Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT


KONTRASEPSI KB IUD PADA AKSEPTOR KB DI POLINDES
WARU BARAT 2

ROHEMAH
NPM : 722640289

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suami merupakan peranan penting sebagai kepala keluarga yang

mempunyai hak untuk mendukung atau tidak mendukung apa yang dilakukan

istri. Peran suami dalam keluarga sangat dominan dan memegang kekuasaan

dalam pengambilan keputusan apakah istri akan menggunakan kontrasepsi

atau tidak. Suami menjadi individu yang berperan sebagai dukungan bagi istri

dalam memilih menggunakan alat kontrasepsi yang dipilih sehingga

dukungan suami sangat diperlukan karena dapat memberikan motivasi dan

kenyamanan dalam memilih menggunakan alat kontrasepsi atau bahkan

menghentikannya (Sudirman & Herdiana, 2020).

Kurangnya minat dalam pemilihan kontrasepsi KB IUD pada akseptor

KB bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang kompleks. Salah satunya

adalah kurangnya pemahaman dan edukasi tentang metode ini. Banyak orang

mungkin tidak memahami cara kerja IUD atau mungkin memiliki anggapan

negatif tentangnya yang tidak berdasar. Selain itu, ada juga faktor budaya dan

sosial yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam memilih IUD

sebagai metode kontrasepsi. Misalnya, stigma terkait dengan kontrasepsi dan

masalah-masalah budaya yang menghambat aksesibilitas dan penerimaan

terhadap IUD. Selain itu, ada juga pertimbangan kesehatan dan efek samping

yang perlu dipertimbangkan oleh setiap individu. Penting untuk

meningkatkan pemahaman dan menyediakan informasi yang akurat tentang


IUD serta memperbaiki aksesibilitasnya agar lebih banyak orang dapat

membuat pilihan kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi

mereka (Cahyarini dkk., 2021).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (WHO, 2019) pada

tahun 2018, penggunaan kontrasepsi modern sedikit meningkat di seluruh

dunia dari tahun 1990 (54%) menjadi (57,4%). Pengguna alat kontrasepsi

IUD terbanyak ditemukan di China (30%), Eropa (13%), Amerika Serikat

(5%) dan negara berkembang lainnya (6,7%). Berdasarkan data Kampung KB

BKKBN (BKKBN, 2020) tahun 2019 di Indonesia jumlah peserta KB aktif

sekitar 2.880.867 jiwa menunjukkan metode kontrasepsi yang terbanyak

penggunaannya adalah KB Suntik (47%), Pil (21%), dan IUD berada diurutan

ketiga sebanyak (14%), Implan (11%), Kondom (4%), MOW (3%), serta

MOP (1%) (BKKBN, 2020).

Kurangnya minat dalam penggunaan kontrasepsi KB IUD dapat

disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama adalah

kurangnya pemahaman tentang cara kerja dan manfaat IUD, yang sering kali

berdampak pada ketidakpercayaan atau kekhawatiran akan efek samping

yang mungkin timbul. Selain itu, asumsi negatif atau stigma sosial terkait

IUD juga dapat mengurangi minat penggunaan, terutama dalam masyarakat

yang masih memiliki pandangan konservatif tentang kontrasepsi. Dampak

dari kurangnya minat dalam penggunaan IUD dapat meliputi peningkatan

risiko kehamilan yang tidak diinginkan, keterbatasan dalam merencanakan

keluarga, serta potensi dampak ekonomi dan kesehatan yang dapat timbul

akibat kehamilan yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, penting untuk
mengedukasi masyarakat tentang IUD, mengatasi stigma, dan meningkatkan

aksesibilitasnya untuk membantu individu membuat pilihan kontrasepsi yang

lebih informasi dan sesuai dengan kebutuhan mereka (Veronika dkk., 2019).

Salah satu upaya untuk meningkatkan minat akseptor KB dalam

menggunakan KB IUD, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup

edukasi, aksesibilitas, dan dukungan sosial. Pertama, perlu dilakukan

kampanye edukasi yang intensif tentang manfaat, keamanan, dan efikasi KB

IUD. Informasi yang akurat dan mudah dipahami dapat membantu

menghilangkan ketidakpercayaan dan kekhawatiran yang mungkin dimiliki

individu. Selain itu, penting untuk meningkatkan aksesibilitas KB IUD

dengan mengadakan program kesehatan reproduksi yang terjangkau dan

menciptakan jaringan layanan yang luas. Dukungan sosial juga dapat

memainkan peran penting dalam meningkatkan minat, jadi mendukung

inisiatif yang memerangi stigma terkait IUD dan mengedukasi komunitas

tentang kebutuhan masyarakat yang beragam adalah langkah yang krusial.

Dengan menggabungkan pendekatan ini, kita dapat memberikan solusi yang

efektif untuk meningkatkan minat penggunaan KB IUD dan membantu

individu membuat pilihan kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka

(Khati & Sari, 2021). Berdasarkan uraian masalah diatas, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Suami

Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi KB IUD Pada Akseptor KB Di

Polindes Waru Barat 2”


1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Hubungan Dukungan Suami Dengan Penggunaan Alat

Kontrasepsi KB IUD Pada Akseptor KB Di Polindes Waru Barat 2?

1.1 Tujuan penelitian

1.1.1 Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan

Suami Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi KB IUD Pada Akseptor

KB Di Polindes Waru Barat 2

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi Dukungan Suami Pada Akseptor KB Di Polindes

Waru Barat 2

2. Mengidentifikasi Penggunaan Alat Kontrasepsi KB IUD Pada

Akseptor KB Di Polindes Waru Barat 2

3. Menganalisis Hubungan Dukungan Suami Dengan Penggunaan Alat

Kontrasepsi KB IUD Pada Akseptor KB Di Polindes Waru Barat 2

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah

satu efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan, kebutuhan

perawatan yang rendah setelah pemasangan, serta kemampuan

reversibel yang memungkinkan individu untuk merencanakan keluarga

dengan mudah dan tanpa gangguan jangka panjang pada kesuburan.


1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi akseptor KB untuk

mengikutsertakan suami dalam mendukung pengambilan keputusan

menggunakan alat kontrasepsi KB IUD

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat di jadikan pertimbangan dalam

pengambilan tindakan asuhan kebidanan bagi kesehatan ibu dan

askeptor KB

3. Bagi Institusi Penelitian

a. Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar

terutama mengetahui hubungan dukungan suami dengan

penggunaan alat kontrasepsi KB IUD pada akseptor KB

b. Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa

kebidanan Universitas Wiraraja

4. Bagi Peneliti

Sebagai masukan atau informasi awal untuk mengembangkan

penelitian yang sangat berharga, sebagai saran melatih diri untuk

menganalisa dan memecahkan masalah dengan metode ilmiah sesuai

dengan ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari bangku kuliah.

Anda mungkin juga menyukai