1. Kurangnya sarana dan prasarana membuat beberapa yang 0,5 2 1
seharusnya diberikan menjadi terhambat, seperti leaflet untuk HE
kepada pasien baru
2. Kurang optimalnya dalam pemberian edukasi karena keterbatasan 0,5 3 1,5
kemampuan komunikasi, gangguan kognitif dan tingkat
pendidikapasien
Total 1 2,5 O-T
b. Eksternal Faktor (EFAS) 4,0– 1,6=
Opportunity 2,4
53
53
53
53
53
53
53
1. Adanya keluarga yang mendampingi pasien bisa membantu 0,5 4 2
perawat dan mudah menjelaskan kondisi pasien
2. Adanya mahasiswa praktik yang dapat membantu tugas dari 0,5 4 2
perawat
Total 1 4
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih baik dari masyarakat untuk 0,3 3 0,9
mendapatkan pelayanan terbaik
2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,7 1 0,7
kesehatan
Total 1 1,6
4. SUPERVISI
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Supervisi telah dilaksanakan secara rutin 0,3 1 0,3
54
54
54
54
54
54
54
2. Telah ada program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi 0,2 1 0,2
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi 0,3 1 0,3 S-W
4. Perawat mengerti tentang supervisi 0,2 1 0,2 1– 2=
-1
Total 1 1
Weaknes
1. Kurangnya pengadaan program pelatihan, sosialisasi supervisi 0,3 2 0,6
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak semua form tersedia 0,3 1 0,3
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas 0,1 2 0,2
4. Pelaksanaan supervisi belum konsisten 0,3 3 0,9
Total 1 2
55
55
55
55
55
55
55
b. Ekternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa s1 keperawatan yang praktik manajemen 0,3 4 1,2
keperawatan
2. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak 0,3 4 1,2
melaksanakan tugas dengan baik O-T
3. Hasil supervisi dapat dilakukan sebagai pedoman untuk DP3 0,4 2 0,8 3,2– 3 =
0,2
Total 1 3,2
Threatened
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan 1 3 3
pelayanan yang profesional
Total 1 3
56
56
56
56
56
56
56
5. DISCHARGE PLANNING
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya resume medis untuk pasien pulang 0,2 3 0,6
2. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di 0,1 2 0,2
Ruangan untuk pasien pulang (format atau kartu DP)
3. Adanya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan 0,2 4 0,8
kepada pasien/keluarga
4. Adanya kartu kontrol obat 0,2 4 0,8
5. Perawat memberikan pendidikan kesehatan secara informal 0,2 4 0,8
kepada pasien /keluarga selama dirawat atau pulang S-W
6. Perawat mengerti tentang Discharge Planning 0,1 2 0,2 3,4–2,8=
0,6
Total 1 3,4
57
57
57
57
57
57
57
Weaknes
0,3 3 0,9
1. Pelaksanaan discharge planing belum optimal.
0,2 4 0,8
2. Belum tersedianya leaflet pasien pulang
58
58
58
58
58
58
58
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang melakukan praktik 2,0
0,5 4
manajemen keperawatan
2. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa S1
1 3,5
keperawatan dengan perawat klinik O-T
Total 3,5-3,0=
0,5
Treathened 1,2
0,4
3
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
0,6
0,2
keperawatan yang profesional 3
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan 1,2
0,4
3
3. Persaingan antar Rumah Sakit yang semakin ketat
3,0
59
59
59
59
59
59
59
1
Total
4. Money (M4)
a. Internal faktor (IFAS) S-W
STRENGTH 2,4 – 2 = 0,4
1. Adanya dukungan pendapatan dari APBD 0,4 2 0,8
Provinsi Jawa Timur 0,4 3 1,2
2. Ada pendapatan dari jasa pelayanan medis 0,2 2 0,4
3. Tiap perawat mendapatkan uang LP
TOTAL 1 2,4
WEAKNESS
1. Jasa insentif dan jasa 0,5 2 1
medik yang diberikan sama untuk semua perawat
2. Adanya perubahan 0,5 2 1
60
60
60
60
60
60
60
