Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN CLINICAL INSTRUCTURE PRAKTIK K

PROGRAM STUDI MEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PALE
Jl. Syech Abdul Somad No.28 Kel.22 Ilir Kota Palembang Sumatera Selatan 3013

1
BAB I
DEFINISI

Masalah sumber daya manusia dalam suatu institusi sangat terkait


dengan kompetensi. Kompetensi pada umumnya didefinisikan sebagai kombinasi
antara pengetahuan, keterampilan dan sikap / perilaku (attitude) seseorang sehingga
mampu melaksanakan pekerjaannya. Beberapa ahli menyatakan bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan hard yang sedangkan sikap sebagai soft competency.

Sedangkan proses pembelajaran dalam pendidikan selalu membutuhkan suatu


tatanan yang dapat mendukung peserta didik/mahasiswa Kebidanan untuk mencapai
penguasaan keterampilan profesional, termasuk keterampilan intelektual, sikap
dan psikomotor. Pembelajaran klinik perlu dilakukan dan merupakan pembelajaran
terpenting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat.

Bidan, sebagai tenaga kesehatan tidak terlepas dari pengaruh adanya peningkatan
tuntutan dari masyarakat. Oleh karena itu pelayanan kebidanan sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan, perlu diupayakan pengembangannya. Pengembangan ini
juga tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat disegala bidang. Pendidikan dan pengembangan kebidanan perlu diarahkan untuk
dapat menghasilkan Bidan yang memiliki ilmu pengetahuan atau ilmu kebidanan yang
mendalam dan menguasai metode ilmiah, serta menerapkannya dalam asuhan kebidanan
pada klien baik sebagai individu, keluarga dan kelompok masyarakat tertentu.

Clinical instruktur atau pembimbing klinik adalah seorang tenaga kebidanan yang
diberi tanggung jawab dan wewenang dalam pelaksanaan bimbingan praktik pada bidan
baru, mahasiswa atau peserta didik kebidanan di lahan praktik (Rumah Sakit, Praktik
Mandiri Bidan, Puskesmas).

2
BAB II
RUANG
LINGKUP

A. Latar belakang pengalaman:


1. Staf kebidanan lahan praktik yang bersangkutan.
2. Staf kebidanan dari ruangan lain, bila tidak ada pembimbing klinis dari ruangann
yang bersangkutan.
3. Staf pendidikan yang bekerja di lapangan atau seorang perawat staf kebidanan
yang menjadi staf pengajar pendidikan kebidanan, bertugas untuk membimbing
dan mengarahkan peserta didik.

B. Peran Pembimbing Klinis:


1. Sebagai agen pembaharu (change agent).
2. Sebagai narasumber.
3. Sebagai manajer / pengelola.
4. Sebagai fasilitator dan mediator.
5. Sebagai demonstrator.

C. Kriteria Pembimbing Klinis:


1. Bidan profesional.
2. Memahami konsep dan asuhan kebidanan
3. Mampu mendesiminasi ilmu yang dimiliki.
4. Mampu mengadakan perubahan.
5. Mampu menerima feed backs.
6. Menjadi role model.
7. Berminat dalam pendidikan kebidanan
8. Berpartisipasi dalam mempersiapkan peran.
9. Minimal DIV/S1 Kebidanan/Kesehatan lainnya dengan latar belakang pendidikan
D3 Kebidanan
10. Memiliki pengalaman kerja dibidang Kebidanan minimal 5 tahun

