Anda di halaman 1dari 18

RUMAH SAKIT ISLAM

IBNU SINA
YARSI SUMBAR PADANG

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


VISITE PEMBINA ROHANI ISLAM
No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

RUHUL ISLAM

PENGERTIAN

Terbitan I

Halaman : 1/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Prosedur Kunjungan Pembina Rohani Islam kepada pasien
rawatan

TUJUAN

1. Terlaksananya pembinaan dan bimbingan rohani Islam


kepada pasien rawatan
2. Menigkatkan iman, taqwa dan kesabaran pasien rawatan
dalam menghadapi sakit.
Pasien dapat selalu beribadah dalam keadaan sakit.

KEBIJAKAN

1. Semua pasien rawatan mendapat kunjungan dari Pembina


Rohani Islam Rumah Sakit.
2. Setiap kunjungan harus diketahui oleh Petugas Ruangan.
3. Kunjungan kepada pasien rawatan dilakukan setiap hari Jam
09.00 s/d 12.00 Wib (dinas pagi) dan 16.00 s/d 18.00 Wib
(dinas sore).

PROSEDUR

1. Pembina rohani memberi tahu dan meminta informasi ke


Petugas Ruangan tentang keadan pasien.
2. Setiap memasuki ruangan dimulai dengan salam, senyum
dan sapa dan perkenalkan diri.
3. Jelaskan maksud kunjungan kepada pasien baru (orientasi
ruangan, orientasi ruhis)
4. Berkomunikasi dengan baik, ramah, sopan sesuai fungsi
tugas pembina rohani.
5. Bimbingan pasien untuk ridha, sabar dalam menghadapi
sakit dan selalu mensyukuri nikmat Allah, tabah dalam
menjalani pengobatan (pembahasan disesuaikan dengan
materi bimbingan rohani pasien) dan bersifat fleksibel

6.
Mendoakan kesembuhan untuk pasien.
Meninggalkan ruangan dengan membaca salam.
UNIT TERKAIT

RUMAH SAKIT ISLAM


IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

Rawat inap Shafa, Marwa, Arafah dan Zam-zam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KONSULTASI DAN KILINIK ROHANI PASIEN
No. Dokumen
01.02.01.05

Tanggal Terbit:

RUHUL ISLAM

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Terbitan I

Halaman : 2/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Prosedur tentang pasien yang punya permasalahan dibidang
rohani untuk dikonsultasikan kepada pembina rohani Islam
1. Terbantunya pasien dalam penyelesaian masalah rohani
yang dihadapi.
2. Adanya ketenangan jiwa pasien dam timbulnya percaya
diri.
3. Upaya penyembuhan dan pengentasan masalah
1. Setiap pasien yang punya permasalahan rohani
dikonsultasikan kepada pembina rohani Islam
2. Pasien dikonsultasikan oleh petugas ruangan.
1. Petugas ruangan, pasien atau keluarga pasien meminta
berkonsultasi kepada Pembina Rohani.
2. Jika pasien rawat jalan atau pasien umum langsung
menemui pembina rohani
3. Kalau kondisi pasien memungkinkan, konsultasi
dilakukan di ruangan pembina rohani.
4. Bila kondisi pasien tidak memungkinkan konsulasi
dilakukan ditempat rawatan.
5. Pembina rohani meminta informasi kondisi pasien dari
petugas ruangan atau keluarga pasien
6. Pembina rohani mendiagnosa permasalahan pasien dan
membantu pemecahan masalah pasien atau memberikan
terapi rohani islam.
7. Setelah konsultasi pembina rohani mengembalikan pasien
ke ruangan dan memberi laporan kepada petugas atau
pasien kembali kerumahnya (rajal/umum).

