BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wahyudi, 2020).
masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial,
untuk terkena kanker hati dan paru, bronkitis kronis, emphysema, gangguan
pernapasan, kerusakan dan luka bakar, berat badan rendah dan perkembangan
yang terhambat pada bayi. Selain itu, rokok juga dapat mengakibatkan
Indonesia, 2011).
seseorang. Bahaya yang mengancam pada orang yang merokok bisa bersifat
akut dan kronik. Ancaman akut yang dapat terjadi meliputi penurunan kadar
2
Kesehatan, 2012).
antara yang tertinggi di dunia yaitu 67,2% laki-laki dan 8,3% perempuan
perokok usia lebih darri 15 tahun,, yaitu 27% (Kementeriaan Kesehatan RI,
2015). Pada tahun 22015, ssekitar 72 juta dari 184 juta populasi dengan usia
berhenti merokok, yaitu adanya dorongan atau dukungan sosiaal dari orang
terdekat (orang tua, teman sebaya, kepribadian, dan media informasi yang
Banyak faktor yang mendorong individu untuk merokok. Secara garis besar
3
yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan sebaya, serta kepuasan
merokok. Rokok atau tembakau membawa beberapa efek buruk bagi tubuh,
menyulitkan (2020 DocDoc Pte Ltd). Berhenti merokok merupakan hal yang
tidak mudah bagi pecandu rokok. Adapun alasan tertentu sehingga mereka
untuk berhenti merokok adalah keinginan, kontrol diri dan motivasi yang kuat
seseorang untuk merokok. Faktor resiko dari merokok adalah pengaruh orang
rokok. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh rokok bagi kesehatan antara
( menthol, cappuccino, teh hitam, dll ) yang dijanjikan oleh iklan rokok serta
harga yang murah dan mudah didapat, ingin tampil macho, gaul, dianggap
dewasa, setia kawan, persepsi bahwa rokok dapat menghilangkan rasa stress,
10-14 tahun sebesar 18% sedangkan pada umur 15-19 tahun sebesar 53,9%
dengan rata-rata rokok yang dihisap adalah 10,7 batang perhari. Semakin
(Nainggolan, 2004).
dapat bertindak dan berbuat menurut cara-cara tertentu yang akan membawa
tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan
yang di indikasikan dengan adanya (1) hasrat dan minat untuk melakukan
kegiatan, (2) dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) harapan
dan cita-cita, (4) penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) lingkungan
(anxiety), dan rasa ingin tahu (curriosity) yang semuanya berada dalam
tahapan.
seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul keinginan dan kemampuannya
dari 2.740 kepala keluarga. Sedangkan dari hasil studi pendahuluan yang telah
Tahun 2021.
B. Identifikasi Masalah
perokok dengan umur 15-19 tahun sebesar 53,9% dengan rata-rata rokok
merupakan perokok aktif sebanyak 1.827 orang (79,99%) dari 2.284 KK.
C. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan motivasi dengan tindakan berhenti merokok
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2021.
E. Manfaat Penelitian
3. Bagi Masyarakat
berhenti merokok agar terhindar dari bahaya yang diakibatkan oleh rokok.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Motivasi
1. Pengertian Motivasi
sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara-cara tertentu yang akan
hanya ditujukan pada sumber daya manusia pada umumnya dan bawahan
potensi bawahan, agar mau bekerja sama produktif berhasil mencapai dan
diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan.
2. Tujuan Motivasi
dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang
yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan
10
mau bekerja keras dengan harapan ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan
3. Teori Motivasi
status itu.
pelatihan.
b. Teori Prestasi
didorong oleh :
2) Harapan keberhasilan.
Oleh karena itu, need for affiliation ini akan merangsang gairah
bekerja pegawainya.
4) Keamanan kerja
4. Faktor Motivasi
seseorang yang di indikasikan dengan adanya (1) hasrat dan minat untuk
atas diri, (5) lingkungan yang baik, serta (6) kegiatan yang menarik
(Nursalam, 2012).
meningkatkan berperilaku hidup sehat. Tetapi apabila dilihat dari apa yang
kebutuhan untuk hidup sehat, yang berupa uang atau barang yang
b. Non materil, yaitu pemberian tersebut tidak dapat dinilai dengan uang,
penghargaan.
a. Motivasi positif
sehat.
b. Motivasi negatif
baik.
