Oleh:
Kelompok 12 Kelas A16.1
1. Sinta Sawaki (22020114120070)
2. Salsabila Izzaturrohmah (22020116120014)
3. Verren Ilma Khairunnisa (22020116120019)
4. Giovanny Meresa Natasya (22020116140119)*
Keamanan informasi
Mengingat bahwa suatu pelayanan merupakan sistem dengan berbagai subsistem
dan bagian yang kompleks, maka elemen informasi menjadi sangat penting, terlebih
lagi guna menghindari kesalahan-kesalahan sebagaimana disebutkan di atas. Dalam
hal ini fasyankes wajib menjamin keamanan dalam sistem penyimpanan data dan
sistem akses catatan medis pasien. Dengan RME, jelas sangat terbantu.
Manajemen utilitisasi
Dengan RME, pencatatan riwayat tindakan medis pasien akan tersimpan dengan
baik dan tidak dapat terhapus dari system. Selain itu, proses perawatan dan
pengobatan dilakukan secara transparan, artinya system ini dapat menghindari
terapi medis berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan. Hal ini akan mendukung
manajemen utilisasi karena biaya perawatan dan pengobatan yang tidak dibutuhkan
menjadi kerugian bagi pihak pasien.
Integrasi informasi
Pengobatan pasien dapat dilakukan secara berkesinambungan, karena semua data
medis pasien, termasuk data penunjang (hasil laboratorium, foto rontgen, hasil CT
Scan, hasil MRI) serta resep, tercatat pada sistem elektronik terintegrasi, yang dapat
diakses dokter yang merawat sehingga memudahkan kolaborasi tim dokter dalam
menangani pasien. Inipun mencegah terjadi kesalahan tindakan, mengingat dalam
menentukan tindakan diperlukan informasi yang lengkap.
Otentikasi informasi
Sistem pengamanan akses data elektronik dilakukan dengan
penggunaan password atau nomor pin, atau bisa juga dengan fingerprint atau retina
pada skala keamanan yang lebih tinggi. Kerahasiaan data medis pasien dapat
terjamin karena hanya bisa diakses oleh dokter dan petugas tertentu yang ditunjuk
dan memiliki wewenang untuk itu.
Efisiensi waktu
Sistem Order-Taker dalam RME dapat mengurangi tenaga dan biaya dalam
penyampaian informasi antar bagian pelayanan. Pasien dan keluarganya tidak perlu
secara manual membawa kemana-mana formulir-formulir (pemeriksaan lab) dan
lembar-lembar (hasil lab, radiologi dan resep). Lebih nyaman, tidak repot dan tanpa
harus antri untuk setiap kali akan melakukan tindakan medis atau mengambil obat.
Riwayat bersinambung
Sistem RME memungkinkan database online dan terintegrasi walaupun lokasi
rumah sakit berbeda kota. Pasien-lama tidak perlu mendaftar seperti pasien-baru,
tetapi cukup dengan menunjukkan kartu berobat atau menyebutkan nomor rekam
medis di rumah sakit lainnya yang terhubung online. Hal ini memudahkan pasien
dan dokter untuk melanjutkan perawatan dimanapun pasien berada.
Fuad, A. (2008). Persiapan tenaga medis dalam persiapan RKE di Indonesia. Jakarta.