Anda di halaman 1dari 58

 Kebijakan Direktorat Keperawatan (Des 2013) :

Pelayanan keperawatan profesionl komprehensif scr


terpadu sesuai standar (praktek, kerja, SAK, SOP,
standar komunikasi) dan etika profesi serta kepuasan
customer. Dengan mengembangkan MPAKP dan
melakanakan akreditasi pelayanan.
 Penerapan SP2KP = Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional
 Memberikan pelayanan dengan pilar-pilar profesional
dengan prinsip Holistic Caring .
 Perkembangan ilmu keperawatan / kebidanan
 Perkembangan profesi keperawatan /kebidanan
 Kebidanan / Keperawatan sebagai profesi mandiri,
bukan sebagai vokasi layanan
profesional.
 Mengubah kerja rutinitas berdasar konsep
profesi.
 Tidak melaksanakan intruksi kolaborasi.
 Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
keperawatan.
diperlukan

1. Peningkatan Asuhan pada pasien.


2. Menghasilkan keuntungan instansi.
3. Mempertahan eksistensi instansi.
4. Meningkatkan kepuasan kerja.
5. Meningkatkan kepercayaan konsumen.
6. Menjalankan kegiatan sesuai standar.
1. Menyediakan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan profesional.
2. Memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang kontinyu
3. Memberikan pelayanan dalam bentuk tim
4. Menjadi model yang dapat diunggulkan
5. Menjadi tempat belajar dalam memberikan
pelayanan yang profesional bagi mahasiswa
perawat atau perawat yang akan mengambil
spesialis keperawatan.
 Merupakan suatu model yang memberi
kesempatan kepada para perawat
profesional untuk menerapkan otonominya
dalam mendesain, melaksanakan dan
mengevaluasi pelayanan/asuhan
keperawatan yg diberikan pada pasien
 Tempat untuk menerapkan standar
pelayanan dan asuhan keperawatan
profesional
 Sebagai Pelayanan Prima Keperawatan
Doktor Keperawatan dan
Spesialis Kep Melakukan Riset
dan Memanfaatkan hasil riset
dalam memberikan asuhan
keperawatan

Tenaga Spesialis Keperawatan


sbg Konsultan,  Bimbingan
Riset
I Sp : 10 PP (memanfaatkan
)
Karu dan Ka Tim  Ners
 Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal D3


Keperawatan
MODEL PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PROFESIONAL

PROFESSIONAL VALUE

MANAGEMENT COMPENSATORY PROFESSIONAL PATIENT CARE


APPROACH REWARDS RELATIONSHIP DELIVERY SYSTEM

SISTEM MANAJEMEN REKRUTMEN 1. Tim MANAJEMEN PENKES


Keperawatan ASKEP KELUARGA
1. Perencanaan 1. Orientasi
• Rapat • Proses Fase 1 : Permulaan
2. Pengorganisasian 2. Manajemen Keperawatan
Kinerja • Case Hubungan
3. Pengarahan Conference • Pedoman ASKEP
3. Standar Kinerja Fase 2 : Keterampilan
4. Pengendalian 2. Tim Kesehatan • Pedoman
4. Pengembangan Merawat Klien
Komunikasi
SDM • Rapat
Fase 3 : Aplikasi
• Case Perawatan
Conference
Klien
Fase 4 : Memperta-
hankan peran
serta
kelg dlm
merawat klien
di keluarga /
masyarakat.
MANAJEMENT APPROACH
( MANAJEMEN KEPERAWATAN/KEBIDANAN )
 Menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
(Gillies, 1989)
 Pelayanan keperawatan dilakukan oleh
banyak orang
 Di Ruang MPKP mensyaratkan pendekatan
manajemen secara disiplin untuk menjamin
pelayanan profesional
PENERAPAN PERENCANAAN JANGKA PENDEK DI RUANG
MPAKP

• Kepala Ruangan :
 Perencanaan Tahunan
 Perencanaan
Triwulanan/Semester/Bulanan
 Perencanaan Harian
• Ketua Tim Perawat / BidanPrimer :
Perencanaan Bulanan
• Perawat
Perencanaan Harian /BidanAssociate

Perencanaan
Harian 12
 Kepala Ruangan:
 Asuhan Keperawatan
 Supervisi Katim/PP
 Supervisi tenaga lain, kerja sama dg unit lain

 Katim:
 Asuhan Keperawatan di timnya
 Supervisi PP
 Kolaborasi dengan profesi lain
 Alokasi pasien

 Perawat Pelaksana:
 Asuhan Keperawatan
Bagan Struktur Organisasi Ruangan MPKP

KEPALA RUANGAN

TIM I TIM II

KETUA TIM KETUA TIM


Ketua Tim Ketua Tim
ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM
Perawat Perawat
Pelaksana Pelaksana

8 – 10 Klien 8 – 10 Klien
PENERAPAN PENGARAHAN DI RUANG MPKP
Penerapan Perencanaan dalam bentuk tindakan
untuk mencapai tujuan, diterapkan dalam bentuk :
1. Menciptakan budaya Motivasi
2. Manajemen waktu : Rencana Harian

3. Komunikasi efektif melalui kegiatan :


a. Operan antar shift
b. Pre conference tim
c. Post conference tim
4. Manajemen Konflik
5. Pendelegasian dan Supervisi
MENCIPTAKAN BUDAYA MOTIVASI