16
5. Pengukuran Motivasi
secara langsung namun harus diukur. Pada umumnya, yang diukur adalah
motivasi, yaitu:
a. Tes proyektif
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada
b. Kuesioner
responden.
c. Observasi perilaku
kuesioner diskor 1
B. Konsep Rokok
1. Definisi Rokok
antara 70 sampai 120 mm, berisi daun tembakau yang telah dicacah. Cara
batang sahari atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin
ikut menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu
asap yang dapat dihirup oleh orang-orang yang ada disekitarnya (Saleh,
yaitu:
a. Tahap Prepatory
b. Tahap Intiation
perokok.
3. Bahan Baku
a. Tembakau
2011).
b. Cengkeh
stimulan dapat juga sebagai obat mulas, penghilang rasa mual dan
c. Saus Rahasia
tertentu. Bahan ini yang menjadi pembeda antara merk satu dengan
yang lainnya.
4. Kandungan Rokok
berbahaya oleh tubuh. Zat-zat racun yang terdapat pada rokok adalah:
a. Tar
rokok dihisap pada mulut tar akan masuk kedalam rongga mulut
sehingga uap asap rokok menjadi padat, asap yang sudah dinggin akan
c. Nikotin
5. Jenis Rokok
d. Bidis merupakan jenis rokok yang berasal dari india dan beberapa
tubuh lebih besar dibanding dengan rokok biasa. Oleh karena itu
kardiovaskuer.
22
tembakau saja.
g. Pipa, asap yang dihasilakan dari pipa lebih basa sehingga tidak perlu
oleh tubuh.
h. Pipa air, pipa air adalah sediaan yang dianggap sangat aman. Nama
local dengan sediaan pipa air antara lain hookah, bhang, narghile dan
shisha.
akan tetapi banyak orang yang masih melakukannya. Banyak orang mulai
bahwa perokok mulai merokok dari usia 11 tahun dan 13 tahun dan 85%
perokok.
b. Pengaruh teman
c. Faktor kepribadian
d. Pengaruh iklan
e. Jenis kelamin
tersebut.
f. Stress
berkurang.
g. Budaya
h. Pengalaman buruk
tersebut karena rokok dijual bebas dipasaran dan dapat ditemui di toko
kecil sampai swalayan besar. Harga rokok yang murah juga semakin
7. Dampak Rokok
a. Batuk
dari efek yang ditimbulkan oleh rokok. Batuk biasanya terjadi pada
saat orang baru memulai merokok, hal itu terjadi karena didalam
(Sukmana, 2011).
b. Kanker
(Sukmana, 2011).
c. Impotensi
nikotin yang ada pada tembakau. Kandungan nikotin yang ada pada
psikologis diantaranya:
a. Menenangkan
d. Meningkatkan kesiagaan
1) Kanker
3) Bronchitis
5) Rambut rontok
6) Katarak
7) Kulit keriput
8) Pendengaran terganggu
9) Osteoroporosis
1) Kerusakan paru-paru
2) Sakit tenggorokan.
3) Batuk
4) Penyakit jantung
bungkus, dan pak per hari. Dan jenis perokok dapat dibagi menjadi 3
kelompok:
batang sehari
b. Lama merokok
tahun atau lebih dari 10 tahun. Orang yang memulai dari awal
a. Ringan (0-199)
b. Sedang (200-599)
c. Berat (>600)
a. Faktor lingkungan
1) Lingkungan Pergaulan
masa remaja.
2010).
2) Lingkungan Keluarga
dan kreatif dalam hal-hal yang berguna, namun ada juga remaja
2014).
4)
33
BAB III
A. Kerangka Konsep
ketersediaan rokok.
34
B. Hipotesis Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian analitik korelasi dengan bentuk cross sectional yaitu setiap subjek
penelitian hanya di observasi satu kali saja dan pengukuran terhadap variabel
1. Populasi
kesimpulannya (Sugiyono,2016:135).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi yang tinggal di Desa Dasan Lekong Tahun 2021. Untuk mencari
N
n=
1+ N (d 2 )
2. 740 2 .740 2. 284
=
2 1+6 , 85
= =349
n= 1+2740 (0 , 05) 7 , 80 (dibulatkan)
3. Teknik Pengambilan Sampel
Ni
ni= .n
N
Dimana :
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
tahun 2022
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independent
adalah motivasi.
b. Variabel Dependent
2. Definisi Operasional
1. Teknik Penelitian
a. Data Primer
b. Data Sekunder
2. Instrumen Penelitian
kuesioner.
