PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
FATHORRAHMAN
NIM. 191030100454
i
ii
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
FATHORRAHMAN
NIM. 191030100454
ii
iii
LEMBARAN PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Program Studi
S-1 Keperawatan STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
Mengetahui,
Kepala Jurusan Prodi S.1 Keperawatan
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala kuasa dan karunia
ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Husada Tangerang.
mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk
2. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kep. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Muhammad Zulfikar Adha, SKM., M.KL, selaku Wakil Ketua 1 Bidang Aka
4. Siti Novy Romlah, SST., M. Epid, selaku Wakil Ketua 2 Bidang Administrasi
5. Ida Listiana, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan STI
6. Ns. Dewi Fitriani, S.Kep, M. Kep, selaku Kepala Jurusan Prodi S1 Keperawat
iv
v
penelitian
8. Seluruh dosen dan staf tata usaha STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan
penelitian ini. Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
khususnya
Fathorrahman
v
DAFTAR ISI
COVER DEPAN i
COVER DALAM ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTARGAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LatarBelakang 1
B. PerumusanMasalah 4
C. PertanyaanPenelitian 4
D. TujuanPenelitian 5
E. ManfaatPenelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A. KonsepTeori 7
B. PenelitianTerkait 21
C. KerangkaTeoriPenelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A. Kerangka Konsep24
B. Definisi Operasional 25
C. Hipotesis Penelitian 25
BAB IV METODE PENELITIAN 27
A. Jenis Penelitian 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian 27
C. Populasi dan Sampel 27
D. Pengumpulan Data 29
E. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 29
F. Pengolahan dan Analisis data 30
G. Etika Penelitian 34
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN 37
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 mengatakan bahwa setiap
bidang pekerjaan selalu mempunyai risiko bahaya bagi para pekerja, adapun
masalah kesehatan potensial pada pekerja yang mungkin terjadi seperti
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), penyakit tidak menular (PTM)
dan penyakit menular (PM). Dari beberapa masalah kesehatan pada pekerja
tersebut, penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan yang
memiliki prevalensi tinggi.
yaitu penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung kongesif, stroke, penyakit
ginjal. Hipertensi tidak hanya menjadi masalah yang serius dalam kesehatan,
tetapi juga berdampak pada masalah sosial dan ekonomi (Bieclecka dkk,
2011)
Menurut Depkes tahun 2014, ada berbagai faktor risiko penyakit hipertensi
ialah: merokok atau keterpaparan terhadap asap rokok, minum minuman
beralkohol, diet/pola makan, gaya hidup, kegemukan, obat- obatan, dan
riwayat keluarga (keturunan).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang penulis dapatkan kunjungan pasien dengan hipertensi
di klinik PT. X tiap tahunnya terus meningkat dan masuk ke dalam 10
penyakit terbesar pada karyawan di PT X dan berdasarkan data surveilans
PTM dari bagian Occupational Health Program, hipertensi masih tetap
menempati urutan pertama dari 10 penyakit tidak menular tahun 2018 dan
tahun 2019. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
5
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana karakteristik responden (berdasarkan umur, jenis kelamin,
status gizi, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan) Merokok pada
Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
2. Bagaimana gambaran kebiasaan Merokok pada Karyawan bagian Marine
di PT X Tahun 2020?
3. Bagaimana gambaran faktor IMT pada Karyawan bagian Marine di PT X
Tahun 2020?
4. Apakah ada hubungan antara fakor IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan
kejadian hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020?
5. Apakah ada hubungan antara Kebiasaan merokok dengan kejadian
hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan kebiasaan Merokok dan faktor IMT dengan
Kejadian Hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden (berdasarkan umur, jenis
kelamin, status gizi, tingkat pendidikan, dan kebiasaan merokok pada
Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
b. Mengidentifikasi gambaran kebiasaan Merokok pada Karyawan
bagian Marine di PT X Tahun 2020.
c. Mengidentifikasi gambaran faktor IMT pada Karyawan bagian Marine
di PT X Tahun 2020.
d. Mengidentifikasi hubungan kebiasaan Merokok dengan Kejadian
Hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
e. Mengidentifikasi hubungan faktor IMT dengan Kejadian Hipertensi
pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai faktor faktor yang
berhubungan dengan kejadian penyakit hipertensi, sehingga dapat
dilakukan penelitian yang lebih kompleks.
2. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan gambaran proporsi hipertensi serta faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi sehingga dapat menjadi masukan
bagi instansi terkait dalam program pencegahan dan pengendalian
hipertensi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan keilmuan
melalui upaya untuk mengkaji, menerapkan, menguji, menjelaskan, dalam
bentuk teori-teori, konsep, ataupun hipotesis-hipotesis tertentu. Penelitian
ini juga dapat dijadikan referensi tambahan yang bermanfaat dan juga
sebagai masukan bagi universitas, dan juga menjadi sumber informasi bagi
peneliti selanjutnya dalam melakukan riset penelitian sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik yang menetap
di atas atau sama dengan 140 mm Hg atau tekanan darah diastolik
yang menetap di atas atau sama dengan 90 mm Hg. Tekanan darah
seorang dewasa muda yang sehat yang telah duduk selama lima menit
tidak lebih dari 120/80 mmHg. Umumnya seseorang dikatakan
menderita tekanan darah tinggi jika tekanan darahnya terus menerus
lebih tinggi dari 140/90 mmHg, setelah tiga kali pengukuran dalam
berbagai kesempatan terpisah, bahkan saat istirahat (Stoppard, 2010).
b. Klasifikasi Hipertensi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi
menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan
derajat 2 dan hipertensi derajat 3
Tabel : 2 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik
(mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Pra Hipertensi 120- 139 atau 80-89
Hipertensi Derajat 1 140- 159 atau 90- 99
Hipertensi Derajat 2 > 160 atau > 100
Hipertensi Derajat 3 > 180 atau> 110
Sumber : Yogiantoro, 2006
c. Patogenesis Hipertensi
Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer.
Berbagai faktor yang mempengaruhi curah jantung dan resistensi
perifer akan mempengaruhi tekanan darah seperti asupan garam yang
tinggi, faktor genetik, stres, obesitas dan faktor endotel. Dalam tubuh
terdapat sistem yang berfungsi mencegah penambahan tekanan darah
9
3) Stres Pekerjaan
Saat tubuh dalam keadaan stres maka terjadi respons sel-sel saraf
yang mengakibatkan kelainan pengeluaran dan pengangkutan
Natrium. Hubungan antara stres dan hipertensi telah lama
dievaluasi secara luas. Stres secara mendadak menunjukkan
peningkatan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output
dan denyut jantung tanpa pengaruh resistensi perifer total. Pada
keadaan stres didapatkan peningkatan kadar katekolamine,
kortisol, vasopresin, endorphin dan aldosteron, yang mungkin
sebagian menjelaskan mekanisme peningkatan tekanan darah.
Meskipun faktor utama yang berperan karena aktivasi sistem saraf
simpatis telah didukung oleh beberapa penelitian.
5) Faktor Usia
Dengan semakin bertambahnya usia, kemungkinan seseorang
menderita hipertensi juga semakin besar. Penyakit hipertensi
merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai
penelitian telah menemukan hubungan antara berbagai faktor
resiko terhadap timbulnya hipertensi. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, ternyata prevalensi (angka kejadian) hipertensi
meningkat dengan bertambahnya usia. Hilangnya elastisitas
jaringan dan arteriosklerosis serta pelebaran pembuluh darah
adalah faktor penyebab hipertensi pada usia tua. Dari penelitian di
Indonesia menunjukkan penduduk yang berusia diatas 20 tahun
sudah memiliki faktor resiko penderita hipertensi (Sutanto, 2010).