pelayanan pasien BPJS 1 2
TOTAL
b. EKSTERNAL FAKTOR (EFAS) O–T
OPPORTUNITY 0,3 2 0,6 3,4 – 2 = 1,4
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai institusi 0,3 4 1,2
2. Ada kesempatan untuk menggunakan
instrument medis dengan re-use sehingga menghemat pengeluaran 0,4 4 1,6
3. Adanya kerjasama dengan pihak asuransi
kesehatan dan institusi pendidikan 1 3,4
TOTAL
THREATENED
1. adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 1 2 2
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih professional
sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana 1 2
61
61
61
61
61
61
61
TOTAL
62
62
62
62
62
62
62
WEAKNESS 1 2 2
1. Terdapat pasien yang kurang puas terhadap pelayanan 1 2
TOTAL O–T
b. Eksternal faktor (EFAS) 3,6 – 3 = 0,6
OPPORTUNITY 0,6 4 2,4
1. Mahasiswa S1 Keperawatan Praktik Manajemen 0,4 3 1,2
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 1 3,6
TOTAL
TOTAL 1 3,4
WEAKNESS
1. Dari observasi status pasien, pengisian 0,3 3 0,9
dokumentasi tidak lengkap: waktu, nama, dan jam belum
dicantumkan, respon pasien pasca tindakan kurang terpantau 0,2 2 0,4
2. SAK dan SOP belum maksimal 0,2 3 0,6
64
64
64
64
64
64
64
digunakan
3. Pengawasan terhadap sistematika 0,2 3 0,6
pendokumentasian belum dilaksanakan secara optimal 0,1 2 0,2
4. Pendokumentasian tidak tepat waktu
5. Beban kerja menambah karena
dokumentasi 1 2,7
O-T
TOTAL 3,1 – 3,0
2. Eksternal Faktor (EFAS) 0,3 2 0,6 = 0,1
65
65
65
65
65
65
65
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan
mahasiswa 1 3,1
5. Adanya sistem MAKP Primer yang
dicoba untuk diterapkan mahasiswa praktek di ruangan
TOTAL 0,75 3 2,25
0,25 3 0,75
TREATHENED
1.Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung 1 3,0
jawab dan tanggung gugat
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan
TOTAL
66
66
66
66
66
66
66
2.4 Hasil Analisa SWOT
68
68
68
68
68
68
68
69
69
69
69
69
69
69
2.5 Diagram Layang
1
Keterangan
No Uraian IFAS EFAS
M1 – Ketenagaan 0,2 0,7
M2 – Sarana dan Prasarana 0,9 1,2
M3 – Metode 1,2 -0,2
Timbang Terima 0,3 0,5
Ronde Keperawatan -1 0,2
Penerimaan Pasien Baru 0,3 0,5
Supervisi 0,6 0,5
Discharge Planning -0,6 -0,3
M4 – Money 0,7 0,1
M5 – Mutu 0,4 1,4
Dokumentasi keperawatan 1,4 0,6
M1 – Ketenagaan 0,2 0,7
2. Kuadran II (positif,negatf)
1
karenanya oganisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam
strategi taktisnya.
4. Kuadran IV (negatif,negatif)
membenahi diri.
2
1. Ketenagaan (M1 - Man) Tenaga keperawatan diruang sudah Tidak ada
mencukupi masalah
2. Sarana dan Prasarana (M2 - Peralatan diruangan untuk Tidak
Material) perawatan pasien sudah lengkap ada
masalah
3. Metode (M3 - Method) Kurangnya pelaksanaan ronde mayoritas perawat be
keperawatan, MAKP tim yang memahami tentang ro
belum terlaksana secara maksimal. keperawatan,
pelaksanaannya juga be
optimal, ronde keperaw
tidak rutin dilaksana
dalam satu b
sekali,belum terbentuk
tim pelaksana ro
keperawatan sesuai den
kuesioner ro
keperawatan,
4. Pembiayaan dan Billing (M4 Perhitungan jasa insentif untuk Tidak ada
- Money) masing- masing profesi masalah
berbeda berdasarkan
tanggung jawabnya.
5. Mutu (M5 - Mutu) rata-rata BOR dalam ruangan ideal Tidak ada
masalah
3
peralatan)
2. A : Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi
atau tidak didasarkan pada ketersediaan metode/cara/tehnologi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan.
3. R : Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motifasi
4. L : Leverage yaitu seberapa besar berpengaruh yang satu dengan yang
lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.
