PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RPJMN 2015 – 2019, salah satu fokus sasaran program kependudukan dan
dipakai dalam waktu lama, lebh dari dua tahun, efektif dan efisien untuk
tujuan pemakaian menunda dan menjarangkan kelahiran lebih dari tiga tahun
seperti : implant, metode operatif pria (MOP), metode operatif wanita (MOW)
jangka panjang yang dimasukkan kedalam rahim yang terbuat dari plastik
elastis yang dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan
antara dua hingga sepuluh tahun dengan metode kerjanya mencegah masuknya
1
2
dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014.
75,2%. Alat kontrasepsi yang sebagian besar dipilih adalah suntik KB yaitu
sebesar 53,54% pada peserta KB Baru dan 49,16% pada peserta KB Aktif
(SDKI, 2017).
sebanyak 527.186 orang (58,8%), pil sebanyak 95.623 orang (10,4%), AKDR
sebanyak 79.066 orang (8,8%), MOP sebanyak 1.423 orang (0,2%), MOW
sebanyak 11.068 orang (1,2%) dan implant sebanyak 142.590 orang (15,9%)
diketahui bahwa jumlah Pasangan Usia Subur mencapai 38.898 orang, yang
sebanyak 35.195 orang (71,9%), pil sebanyak 10.695 orang (21,8%), AKDR
sebanyak 313 orang (0,6%), MOP sebanyak 3 orang (0,1%), MOW sebanyak
22 orang (0,28%) dan implant sebanyak 2.270 orang (4,6%) (Dinas Kesehatan
Tahun 2021 berjumlah 796 orang dengan jumlah peserta KB sebanyak 574
orang dan bukan peserta KB 222 orang, sedangkan jumlah Pasangan Usia
dengan Oktober 2022 sebanyak 576 orang, di Dusun Monggal masih sering
dijumpai keluarga yang memiliki anak lebih dari 2, ini sangat bertolak
Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) tentunya tidak lepas dari pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang
2019).
dan pemahaman yang baik tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
bagi Pasangan Usia Subur (PUS) sangat dibutuhkan sehingga Pasangan Usia
dapat dipakai istri tanpa adanya kerjasama suami dan saling percaya.
tentang alat kontrasepsi dalam rahim, hal ini diketahui dari hasil wawancara
langsung, dimana Pasangan Usia Subur tidak bisa menjawab apa pengertian
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Kemudian dari segi dukungan suami,
cenderung tidak mendukung, karena Pasangan Usia Subur dan suami sama-
5
tentang alat kontrasepsi dalam rahim, hal ini diketahui secara langsung oleh
peneliti dari hasil wawancara, dimana Pasangan Usia Subur bisa menjelaskan
dengan baik pengertian AKDR, jenis AKDR, manfaat dan kerugian yang
Kontrasepsi Dalam Rahim pada Pasangan Usia Subur di Dusun Monggal Desa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim pada Pasangan Usia Subur
2. Tujuan Khusus
2022.
Tahun 2022.
2022.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim pada Pasangan Usia Subur. Selain
2. Manfaat praktis
b. Bagi Peneliti
Subur.
E. Keaslian Penelitian
Judul Metode
Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
Mularsih, Hubungan Jenis Hasil uji chi Variabel Jenis penelitian
Sri (2018) pengetahuan penelitian yang square diperoleh independent dan yang digunakan
dan dukungan digunakan p value = 0,000 dependent yang berbeda. Peneliti
suami dengan adalah (p < 0,05) pada diteliti sama yaitu : menggunakan
pemilihan alat deskriptif tingkat tentang analitik
kontrasepsi analitik pengetahuan dan pengetahuan, korelasional
dalam rahim dengan p = 0,175 (p > dukungan suami dan sedangkan
(AKDR) pada pendekatan 0,05) pada pemilihan alat penelitian
Pasangan Usia cross dukungan suami kontrasepsi AKDR. terdahulu
Subur (PUS) di sectional. ada hubungan Kemudian analisis menggunakan
Kelurahan antara tingkat statistik yang deskriptif analitik.
Purwoyoso pengetahuan digunakan juga Kemudian teknik
Kecamatan dengan sama yaitu : uji chi pengambilan
Ngaliyan Kota penggunaan square. sampel, jumlah
Semarang AKDR dan tidak populasi dan
9
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Definisi Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2018).
b. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (know)
rendah.
10
11
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (aplication)
4) Analisis (analysis)
sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
ada.
isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
seseorang, yaitu:
a) Umur
(Nursalam, 2016).
b) Pengalaman
(Notoadmodjo, 2018).
c) Pendidikan
(Nursalam, 2017).
d) Pekerjaan
2017).
14
e) Jenis Kelamin
2) Faktor eksternal
a) Informasi
b) Lingkungan
c) Sosial budaya
pula.
b) Pengalaman pribadi
generasi berikutnya.
16
2) Cara modern
a) Metode induktif
kesimpulan umum.
b) Metode deduktif
yang khusus.
e. Kriteria Pengetahuan
yaitu:
dalam menghadapi suatu masalah yang dialami oeh istri. Suami dinilai
Aryekti, 2016).
1) Dukungan emosional
2) Dukungan Penilaian
saran, atau umpan balik tentang situasi dan kondisi istri. Jenis
19
3) Dukungan Instrumental
kebersihannya.
4) Dukungan Emosional
dengan baik.
dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada
Nova-T, ML-Cu 250, 375, selain itu ada Copper-T, Copper-7, Multi
21
Load, dan Lippes Load. AKDR hormonal ada dua jenis yaitu
(Setyaningrum, 2016).
