BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin
vasektomi dan tubektomi telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada
tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014. Secara regional, proporsi Wanita
sedangkan Amerika Latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%.
penduduk Indonesia pada 2020 diperkirakan mencapai lebih dari 400 juta
juta orang.
Dalam rentang waktu lima tahun terakhir 2016 sampai dengan 2020,
meningkat. Hal ini bisa ditelusuri dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional
persen dari 48,32 juta perempuan menikah tidak ber-KB atau sekitar 14,38
juta orang. Empat tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 31,2 persen
dari 49,25 juta perempuan menikah atau sekitar 15,37 juta perempuan. Namun
masih banyak anggota masyarakat yang tetap tidak mau menerima program itu
Tahun 2019 menunjukkan, dari total Pasangan Usia Subur (PUS) di NTB
(AKDR) sebanyak 8,78% saja. Sementara dari data tersebut jumlah PUS di
AKDR 17.908 PUS atau 6,51% dan non AKDR 169.987 PUS atau 61,83%.
Dari jumlah data tersebut dapat diuraikan pengguna AKDR sebanyak 17.908
3
PUS atau 6,51%, MOW 3.223 atau 1,17%, MOP 1.022 atau 0,3%, Kondom
2.272 atau 0,8%, Pil 24.790 atau 9%, Suntik 102.161 atau 37,16% dan Implan
Dinas Kesehatan dalam menyediakan alat-alat dan bahan habis pakai untuk
Timur, 2021)
Namun demikian angka kematian ibu maternal naik menjadi 157 per
kematian ibu maternal yang dilaporkan sekitar 40% terjadi pada usia lebih dari
35 tahun ke atas. Sedangkan dilihat dari jumlah anak/ paritas sekitar 25 % dari
dekat jarak antar kelahiran, dan terlalu tua melahirkan, masih memberi
kehtahui bersama bahwa AKDR adalah metode kontrasepsi yang paling aman
Barat, jumlah PUS pada tahun 2020 sebanyak 347 PUS dengan cakupan
peserta KB-Aktif sebanyak 227 PUS atau 65,15 %. Dari data tersebut
atau 8,1%, selebihnya didominasi oleh non AKDR yaitu sebanyak 181 PUS
atau sebesar 79,74 %, terutama kontrasepsi suntik yaitu sebesar 40,5 %. Jika
dilihat dari persentase dan data di atas, penggunaan metode kontrasepsi pada
dengan baik. Selain itu ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
akseptor berpengaruh dalam pemilihan AKDR. Dan juga masih adanya sikap
ibu yang terpengaruh oleh info-info yang kurang mendukung terhadap efek
Kerongkong. Hal ini akan menjadi kekhususan dalam penelitian ini. Pemilihan
B. Rumusan Masalah
2021?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Puskesmas
4. Bagi Ilmu
E. Keaslian Penelitian
7
kontrasepsi pada
akseptor wanita
usia 20-39 tahun.
Sedangkan
faktor tingkat
pendidikan
(p=0,722),
tingkat
pengetahuan
(p=0,371),
pengaruh agama
(p=0,266) dan
dukungan suami
(p=0,812) tidak
memiliki
hubungan yang
signifikan
dengan
pemilihan jenis
kontrasepsi pada
akseptor
wanita usia 20-
39 tahun
Radita Faktor-Faktor Penelitian Sebagian besar Sampel : Metode
Kusuma Yang observasional responden Pasangan Penelitian
ningrum Mempengaruhi analitik memilih non Usia
Pemilihan Jenis dengan MKJP sebagai Subur Variabel
Kontrasepsi metode jenis kontrasepsi bebas :
Yang cross- yang .
Digunakan sectional digunakan.
Pasangan Usia Faktor tingkat Variabel
Subur kesejahteraan terikat:
keluarga,
kepemilikan
Jamkesmas,
tingkat
pengetahuan,
dukungan
pasangan, dan
pengaruh agama
tidak memiliki
hubungan yang
bermakna
dengan
pemilihan jenis
kontrasepsi yang
digunakan pada
PUS. Faktor
umur
istri, jumlah
10
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian KB
jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran (Stright, 2004; 78). Tujuan
berkelanjutan, dan sasaran tidak langsung yang terdiri dari pelaksana dan
2. Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
subur berkisar antara usia 20-45 tahun di mana pasangan (laki-laki dan
perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini
b. Macam-macam kontrasepsi
1) Kontrasepsi Sederhana
a) Kondom
b) Coitus Interuptus
c) KB Alami
d) Diafragma
kehamilan.
