Anda di halaman 1dari 13

STANDAR KETENAGAAN

RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT dengan izin-NYA, buku ini dapat
diselesaikan dan diterbitkan. Buku ini berisikan tentang standar tenaga keperawatan di
RS Islam "Ibnu Sina" Padang Yarsi Sumbar
Punyusunan buku ini dilatar belakangi tuntutan masyarakat

yang meningkat atas

pelayanan kesehatan, khususnya dipelayanan keperawatan dan kebidanan, dilain pihak


masih terbatasnya pedoman acuan tentang standar Tenaga Keperawatan Rumah Sakit.
Harapan kami dengan adanya buku ini, dapat menjadi pedoman bagi para manajer
keperawatan dan pelaksana keperawatan. Selain ini pedoman ini juga dapat digunakan
sebagai alat pembinaan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu.
Kami menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu harapkan masukan masukan dan
saran dalam penyempurnaan buku ini.

Padang,

KaBid. Perawatan

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang undang kesehatan kesehatan Nomor 23 tahun 1992 menyatakan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal dan memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungannya. Oleh
karena itu semua orang termasuk tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
tersebut diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan ( promotif), pencegahan penyakit ( preventif ) sebagai
paradigma baru kesehatan disamping penyembuhan penyakit ( kuratif ) dan
pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) upaya tersebut diatas dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan
upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang,
didalam menjalankan fungsinya diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosial
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan rumah sakit dalam
menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit.
Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang paling
dominan adalah sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang terlibat secara langsung dalam pemberian pelayanan
kepada pasien adalah dokter, perawat, bidan serta tenaga penunjang lainnya. Diantara
tenaga tersebut tenaga perawat dan bidan menempati urutan jumlah terbanyak .
Meskipun tenaga keperawatan urutan teratas dari segi jumlah namun dalam hal
kualitas masih menjadi permasalahan. Permasalahan ketenagaan tersebut disebabkan
antara lain karena belum adanya standar tenaga keperawatan yang dapat menunjang
pelayanan keperawatan dan kebidanan dirumah sakit. Pada saat ini telah disusun
standar tenaga keperawatan dirumah sakit Ibnu Sina Padang yang diharapkan dapat
digunakan untuk menetapkan kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan kualitas dan
jenis pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit Ibnu Sina Padang.

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Standart tenaga keperawatan dirumah sakit Ibnu Sina Padang ini akan ditinjau
secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan /
keperawatan dan kebidanan serta kebutuhan masyarakat.

B. Standar Ketenagaan Keperawatan


B.1. Pengertian
Standar Tenaga Keperawatan adalah :
Penetapan kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) baik jumlah,
kualifikasi maupun kwalitas untuk melaksanakan pelayanan keperawatan / kebidanan
yang telah ditetapkan berdasarkan karakteristik klien, model penugasanan dan
kompetensi yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
B.2. Tujuan
Adanya kesesuaian tenaga keperawatan yang mencakup jumlah, jenis dan kualifikasi
dengan kebutuhan pelayanan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan dan kebidanan yang efektif dan efisien.
B.3. Perhitungan Tenaga Keperawatan
B.3.1 Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan
B.3.1.a

Faktor Klien :

Tingkat kompleksitas dan lamanya kebutuhan perawatan.

Tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya, usia maupun faktor spesifik.

Jumlah klien dan fluktuasinya ( turun naiknya ).

Keadaan sosial ekonomi yang mempengaruhi kesehatannya.

Harapan klien dan keluarganya.

B.3.1.b Faktor Tenaga :

Jumlah dan komposisi tenaga keperawatan.

Kebijakan pengaturan dinas.

Peran, fungsi dan tanggung jawab perawat.

Kebijakan personalia.

Tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan.

Kelangkaan tenaga perawat spesialis.

Sikap ethis para profesional.

B.3.1.c Faktor Lingkungan :

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Tipe dan lokasi rumah sakit.

