Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEBERHASILAN PENGGUNAAN

KB IUD PADA WANITA USIA SUBUR ( WUS ) DI KECAMATAN GENUK

KOTA SEMARANG

(Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian)

Di Susun Oleh :

Ade Portuna Wulandari ( 32101900031 )

Pembimbing Metodelogi Penelitian

1. Is Susiloningtyas, M.Keb
2. Hanifatur Rosyidah, MPH

PROGRAM STUDI KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia mengalami peningktan pertmbuhan penduduk dari waktu ke waktu. Dalam
pengendalian jumlah penduduk, pemerintah Republik Indonesia mencanangkan Program
Keluarga Berencana (KB).Pertambahan penduduk terus terjadi dalam jumlah besar karena upaya
penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan Angka Fertilitas Total (total fertility
rate/TFR) belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan. (BKKBN,2018). Menurut
Depkes RI, 2013 penggunaan kontrasepsi modern telah mengalami peningkatan yang tidak
signifikat seccara global dan di dapatkan data dari hasil 47,19% aseptor KB memilih IUD
11,03%, memilih implant 8,26% memilih KB suntik 26,81% dan memilih kontrasepsi pil 8,2%.
Gerakan keluarga berencana dilakukan untuk membangun keluarga yang sejahtera maka
program KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
keluarga, kesehatan, serta keselamatan ibu dan anak. Kebijakan pemerintah tentang KB saat ini
mengarah pada pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang, Intra Uterine Device (IUD)
adalah salah satu alat kontrasepsi jangka Panjang yang dapat bertahan hingga 5-10 tahun serta
mmiliki efektftas paling tinggi dan aman, namun pemilihan metode IUD di Indonesia masih
sangat rendah. Program keluarga berencana berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang terencana dan diinginkan akan menurunkan resiko
kematian akibat usia ibu yang belum matang, jarak terlalu dekat atau jumlah kelahiran yang
terlalu dekat. Pelayanan KB diharapkan dapat menurunkan tingkat percepatan pertumbuhan
penduduk tidak melebihi kemampuan negara, sehingga diharapkan taraf kehidupan rakyat
diharapkan meningkat.
COVID-19 sudah dinyatakan sebagai pandemi di dunia yang telah diakui oleh WHO
(WHO, 2020). Saat ini telah dinyatakan oleh Kepala Badan nasional penanggulangan Bencana
melalui Keputusan nomor 9 A Tahun 2020 diperpanjang melalui Keputusan nomor 13 A tahun
2020 sebagai Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di
Indonesia. Di masa pandemic COVID-19 adanya prediksi mengenai peningkatan angka
kelahiran d Indonesia. Prediksi ini di dasari karenakan kondisi isolasi mandiri yang membuat
masyarakat yang banyak menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga dan rendahnya
kesadaran masyarakat tentang program Keluarga Berencana (KB). Menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pada Selasa 19/5/2020 ada lebih
dari 400.000 kehamilan yang tidak direncanakan pada saat pandemi Covid-19. Dengan adanya
peningkatan tersebut, diproyeksikan bahwa angka kelahiran akan meningkat pesat di tahun 2021,
diperkirakan akan ada 420.000 bayi akan lahir pada tahun 2021. Keputusan Presiden Nomor 12
tahun 2020 tentang Penetapan Bencana non alam penyebaran Covid-19 sebagai Bencana
Nasional, memerlukan mekanisme penanganan salah satunya dengan diberlakukan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan melakukan adaptasi kebiasaan baru untuk
pencegahan penularan Covid-19. Kondisi ini menyebabkan dampak yang sangat besar hampir di
semua aspek kehidupan salah satunya adalah dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat,
termasuk pelayanan KB (BKKBN, 2020). Tercatat jumlah peserta KB baru sampai dengan bulan
Mei 2020 sebesar 2.015.089 akseptor. Capaian peserta KB baru mengalami penurunan secara
signifikan pada bulan april dan mei karena dampak dari wabah covid-19 (BKBBN, 2020).
Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu dilakukan sosialisasi program keluargaberencana
(KB) pada wanita usia subur selama masa pandemi COVID 19.