UNIT TERKAIT

Unit rawatan Shafa, Marwa, Arafah, zam-zam dan poli klinik

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BIMBINGAN ROHANI PASIEN RAWAT INAP
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Terbitan I

Halaman : 3/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh pembina rohani
kepada pasien rawat inap.
1. Membimbing pasien agar selalu kuat iman kepada Allah.
2. Membimbing pasien supaya ikhlas dan sabar menjalani
ujian conaan/ujian.
3. Membimbing pasien supaya selalu beribadah sesuai
kondisinya.
1. Setiap pasien rawat inap mendapatkan bimbingan rohani
Islam.
2. Bimbingan rohani Islam dilakukan untuk memberikan
untuk ketenangan batin bagi pasien.
1. Pembina rohani Islam mendatangi pasien rawatan setiap
hari.
2. Pembina rohani memberikan binaan/bimbingan kepada
pasien agar mejalani pengobatan dengan :
a. D = Doa selalu kepada Allah.
b. U = Usaha sungguh-sungguh dalam berobat
c. I. = Iman diperkuat.
d. T. = Tawakkal kepada Allah
3. Membina pasien supaya selalu mendirikan shalat sesuai
kondisinya.
4. Keluarga pasien diberi nasehat untuk selalu sabar, tabah,

ikhlas dalam mendampingi keluarga yang sedang sakit.


UNIT TERKAIT

RUMAH SAKIT ISLAM


IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

Unit rawat inap Shafa, Marwa, Arafah dan Zam-zam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BIMBINGAN ROHANI ROHANI PASIEN DALAM
SAKARATUL MAUT
No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN

Terbitan I

Halaman : 4/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Bimbingan atau tuntunan rohani terhadap pasien yang sedang
menghadapi sakartul maut.

TUJUAN

1. Kalau pasien meninggal dengan husnul khatmah.


2. Keluarga pasien merasa tenang dan sabar menghadapi
keadaan.

KEBIJAKAN

1. Pasien dalam sakaratul maut diberikan bimbingan


a. Tahlil (Laa Ilaaha Illallaah)
b. Bacaan Al Quran (Surat Yaasiin).
c. Rukyah (jika dibutuhkan)
2. Bila petugas rohani berhalangan pasien dibimbing oleh
petugas yang dinas.

PROSEDUR

1. Petugas ruangan meminta pembina rohani bila ada pasien


yang dalam keadaan sakaratul maut.
2. Bila keadan memungkinkan pasien diarahkan ke kiblat.
3. Keluarga diajak berdoa agar pasien dapat sembuh lagi
atau kalau meninggal dengan baik.
4. Keluarga
diberi nasehat untuk selalu membantu
membimbing pasien dengan dzikir tahlil (talqin) di dekat
telinga
5. Pembina rohani membacakan surat Yaasiin atau ayat
rukyah (jika memungkinkan).

UNIT TERKAIT

6. Bila Surat Yaasiin atau ayat rukyah sudah tamat, pasien


belum meninggal, dilanjutkan dengan bimbingan Laa
Ilaaha Illallaah.
7. Bila pasien sudah dinyatakan meninggal keluarga di ajak
untuk membaca Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Rojiuun.
8. Petugas ruangan merapikan, membersihkan dan menutup
jenazah dengan izin keluarga.
9. Jenazah boleh dibawa pulang oleh keluarga 2 jam setelah
meninggal.
Unit rawat inap Shafa, Marwa, Arafah.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELEPASAN JENAZAH
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN

Terbitan I

Halaman : 5/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Upacara/acara pelepasan atau penyerahan jenazah kepada
pihak keluarga seelum dibawa pulang

TUJUAN

1. Memberikan rasa tenang dihati keluarga.


2. Terciptanya ukhuwah dan keakraban antara pihak rumah
sakit dan keluarga.
3. Mempererat silaturrahmi pihak rumah sakit dan keluarga.

KEBIJAKAN

1. Jenazah dibawa pulang oleh keluarga 2 jam setelah


meninggal.
2. Bila ada permintaan keluarga sebelum 2 jam, keluarga
menanda tangani status yang bersangkutan.
3. Setiap jenazah yang dibawa pulang dilepas secara baik.
4. Pelepasan jenazah dipimpin oleh pembina rohani Islam.
5. Bila pelepasan jenazah diluar jam dinas pembina rohani
atau berhalangan hadir, pelepasan dilakukan oleh petugas
ruangan.