MENCIPTAKAN HUBUNGAN SALING PERCAYA,


JADI ROLE MODEL

• Berfikir Positif
• Budaya Reinforcement

Kepala Ruangan

Perawat Reinforcement Perawat


Primer Associate
 Reinforcement positif
 Doa bersama sebelum memulai kegiatan
 Memanggil staf secara periodik, Kepala
Ruangan mempunyai jadwal pembinaan staf
Keperawatan
 Menjadi Role Model
 Manajemen sumber daya manusia
 Sistem reward
PENERAPAN KOMUNIKASI DI RUANG MPAKP
1. OPERAN
• Pagi ke Sore
 Sore ke Malam
• Malam ke Pagi
2. PRE DAN POST CONFERENCE
• Perawat Primer dan Perawat Associate Perlu
dievaluasi oleh seluruh staf penerapan komunikasi
efektif
 Kepala Ruangan kepada Katim

 Kepala Ruangan kepada PJ Shift

 Ketua Tim kepada PP


 Memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai tujuan
dan Standar yang telah ditetapkan
 Dilaksanakan oleh yang berkompeten
 Pengawasan partisipatif
 Penerapan di MPAKP:
1. Karu ke Katim dan PP
2. Katim ke PP
3. Ka Bid Kep /Kasi ke Karu
Dilakukan secara optimal untuk menjamin
pelayanan sesuai dg standar mutu profesional
Dilaksanakan secara berjenjang
1. Karu : Manajerial dan kemampuan asuhan kep.
2. Katim: Pengelolaan di timnya dan asuhan kep
3. Perawat Pelaksana : Kemampuan melaksanakan
asuhan kep.
4. Buat Jadwal supervisi Ruangan
 Pengendalian dan Pengawasan merupakan
proses terakhir dari manajemen
 Untuk memastikan bahwa aktifitas sebenarnya
sesuai dengan aktivitas yang direncanakan
 Berfungsi untuk menjamin kualitas serta
mengevaluasi penampilan kinerja.
COMPENSATORY REWARD
 Sesuai job deskripsi masing-masing:
 Kepala Ruangan
 Ketua Tim
 Perawat pelaksana
 Semua staf perawat siap dengan budaya
kerja (aktivitas profesional) yang dituntut
 Self evaluasi
(sesuai peran masing-masing)
 Penilaian Kinerja
(menggunakan instrumen penilaian kinerja)
 Uji kompetensi
 Dilakukan oleh atasan atau konsultan
 Jenjang karir
 Pendidikan keperawatan berkelanjutan:
- Formal
- Non formal
 Promosi
PENILAIAN KINERJA

1. Ditujukan pada Karu, Katim dan Perawat pelaksana


2. Kepala bidang keperawatan bertanggung jawab
mengobservasi dan menilai keberlangsungan
seluruh aktivitas di ruang MPAKP
3. Karu disupervisi oleh Kabid Kep yg didampingi oleh
Konsultan
4. Ketua Tim/Perawat Primer disupervisi oleh Kabid,
Karu dan Kosultan
5. Perawat pelaksana disupervisi oleh karu dan
katim/perawat primer
HUBUNGAN PROFESIONAL
( PROFESIONAL RELATIONSHIP )
 Merupakan standar dari hubungan antara pemberi
pelayanan keperawatan /kesehatan dan penerima
pelayanan.
 Hubungan antara Perawat – Pasien dan Perawat –
Tenaga Kesehatan lain
Komunikasi secara profesional dalam bekerjasama
dalam tim
 Di MPAKP : a. Rapat Perawat Ruangan
b. Case conference
c. Rapat tim kesehatan lain
c. Visite dokter
1. Nilai – nilai profesional inti model.

2. Pendekatan manajemen.

3. Metode pemberian Asuhan keperawatan.

4. Hubungan profesional.

5. Sistim kompensasi dan penghargaan.


• P.P. dan P.A. membangun kontrak dengan
klien/keluarga awal penghargaan harkat &
martabat manusia.
hubungan terus dibina

Klien & keluarga sebagai partner dalam asuhan


keperawatan.
 P.P. bertanggung Jawab dan tanggung gugat
atas asuhan yang diberikan.

 P.P. Meningkatkan implementasi nilai-


nilai profesional dalam Asuhan keperawatan
dengan :
- menghargai otonomi klien.
- melakukan dengan baik.
 Adanya garis komunikasi yang jelas antara
PP, PA, Ka Ruang.

 Performa PA, dalam satu tim menjadi


tanggung jawab PP., sehingga PP. memiliki
tanggung jawab membimbing PA.

 PP. berperan sebagai manajer dalam asuhan


keperawatan.
 Hubungan profesional dilakukan oleh P.P.
karena yang paling mengetahui perkembangan
dan kondisi pasien sejak awal masuk dan selama
dirawat.

sehingga

data yang diberikan pada profesi lain


akurat / adekuat
Perawat berhak atas kompensasi dan
penghargaan asuhan keperawatan yang
profesional.

Kompensasi / penghargaan bukan dari tindakan


medis, tetapi dari tindakan keperawatan
42

Anda mungkin juga menyukai