Dukungan suami merupakan sikap rasa cinta serta rasa penuh perhatian yang ditunjukkan
langsung dalam bentuk kerjasama yang baik, serta memberikan dukungan baik moral ataupun
emosional. Dukungan suami dalam program Keluarga Berencana (KB) merupakan bentuk nyata
dari kepedulian dan tanggung jawab seorang pria. Suami merupakan kepala keluarga yang harus
bijak dalam mengambil keputusan, baik keluarganya yaitu termasuk istrinya. Untuk memilih
kontrasepsi yang akan digunakan, seorang wanita (istri) tentunya sangat membutuhkan pendapat
serta dukungan dari pasangannya (suami). Pengaruh dukungan suami terhadap rendahnya
penggunaan KB IUD di karenakan pendidikan masyarakat yang kurang atau tergolong rendah,
banyak ibu pasangan usia subur yang masih kurang mengetahui tentang alat konasepsi IUD
karena tidak mengetahu tentang keuntungan dan kekurangan alat kontrasepsi tersebut, maka dari
itu pentingnya sosialisasi atau penyuluhan jika di perlukan guna untuk mengatasi permasalahan
kurangnya pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi IUD. Perlunya program pemerintah di
setiap wilayah yang masih kurang pelayanan Kesehatan serta sumber daya manusia. Rendahnya
pemakaian kontrasepsi IUD pada Wanita usia subur berkaitan dengan adanya dukungan suami
dalam menggunakan kontrasepsi tersebut. Hal ini diperlukanya pemahaman yang baik tentang
kontrasepsi IUD bagi pasangan usia subur. Dukungan suami merupakan suatu variable social
budaya yang berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi bagi Wanita usia subur, secara
umum didalam suatu keluarga (Depkes 2000)