13
2. Kebiasaan Merokok
14
2) Perokok Aktif
Perokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari isapan perokok
atau asap utama pada rokok yang dihisap (mainstream). Dari
pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perokok aktif
adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok serta
bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun
lingkungan sekitar (Bustan, 2007).
manusia dan terkait dengan zat kimia satrol yang menjadi salah satu
penyebab kanker ringan (Pdpersi, 2003).
Hal ini mungkin berhubungan dengan fakta bahwa perokok sekitar 10-20
pon lebih ringan dari pada bukan perokok yang sama umumya, tinggi nya,
jenis kelaminnya. Bila mereka berhenti merokok, sering berat naik. Dua
kekuatan, turunnya tekanan diastole akibat adanya nikotin dan naiknya
tekanan diastole karena peningkatan berat , tampaknya mengimbangi satu
sama lain pada kebanyakan orang, sehingga tekanan diastol sedikit
berubah bila mereka berhenti merokok. Selain itu juga mengakibatkan
vasokonstriksi pembuluh darah perifer maupun pembuluh darah di ginjal
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Merokok sebatang setiap hari
akan mengakibatkan tekanan darah sistol 10-25 MmHg dan menambah
detak jantung 5-20 kali persatu menit (Sitoepoe, 1997).
sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan
(dalam meter) (Markenson, 2004).
Rumus penghitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah:
be ratbadan (kg)
Indeks Massa Tubuh (IMT) =
tinggibadan ( m ) xtinggibadan( m)
Pada remaja dan anak-anak tidak digunakan rumus Indeks Massa Tubuh
(IMT) yang digunakan oleh orang dewasa. Pengukuran dianjurkan untuk
mengukur berat badan berdasarkan nilai presentil yang dibedakan atas
jenis kelamin dan usia anak karena kecepatan pertumbuhan tinggi badan
serta berat badan tidak berlangsung dengan kecepatan yang sama, jumlah
lemak tubuh yang masih sering berubah seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak dan perbedaan jumlah lemak tubuh untuk anak laki-
laki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan berlangsung
(Dinsdale H, Ridler C, Ells L, 2011).
Tabel 2.1 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Usia Dewasa (Usia ≥18 tahun)
Kriteria Asia Pasifik
Klasifikasi IMT (kg/m2)
Berat Badan Kurang <18,5
21
B. Penelitian Terkait
1. Penelitian Lasian Jayani pada tahun 2014 dengan judul hubungan antara
obesitas dan perilaku merokok terhadap kejadian hipertensi di Kota
Padang menunjukan hasil yaitu pada Laki-Laki Usia 35-65 Tahun, adanya
hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian hipertensi (p =
0,014) dengan kuat hubungan sebesar 0,299.Sedangkan berdasarkan
penelitian Chandra Eka Pratiwi Pada Laki-laki Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas “X”, Indeks masa tubuh kategori berat badan lebih (IMT ≥25
kg/m2) merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi (OR 1,246;
CI95% 0,496-3,129 )tetapi hubungannya tidak signifikan (ρ > 0,05).
massa tubuh dengan tekanan darah menunjukan hasil yang signifikan (p=
0,001).
3. Penelitian Dien dengan judul hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan
tekanan darah pada penderita hipertensi di poliklinik hipertensi dan
nefrologi BLU RSUP prof. dr. R. D. kandou manado tahun 2014
menunjukan hasil ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan
tekanan darah sistolik p = 0,009 (p<0,05) dan indeks massa tubuh dengan
tekanan darah diastolik p = 0,001 (p<0,05). Hasil uji korelasi Spearman
menunjukkan ada hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
C. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Usia
Jenis kelamin Hipertensi
Keturunan
IMT
Asupan Garam
Stres
Kebiasaan Merokok
Kebiasaan Merokok
IMT Hipertensi
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
25
C. Hipotesis Penelitian
Menurut Nursalam tahu 2016, mengatakan hipotesis adalah jawaban
sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian.Berdasarkan
kerangka pikir dan kerangka konsep penelitian, maka selanjutnya dapat
disusun hipotesis penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini berupa:
Ho: Tidak ada hubungan antara fakor Kebiasaan merokok dengan kejadian
hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020
Ha: Ada hubungan antara fakor Kebiasaan merokok dengan kejadian
hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
Ho: Tidak ada hubungan antara Kebiasaan IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan
kejadian hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020
Ha: Ada hubungan antara Kebiasaan IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan
kejadian hipertensi pada Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan
desain Cross sectional (potong lintang) yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran dan korelasi secara bersamaan antara variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Kebiasaan merokok dan IMT (Indeks Masa Tubuh) sedangkan variabel
dependen adalah hipertensi.
