Kelompok 1
ILFA KHAIRINA
DELVI HAMDAYANI
IRAYANI
SANDRA HANDINI
VIVI SOFYA SUPARDI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah analisa aplimasi/ implementasi SIMKES di Rumah Sakit dari tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen ini tepat pada waktunya. Kami mengucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing atas bimbingan yang telah diberikan dalam
proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah telaah jurnal ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.. Sebelumnya kami kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
A. Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah berkembang
dengan cepat, termasuk di bidang kesehatan dan keperawatan. Perkembangan
2
teknologi tidak dapat ditolak oleh suatu masyarakat atau komunitas, karena
teknologi bersifat memudahkan dan efisien bagi pelaksanaan suatu system,dan
teknologi dapat meminimalisir adanya human error. Oleh karena itu, sangat
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan yang lebih baik. Sistem informasi manajemen tidak hanya
bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat
menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan di keperawatan.
Salah satu bagian dari perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang
sudah dipergunakan adalah EHR (Electronic Health Records) atau Catatan
Kesehatan Elektronik. Beberapa rumah sakit saat ini telah mulai berpindah, dari
yang awalnya dulu menggunakan paper-based, saat ini sudah bergerak
menggunakan EHR. Penggunaan EHR bertujuan untuk mendukung keberlanjutan,
efisiensi, dan kualitas dari pelayanan kesehatan terpadu (Seidlitz, et al. 2012).
RS Eka Hospital Pekanbaru adalah rumah sakit swasta kelas B. Rumah
sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis
terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit
kabupaten. Rumah Sakit Eka Hospital adalah salah satu dari rumah sakit yang
memiliki sistem EHR dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Oleh karena
itu, kami tertarik untuk menganalisis bentuk aplikasi atau implementasi dari
sistem EHR ini di rumah sakit tersebut.
Tujuan dari penulisan tugas mata kuliah SIMKES ini adalah untuk
menganalisis aplikasi sistem informasi manajemen Electronic Medical Records
(EMR) di Rumah Sakit EKa Hospital Pekanbaru.
B. Kerangka Teori
EMR (Electronic Medical Records) atau rekam medis elektronik, memiliki
banyak istilah untuk mewakili sistem aplikasi yang sama, seperti rekam kesehatan
elektronik/ Electronic Health Records (EHR), EPR (Electronic Patient Records),
catatan elektronik pasien / CMR (Computerized Medical Records), komputerisasi
rekam medis/ CPR (Computer-Based Patient Records), catatan pasien berbasis
computer, dan EHR (Electronic Health Records) atau rekam kesehatan elektronik.
Penggunaan teknologi aplikasi sistem informasi manajemen dalam bentuk EHR
bertujuan untuk mendukung keberlanjutan, efisiensi, dan kualitas dari pelayanan
kesehatan terpadu (Seidlitz, et al. 2012).
3
EMR atau dikenal secara luas dengan EHR memberikan sebuah solusi
untuk pendokumentasian layanan kesehatan, mengubah dari area paper-based
menjadi paperless. Beberapa layanan sistem dasar yang dimiliki oleh EMR adalah
clinical physician order entry (CPOE) untuk membantu tenaga kesehatan atau
dokter memesan tes diagnostik (laboratorium dan radiologi), pemesanan obatobatan, dan pendokumentasian (Steen, 2010).
Beberapa manfaat yang dapat dijelaskan oleh (Steen, 2010) adalah peran
EMR dalam mengakumulasi catatan grafik perkembangan pasien secara personal,
dan hal ini berdampak baik untuk pendidikan kesehatan dan skrining (catatan
alergi, riwayat kesehatan dahulu, riwayat imunitas) secara personal sesuai dengan
kebutuhan pasien. Sedangkan metode lama ketika memakai grafik dengan tulis
tangan, perawat kesulitan dalam mendokumentasikan catatan tambahan atau
tindakan tambahan yang dilakukan kepada pasien dan pendokmentasian yg kurang
terorganisir.
