Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

IKM & PROMOSI KESEHATAN

“STATISTIKA KESEHATAN”

Disusun Oleh:
Avioriva Ghea H Niveagi
Ima Choirul Amala
Manasye Johts Weringkukly
Siska Sibarani
Satriani

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan yang
Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Akhirnya, pembuatan makalah IKM & PROMOSI KESEHATAN yang
berjudul “STATISTIKA KESEHATAN” ini telah selesai di kerjakan dengan
lancar. Dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi para pembaca demi menambah wawasan dan pengetahuan baru.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari
segi isi maupun tata-cara penulis menyampaikan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki makalah ini.

Jayapura, Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. ..1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................4
2.1 Tujuan Statistika Kesehatan ....................................................... 4
2.2 Fungsi kesehatan dalam statistik kesehatan ................................ 5
2.3 Ruang Lingkup Statiska Kesehatan. ........................................... 6
2.4 Penyajian Data ............................................................................ 7
2.5 Langkah-Langkah dalam penyajian data statiska kesehatan ...... 11
BAB III PENUTUP…………………………………………………..12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………..12
3.2 Saran…………………………………………………………....12
Daftar Pustaka…………………………………………………….......13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
pengembangan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan dapat diperhitungkan secara numeric.
Statistika merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data, menganalisa
data dan menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang berbentuk
angka(Marguerritte R,Hall ).
Statiska merupakan ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan
metoda yang paling efektif untuk mengumpulkan, mentabulasi,
menginterpretasi kan data kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan
salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan
menggunakan penalaran induktif berdeasarkan matematika
probabilitas(Anderson dan Bancroffi).
Statiska merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpuam fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan kesimpulan,
penyajian dan publikasi dari data-data yang berbentuk angka( Sujana).
Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit,
Perusahaan Swasta dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan
program-program yang didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus
berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga
menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
Data tersebut berbentuk angka, yang biasanya digunakan untuk penelitian
terhadap sifat/karakteristik yang diteliti. misalnya jumlah karyawan BKKBN,
jumlah akseptor KB, Jumlah peserta KB aktif di desa / kelurahan, jumlah
kelompok penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, dan lain
sebagainya

1
2

Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya


menyangkut unsur-unsur negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh
seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal
dengan statistik kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu
cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi,
pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan
sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada
populasi manusia berdasarkan propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini
ditujukan khusus pada kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni
kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital
statistic), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio statistic).
Salah satu fungsi dari statiska kesehatan adalah untuk mengukur status
kesehatan masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan saat
mengalami kegagalan atau keberhasilan program guna untuk menganalisa
perbandingan dan menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan
dapat dilihat antar waktu dan antar tempat.
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia kurang sadar dengan
adanya program KB (Keluarga Berencana) .Masalah ini sering ditemukan
pada masyarakat yang primitif , yang kental akan adat istiadat setempat.
Mereka menganggap bahwa banyak anak itu akan mendatangkan banyak
rezeki. Kurang kesadaran dari mereka yang membuat sebagian besar
penduduk bangsa ini terancam oleh kemiskinan. Dan kemiskinan juga yang
menyebabkan mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ,akibatnya
terjadilah ledakan pada meningkatnya angka fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Dalam statiska kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan
dievaluasi melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta
diharapkan seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi,
memberikan bobot untuk melakukan perbaikan dalam rangka membantu
mengambil keputusan yang tepat.
3

1.2 Rumusan Masalah

Statiska kesehatan sangat bermanfaat untuk mengetahui berbagai cara


pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data serta cara
pengambilan kesimpulan atas hasil survei.

Untuk itu diajukan berbagai permasalahan , yaitu :

1. Apa saja tujuan dari statiska kesehatan ?


2. Apa saja fungsi dari statiska kesehatan ?
3. Apa saja ruang lingkup dari statiska kesehatan ?
4. Bagaimana cara penyajian data dalam statiska kesehatan ?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam menyajikan sebuah data statiska
kesehatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari statiska kesehatan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari statiska kesehatan.
3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari statiska kesehatan.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyajian data dalam statiska
kesehatan.
5. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menyajikan
sebuah data statiska kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

Statistik secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu descriptive statistik
dan inferensial statistic. Descriptive statistic yaitu penggunaan statistik untuk
tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, tidak memikirkan
mengenai kesimpulan. Sedangkan Inferensial statistic yaitu suatu cara
penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan
hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi. Dalam makalah ini akan dibahas
secara khusus tentang statiska kesehatan.Untuk lebih jelasnya statistik
menurut definisinya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Descriptive Statistic
Adalah penggunaan statitik untuk tujuan menggambarkan sesuatu
yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai implikasi atau
kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan umum. Contoh
statistic kunjungan ke puskesmas
2. Inferencial Statistic
3. Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data
yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.
Missal pengujian penggunaan obat .
2.1 Tujuan Statistika Kesehatan.
 Menyederhanakan data, sehingga data tersebut bias menghasilkan
informasi
 Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat
 Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian
 Membantu seseorang didalam pengembangan daya kritik dalam suatu
kegiatan pengambilan keputusan dengan cara-cara kuantitatif