2. Sampel
Menurut Nursalam pada tahun 2017, sampel merupakan bagian dari
populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian
melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi
dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Besar sampel
ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu:
N
n=
1+ N × e2
Keterangan :
N adalah Besar Sampel
28
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data dalam
penelitian ini berdasarkan variable independen adalah kebiasaan merokok dan
IMT, sedangkan variabel dependen adalah hipertensi.
1. Hipertensi
Tekanan darah responden yang diukur oleh peneliti menggunakan tensi
meter atau Spygmomanometer yang dilakukan dengan istirahat 5 menit
dalam 3 kali pengukuran. Variabel ini dikategorikan menjadi:
1 = Hipertensi jika Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
0 = Tidak Hipertensi jika Tekanan darah < 140/90 mmHg
2. Kebiasaan merokok
Variabel terkait Kebiasaan merokok adalah status responden dalam
mengonsumsi rokok atau produk tembakau lainnya.
Variabel ini dikategorikan menjadi:
0 = Bukan Perokok
1 = Perokok
(Nurkhalida, 2013)
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Peneliti mengidentifikasi calon responden sesuai yang memenuhi
kriteria sampel yang ditetapkan.
b. Peneliti kemudian mendatangi calon responden dan menjelaskan
tentang tujuan dan prosedur penelitian, kemungkinan resiko dan
ketidaknyamanan, manfaat penelitian, hak menolak untuk
berpartisipasi serta jaminan kerahasiaan atau privacy.
c. Peneliti memberikan kesempatan calon responden untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum jelas mengenai penelitian yang akan
dilakukan.
31
b. Coding
Coding dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah proses
pengolahan data, yaitu kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka dengan diberi kode (Notoatmodjo,
2012).
Pemberian kode setiap variabel pada penelitian ini dilakukan sebagai
berikut:
1) Hipertensi, yaitu:
a) Bila hasil pengukuran tekanan darah responden ≥ 140/90
mmHg selama 3 kali pengukuran maka dikategorikan
hipertensi dan diberi kode 1.
32
c. Entry
Entry adalah proses memasukkan jawaban yang telah dikode ke dalam
tabel melalui pengolahan komputer guna menghitung frekuensi data
dan dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS
22 for Windows.
d. Cleaning
Cleaning adalah kegiatan pemeriksaan kembali data yang telah
dimasukkan ke dalam komputer untuk mengetahui adanya kesalahan
kode dan melakukan koreksi. Data-data yang tidak sesuai dengan
kebutuhan akan dihapus. Peneliti dapat mengetahui missing data dengan
melakukan pengecekan atau distribusi frekuensi pada setiap variabel
penelitian. Peneliti mengetahui variasi data melalui deteksi dengan
mengeluarkan distribusi frekuensi setiap variabel penelitian.