2020).
blastoksis.
22
hamil
haid terakhir).
1) Usia
23
panjang oleh wanita , semakin muda usia wanita usia subur maka
et al., 2016) .
2) Pendidikan
3) Jumlah anak
24
et al., 2016)
4) Pendapatan
5) Status Pekerjaan
yang dapat berkisar kurang dari batas normal sekitar 22– 35 hari.
dari normal (lebih dari 8 hari). Pada keadaan ini AKDR tidak perlu
3) Keputihan
5) Perdarahan
(Prawirohardjo, 2018).
keluar dari porsio uteri terlalu pendek atau terlalu panjang. Untuk
(Prawirohardjo, 2018).
(2017) yaitu:
5) Infeksi intrapartum
hamil dalam hari pertama sampai ke-7 siklus haid. Segera setelah
apabila tidak ada gejala infeksi, dan selama 1 sampai 5 hari setelah
2019).
juga aman dan nyaman (Glasier, 2006). Selain itu, IUD dapat dipasang
dalam masa interval yakni antara dua haid. Jika dipasang setelah
ovulasi, harus dipastikan wanita tidak hamil atau mereka yang telah
Pasangan Usia Subur adalah Pasangan suami istri yang saat ini
batasan usia yang digunakan disini adalah 20-45 tahun. Pasangan Usia
Subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
tersebut normal. Hal ini lah yang menjadi masalah bagi Pasangan Usia
3) Pelayanan KB
B. Kerangka Konsep
2018).
Pengetahuan
Pemilihan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)
Dukungan Suami
Keterangan :
C. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final,
Tahun 2022.
35
H02 : Tidak ada hubungan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi
METODOLOGI PENELITIAN
setiap variabel yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini juga digunakan
antara variabel pada situasi atau sekelompok subyek. Hal ini dilakukan untuk
(Notoadmodjo, 2018).
Dilakukan pada beberapa objek yang berbeda taraf. Cara pengambilan data
variabel bebas dan variabel terikat tergantung dilakukan sekali waktu pada
35
36
saat yang bersamaan. Data yang dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh
1. Populasi
(Sujarweni, 2021).
Monggal Desa Genggelang dari bulan Januari s/d Oktober 2022 sebanyak
288 orang.
2. Sampel
oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu
N 288
n= =
1+ N (d ) 1+ 288 ¿ ¿
2
37
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
Jadi besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
3. Teknik Sampling
kebetulan yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu dengan
Kriteria sampel dalam penelitian ini terdiri dari : kriteria Inklusi dan
a. Kriteria Inklusi
responden
38
b. Kriteria Eksklusi
2) Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang dalam keadaan sakit atau
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional
(Sujarweni, 2021).
1. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
jawabannya “Ya” maka diberi skor 1 dan apabila jawabannya “tidak” diberi
kali 100 kemudian dibagi total jawaban. Apabila persentase yang diperoleh
pada kategori cukup dan apabila persentase yang diperoleh < 56, maka
Setuju “S” diberi skor 3, jawaban Tidak Setuju “TS” diberi skor 2 dan
jawaban Sangat Tidak Setuju “STS” diberi skor 1. Kemudian, skor yang
adalah 25. Apabila rata-rata skor yang diperoleh > 25, maka dukungan
suami berada pada kategori mendukung dan apabila rata-rata skor yang
42
mendukung.
yang telah di isi sudah tepat, lalu hasil pengisian kuesioner tersebut
a. Data Primer
bantu kuesioner.
b. Data Sekunder
punya data (Arikunto, 2019). Data sekunder dalam penelitian ini terdiri
dari :
bantu register.
1. Editing
2. Scoring
Scoring merupakan penentuan jumlah skor, dalam penelitian ini
tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang telah di isi bila
jawabannya “benar” diberi skor 1 dan abila jawaban “salah” diberi skor 0.
44
suami pada Pasangan Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) yang telah di isi, apabila jawabannya sangat setuju “SS”, maka
diberi skor 4, jawaban setuju “S” diberi skor 3, jawaban tidak setuju “TS”
diberi skor 2 dan jawaban sangat tidak setuju “STS” diberi skor 1.
jadi rata-rata skornya adalah 25. Apabila rata-rata skor yang diperoleh >
25, maka dukungan suami berada pada kategori mendukung dan apabila
rata-rata skor yang diperoleh ≤ 25, maka dukungan suami berada pada
3. Coding
4. Tabulating
5. Entri
G. Analisis Data
46
1. Analisis Univariat
(Notoatmodjo, 2018).
dan persentase dari tiap variabel yaitu : pengetahuan, dukungan suami dan
(Notoatmodjo, 2018)
X
P= x 100 %
N
Keterangan :
P: Presentase
2. Analisis Bivariat
sebagai berikut:
b) Bila p value > α (0.05) berarti tidak ada hubungan pengetahuan dan
H. Etika Penelitian
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2017). Etika
2018).
tetapi peneliti akan memberi tanda atau kode secara khusus (Notoadmodjo,
2018).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
I. Alur Penelitian
Penyusunan Ujian
Skripsi Skripsi
50
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2017. Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia
2017. Jakarta : Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2018. INFODATIN Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Kemenkes
RI.
Kemenkes RI, 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta : Kemenkes
RI.
Monggal, 2022. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Yang Menggunakan Alat
Kontrasepsi. Monggal : Lombok Utara.