Lay out ruangan keperawatan.

Fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan.

Kelengkapan peralatan medik / diagnostik.

Pelayanan penunjang dari bagian lain : laboratorium, rontgen, farmasi,


psikologis dll.

Pelayanan penunjang dari instansi lain contoh : PMI.

Macam kegiatan yang dilaksanakan : penyuluhan, kunjungan rumah, dl

B.3.1.d .Faktor Organisasi

Mutu pelayanan.

Kebijakan pembinaan dan pengembangan

B. 4 Rumusan Perhitungan tenaga perawat:


B.4.1 Peraturan Men.Kes R.I. No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
Perbandingan jumlah tempat tidur rumah sakit dibanding dengan jumlah
perawat
Rumah sakit tipe A-B perbandingan minimal
= Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat tidur
= 3-4 perawat : 2 tempat tidur
B.4.2

Menurut Depertemen Kesehatan Filipina th 1984

B.4.2.a. Jam rata rata per pasien dalam 24 jam.


Interne

= 3,4 jam

Bedah

= 3,5 jam

Campuran bedah dan interne

= 3,4 jam

Post partum

=3

Bayi

= 2,5 jam

Anak anak

=4

jam

jam

B.4.2.b Proporsi rata rata perawatan yang diberikan yang telah disepakati:
40 % non profesional SPK
60 % profesional

D3 keatas

Menurut Althaus et al 1982 dan kirk 1981 :

Level I (minimal)

= 3,2 jam

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Level II (intermediate)

= 4,4 jam

Level III (maksimal)

= 5,6 jam

Level IV (intensif care)

= 7,2 jam

B. 5 Kategori klien / pasien


Klasifikasi pasien sangat diperlukan sehubungan dengan kebutuhan akan
perawatan selama 24 jam sehingga dapat menentukan kebutuhan tenaga. Hanson
menyusun kategori pasien dan jam perawatan sbb :
B.5.1 Kategori I : Self Care ( perawatan mandiri )
Biasanya membutuhkan waktu 1 2 jam dengan waktu rata
rata yang efektif 1,5 jam/24 jam.
B.5.2 Kategori II : Minimal Care
Biasanya membutuhkan 3 4 jam dengan waktu ratarata yang
efektif 3,5 jam/24 jam.

B.5.3 Kategori III : Intermesiate Care


Biasanya membutuhkan 5 6 jam dengan waktu ratarata
efektif 5,5

jam / 24 jam.

B.5.4 Kategori IV : Modified Intensive Care


Biasanya membutuhkan 7 8 jam dengan waktu ratarata efektif
7,5 jam / 24 jam.
B.5.5 Kategori V : Intensive Care
Biasanya membutuhkan 10 14 jam dengan waktu rata rata
efektif 12 / 24 jam

C. Perhitungan tenaga perawat


Dengan menggunakan perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien selama 24 jam (Nursing Hours Per Patient) atau dengan
metoda di Thailand dan Philipine
C.1 Dasar kebijakan Rumah Sakit
C.1.1.Jumlah hari tidak efektif per tahun:
a. Libur hari minggu

= 52 hari

b. Rata-rata libur nasional

= 13 hari

c. Cuti tahunan

= 12 hari

d. Asumsi sakit

= 7 hari

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

e. Training / pelatihan (internal / eksternal)


Jumlah

= 6 hari
= 90 hari

C.I.2. Jumlah hari 1 tahun = 365 harI


C.I.3. Hari kerja efektif per tahun
= Hari 1 tahun Hari tidak efektif
= 365 hari 90 hari
= 275 hari
C.I.4. Jam kerja efektif pertahun
= Hari kerja efektif x Jam kerja perhari
= 275 hari X 7 Jam/ hari
= 1925 jam
C.I.5. Waktu penuh jam kerja per tahun
= Jam kerja per hari X Hari kerja per minggu X libur mingguan per tahun
= 7 jam / hari x 6 hari / minggu x 52 minggu / tahun
= 2184 jam.
C.I.6. Ratio kebutuhan perawat
= Waktu penuh jam kerja pertahun
Jam kerja efektif per tahun
= 2184 = 1,13 = 1 perawat + 13 %
1925
C.I.7.Jam kerja 1minggu
= 42 jam/ minggu
C.I.8. Minggu kerja efektif per tahun
= Hari kerja efektif per tahun
Jumlah hari per minggu
=