14
e) Spermicida
a) Pil KB
b) Suntik KB
densitas tulang.
c) Implant
(IUD)
(a) CuT-380A
16
(b) Lippesloop
secara bolak-balik.
(schering).
tubafalopi.
cavumuteri.
uterus
(3) Keuntungan
kehamilan).
ngingat.
IUD(CuT-380A).
obatan.
CuT-380A.
termasuk HIV/AIDS.
memicu infertilitas.
ke waktu.
menyusui..
(Saifuddin,2010)
21
AKDR.
(Saifuddin,2010) :
a) Tubektomi
efektivitasnya mencapai 99 %.
b) Vasektomi
2008)
a. Pengertian
tingkat motivasi PUS yang rendah untuk memilih AKDR sebagai alat
2012).
Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai
b. Proses Minat
harus dipilih.
yang sama.
c. Aspek Minat
1) Aspek kognitif
minat itu.
2) Aspek afektif
kegiatan itu.
lain :
obyek tersebut.
3) Keluarga
4) Fasilitas
5) Teman pergaulan
e. Pengukuran Minat
1) Observasi
berlangsung.
2) Interview
berlangsung bebas.
28
interview.
4) Inventori
singkat.
4. Umur
tersebut maka secara fisiologis akan terjadi penurunan fungsi organ tubuh
secara perlahan-lahan sampai lanjut usia. Umur ibu yang kurang dari 20
- 30 tahun merupakan usia ideal yang paling aman untuk hamil dan
melahirkan, pada tahap ini dianjurkan agar pasangan usia subur yang
mempunyai satu anak untuk memakai cara yang efektif baik hormonal
perempuan yang lebih muda dan perempuan PUS yang berusia kurang dari
Panjang) seperti kondom, pil KB, dan suntik. Sedangkan Perempuan PUS
a. Pengertian
pernah mengandung sebanyak dua kali, dengan satu kali paritas dan
satu kali abortus, dan saat ini tengah mengandung untuk yang ketiga
dibedakan menjadi:
31
1) Nullipara
2) Primipara
anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Verney, 2006).
3) Multipara
(Manuaba, 2009)
4) Grandemultipara
adalah
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Keadaan ekonomi
5) Pengetahuan
langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang
34
jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan
a. Pengertian Pengetahuan
rendah.
dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
37
kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik;
c. Pengukuran Pengetahuan
aatau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Arah penelitian
C. Hipotesis
disebut sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori.
Kerongkong.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
angket mengenai keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita
2020-2021.
2. Desain Penelitian
1. Populasi
ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
n = N/N(d)2 + 1
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
3. Teknik Sampling
metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara tertentu
sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
Puskesmas Kerongkong.
43
D. Variabel Penelitian
(Notoatmodjo, 2015).
AKDR.
terikat. Variabel bebas yang akan diteliti adalah usia, jumlah anak
digunakan
45
Jumlah Anak Total anak yang Jumlah anak Quisioner a. > 2 Nominal
masih hidup 2 maksimal b. ≤ 2
sampai pada saat
responden
Mulai
menggunakan
kontrasepsi
AKDR
Pengetahuan merupakan Pemahaman Quisioner a. Baik (bila Ordinal
AKDR domain yang akan AKDR responden
penting dalam menjawab
terbentuknya 76-100%)
perilaku terbuka b. Cukup
terhadap (bila
kontrasepsi responden
AKDR menjawab
56-75%)
c. Kurang
(bila
responden
menjawab
kurang dari
56%)
Sikap Pandangan/ cara Ada efek Quisioner a. Negatif : Nominal
terhadap berfikir seseorang samping dan Jika
efek tentang sesuatu tidak ada memiliki
samping hal yang efek persepsi
menurutnya benar samping yang tidak
terhadap efek baik,
samping terdapat
kontrasepsi efek
AKDR samping.
b. Positif :
Jika
memiliki
persepsi
yang baik,
tidak
memiliki
masalah
dengan
efek
samping
AKDR.