PROSEDUR

1. Waktunya jenazah akan dibawa pulang petugas ruangan


memberi tahu pembina rohani.
2. Pembina rohani memimpin pelepasan jenazah.
3. Acara pelepasan jenazah berisikan :
a. Sepatah kata dari pihak rumah sakit tentang;
Ucapan belasung kawa, permohonan maaf dan
pesan singkat agama.

b. Sepatah kata dari puhak keluarga jika ada.


c. Doa bersama dipimpin oleh pembina rohani.
4. Selesai acara jenazah dinaikkan kekeranda dan dibawa
pulang.
5. Petugas mengiringi sampai jenazah naik mobil ambulan.
UNIT TERKAIT

Unit rawat inap Shafa, Marwa, Arafah dan zam-zam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PASIEN AKAN MENJALANI OPERASI

RUMAH SAKIT ISLAM


IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

Terbitan I

Halaman : 6/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Bimbingan rohani kepada pasien yang akan menjalani
tindakan operasi.

PENGERTIAN
TUJUAN

Pasien semakin optimis, yakin akan pertolongan Allah dan


tidak cemas untuk menjalani operasi.

KEBIJAKAN

1. Pasien yang akan menjalani operasi diberikan bimbingan


ohani oleh petugas pembina rohani Islam.
2. Bimbingan dilakukan di ruang rawatan atau sebelum
memasuki kamar operasi.
.

PROSEDUR

1. Petugas rohani mendatangi pasien yang akan dioperasi


setelah pemberitahuan dari petugas ruangan.
2. Pasien diberi nasehat suapaya selalu berserah diri kepada
Allah dan yakin akan pertolongan untuk sembuh dari
sakit.
3. Pasien dibimbing dan diajarkan berdoa.
Hasbiyallaahu Laa Ilaaha Illaa Huwa Alaihi Tawakkaltu.
(Cukup Allah sebagai penolongku, Tidak ada Tuhan
selain Dia, kepada-Nya aku berserah diri).
4. Bila bimbingan dilakukan bersama keluarga, kepada
keluarga diminta ikut mendokan selamat dan saling
maafkan.

5. Secara mental/spritual pasien siap menjalani operasi.


UNIT TERKAIT

RUMAH SAKIT ISLAM


IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

Unit rawat inap Shafa, Marwa, Arafah, OK dan Zam-zam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BIMBINGAN ROHANI PASIEN (IBU) AKAN
MELAHIRKAN
No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Terbitan I

Halaman : 7/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Bimbingan rohani yang dilakukan terhadap pasien/Ibu-ibu
yang akan melahirkan.
1. Adanya ketenangan dam kesiapan hati bagi pasien/Ibu-ibu
saat akan melahirkan.
2. Pasien yakin akan pertolongan Allah.
1. Pasien Ibu-ibu yang akan melahirkan diberi bimbingan
rohani.
2. Bimbingan rohani dapat dilakukan oleh petugas pembina
rohani atau bidan yang ada diruangan.
1. Bila pasien masih di ruang rawatan bimbingan rohani
diberikan oleh petugas pembina rohani.
2. Bila pasien sudah berada di ruangan bersalin bimbingan
diberikan oleh pembina rohani atau bidan di ruangan.
3. Bila anak bayi sudah lahir :
a.
Pembina rohani atau petugas ruangan meminta
Bapaknya untuk mengazankan bayi.
b.
Dianjurkan
kepada
keluarga
untuk
mentahnikkan/ mengoleskan madu dibibir bayi.
c.
Kepada orang tua dianjurkan untuk memberi nama
yang baik dan nasehat keagamaan
4. Bila Bapaknya belum hadir/tidak ditempat digantikan oleh

keluarga lain atau oleh petugas pembina rohani rumah


sakit.
UNIT TERKAIT

Arafah.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


DO A BERSAMA SEBELUM TINDAKAN OPERASI
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN

Terbitan I

Halaman : 8/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Kegiatan berdoa bersama setiap kali akan dilakukan tidankan
di ruangan operasi.

TUJUAN

1. Kegiatan operasi bisa berjalan dengan lancar dan selamat,


dimudahkan oleh Allah SWT.
2. Pasien dan petugas merasa tenang dalam melaksanakan
dan menjalani operasi.

KEBIJAKAN

1. Untuk mendapatkan kemudahahan dari Allah lakukan


doa bersama sebelum operasi.
2. Doa bersama dibimbing oleh pembina ruangan, petugas
ruangan atau dokter yang akan melakukan tindakan.