275 hari
7 hari/ minggu

39,3

39 minggu

C.I.9. Koreksi di asumsikan dari :

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Hasil ratio kebutuhan perawat ditambahan dengan kemungkinan cuti lainnya


seperti cuti hamil, izin luar biasa, dll . Sebesar 7 %
=

13 % + 7 %

20 %

C.I.10. Ketergantungan pasien terhadap perawat selama 24 jam


C.I.10.a Rawat Inap
Penyakit dalam

: 3,4 jam

Bedah

: 3,5 jam

Campuran bedah dan penyakit dalam: 3,4 jam


Post Partum

:3

jam

Bayi / neonatus

: 2,5 jam

Anak

:4

jam

Ruang khusus

:5

jam

C.I.10.b Unit rawat jalan


Jam perawatan per pasien

: 0,5 jam

C.I.10.c Kamar Operasi


Operasi besar

:6

jam

Operasi Sedang

:3

jam

:2

jam

:5

jam

Operasi kecil
C.I.10.d Kamar bersalin
Jam perawatan per pasien
C.I.10.e RR
Jam perawatan per pasien

: 1,5 jam

C.I.10.f UGD
Jam perawatan pasien

: 1,5 jam

Untuk RSI Ibnu Sina Padang dengan penyakit yang bervariasi dalam satu ruangan
yaitu Interne, Bedah, Neurologi, Obstetri, Gynekology, Penyakit anak dan Bayi,
ditetapkan :
a. Ranap I (VIP dan KU)

:5

jam

b. Ranap I ( Kelas I)

:4

jam

c. Ranap II (Kelas II,III,BDA)

: 3,6 jam

d. Ruang Kebidanan (Kelas I,II,III, Bayi)

:5

e. Ruang Bersalin
f. Kamar Operasi

:5

jam

jam

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

I.

Besar

:6

jam

Sedang

:3

jam

Kecil

:2

jam

g. Ruang RR

:4

jam

h. Poliklinik

: 0,6 jam

UGD

: 1,5 jam

PENDAHULUAN
Kegiatan pelayanan keperawatan bergantung pada kwalitas dan kwantitas perawat
yang bertugas 24 jam terus menerus dibangsal. Untuk meningkatkan mutu
pelayanan, diperlukan dukungan sumber daya manusia yang mampu mengemban
tugas dan mengadakan perubahan. Agar dapat melaksanakannya perlu adanya
perencanaan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga kerja, serta pendayagunaan
tenaga kerja sesuai dengan system pengelolaan yang ada.
Hakekat ketenaga kerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi potensi dan
proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi
kepuasan melalui karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya individu, organisasi,
ataupun komunitas dimanapun ia bekarya.
Perhitungan tenaga keperawatan dihitung dari beberapa
jenis rumus dan
diklasifikasikan sesuai dengan
rumus masing-masing agar bisa dilihat
perbandingan yang ada dengan standar rumah sakit.

II.

TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya standar ketenagaan rumah sakit sesuai dengan standar tenaga
PERMENKES 2002, serta meningkatkan pelayanan rumah sakit melalui
peningkatan kwalitas pelayanan keperawatan.
Tujuan Khusus
1. Adanya standar tenaga perawatan di rumah sakit yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam perencanaan.
2. Adanya standar kwalifikasi tenaga keperawatan
3. Adanya pedoman tentang standar kebutuhan

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA


KEPERAWATAN DAN BIDAN
Kebutuhan tenaga keperawatan ( perawat dan bidan ) harus memperhatikan unit kerja
yang ada di rumah sakit. Secara garis besar dapat dikelompokan untuk kerja di rumah
sakit sebagai berikut :
1. Rawat Inap Anak ( Siti Fatimah).
2. Rawat Inap Interne (AR-Razi )
3. Rawat Inap Bedah ( AZ-Zahrawi )
4. Rawat Inap Kebidanan (Siti Aisyah)
5. Perinatologi
6. Kelas Utama
7. VVIP/VIP
8. ICU
9. UGD
10. OK
11. Rawat Jalan
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam perhitungan kebutuhan
tenaga keperawatan ( perawat dan bidan) di rumah sakit.
1. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
2. Rata-rata pasien / hari
3. Jam perawatan yang diperlukan / hari/ pasien.
4. Jam perawatan yang diperlukan ruangan/ hari
5. Libur hari minggu
6. Jumlah libur nasional
7. Jumlah cuti tahunan
8. Jumlah cuti sakit
9. Jumlah hari yang tidak efektif
10. Jam kerja/ hari
11. Jam kerja satu minggu
12. Hari kerja satu minggu
13. Jumlah hari kerja / minggu
Ada beberapa perhitungan tenaga keperawatan berdasarkan jam keperawatan untuk
setiap pasien / 24 jam menggunakan metode :
I. Berdasarkan analisa fungsional/ analisa tugas
Perhitungan ini dapat ditentukan bobot dari beban kerja perawat dengan ukuran
waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan ( menit jam), PENELITIAN DI
PHILIPINE DAN THAILAND (loka karya, Depkes 1989).
Beban kerja perawat dalam 24 jam / pasien .
Penyakit dalam
: 3,4 jam

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Bedah
: 3,5 jam
Campuran bedah/penyakit dalam : 3,4 jam
Post Partum
: 3 jam
Bayi / Neonatus
: 2,5 jam
Anak
: 4,5 jam
Menurut Direktorat Pelayanan Keperawatan, Direktorat Pelayanan Medik dan
Departemen Kesehatan Tahun 2002 cetakan ke 1.

Dasar Kebijakan Rumah Sakit


a. Jumlah hari tidak efektif / tahun
1) Libur hari minggu
2) Jumlah libur nasional
3) Jumlah cuti tahunan
4) Jumlah cuti sakit
5) Pengembangan pelatihan
6) Jumlah hari yang tidak efektif
7) Jam kerja/hari
8) Jam kerja satu minggu
9) Hari kerja / minggu
10) Jumlah hari / minggu

: 52 hari
: 14 hari
: 12 hari
: 4 hari
: 4 hari
: 86 hari
: 7 jam
: 42 jam
: 6 hari
: 7 hari

b. Jumlah hari kerja efektif / tahun


Hari 1 tahun hari tidak efektif
= 365 hari 86 hari
= 279 hari
c. Jam kerja efektif / tahun
Hari efektif x jam kerja / hari
= 279 x 7
= 1.953 jam
d. Waktu penuh jam kerja / tahun
Jam kerja/hari x hari kerja / minggu x libur mingguan / tahun
= 7 x 6 x 52
= 2.184
e. Minggu kerja efektif / tahun
Hari kerja efektif / tahun
Jumlah hari / minggu
= 279 : 7
= 39,8 minggu
Sehubungan dengan kebutuhan keperawatan / 24 jam dibagi dengan tingkat
ketergantungan pasien, antara lain (Standar Tenaga Dir Yan Kep Depkes,2001) :
a. Level I minimal Pat mandiri
: 2 jam
b. Level II ( Intermediate ) pat sebagian dibantu perawat
: 3,08 jam
c. Level III pat sebagian besar dibantu
: 4,15 jam
d. Level IV ( maksimal ) pat seluruhnya
: 6,16 jam
dibantu perawat