1. M1 2 5 4 5 200 II
2. M2 3 3 3 4 108 V
3. M3 6 5 6 7 1260 I
4. M4 2 4 3 5 120 IV
5. M5 3 3 7 2 126 III
1. Kurangnya pelaksanaan
4
3. Kurangnya pelaksanaan
5
BAB III
STRATEGI PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian
Untuk efektivitas pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya
umum, kelompok menyusun struktur organisasi sebagai berikut :
Struktur Organisasi
Ketua : RM.Bayu W
Bendahara : Ulfi N
Penanggung jawab
PJ MAKP : Danang
PJ Penerimaan Pasien Baru : Aulia E
PJ Timbang terima : Farida
PJ Discharge Planning : Dian Indah P
PJ Sentralisasi Obat : Febby
PJ Supervisi : Endah L
PJ Ronde Keperawatan : Fitri T, Inaha
PJ Dokumentasi Kep : Ghifari Z
6
Perawat Asossiate 1 : Endah , Aulia
Perawat Asossiate 2 : Dian Indah P , Febby
3.2 M3 ( Method)
3.2.1 Ronde Keperawatan
1. Latar belakang
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk
membahas masalah keperawatan dengan melibatkan pasien dan seluruh
tim keperawatan, konsultan keperawatan diantaranya (dokter, ahli gizi,
farmasi dan lain-lain). Selain menyelesaikan masalah pasien, ronde
keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Kepekaan dengan cara berfikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih
melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara
langsung pada kasus nyata. Dengan pelaksanaan ronde keperawatan yang
berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat
ruangan untuk berfikir secara kritis dalam peningkatan keperawatan secara
professional. Dalam pelaksanaan ronde keperawatan juga akan terlihat
kemampuan perawat dalam melaksanakan kerjasama tim kesehatan yang
lain guna untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada pasien.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di ruang Unit Stroke bahwa
didapatkannya Kurangnya pelaksanaan ronde keperawatan, dan MAKP
tim yang belum terlaksana secara maksimal.
2. Masalah
Dalam ruangan Unit Stroke didapatkan pelaksanaan ronde
keperawatan kurang maksimal karena ronde keperawatan dilakukan dari
intruksi bidang keperawatan pada saat terdapat kasus yang harus
7
dipecahkan secara bersama.
3. Tujuan
1) Tujuan umum
8
3.3 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
1. Latar belakang
Berkembangnya informasi dan teknologi dalam menghadapi era
globalisasi memberikan dampak positif terhadap pola pikir masyarakat
saat ini baik terhadap ekonomi, sosial, politik dan kesehatan. Fenomena ini
dapat dilihat dari semakin tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang optimal. Tingginya tuntutan masyarakat tersebut
merupakan tantangan bagi perawat untuk mengalami perubahan dalam
sistem pelayanan. Perubahan ini merupakan cara untuk mempertahankan
diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era globalisasi.
Salah satu pelaksanaan perubahan yang nyata adalah memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan manajerial keperawatan yang andal.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasinya di lapangan
berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan
manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah proses
keperawatan sehingga dapat mengarahkan keperawatan menuju
profesionalisme (Nursalam, 2011). Salah satu sistem pelayanan
keperawatan professional adalah dengan melaksanakan model asuhan
keperawatan professional primer yang merupakan suatu metode penugasan
dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai
dengan pasien keluar.
Berdasarkan pengkajian yang dilaksanakan di ruang Unit Stroke
menggunakan model asuhan keperawatan professional (MAKP) primer
modifikasi tim. Pengembangan model ini merupakan pengembangan dari
primary nursing yang digunakan dalam keperawatan dengan melibatkan
tenaga professional dan non prefisional.
9
2. Masalah
MAKP yang digunakan oleh ruang Unit Stroke yang merupakan gabungan
antara model primer dengan tim berjalan baik di ruangan.