PROSEDUR

1. Petugas ruangan mengintruksikan agar bersama-sama


melaksanakan doa dengan pasien.
2. Doa dipimpin oleh petugas ruangan, atau dokter, atau
meminta pembina rohani.
3. Bila selesai operasi ucapkan Alhamdulillahi Robbil
Alamiin.
4. Bila pasien sadar dan sudah berada di ruang RR anjurkan :
a. Selalu bezikir (Subhanallaah, Walhamdulillaah,
Laa Ilaaha Illallaah Wallohu Akbar.

b. Mendirikan
shalat.
(bertayamum,
berbaring).
c. Berdoa mohon kesembuhan pada Allah.

UNIT TERKAIT

shalat

Unit OK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BIMBINGAN ROHANI KARYAWAN DI RUANGAN
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN

Terbitan I

Halaman : 9/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2011

Dr. Erlinengsih, MARS


Bimbingan dan pembinaan rohani kepada karyawan di tiap
ruangan.

TUJUAN

Karyawan dapat menjalankan nilai-nilai ke Islaman dalam


memberikan pelayanan kepada pasien.

KEBIJAKAN

1. Setiap karyawan di ruangan diberikan bimingan rohani


oleh petugas pembina rohani
2. Dengan Bimbingan dan pembinaan rohani, karyawan
dapat menjalankan nili-nilai islami dalam memberikan
pelayanan

PROSEDUR

1. Petugas pembina rohani menetapkan jadwal pertemuan


dengan kepala-kepala ruangan (kasi).
2. Bimbingan/pembinaan rohani berisikan :
a. Nilai-nilai budaya rumah sakit
b. Akhlak dan perilaku pelayanan.
c. Hubungan silaurrahmi, suasana kerja harmonis.
d. dan lain yang terkait dengan pelayanan
3. Bidang rohani islam melakukan pengontrolan setelah
bimbingan diberikan.

UNIT TERKAIT

RUMAH SAKIT ISLAM


IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

Semua unit dilingkungan rumah sakit Islam Ibnu sina


Padang.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BIMBINGAN DAN PEMBINAAN ROHANI BAGI
KARYAWAN YANG BERMASALAH
No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Terbitan I

Halaman : 10/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2007

Dr. Erlinengsih, MARS


Bimbingan dan pembinaan rohani yang dilakukan kepada
karyawan yang bermasalah dengan kegiatan rumah sakit.
1. Teratasinya permasalahan yang dilakukan karyawan di
rumah sakit.
2. Adanya
perobahan
kepriadian
karyawan
yang
bersangkutan.
1. Setiap karyawan yang bermasalah dilakukan bimbingan
dan pembinaan oleh bidang pembina rohani Islam.
2. Setelah pembinaan karyawan memperlihatkan perobahan
diri kearah yang lebih baik.
1. Kepala Bidang ADM/SDM meminta petugas pembina
rohani untuk melakukan pembinaan terhadap karyawan
yang bersangkutan.
2. Petugas pembina rohani mendapat laporan permasalahan
karyawan yang bersangkutan dari bidang ADM/SDM atau
atasan yang bersangkutan
3. Bidang ADM/SDM menyurati karyawan bersangkutan
atas sepengetahuan atasannya untuk dilakukan bimbingan
dan pembinaan.
4. Setelah dilakukan bimbingan dan binaan pembina rohani

Islam memberikan laporan kepada bidang SDM.


5. Atau pembinaan dapat dilakukan langsung bersama
Kepala Bidang ADM/SDM dan Bidang pembina rohani.
6. karyawan diberikan surat peringatan/surat perjanjian agar
tidak mengulangi kesalahan yang sama
UNIT TERKAIT

Semua unit di lingkungan RSI Ibnu Sina Padang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BERDO BERSAMA SETIAP PAGI
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05

Tanggal Terbit:
BIDANG PEMBINAAN ROHANI
ISLAM

PENGERTIAN

Terbitan I

Halaman : 11/122

Ditetapkan Oleh
Direktur,

04 Mei 2007

Dr. Erlinengsih, MARS


Program rutin yang dilakukan setiap pagi untuk mengawali
kebersamaan.

TUJUAN

1. Menanamkan rasa kebersamaan dalam pelaksanaan tugas


dan pekerjaan di rumah sakit.
2. Meningkatkan nilai iman kepada Allah bahwa setiap saat
kita membutukan pertolongan-Nya.