46
1. Instrumen Penelitian
Lombok Timur.
a. Angket (Questionnaire)
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden.
47
b. Wawancara
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
sedikit/kecil.
c. Dokumentasi
1) Data Primer
dengan kuesioner yang diisi oleh peneliti yang meliputi antara lain:
a) Umur
b) Pengetahuan
48
d) Jumlah anak
e) Pendidikan
2) Data sekunder
penelitian.
G. Analisis Data
1. Pengolahan Data
berikut:
d. Entry data
Tahapan ini bertujuan mengolah data yang didapat agar dapat ditarik
2. Analisis data yang akan digunakan adalah analisis univariat dan analisis
bivariat.
a. Analisis Univariat
f
X = x 100%
n
X = Hasil prosentase
b. Analisis Bivariat
(ekspektasi).
Ʃ(0−E) ²
X ²=
E
H. Etika Penelitian
1. Etika
pertimbangan perasaan”.
51
dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah,
kebidanan. Bidan harus siap untuk mengadakan penelitian dan siap untuk
pelayanan.
Tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara langsung maupun tidak
c. Kerahasiaan
d. Privacy
dalamhalrasa hormat dan harga diri, aspek sosial budaya dan tidak
e. Kelompok rawan
orang sakit berat, orang sakit mental, orang cacat yang tidak kompeten
a. Masalah sensitif
b. Keahlian peneliti
I. Alur Penelitian
Turun Ke Lokasi
Penyusunan proposal Penelitian untuk
Ujian Proposal
penelitian penambilan data
1. Tahap Persiapan
Lombok Timur.
Lombok Timur untuk pengadaan data PUS tahun 2019 dan 2020
responden.
2. Pelaksanaan Penelitian
dilakukan.
3. Tahap Akhir
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Kondisi Geografis
2. Analisa Univariat
a. Faktor Usia
kategori yaitu : beresiko (<20 dan >35 tahun dan tidak beresiko (20-35
tahun). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
No Usia n %
1 Beresiko (<20 dan >35 tahun) 39 56,5
2 Tidak Beresiko (20-35 tahun) 30 43,5
Jumlah 69 100
Sumber : Data Primer
responden yang diteliti, lebih banyak yang berada pada kelompok usia
(43,5%).
c. Faktor Pengetahuan
menjadi 3 kategori yaitu: baik, cukup dan kurang. Untuk lebih jelasnya
No Pengetahuan N %
1 Baik 12 17,4
2 Cukup 24 34,8
3 Kurang 33 47,8
Jumlah 69 100
Sumber : Data Primer
d. Faktor Sikap
kategori yaitu : positif dan negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
No Sikap n %
1 Positif 26 37,7
2 Negatif 43 62,3
Jumlah 69 100
Sumber : Data Primer
AKDR dan Non AKDR. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
4.5 berikut :
No Penggunaan AKDR n %
1 AKDR 27 39,1
2 Non AKDR 42 60,9
Jumlah 69 100
Sumber : Data Primer
3. Analisa Bivariat
Penggunaan AKDR
Penggunaan AKDR
Total p
No Usia AKDR Non AKDR
value
n % n % n %
1 Beresiko (<20 8 11,6 31 44,9 39 56,5 0,000
dan >35 tahun)
2 Tidak Beresiko 19 27,5 11 15,9 30 43,5
(20-35 tahun)
Jumlah 27 39,1 42 60,9 69 100
Sumber : Data Primer
responden yang berada pada usia beresiko (<20 dan >35 tahun), lebih
diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh antara
61
Penggunaan AKDR
Total p
No Jumlah Anak AKDR Non AKDR
value
n % n % N %
1 ≤2 21 30,4 7 10,1 28 40,6 0,000
2 >2 6 8,7 35 50,7 41 59,4
Jumlah 27 39,1 42 60,9 69 100
Sumber : Data Primer
diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh antara
62
Penggunaan AKDR
Total p
No Pengetahuan AKDR Non AKDR
value
n % n % n %
1 Baik 9 13,0 3 4,3 12 17,4 0,000
2 Cukup 13 18,8 11 15,9 24 34,8
3 Kurang 5 7,2 28 40,6 33 47,8
Jumlah 27 39,1 42 60,9 69 100
Sumber : Data Primer
diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh antara
Penggunaan AKDR
Penggunaan AKDR
Total p
No Sikap AKDR Non AKDR
value
n % n % n %
1 Negatif 6 8,7 37 53,6 43 62,3 0,000
2 Positif 21 30,4 5 7,2 26 37,7
Jumlah 27 39,1 42 60,9 69 100
Sumber : Data Primer
(7,2%),
64
diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh antara
B. Pembahasan
1. Univariat
a. Faktor Usia
responden yang diteliti, lebih banyak yang berada pada kelompok usia
(43,5%).
