Oleh :
NAMA : DWI SEPTIANIS
NPM : 20131011014
b. Tujuan Khusus
Teori Green (Theory Lawrence Green) adalah sebuah teori menganalisis perilaku
manusia dengan tingkatan kesehatan seseorang maupun masyarakat dipengaruhi
oleh faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior
causes). Perilaku seseorang maupun masyarakat ditentukan oleh pengetahuan,
sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya.
Berdasarkan teori dasar yang dikembangkan oleh Lawrence Green (1991) dalam
Notoatmodjo (2014) menjelaskan faktor perilaku (behavior causes) dipengaruhi
oleh faktor predisposisi yang meliputi umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan
dan sikap, faktor pemungkin yang terwujud dalam lingkungan fisik dan jarak ke
fasilitas kesehatan dan faktor penguat yang terwujud dalam dukungan yang
diberikan oleh keluarga maupun tokoh masyarakat.
Notoatmodjo (2003), perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas yakni berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, kuliah, belajar, dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut
dapat disimpulkan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas baik
diamati langsung maupun tidak diamatai langsung oleh pihak lain.
Ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku petugas terhadap kesehatan juga akan
mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Lawrence Green (1993)
dalam Notoatmodjo (2014) bahwa kesehatan seseorang maupun masyarakat
dipengaruhi oleh faktor perilaku dan faktor diluar perilaku, selanjutnya perilaku
itu sendiri ditentukan atau dibentuk dari tiga faktor sebagai berikut.
Kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat diamati langsung maupun tidak bisa
diamati langsung oleh pihak luar, hal ini merupakan keyakinan mengenai
tersedianya atau tidaknya kesempatan dan sumber yang diperlukan. Dalam
Notoatmodjo (2014) menjelaskan bahwa semua orang menghadapi perilaku baru
dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan sebagai berikut.
Predisposisi :
umur, umur kawin pertama, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan sikap, sosial
ekonomi (pendapatan)
pendukung :
jarak rumah ke fasilitas Kesehatan, ketersediaan tenaga pelayanan Kesehatan,
ketersediaan alokon di faskes.
Pendorong :
SIkap dan perilaku petugas Kesehatan, tokoh agama dan masyarakat, peraturan
pemerintah.
Karakteristik PUS
1. Usia
2. Umur kawin pertama
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
5. Pengetahuan dan sikap
tentang alat/cara KB
6. Sosial ekonomi
(pendapatan) keluarga
Faktor Pendorong
1. Jarak rumah ke fasilitas
kesehatan
2. Ketersediaan tenaga Penggunaan
pelayanan kesehatan Kontrasepsi KB
3. Ketersediaan alat dan
obat kontrasepsi di
Faskes
Faktor Penguat
1. Dukungan
keluarga/suami
2. Sikap dan perilaku
petugas kesehatan
3. Sikap tokoh agama dan
tokoh masyarakat
Kerangka Konsep
n = 1,96
p = Proporsi PUS yang menggunakan kontrasepsi
d = limit dari error atau presisi absolut
Alfania Putri. 2021. Implementasi kebijakan program kb pada Masa pandemi covid-19 di
puskesmas sako.
https://repository.unsri.ac.id/52428/11/RAMA_13201_10011281722075_0910038601_0
1_front_ref.pdf