4
5

2.2 Fungsi kesehatan dalam statistik kesehatan


1. Mengukur derajat kesehatan masyarakat.
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat,
akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang
dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit
menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat,
terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang professional,dan lain
sebagainya.
2. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah.
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui,
salah satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di
Jabar. Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu
menjadi beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan
posyandu se-Jabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan
Pos PAUD serupakan segelintir aktivitas yang dapat anak rasakan
keuntungannya di posyandu.
3. Mengevaluasi program kesehatan.
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan,
identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur
keberhasilan, menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan
rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program.
4. Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan
antara kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam
fasilitas umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik
penduduk serta terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data
yang diperoleh.
5. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan,-
red) untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
6

Dari berbagai data yang diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit


dalam suatu lingkungan dapat diketahui, dari data tersebut akan dapat
diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.
6. Menentukan prioritas masalah kesehatan.
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari
berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa
masalah kesehatan yang mendesak untuk diatasi.
2.3 Ruang Lingkup Statiska Kesehatan.
 Mortalitas
Untuk mengetahui ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena
akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi,
per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah
satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata
mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950
kematian per tahun.
 Fertilitas
Berpearan untuk mengetahui jumlah ukuran kelahiran pada perubahan
penduduk.
 Morbiditas
Berfungsi sebagai pengukur derajat kerasnya penyakit, meratanya
penyakit, jumlah kasus pada populasi,insiden penyakit pada suatu
wilayah.
 Pelayanan Kesehatan
Statistik dapat berperan sebagai alat untuk melakukan pengkajian data
(assessment), merumuskan diagnose, membuat perencanaan kesehatan
(intervensi), melaksanakan kegiatan bidang kesehatan (implementasi)
dan membuat suatu penilaian bidang kesehatan (evaluasi).
 Demografi
Berfungsi menganalisa statistik dan matematik terhadap jumlah
penduduk, komposisi penduduk, komponen-komponen variasi dan
perubahannya erat kaitannya dengan masalah kesehatan.
7

 Lingkungan
Menjelaskan sifat-sifat statistika suatu sistem dalam kesetimbangan
termodinamika. Fungsi ini bergantung pada suhu dan parameter-
parameter lainnya, seperti volum dan tekanan gas.
 Gizi
Menjelaskan bagaimana prosentase status gizi di suatu wilayah.
Bagaimana penggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan.
2.4 Penyajian Data
a. Cara penyajian data dapat dibagi menjadi empat kelompok besar,
yaitu :
1. Penyajian dalam bentuk teks (tekstual).
Bentuk ini biasanya untuk data kualitatif, dan penyajian dalam bentuk
kalimat,singkat dan tidak terlalu bertele – tele / berpanjang – panjang
yang sebenarnya tidak penting. Bahasa harus menarik dan benar, serta
berguna untuk konsumen.
2. Penyajian dalam bentuk table
Berikut ini merupakan bentuk penyajian data secara sistematik dalam
bentuk data numerik, tersusun dalam baris dan kolom. Tabel
diperlukan untuk data yang sudah diklasifikasikan, misalnya klasifikasi
menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll .
8

Berdasarkan jumlah variable klasifikasi,table di bagi menjadi :


1) Tabel satu jalan : tabel yang hanya memiliki satu variable
klasifikasi. Misal : table distribusi frekuensi ibu balita
berdasarkan pekerjaan wilayah kerja Puskesmas digambarkan
sebagai berikut.
No. Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 Ibu RT 28 53,8
2 PNS 8 15,4
3 Pegawai Swasta 5 9,6
4 Wirasasta 11 21,2
Jumlah 52 100,0

2) Tabel dua jalan / tabulasi silang / cross tab: table yang memiliki
dua variable klasifikasi (1 kolom, 1 baris) Misalnya : Tabel
hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi
balita di wilayah kerja Puskesmas Yogyakarta digambarkan
sebagai berikut :
Status Gizi Balita
Jumlah Anggota Keluarga
Baik Kurang buruk N %
≤ 4 orang 16 5 0 21 50.0
< 4 orang 12 8 1 21 50.0
Jumlah 28 13 1 41 100.0
9

3) Tabel tiga jalan: table yang memiliki tiga variabel klasifikasi(2


kolom, 1 baris). Misal Tabel hubungan antara Pola Asuh dan
jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di wilayah
kerja Puskesmas Yogyakarta digambarkan sebagai berikut :
Variabel Status Gizi Balita Total
Baik Kurang Buruk n %
Ayah dan ibu 20 10 2 32 64,0
Pola
Ayah/ibu/orang
asuh 8 5 5 18 36,0
lain
Jumlah 28 15 7 50 100,0
Jumlah
≤ 4 orang 23 12 0 28 56,0
anggota
< 4 orang 13 8 1 22 44,0
keluarga
Jumlah 46 13 1 50 100,0