1.2 RUMUSAN MASALAH


Permasalahan yang terdapat dalam pemilihan kontrasepsi IUD dalam pengaruh dukungan
suami di antara lainnya:
1. Kurangnya pengetahuan pasangan usia subur (PUS) terhadap program Keluarga
Berencana mengenai alat kontraepsi modern berserta kelemahan dan keleihan dari alat
kontrasepsi IUD.
2. Perlunya dukungan suami dalam penggunaan kontrasepsi IUD untuk membantu
keberhasilan program Keluarga Berencana.
3. Megidentifikasi masalah dalam kegagalan dan keberhasilan mengenai penggunaan ala
kontrasepsi IUD.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang faktor pengaruh dukungan suami terhadap
keberhasilan dalam program Keluarga Berencana di era pandemi untuk melihat peran dukungan
suami terhadap gambaran dari keberhasilan dan kegagalan dalam penggunaan alat kontrasepsi
IUD.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti
Dalam penelitian ini dapat menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan dalam
pelakanaan penelitian yang telah dilakukan, dari hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang serta memberikan
pengalaman nyata bagi peneliti dalam melakukan penelitiannya.
2. Bagi Institusi
Dari penelitian ini dapat diharapkan bisa memberikan manfaat bagi akademis berupa
tambahan pengetahuan serta wawasan yang terkait dengan KB jangka panjang yaitu IUD.
3. Bagi pasangan usia subur dimasa pandemi.
Diharapkan dalam penelitian ini dapat membantu pasangan usia subur untuk memberikan
informasi tentang alat kontrasepsi jangka panjang IUD sehingga wanita usia subur dapat
memperoleh gambaran tentang alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur, serta
meningkatkan minat pasangan usia subur dalam penggunaan alat kotrasepsi IUD dalam
pengurangan untuk menurunkan tingginya angka kelahiran di masa pandemi.
4. Bagi instansi pelayanan
Keuntungan yang didapat dalam penelitian ini sebagai bahan masukan dan informasi bagi
tenaga kesehatan yang terkait dengan kontrasepsi jangka panjang khususnya IUD.
5. Bagi SDM / bidan pelaksana
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat digunakan sebagai bahan masukan
dan upaya pencegahan dalam penatalaksanaan baik dari segi aspek pengayoman maupun
aspek pelayanan kontrasepsi dalam pencegahan kegagalan dan keberhasilan pada
akseptor penggunaan alat kontrasepsi IUD.
1.6 Tabel Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Dasar Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Septika Yani faktor-faktor yang deskriptif kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan
Veronica ,dkk berhubungan dengan pengetahuan dengan pemakaian KB IUD pada
pemakaian kb iud WUS dengan nilai (p=0.026),tidak ada hubungan
pada wanita usia pendidikan dengan pemakaian KB IUD pada WUS
subur dengan nilai (p=0,199),tidak ada hubungan usia
dengan pemakaian KB IUD pada WUS dengan
nilai (p=0.839), tidak ada hubungan dukungan
suami dengan pemakaian KB IUD
2 Tria Monja Edukasi Program Deskriptif kuantitatif Hasil yang didapatkan setelah pelaksanaan
Mandira, dkk Keluarga kegiatan ini yaitu pengetahuan dan pemahaman
Berencana(Kb) Pada peserta meningkat tentang program keluarga
Wanita Usia berencana (KB). Oleh karena itu, dengan adanya
Subur Selama Masa edukasi program keluarga berencana ini sebagai
Pandemi Covid 19 upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya untuk
mensukeskan program keluarga berencana (KB).
3 Endah Pengaruh Dukungan Deskriptif kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir
Mulyani, dkk Suami Terhadap seluruh wus yang tidak mendapat dukungan dari
Pemilihan Metode suami tidak memilih IUD sebagai alat kontrasep
Alat Kontrasepsi dan berdasarkan uji statistic dukungan suami
Intra Uterine Device memiliki pengaruh terhadap pemilihan metode
(IUD) kontrasepsi yaitu sebesar 0,000 dengan nilai OR
61,18.
4 Maranata Faktor-Faktor Yang Deskriptif kuantitatif Analisis bivariat didapatkan variabel yang
Mempengaruhi berpengaruh terhadap kegagalan IUD jenis IUD
Kegagalan (p=0,013), umur (p=0,001), lama waktu
Iud Di Kota penggunaan (p=0,000), kejadian ekspulsi
Yogyakarta Tahun (p=0,000) dan variabel yang tidak berpengaruh
2013-2016 paritas (p=0,55). Analisis multivariat didapatkan
variabel yang berpengaruh adalah jenis IUD
(p=0,005) (PR 2,401, 95% CI = 1,302-4,427),
umur (p=0,003) (PR= 0,379 95% CI=0,199-
0,719), kejadian ekspulsi (p=0,002) (PR= 3,677
95% CI=1,591-8,498) dan variabel yang tidak
berpengaruh adalah
paritas (p=0,327) (PR = 0,729 95% CI=0,387-
1,372) dan lama waktu penggunaan (p=0,289)
(PR=1,614 95% CI=0,667-3,908)
5. Sri Sulastri, Hubungan Deskriptif kuantitatif Hasil uji statistik dengan uji Chi–Square
Chichik DukunganSuami didapatkan nilai p sebesar (0,006) Berdasarkan
Nirmasari Dengan Minat Ibu hasil uji statistik bahwa ada hubungan bermakna
Dalam Pemakaian antara dukungan suami dengan minat ibu dalam
Kontrasepsi Iud Di pemakaian kontrasepsi IUD di Bergas . Tenaga
Bergas kesehatan disarankan untuk selalu melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang kontrasepsi
jangka panjang khususnya IUD, sehingga
masyarakat termotivasi untuk menggunakan IUD.
6. Yusti Gambaran Deskriftip kualitatif Hasil penelitian menunjukan 4 WUS yang
Hanifah, dkk Penggunaan Intra menggunkaan IUD memiliki pengetahuan cukup
Uterine Device mengenai kontrasepsi IUD, 4 WUS bersikap
(IUD) Pada WUS positif terhadap kontrasepsi IUD, 8 informan IUD
(Wanita Usia Subur) maupun non-IUD mendapat dukungan dari suami,
Di Kelurahan 7 dari 8 WUS di berikan tanggapan yang postif
Cilendek Timur oleh suami, 8 WUS pernah mendapatkan, 1 WUS
Kecamatan Bogor non-IUD yang mendapatkan informasi dari
Barat Tahun 2019 tetangga sehingga memeberikan dampak negatif
terhadap pengetahua WUS.

Anda mungkin juga menyukai