Steen (2010) dalam tulisannya mencoba membandingkan catatan medis
jika dikembangkan dengan EMR dan masih menggunakan paper-based:
Paper-based Medical Records
Electronic Medical Records (EMR)
Menggunakan ruangan penyimpangan Digital Storage. Bisa dalam bentuk hard
yang besar
Butuh waktu
yang
banyak
drive saja
untuk Terorganisasi dengan baik dan mudah
mengumpulkan data
diakses
Membutuhkan biaya yang besar untuk Lebih
mudah
untuk
dan
diakses,
dipindahkan
C. Metode
Penulisan tugas ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur
kepada perawat IGD (Instalasi GawatDarurat), yang selanjutnya disebut informan,
yang bekerja di RS Eka Hospital Pekanbaru. Penulis menjelaskan tujuan dari
penugasan ini kepada informan, kemudian ruang lingkup penugasan. Data dari
informan tidak akan dipublikasikan dan tidak disebarluaskan.
Prosedur dan Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan via telepon ke informan.
Sebelum proses pengumpulan data dimulai,penulis membuat janji dan kontrak
terlebih dahulu dengan informan. Kemudian penulis memberikan informasi
mengenai tujuan penulisan, dan meminta kesediaan informan sebagai sumber data
dari penulisan tugas ini.
Instrumen
Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka semiterstruktur. Item-item pertanyaan yang digunakantelah dikembangkan sesuai
dengan tujuan dari penulisan tugas ini.
D. Hasil
RS Eka Hospital Pekanbaru adalah rumah sakit swasta kelas B yang ada di
Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Sebagai salah satu rumah sakit besar yang ada di
Kota Pekanbaru rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini menyediakan 150 tempat tidur
inap, lebih banyak dibanding setiap rumah sakit di Riau yang tersedia rata-rata 70
tempat tidur inap.
Teknologi dapat meminimalisir terjadinya human error. Demi efektifitas
layanan dan mencegah kelalaian manusia, Eka Hospital menggunakan teknologi
sistem informasi terpadu, Electronic Medical Record (EMR). Seluruh data pasien
tersimpan dalam sistem elektronik (EMR) sehingga memudahkan staf kami untuk
mengakses data dan menganalisis informasi medis, serta meningkatkan kecepatan
pelayanan diagnosa. Eka Hospital telah menerapkan sistem Electronic Medical
Record (EMR) yang terintegrasi sejak tahun 2008. Dimulai dari RS Eka Hospital
di BSD City, Tanggerang, dan kemudian diikut oleh RumahSakit Eka Hospital di
Pekanbaru.
Sistem EMR yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Eka Hospital
Pekanbaru meliputi decision support system (DSS) atau sistem pendukung
keputusan dalam diagnosa medis dan diagnose keperawatan, dokumentasi klinis
mengenai catatan kemajuan pasien, physician order entry (POE) yang digunakan
untuk memesan tes diagnostik (laboratorium dan radiologi) dan pemesanan obat,
hal ini juga diterapkan untuk menghindari medication error. Semua fasilitas
layanan EMR ini dapat diaplikasikan disemua ruang rawat, poli rawat jalan, rawat
inap, dan instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru
merupakan salah satu ruangan yang memanfaatkan sistem informasi kesehatan
EMR ini dapat pemberiam layanan kesehatannnya, termasuk layanan asuhan
keperawatan. Ruangan IGD Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru membagi lagi
ruangannya berdasarkan kriteria pasien, yaitu ruangan trauma, ruangan non
trauma, ruangan maternity, dan ruangan anak.