4) Tabel induk/ table umum (master table) ; semua variable yang


akan dianalisis dan diukur disajikan dalam satu table.
Fungsinya adalah sebagai petunjuk ada tidaknya hubungan
antara variabel yang diteliti.
No. Karateristik frekuensi Persentase (%)
Umur
18 – 25 tahun 2 3,2
26 – 35 tahun 14 22,6
1
36 – 45 tahun 20 32,3
˃ 46 tahun 26 41,9
Jumlah 62 100,0
Jenis kelamin
Laki – laki 40 64,5
2
Perempuan 22 35,5
Jumlah 62 100,0
10

Tingkat pendidikan:
SMA/SLTA 36 58,0
D3 5 8,1
3
SI 15 24,2
S2 6 9,7
Jumlah 62 100,0
Lama bekerja
1 – 5 tahun 5 8,0
4 5 – 10 tahun 20 32,3
˃ 10 tahun 37 59,7
Jumlah 62 100,0

b. Berdasarkan bentuknya table ada dua yaitu :


1. Tabel Univariane : table yang menggambarkan penyajian data
untuk satu variabel saja.
2. Tabel Bivariate : table yang menggambarkan penyajian data dari
dua variabel secara silang, yang disebut juga table silang (cross
tabel).
3. Penyajian dalam bentuk grafik.
Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu metode untuk
menyajikan data kuantitatif dengan menggunakan system
koordinat. Bentuk ini disajikan apabila data yang diperlihatkan
dibandingkan secara kuantitatif.
Macam – macam grafik adalah :
a. Histogram : Grafik yang menggambarkan suatu distribusi
frekuensi dengan bentuk beberapa segi empat. Luas area sama
untuk mewakili data, tidak ada jarak antara satu sel dengan
yang lain, dan sangat berguna dalam menggambarkan kurva
epidemic.
11

b. Poligon frekuensi : grafik yang dibentuk berdasarkan


histogram dengan menghubungkan titik tengah kelas interval
pada ketinggian frekuensi distribusinya.
4. Penyajian dalam bentuk diagram / chart.
Penyajian data dalam bentuk diagram adalah suatu penyajian data
bentuk balok yang mempunyai kolom sama lebar dan dipisahkan
oleh suatu jarak.

Macam – macam diagram yang dikenal adalah :


a. Diagram batang (bar chart)
Digambarkan dalam bentuk balok yang mempunyai kolom
sama lebar dan dipisahkan oleh suatu jarak.
b. Diagram garis (line chart)
Untuk menggambarkan perubahan nilai dalam satu satuan
waktu. Angka pada axis dapat mulai dari angka 0 maupun
tidak.
c. Diagram lingkaran (pie chart)
Terkadang disebut dengan sector chart : bentuk penyajian
berupa circle yang dibagi – bagi berdasarkan propinsi kejadian
terhadap keseluruhan. Diagram ini diperlukan untuk penyajian
data bentuk kategori yang dinyatakan dalam persentase.
d. Diagram pencar / scatter plot
Diagram yang berbentuk titik – titik yang bisa berpancar atau
menggerombol dalam satu titik waktu/axis.
12

2.5 Langkah-Langkah dalam penyajian data statiska kesehatan.


Langkah –langkah untuk membuat statistika kesehatan diantaranya yaitu :
 melakukan observasi lapangan atau survei lapangan,
 mengadakan pengumpulan data,
 mengadakan pengamatan,membuat hipotesis,
 kemudian menyusun data dalam bentuk statistik kemudian mengambil
kesimpulan dari data yang telah terkumpul.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai ulasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa statiska
kesehatan erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan saat mengalami
kegagalan atau keberhasilan program guna untuk menganalisa perbandingan
dan menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan tersebut dapat
dilihat antar waktu dan tempat. Mempunyai tujuan dalam menjawab masalah
yang ada dalam masyarakat dengan membuktikan suatu dugaan yang belum
terjadi dengan penelitian
Statiska kesehatan kesehatan merupakan salah satu wadah untuk dapat
memonitoring suatu kemajuan status kesehatan di suatu wilayah tertentu,
mengevaluasi program kesehatan masyarakat tersebut serta dapat menentukan
proritas masalah kesehatan masyarakat tersebut.

3.2 Saran
Dalam statiska kesehatan ini data yang telah diterima dari suatu
penelitian harus di uji dengan teliti tentang keakuratannya. Karena jika terjadi
suatu kesalahan dalam penelitian tersebut akan didapat suatu hasil yang tidak
sesuai dengan tujuan awal.

13
Daftar Pustaka

14

Anda mungkin juga menyukai