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
c. Mengurus perizinan
d. Mengamati keadaan
2. Lapangan
3. Pengolahan Data
a. Analisis data
G. Analisis Data
Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Analisis Univariat
distribusi dan persentase dari tiap variabel yaitu motivasi dan tindakan
berhenti merokok.
2. Analisis Bivariat
untuk analisis hubungan menggunakan uji chi square, uji ini dapat
Hasil perhitungan bila p value lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, bila
BAB V
A. Hasil Penelitian
a. Keadaan Demografi
b. Batas Wilayah
2) Sarana Kesehatan
Jumlah dokter umum 5 orang
Jumlah dokter gigi 1 orang
Jumlah dukun bersalin terlatih 2 orang
Bidan 5 orang
42
Perawat 12 orang
Dukun pengobatan alternatif 4 orang
Jumlah dokter praktek 1 orang
2. Analisis Univariat
sedang dan motivasi kuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel V.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Berhenti
Merokok di Desa Dasan Lekong Wilayah Kerja
Puskesmas Dasan Lekong
Tahun 2021
No Tingkat Pendapatan F %
1 Motivasi Kuat 65 18,6
2 Motivasi Sedang 115 33,0
3 Motivasi Kurang 169 48,4
Jumlah 349 100
berhenti merokok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel V.2
berikut :
Tabel V.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Berhenti
Merokok di Desa Dasan Lekong Wilayah Kerja
Puskesmas Dasan Lekong
Tahun 2021
No Tindakan Berhenti Merokok F %
1 Berhenti Merokok 105 30,1
2 Tidak Berhenti Merokok 244 69,9
Jumlah 349 100
3. Analisis Bivariat
Tabel V.3
Hubungan Motivasi Berhenti Merokok dengan Tindakan Berhenti
Merokok di Desa Dasan Lekong Wilayah Kerja
Puskesmas Dasan Lekong
Tahun 2021
Tindakan Berhenti
Merokok
Motivasi Berhenti Total
No Berhenti Tidak Berhenti P Value
Merokok
Merokok Merokok
F % F % F %
1 Motivasi Kuat 48 73,8 17 26,2 65 100,0
2 Motivasi Sedang 41 35,7 74 64,3 115 100,0 0.000
3 Motivasi Kurang 16 9,5 153 90,5 169 100,0
Jumlah 105 30,1 244 69,9 349 100
(p < 0,05), karena 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada
B. Pembahasan
sebagian besar memiliki motivasi kurang sebanyak 169 orang (48,4%) dan
sebagian kecil memiliki motivasi kuat sebanyak 65 orang (18,6%). Hal ini
keluarga kepada kepala keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat
kadang berpikir untuk berhenti merokok tetapi tidak ada rencana untuk
merokok antara lain agar lebih percaya diri, dapat dihargai, memberikan
keluarganya.
arah yang optimal. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika
tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan
lebih banyak yang tidak berhenti merokok sebanyak 244 orang (69,9%)
(30,1%).
tindakan untuk berhenti merokok merupakan salah satu sikap yang dapat
dari hasil penelusuran yang telah peneliti lakukan di Desa Dasan Lekong,
dapat dilihat dari peroleh nilai p value sebesar 0,000 dengan menggunakan
berhenti merokok. Hal ini menunjukkan bahwa dengan motivasi yang kuat
yang dimiliki oleh responden tentang bahaya rokok bagi kesehatan, maka
didalam dirinya tentu lebih mudah dan semangat serta terus berusaha
hingga benar-benar bisa berhenti merokok, hal itu menjadi dasar untuk
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu hal
2014).
Hal ini juga didukung oleh teori yang menyatakan bahwa motivasi
ada dalam dirinya. Sasaran motivasi itu sendiri mendorong manusia untuk
Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kebutuhan
yang akan dipenuhi, menentukan arah tujuan yang hendak dicapai, dan
(Hamzah, 2016)
51
BAB VI
A. Simpulan
B. Saran
perokok aktif maupun pasif tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan
DAFTAR PUSTAKA
Desa Dasan Lekong, 2021. Jumlah Perokok di Desa Dasan Lekong. Lombok
Timur : NTB.
Malayu, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi revisi cetakan ke tiga
belas). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Notoatmodjo, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, edisi ke-1. Jakarta : Rineka Cipta.
Pramesti, 2014. Kupas Tuntas Data Penelitian Dengan SPSS 22. Jakarta: Penerbit
Elex Media Komputindo
53
WHO, 2019. World Health Organization. http : // www. who. Int / tobacco /
health_priority/en