3
11. Memiliki Sertifikat Perseptor mentor

D. Tugas dan Tanggung Jawab Pembimbing Klinik:


1. Membina hubungan baik dengan kepala dan staf kebidanan baik dari
staf pembimbing akademik maupun profesi kesehatan lainnya di lahan praktik.
2. Memberikan penugasan tertulis atau tidak tertulis yang berkaitan dengan
masalah
klinik (study case)
3. Melaksanakan komunikasi yang terapeutik baik terhadap peserta didik, pasien,
staf dan profesi lain.
4. Mengidentifikasi populasi pasien untuk pembelajaran.
5. Mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik.
6. Mengorientasi peserta didik.
7. Mendemonstrasikan kemampuan profesional.
8. Berkomunikasi dengan dosen/ pembimbing akademik dan staf klinik.
9. Mendampingi peserta anak didik selama praktik klinik, memberikan motivasi.
10. Memfasilitasi proses pembelajaran klinik.
11. Menilai pengalaman pembelajaran klinik peserta didik sesuai dengan
lembar evaluasi yang tersedia

4
E. Struktur Pembimbing Klinik Kebidanan Di Rumah Sakit

Struktur Kerja Clinical Instructure Kebidanan di Lahan Prakti

Direktur / Pimpinan / Kepala


Lahan Praktik

Direktur/Rektor/Ketua Penanggung Jawab Praktik


Program Studi Kebidanan Klinik (Diklat)

Pembimbing Akademik Clinical Intructure (CI)


Institusi (Perseptor) Lahan Praktik

Mentor Kebidanan

Lulusan mahasiswa yang kompeten


TARGET Mahasiswa /peserta didik

1
BAB III
TATA LAKSANA

A. Strategi
Metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam pembelajaran klinik antara
lain: (1) Metode pengalaman dengan penugasan klinik, penugasan tertulis, (2) metode
pemecahan masalah, (3) konferensi, (4) observasi, (5) media, (6) metode
pengarahan individu, (7) metode bimbingan individu. Membimbing dalam pembelajaran
praktik merupakan hal penting demi terlaksananya pengalaman belajar praktik bagi
peserta didik. Proses pembelajaran klinik melalui beberapa tahapan berikut ini ;
1. Persiapan rancangan pembelajaran dalam rangka membantu peserta didik
melaksanakan tugas belajar. Tahap ini menekankan pada perencanaan pembelajaran
yang dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, termasuk sumber yang sesuai
dengan jumlah peserta didik dan pengajar, mencoba peralatan yang akan
digunakan untuk demonstrasi.
2. Penerapan berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat
menyelesaikan tugas pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

B. Perencanaan
1. Menentukan lahan praktik klinik dan kelompok peserta didik
2. Menghubungi lahan praktik klinik untuk konfirmasi lahan dan pembimbing
3. Rapat koordinasi pembimbing lahan praktik klinik dan mentor
4. Persiapan ketrampilan klinik peserta didik dilahan praktik

C. Materi
Praktik klinik merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar bagi peserta didik dalam mencapai keberhasilan pendidikan.
Pengalaman belajar dalam bentuk praktek klinik merupakan kesempatan bagi para peserta
didik untuk menerapkan seluruh teori yang didapatkan.

2
BAB IV EVALUASI

Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari keseluruhan proses pembimbingan klinik
kebidanan. Evaluasi dilaksanakan melalui :
1. Evaluasi struktur
Peserta didik dapat melaksanakan praktik klinik diruangan sesuai dengan target
pembelajaran di unit kebidanan yang sudah ditentukan.
2. Evaluasi proses
- Kehadiran peserta didik saat praktik klinik adalah 100%
- Pembimbing klinik dari institusi dan lahan praktik dapat memberikan bimbingan
secara efektif kepada peserta didik.
- Setiap peserta didik dapat bekerjasama dengan pembimbing klinik dan tim
kesehatan dalam pelaksanaan praktik
3. Evaluasi Akhir
- Penilaian proses kebidanan dalam praktik klinik kebidanan, untuk setiap kasus
yang diambil dalam setiap minggu.
- Penampilan dan sikap dalam memberikan asuhan kebidanan/kebidanan dan
disiplin.
- Prosedur kebidanan yang dicapai selama praktik
- Laporan kegiatan harian dan absensi.
- Laporan inti/akhir.

Anda mungkin juga menyukai