3. Tujuan
1) Tujuan umum
10
b. Proses
Menerapkan MAKP
11
3.4 Perawat Assosiate 4 :Bayu,AnthonyPOA (Plan Of Anction)
RONDE Ronde 1. Menyusun proposal kegiatan Didapatkan solusi atas Minggu ke RM.Bayu W
KEPERAWATAN keperawatan ronde keperawatan (strategi masalah pasien yang 4
Belum terlaksananya terlaksana dan materi). dirondekan
metode MAKP Ronde dengan optimal 2. Menyusun SPO dan alur
Keperawatan dan teratur atau format ronde
3. Membuat laporan asuhan
keperawatan
4. Evaluasi
5. Melaksanakan ronde
keperawatan
6. Dokumentasi
M3 (METHOD) Terlaksananya 1. Membuat proposal MAKP Tingkat kepuasan kinerja Minggu ke Anthony W
Metode MAKP 2. Membuat jadwal dinas dan perawat yang baik diukur 3
Tim gabungan Gann Chart kegiatan MAKP menggunakan kuisioner
primer secara 3. Membuat form perhitungan kepuasan pasien, ALOS
optimal tenaga untuk ketergantungan dan BOR pasien
pasien, form perhitungan BOR
dan ALOS
Supervisi Mampu 1. Mengajukan proposal 1. Supervisi dilakukan Minggu ke Endah L
menerapkan pelaksanaan supervisi. sesuai dengan jadwal. 2
supervisi 2. Menentukan tema supervise 2. Supervisi dilaksanakan
keperawatan 3. Membuat form penilaian sesuai dengan tugas dan
dengan benar. supervisi tugas pokok dan fungsi.
12
4. Melaksanakan supervisi
keperawatan bersama-sama
perawat ruangan.
5. Mendokumentasikan hasil
pelaksanaan supervisi
keperawatan menggunakan
instrumen baku yang telah
ada di ruangan
M2 (SARANA & Mengupayakan 1. Membuat daftar kebutuhan 1.Supervisi dilakukan Minggu ke Fitri T
PRASARANA) terpenuhinya sarana sesuai dengan jadwal. 2
kebutuhan 2.Kepala ruangan mengajukan 2.Supervisi dilaksanakan
fasilitas pengadaan perbaikan dan sesuai dengan tugas dan
pelayanan pengawasan sarana prasarana tugas pokok dan fungsi.
3.Mengusulkan pemasangan 3.Tersedianya kebutuhan
poster tentang edukasi dasar alat habis pakai.
untuk pasien seperti cuci tangan,
batuk efektif
M1 (KETENAGAAN) Meningkatnya 1. Menghitung dan menentukan Rasio kecukupan antara Minggu ke Pricylia
tenaga keperawatan kualitas dan kebutuhan tenaga perawat perawat dan pasien 2
dalam ruangan sudah kuantitas SDM berdasarkan tingkat menurut tingkat
tercukupi ketergantungan pasien ketergantungan pasien
2. Mengusulkan penambahan
tenaga keperawatan
TIMBANG TERIMA
Sesuai pengamatan Timbang terima 1. Menyusun format timbang 1. Timbang terima Minggu ke Farida
13
berdasarkan analisa dilaksanakan terima pasien serta petunjuk dilakukan dnurse 2
SWOT dari teoti dengan efektif teknik pengisiannya dan station dan di klien
timbang terima dan maksimal lebih menekankan pada 2. Isi timbang terima
menggunakan buku aspek keperawatan tentang masalah
operan dan setiap 2. Melaksanakan timbang keperawatan yang sudah
pergantian shif terima setiap pergantian shift dan belum teratasi
dilakukan operan ke 3. Dokumentasi (pembuatan 3. Timbang terima
setiap bed pasien. buku timbang terima) terdokumentasi dengan
baik
Discharge planning Discharge 1. Mengajukan proposal Setiap klien mulai masuk Minggu ke Dian Indah P
planning pelaksanaan discharge sampai pulang sudah 3
dilaksanakan planning mendapatkan discharge
secara optimal 2. Membuat form discharge planning.
dan planningdan juknisnya
terdokumen-tasi 3. Menentukan jadwal
dengan baik. pelaksanaan discharge
planning.
4. Mensosialisasikan dan
melaksanakan discharge
planning.
M5 (MUTU) Kepuasan pasien 1. Perhitungan BOR dan ALOS 1. Kepuasan Minggu ke Inaha
meningkat pasien klien terpenuhi 1
2. Mengusulkan peningkatan 2. Tidak ada
mutu pelayanan terus- komplain dari pasien
menerus sehingga memberi dan keluarga pasien
kesan yang baik pada klien terhadap pelayanan
14