33
2. Analisis Data
Menurut Notoatmojo tahun 2012 mengatakan bahwa Analisa data
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan, yaitu
mempelajari hubungan antara dua variabel. Analisis data berisi
tentang penjelasan data pada masing-masing variabel yang diteliti
yang kemudian didiskripsikan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan dua cara dalam menganalisis data, yaitu:
a. Analisis Univariat
Menurut Misbahuddin dan Hasan pada tahun 2014, mengatakan
bahwa analisis Univariat merupakan penyederhanaan atau
peringkasan kumpulan data hasil penelitian (hasil pengukuran)
sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang
berguna. Peringkasan data tersebut berupa ukuran-ukuran statistik,
tabel-tabel dan juga grafik. Analisa univariat dalam penelitian ini
adalah variabel dependen yaitu kejadian hipertensi, dan variabel
independen yaitu kebiasaan merokok dan IMT. Selanjutnya data
ditabulasi, kemudian diproses dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
F = Frekuensi tiap kategori
X = Jumlah yang di dapat
N = Jumlah Sampel
Dan interpretasi data menggunakan keterangan prosentase
berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 : Tabel Interpretasi Data
NO % KETERANGAN
1 0% Tak seorang responden
2 1-5 % Hampir tidak ada responden
3 6-25 % Sebagian kecil responden
34
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
variabel independen yaitu Kebiasaan merokok dan IMT dengan
variabel dependen adalah Hipertensi, dengan melakukan uji
hipotesis yang digunakan untuk mengetahui hubungan dua
variabel. Analisis statistik yang akan dilakukan yaitu menggunakan
uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%). Dengan
interprestasi bila nilai P-value ≤ α (P-value ≤ 0,05) maka Ho
ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan yang bermakna. Bila
nilai P- value > α (P-value > 0,05) maka Ho diterima dan Ha
ditolak berarti tidak ada hubungan yang bermakna.
G. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo tahun 2012, Peneliti menguraikan masalah etik pada
penelitian ini berdasarkan ketiga prinsip etik, yaitu:
1. Informed consent
Merupakan lembar persetujuan antara peneliti dengan responden.
Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden terlebih dahulu peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diperoleh
dari penelitian yang dilakukan. Apabila responden yang dipilih tidak
bersedia, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak
responden.
2. Anonymity
Peneliti menjaga kerahasian dan keterlibatan responden dalam
penelitian yang dilakukan. Semua kuesioner yang telah terisi hanya
diberi nomor kode yang tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi
identitas responden. Apabila hasil penelitian ini dipublikasikan, tidak
ada satu identifikasi yang berkaitan dengan responden ditampilkan
dalam publikasi tersebut. Siapapun yang bertanya tentang keterlibatan
responden dan apapun yang responden jawab pada penelitian ini, maka
responden berhak untuk tidak menjawabnya.
3. Confidentiality
Peneliti dapat menjamin kerahasiaan responden. Semua data dalam
penelitian yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian dan dihapus apabila sudah tidak
dipergunakan kembali.
36
DAFTAR PUSTAKA
Bieclecka-Dabrowa A; Aronow WS; Rysz J dan Banach M. (2011). The rise and
fall of hyperension: lessons learned from Easten Eurpoe. Current
Cardiovaskular Risk Reports, 5(2), 174-179
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Info Datin Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Situasi Kesehatan Kerja. Jakarta: Pusat Data
dan Informasi kementrian Kesehatan
RIhttp://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatink
erja.pdf
INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Selamat Pagi/Siang,
Nama :
Tanda Tangan :
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan kebiasaan Merokok dan faktor IMT dengan Kejadian Hipertensi pada
Karyawan bagian Marine di PT X Tahun 2020
Tanggal :
No. Responden :
Jawablah daftar pertanyaan dibawah ini dengan sebenar-benarnya dan berilah
tanda (x) pada jawaban yang Anda anggap sesuai.
Nama : ……………………………………………………
Umur : …………………………………………..... tahun
Alamat (Domisili) : ……………………………………………………
Jenis Kelamin : Perempuan
Laki – laki
Tingkat Pendidikan : Tamat SD Tamat SMA
Tamat SMP Tamat PT
Tekanan Darah : ………………………………………………... mmHg
Berat Badan :…………………………………………………….kg
Tinggi Badan : …………………………………………………….cm
Apakah anda mengidap penyakit seperti yang disebutkan dibawah ini :
Diabetes mellitus Hipertiroid
Rematik Asam urat.
Tidak Ada
Apakah Anda merokok ? Ya Tidak