KEBIJAKAN

1. Setiap pagi dilakukan doa bersama, dipimpin langsung


oleh bidang pembina rohani Islam rumah sakit.
2. Doa bersama diikuti di unit masing-masing bersama
pasien dan keluarga melalui sound sistim.
3. Karyawan dinas malam sebelum pulang mengikuti Doa
bersama.
4. Kegiatan untuk doa bersama setiap pagi dilakukan pada
pukul 07.30.

PROSEDUR

1. Pembina rohani Islam memberikan hantaran kata berisi :


a. Ucapan selamat pagi di RSI Ibnu Sina Padang.
b. Salam sapaan dan harapan kesembuhan untuk pasien
dan keluarga.

2.
3.
4.

5.

UNIT TERKAIT

c. Salam dan sapaan pagi untuk karyawam.


Doa bersama diawali dengan senandung Asmaul Husna.
Pembina rohani membimbing doa bersama melalui sound
sistim.
Selesai berdoa siaran diisi dengan :
a. Lagu-lagu Islami.
b. Ceramah agama, kata mutiara hikmah
c. Pengajian Al Quran (Tartil, Mujawwad).
Siaran sound sistim dimulai jam 730 sampai dengan 09.00
malam.

Semua unit di lingkungan RSI Ibnu Sina Padang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAKSANAAN WIRID PENGAJIAN
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:
04 Mei 2007

Terbitan I

Halaman : 12/12

Ditetapkan Oleh
Direktur,

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Dr. Erlinengsih, MARS


Program rutin yang dilakukan setiap hari Selasa pagi
melakukan pembinaan rohani secara umum di Masjid.
1. Terjadinya perobahan akhlak karyawan dan budaya kerja
karyawan.
2. Meningkatkan kualitas iman kepada Allah.
3. Memperkuat ukhuwah Islamiyah dan silaturrahmi.
1. Karyawan yang dinas malam dan pagi mengikuti wirid
pengajian.
2. Wirid pengajian dilaksanakan pada jam 08.00 s/d 09.00
Wib.
3. Wirid pengajian dari masjid disiarkan langsung ke ruang
rawatan untuk diikuti pasien.
4. Ada petugas jaga diruangan sampai selesai wirid.
1. Karyawan sudah berada didalam masjid 10 menit sebelum
acara dimulai.
2. Wirid pengajian terbuka untuk umum dan dapat diikuti

UNIT TERKAIT

oleh keluarga pasien dan masyarakat.


3. Wiri pengajian dilasanakan hari Selasa :
Selasa I : Buya masoed Abidin
Selasa II : Suhefri MA
Selasa III : Prof. DR. H. Salmadanis MA
Selasa IV : Drs. Syamsul Bahri
4. Pelaksanaan wirid dipimpin langsung oleh pembina
rohani
3. Pembacaan ayat suci Al Qur,an digilirkan pada tiap-tiap
unit agar karyawan bisa dan mampu baca Al Quran
4. Karyawan Unit yang membaca Al Quran diberi tahu
dalam wirid sebelumnya.
Semua Unit di lingkungan RSI Ibnu Sina Padang.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KONSULTASI ROHANI PASIEN
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05
Tanggal Terbit:

Terbitan I

Halaman : 2/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Dr. Erlinengsih, MARS


Prosedur tentang tata cara pasien yang punya permasalahan
dibidang rohani untuk dikonsultasikan kepada pembina rohani
Islam
Terbantunya pasien dalam penyelesaian masalah rohani yang
dihadapi
1. Setiap pasien yang punya permasalahan rohani
dikonsultasikan kepada pembina rohani Islam
2. Pasien dikonsultasikan oleh petugas ruangan.
a. Petugas ruangan meminta konsultasi pasien ke pembina
rohani.
b. Kalau kondisi pasien memungkinkan, konsulasi dilakukan
di ruang pembina rohani.
c. Bila kondisi pasien tidak memungkinkan konsulasi

dilakukan ditempat rawatan.


d. Pembina rohani meminta informasi kondisi pasien dari
petugas ruangan.
e. Pembina rohani membantu pemechan masalah pasien.
f. Estela konsultasi pembina rohani mengembalikan pasien ke
ruangan dan memberi laporan kepada petugas.
UNIT TERKAIT

Unit rawatan Shafa, Marwa, Arafah.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KONSULTASI ROHANI PASIEN
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG

No. Dokumen
01.02.01.05

Tanggal Terbit:

Terbitan I

Halaman : 2/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,

BIDANG PEMBINAAN ROHANI


ISLAM

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

Dr. Erlinengsih, MARS


Prosedut tentang tata cara pasien yang punya permasalahan
dibidang rohani untuk dikonsultasikan lepada pembina rohani
Islam
Terbantunya pasien dalam penyelesaian masalah rohani yang
dihadapi
3. Setiap pasien yang punya permasalahan
dikonsultasikan kepada pembina rohani Islam
4. Pasien dikonsultasikan oleh petugas ruangan.

rohani

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

g. Petugas ruangan meminta konsultasi pasien ke pembina


rohani.
h. Kalau kondisi pasien memungkinkan, konsulasi dilakukan
di ruang pembina rohani.
i. Bila kondisi pasien tidak memungkinkan konsulasi
dilakukan ditempat rawatan.
j. Pembina rohani meminta informasi kondisi pasien dari
petugas ruangan.
k. Pembina rohani membantu pemechan masalah pasien.
l. Estela konsultasi pembina rohani mengembalikan pasien ke
ruangan dan memberi laporan kepada petugas.
Unit rawatan Shafa, Marwa, Arafah.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KONSULTASI ROHANI PASIEN
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG
BIDANG PEMBINAAN ROHANI
ISLAM

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen
01.02.01.05

Terbitan I

Halaman : 2/2

Tanggal Terbit:

Prosedut tentang tata cara pasien yang punya permasalahan


dibidang rohani untuk dikonsultasikan lepada pembina rohani
Islam
Terbantunya pasien dalam penyelesaian masalah rohani yang
dihadapi
5. Setiap pasien yang punya permasalahan
dikonsultasikan kepada pembina rohani Islam
6. Pasien dikonsultasikan oleh petugas ruangan.

rohani

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

m. Petugas ruangan meminta konsultasi pasien ke pembina


rohani.
n. Kalau kondisi pasien memungkinkan, konsulasi dilakukan
di ruang pembina rohani.
o. Bila kondisi pasien tidak memungkinkan konsulasi
dilakukan ditempat rawatan.
p. Pembina rohani meminta informasi kondisi pasien dari
petugas ruangan.
q. Pembina rohani membantu pemechan masalah pasien.
r. Estela konsultasi pembina rohani mengembalikan pasien ke
ruangan dan memberi laporan kepada petugas.
Unit rawatan Shafa, Marwa, Arafah.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGGUNAAN KAIN PENUTUP JENAZAH
RUMAH SAKIT ISLAM
IBNU SINA
YARSI SUMBAR - PADANG
BIDANG PEMBINAAN ROHANI
ISLAM

No. Dokumen
01.02.01.05

Terbitan I

Halaman : 1/1

Tanggal Terbit:

PENGERTIAN

Prosedur tentang tata cara pemakaian kain penutup jenazah

TUJUAN

Terwujudnya kenyamanan bagi keluarga duka dan adanya


rasa tanggung masing-masing unit terkait / rasa memiliki
terhadap investasi rumah sakit.
1. Setiap pasien yang meninggal sebelum dibawa
kepemakaman atau ke rumah keluarganya petugas
rohani islam atau perawat ruangan menutup tubuh
jenazah dengan kain penutup jenazah.
2. Setiap sopir yang dinas mengembalikan kain penutup
jenazah secara jelas kepetugas ruangan setelah
kembalinya dari mengantarkan jenazah.
3. Setiap petugas washray yang dinas menyerahkan
kembali kain penutup jenazah ke unit terkait sesuai
dengan kepemilikan unit masing-masing.
a. Petugas ruangan mengambil kain penutup jenazah dari
lemari kemudian penutupi tubuh jenazah atau
menyerahkannya pada petugas rohani islam
b. Setelah sampainya jenazah di tempat tujuan, sopir
melipat dan memasukan kembali kain penutup jenazah
kedalam mobil
c. Setelah berada dirumah sakit sopir menyerahkan secara
jelas kepada petugas ruangan bersangkutan.
d. Petugas ruangan menyerahkan kepada unit washray,
setelah bersih petugas washray menyerahkan kembali
kepada petugas ruangan.
e. Petugas ruangan menyimpan kain penutup jenazah di
lemari.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Unit: Zam-zam, Shafa, Marwa, sopir dan washray

Anda mungkin juga menyukai