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Standar Perhitungan Tenaga Keperawatan Menurut Direktorat Pelayanan


Keperawatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik dan Departemen
Kesehatan Tahun 2002 Cetakan 1
A. Rawat Inap
Jumlah Jam Perawatan

= Tenaga Perawat

1 Jam Kerja Efektif/ Shift


Untuk mengetahui jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi dengan :
Hari libur/cuti/hari besar ( loss day )
Loss day :
Jumlah hari Minggu / tahun + cuti + hari besar x jumlah = Tenaga Perawat
Jumlah hari kerja efektif

B. Di Kamar Operasi
(Jumlah jam perawatan/ hari x jml operasi) x jml perawatan/ Tim ) = Tenaga Perawat
Jam kerja efektif / shift

C. Di penerimaan RR
Jam ketergantungan pasien x jml tindakan / hari = Tenaga Perawat
Jam kerja efektif / shift

D. Critical Care
Jumlah pasien/ hari x jml jam perawatan / hari = Tenaga Perawat
Jam kerja efektif / shift

E. Gawat Darurat

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Jumlah pasien/ hari x jml jam perawatan / hari = Tenaga Perawat


Jam kerja efektif / shift

F. Kamar Bersalin
Jumlah pasien/ hari x jml jam perawatan / hari = Tenaga Perawat
Jam kerja efektif / shift

G. Rawat Jalan
( jumlah pasien / hari x jml jam perawatan / hari )
------------------------------------------------------------ + koreksi =
Jumlah minggu efektif x jam kerja / minggu

II. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Gillers ( 1982)


A x B x 365
Tenaga Perawat = ----------------------------------------------(365 C ) x Jumlah Jam Kerja / Hari
Keterangan :
A = Jam perawatan/ 24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan pasien.
B = Sensus harian BOR x jumlah tempat tidur
C = Jumlah hari tidak efektif
365= jumlah hari selama setahun
III.Perhitungan Tenaga Sederhana
BOR pasien / 24 jam x rata-rata jam perawatab/pasien/24 jam
Jml Perawat / 24 jam= -------------------------------------------------------------------------Jumlah jam kerja / hari

Jml Perawat Bebas Tugas


Jumlah hari tidak bekerja / tahun x jumlah perawat / 24 jam
= -------------------------------------------------------------------------Jumlah hari kerja efektif /tahun / 1 perawat

STANDAR KETENAGAAN
RS Islam Islam Ibnu Sina Yarsi Sumbar Padang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan bagi suatu bangsal = jumlah perawat / 24 jam +
jumlah perawat bebas tugas.

Lampiran Surat Keputusan Direktur


Nomor
:
Tanggal
:
STANDAR KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU
SINAYARSI SUMBAR BUKITTINGGI
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN RS ISLAM IBNU
SINA YARSI SUMBAR BUKITTINGI MENGGUNAKAN RUMUS DIREKTORAT
JENDERAL PELAYANAN MEDIK DEPKES 2002
Rumus jumlah perawat yang dibutuhkan :
Jumlah jam perawatan diruangan / hari
Jam efektif perawat
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambahkan faktor koreksi dengan :
1. Rumus loss day
Jumlah hari minggu / tahun x cuti + hari besar x jumlah perawat yang diperlukan
Jumlah hari kerja efektif
2. Rumus tenaga keperawatan yang mengerjakan tenaga non keperawatan seperti
contohnya membuat perincian pasien pulang , kebersihan ruangan, kebersihan alatalat makan pasien dii, diperkirakan 25 % dan jam pelayanan keperawatan.
Jumlah tenaga perawat + loss day x 25
100
Jadi total tenaga keperawatan yang diperlukan adalah tenaga keperawatan yang
dibutuhkan tambah dengan tenaga keperawatan pengganti hari libur / cuti/hari besar
(loss day ) dan ditambahkan dengan tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan
non keperawatan ( non nursing job).
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi

Anda mungkin juga menyukai