2014).
bahwa umur ibu yang kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda
ideal yang paling aman untuk hamil dan melahirkan, pada tahap ini
dianjurkan agar pasangan usia subur yang mempunyai satu anak untuk
memakai cara yang efektif baik hormonal maupun non hormonal, dan
diteliti berada pada kelompok umur <20 dan >35 tahun sebanyak 37
umur 20-35 tahun merupakan usia reproduksi yang sehat bagi ibu
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jumlah anak
(Handayani, 2012).
frekuensi paritas responden pada kategori >2 yang paling banyak yaitu
Jumlah anak yang hidup atau paritas mempunyai kaitan erat dengan
berencana.
AKDR.
kontrasepsi.
c. Faktor Pengetahuan
tindakan seseorang.
perbuatannya.
elektronik dan online, hal ini berdampak pada rendahnya minat ibu
d. Faktor Sikap
dari pihak lain seperti suami atau istri, orang tua atau mertua sangat
72
2018)
efektifitas dari IUD dan merasa malu jika menggunakan IUD karena
bagi prilaku.
reversibel, dimana terbuat dari plastik atau logam kecil yang dililit
tentang AKDR.
76
2. Bivariat
AKDR
Kerja Puskesmas Kerongkong Tahun 2021, hal ini diketahui dari nilai
p - value 0,564 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
beresiko (<20 dan >35 tahun), lebih banyak yang tidak menggunakan
berada pada usia tidak beresiko (20-35 tahun), lebih banyak yang
Penggunaan AKDR
banyak 2 orang).
(8,7%).
Selain itu, ibu juga merasa cemas akan penggunaan AKDR akan
Penggunaan AKDR
baik itu manfaat, efek samping, cara kerja maupun jenisnya akan
orang yang tidak tahu apapun tentang suatu alat kontrasepsi, lantas
2019).
tetangga, bahkan ada yang tidak mengenal kontrasepsi AKDR ini baik
menggunakan AKDR.
AKDR
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa sikap tidak
0,033 yang berarti lebih kecil dari α- value (0,05). Dengan demikian
84
akseptor KB IUD. Masih ada ibu yang bersikap negatif karena tidak
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pada ibu yang sikapnya negatif
C. Keterbatasan Penelitian
masih aktif kerja di puskesmas. Hal ini secara tidak langsung membuat
BAB V
A. Simpulan
beresiko (<20 dan >35 tahun) sebanyak 39 orang (56,5%), jumlah anaknya
42 orang (60,9%).
3. Ada pengaruh faktor usia, jumlah anak, pengetahuan dan sikap terhadap
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
lebih lanjut dengan cara menambahkan jumlah sampel dan variabel yang
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kabupaten Lombok Timur. (2020). Suralaga Dalam Angka 2020. Lombok
Timur: BPS KabupatenLombok Timur.
BPS RI. (2019). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2019. Jakarta: Badan Pusat
Statistik Indonesia.
DP3AKB Lombok Timur. (2021). Peserta KB Aktif Juli 2021. Lombok Timur:
DP3AKB Lombok Timur.
WHO. (2014). Health for the World’s Adolescents : A Second Chance in the
Second Decade. Departemen of Noncommunicable Disease Surveillance.
Geneva: World Health Organization.