DEFINISI
Masalah sumber daya manusia dalam suatu institusi sangat terkait dengan
kompetensi. Kompetensi pada umumnya didefinisikan sebagai kombinasi antara
pengetahuan, ketrampilan dan sikap / perilaku (attitude) seorang karyawan sehingga mampu
melaksanakan pekerjaannya. Beberapa ahli menyatakan bahwa pengetahuan dan ketrampilan
merupakan hard yang sedangkan sikap sebagai soft competency.
Perawat, sebagai tenaga kesehatan tidak terlepas dari pengaruh adanya peningkatan
tuntutan dari masyarakat. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan, perlu diupayakan pengembangannya. Pengembangan ini juga tidak
lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat disegala
bidang. Pendidikan dan pengembangan keperawatan perlu diarahkan untuk dapat
menghasilkan perawat yang memiliki ilmu pengetahuan atau ilmu keperawatan yang
mendalam dan menguasai metode ilmiah, serta menerapkannya dalam asuhan keperawatan
pada klien baik sebagai individu, keluarga dan kelompok masyrakat tertentu.
Clinical instruktur atau pembimbing klinik adalah seorang tenaga keperawatan dan
kebidanan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam pelaksanaan bimbingan praktek
pada perawat dan bidan baru, mahasiswa atau peserta didik keperawatan dan kebidanan di
Rumah Sakit.
BAB II
1
RUANG LINGKUP
Direktur Rumah
Sakit
Mentor Mentor
Lulusan Keperawatan Kebidanan
Mahasiswa
TARGE
Keperawat
T
an 3
Berkompet Peserta
Peserta
en didik
didik
BAB III
TATA LAKSANA
A. Strategi
Metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam pembelajaran klinik antara lain:
(1) Metode pengalaman dengan penugasan klinik, penugasan tertulis, (2) metode
pemecahan masalah, (3) konferensi, (4) observasi, (5) media, (6) metode pengarahan
individu, (7) metode bimbingan individu.
Membimbing dalam pembelajaran praktek merupakan hal penting demi terlaksananya
pengalaman belajar praktek bagi peserta didik. Proses pembelajaran klinik melalui
beberapa tahapan berikut ini ;
1) Persiapan rancangan pembelajaran dalam rangka membantu peserta didik
melaksanakan tugas belajar. Tahap ini menekankan pada perencanaan pembelajaran
yang dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, termasuk sumber yang sesuai
dengan jumlah peserta didik dan pengajar, mencoba peralatan yang akan digunakan
untuk demonstrasi.
2) Penerapan berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat
menyelesaikan tugas pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
B. Perencanaan
1) Menentukan lahan praktek klinik dan kelompok peserta didik
2) Menghubungi lahan praktek klinik untuk konfirmasi lahan dan pembimbing
3) Rapat koordinasi pembimbing lahan praktek klinik dan mentor
4) Persiapan ketrampilan klinik peserta didik dilahan praktek
C. Materi
Praktek klinik merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar bagi peserta didik dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Pengalaman
belajar dalam bentuk praktek klinik merupakan kesempatan bagi para peserta didik untuk
menerapkan seluruh teori yang didapatkan.
4
Hari 1 Orientasi Umum di aula
BAB IV
DOKUMENTASI
Pada tahap ini dilakuakn evaluasi dari keseluruahn proses pembimbingan klinik
keperawatan dan kebidanan. Evaluasi dilaksanakan melalui :
1) Evaluasi struktur
Peserta didik dapat melaksanakan praktek klinik diruangan sesuai dengan target
pembelajaran di unit keperawatan yang sudah ditentukan.
2) Evaluasi proses
a) Kehadiran peserta didik saat praktek klinik adalah 100%
b) Pembimbing klinik dari institusi dan lahan praktek dapat memberikan
bimbingan secara efektif kepada peserta didik.
5
c) Setiap peserta didik dapat bekerjasama dengan pembimbing klinik dan tim
kesehatan dalam pelaksanaan praktek.
3) Evaluasi hasil
a) Penilaian proses keperawatan dan kebidanan dalam praktek klinik
keperawatan, untuk setiap kasus yang diambil dalam setiap minggu.
b) Penampilan dan sikap dalam memberikan asuhan keperawatan/kebidanan dan
disiplin.
c) Prosedur keperawatan dan kebidanan yang dicapai selama praktek
d) Laporan kegiatan harian dan absensi.
e) Laporan inti/akhir.