Pemanfaatan sistem informasi kesehatan EMR ini diberlakukan dalam
rangka meningkatkan patient safety. Sesuai dengan klasifikasi ruangan tadi, salah
satu aplikasi dari EMR ini adalah pemberian asuhan keperawatan. Begitu pasien
Pasien baru
baru masuk dan mendaftar ke triage IGD, pasien akan diperiksa oleh tim dokter
dan tim perawat, pengkajian di IGD dilakukan melalui pengkajian primer dan
sekunder. Setelah pasien di anamnesa, pasen baru tersebut akan dibuatkan akun
Triage Pasien
oleh timtindakan
medical invasive
records dan
setiap
penatalaksanaan
tindakan ke
pasien tersebut
Mendapatkan
dan
obat-obatan
/pemeriksaan
diagnostic
sesuai dengan keada
E. Pembahasan
Steen (2010) mengemukakan bahwa menggunakan teknologi EMR
berdampak pada catatan grafik kemajuan pasien. Tantangan terbesar saat
menggunakan teknologi EMR adalah real-time charting. Kebijakan di salah satu
rumah sakit yang memanfaatkan EMR adalah mewajibkan pencatatan grafik atau
dokumentasi pengobatan dilakukan dalam 1 jam setelah pemberian. Ini juga
hampir sama seperti yang terjadi di IGD RS Eka Hospital Pekanbaru, bahwa
setelah pasien mendapatkan intervensi dan pengobatan dari tim medis dan tm
perawat dan masalah utama pasien teratasi, kemudian dilanjutkan dengan proses
pendokumentasian dengan EMR di nurse station yang ada di masing-masing
bagian. Hal ini dikarenakan tidak memungkinkan memberi fasilitas komputer di
setiap tempat tidur di IGD.
Pemberian pelayanan obat adalah sebuah bagian yang penting dalam praktik
keperawatan, dan keselamatan pasien merupakan hal yang yang diutamakan
dalam profesi keperawatan. Pada tahun 2001, JCAHO mengemukakan adanya
potensial bahaya dari beberapa singkatan dalam obat, misalnya units disingkat u,
dan lain sebagainya. Bersama dengan NCCMERP (National Coordinating Council
Medication Error Reporting And Prevention) , JCAHO menyatakan bahwa dengan
yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut, mereka akan masuk ke dalam
sistem menggunakan akun dan sandi masing-masing.
Dalam memanfaatkan CDS beberapa komponen yang menjadi hal penting
dalam implementasinya adalah formulir elektronik, formulir permintaan, lembar
perencanaan pelayanan kesehatan, obat-obatan, dan riwayat alergi (Clinical et al.,
2009). Karena penulis tidak bisa menampilkan aplikasi CDS yang dipakai oleh RS
Eka Hospital Pekanbaru, penulis akan menampilkan beberapa tampilan standar
pada aplikasi ini, namun secara garis besar pengaplikasian CDS ini hampir sam di
semua rumah sakit, yang berbeda adalah tampilan program aplikasinya.
a. Formulir Elektronik
b. Formulir Permintaan
10
keperawatan yang ada, dan rencana perawatan sudah ditentukan standarnya. Hal
yang sama jika plan of care ini untuk dokter yang bertanggung jawab kepada
pasien tersebut.
d. Obat-obatan dan alergi
12
13
Hal ini bertujuan untuk setiap user bisa mengecek kembali definisi dari
diagnosa, keadaan klinis pasien, nilai-nilai normal labor dan radiograpi,
intervensi, prosedur. Aplikasi ini di desain terhubung dengan perawat dan
dokter untuk menbantu user dalam menentukan solusi.
F. Simpulan
Pemanfaatan sistem informasi kesehatan EMR ini diberlakukan dalam
rangka meningkatkan patient safety. Pada RS Eka Hospital Pekanbaru, berguna
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, mengurangi medication error,
menhindari human error.
DAFTAR PUSTAKA
Clinical, I., Support, D., & Health, E. (2009). R e c o rds, 29(5), 345354.
14
Greenfield, S. (2007). Medication error reduction and the use of PDA technology.
The Journal of Nursing Education, 46(3), 127131.
Steen, F. R. (1945). Medical records. Modern Hospital, 65(5), 76.
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Kami sangat tertarik untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi
manajemen kesehatan yang diberlakukan di rumah sakit tempat Saudara
15
16