BAB I
PENDAHULUAN
al., 2014). Menurut WHO (2008) terdapat 10 negara dengan jumlah perokok
terbesar di dunia salah satunya adalah Indonesia dengan urutan ketiga setelah
China dan India. Tobacco Atlas (2012) melaporkan bahwa sekitar 35%
perokok laki-laki berasal dari negara maju dan 50% dari negara berkembang.
Dalam satu dekade yang lalu sedikitnya 50 juta orang telah meninggal akibat
maka akan diperkirakan 1 milyar nyawa akan terenggut pada abad ke 21.
dan miskin yaitu sekitar 80% kematian, termasuk Indonesia (Fauzi et al.,
2013).
dibandingkan data survey pada tahun 1995 yaitu 27% (Depkes, 2012).
per tahun maka pemerintah memerlukan upaya yang cukup besar dengan
tegas dan terarah karena hal ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi
kelompok usia mulai merokok 10-14 tahun sebesar kurang lebih 80% selama
lebih tinggi 67,0% dan pada Riskesdas 2013 sebesar 64,9 (Kemenkes,2013).
sebelum berusia 19 tahun karena adanya dorongan dari dalam diri mereka
yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, mereka selalu ingin tahu bagaimana hal
untuk merokok. Hasil studi menunjukkan bahwa perokok berat telah memulai
kebiasaannya ini sejak berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada perokok
berat yang baru memulai merokok pada saat dewasa. Karena itulah, masa
remaja sering kali dianggap masa kritis yang menentukan apakah nantinya
minuman keras dan narkoba. Dampak rokok akan terasa setelah 10-20 tahun
pasca digunakan. Paparan asap rokok yang terus menerus dikeluarkan oleh
melainkan juga bagi orang lain yang menghisap asap tersebut tanpa dirinya
risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi telinga dan sindroma kematian bayi
asap yang keluar, ternyata lebih tinggi dibandingkan asap yang dihisap
rata-rata usia mulai merokok secara rasional adalah 17,6 tahun dan
prevalensi penduduk yang merokok setiap hari secara nasional adalah 28,2 %
data penelitian tersebut ada permasalahan besar yang terjadi dalam pola dan
perilaku merokok masyarakat yang terjadi saat ini, kondisi ini akan terus
meningkat jika tidak ada upaya promosi dan prefentif dalam menanggulangi
provinsi jawa barat bahwa pervalensi perokok setiap harinya cukup tinggi.
4
Perokok setiap hari di jawa barat berkisar pada angka 30,9 % ( BPPK, 2010 )
berasal dari dalam diri remaja itu sendiri seperti sikap permisif dari orang tua,
barat dengan usia mulai merokok setiap harinya menunjukan remaja dengan
rentan usia 15-19 tahun memiliki prevalensi yang tinggi mencapai 45,0 %
dan secara nasional juga tinggi yaitu 43,7 %(BPPK , 2010). hal ini sangat
rokok di Indonesia.
dapat memicu remaja untuk merokok. Hal tersebut sejalan dengan penelitian
hasil penelitian yang dilakukan oleh Salim and Sukadji (2006) yang
sekali faktor yang dapat menyebabkan seorang remaja mulai merokok. Mulai
dari kepuasan psikologis, sikap permisif dari orang tua terhadap perilaku
merokok di lingkungan kampus baik itu pria maupun wanita oleh sebab
dalam penelitian ini adalah faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan
1. Tujuan Umum
universitas cenderawasih.
2. Tujuan Khusus
cenderawasih.
cenderawasih.
cenderawasih.
universitas cenderawasih.
7
pelayanan kesehatan
3. Bagi Mahasiswa
merugikan bagi status kesehatan dan perilaku tidak sehat pada mahasiswa
yang merokok.
Cenderawasih.
sekali faktor yang dapat menyebabkan seorang remaja mulai merokok. Mulai
dari kepuasan psikologis, sikap permisif dari orang tua terhadap perilaku
merokok pada remaja dan pengaruh teman sebaya. Hasil penelitian lainnya
8
hasil penelitian yang dilakukan oleh Salim and Sukadji (2006) yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rokok adalah bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena dalam
satu batang rokok yang dihisap akan mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia
2011). Rokok adalah silinder yang terbuat dari kertas yang berukuran panjang
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah kedalam kantong. Rokok dibakar pada
mulai merokok ketika dia masih remaja. Perilaku manusia adalah aktivitas
yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara
langsung dapat diamati pada remaja laki – laki adalah perilaku merokok.
Perilaku merokok adalah perilaku yang dinilai sangat merugikan dilihat dari
10
berbagai sudut pandang baik bagi diri sendiri maupun orang lain disekitarnya
(Aula, 2010).
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok. Jenis rokok juga di lihat dari kadar
1) Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
2) Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
3) Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
menyebabkan kanker, dan sekitar 200 bahan kimia lainnya berbahaya bagi
kesehatan. Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Nikotin
terkadung dalam asap rokok antaranya adalah 0,5-3 mg, dan semuanya
diserap sehingga di dalam cairan darah atau plasma darah ada sekitar 40-50
mg/ml. nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulant dan pada dosis
tinggi bersifat racun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat aktif dan
karateristik efek adiktif dan psikoaktif. Dalam jangka panjang, nikotin akan
akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai
Gas karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau.
Gas ini bersifat toksis yang bertentangan dengan oksigen dalam transport
12
sedangkan CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sejumlah 400 ppm
c. Tar
karsinogenik. Adanya kandungan tar yang beracun ini dapat merusak sel paru
karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga
kanker nasofaring dan kanker paru. Pada saat rokok dihisap, tar masuk
kedalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin uap tersebut berubah
40 mg per batang rokok, sementara kadar dalam rokok berkisar 24-45 mg.
d. Amoniak
Amoniak adalah gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hydrogen. Zat ini merupakan salah satu bahan pembuat cairan pembersih
toilet. Amoniak tajam baunya dan sangat merangsang, karena kerasnya racun
yang ada pada amoniak sehingga jika masuk ke dalam peredaran darah akan
berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan,
dan mudah terbakar. Jika masuk ke dalam tubuh, HCN akan menghalangi
f. Fenol
beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang.
Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan
g. Hidrogen Sulfida
Hydrogen sulfide adalah jenis gas yang beracun yang gampang terbakar
dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim yaitu zat besi
h. Kadmium
Kadmium adalah salah satu bahan beracun pembuat batu baterai. Jika
masuk ke dalam tubuh manusia, zat ini dapat meracuni jaringan tubuh
terutama ginjal.
i. Formaldehida
14
Formaldehida adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas
ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat
perokok:
4. Tahap maintenance of smoking. Tahap ini sudah menjadi salah satu bagian
dari cara pengaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk efek
berikut:
15
minum kopi.
perokok dengan memegang rokok. Sangat pada rokok pipa karena akan
sebagai penyelamat.
3. Perilaku yang adiktif yaitu perokok yang sudah adiktif, dimana mereka
akan menambah dosis rokok yang digunakan seperti saat setelah efek dari
merokok. Dapat dikatakan orang yang mempunyai tipe ini bahwa merokok
16
merokok) 2.
a) Perokok aktif
orang yang merokok disekitar kita, seperti dikantor, pasar, tempat umum
b) Perokok pasif
17
menghisap asap rokok. Hal ini bias terjadi pada saat perokok aktif
mengeluarkan asap utama yang dihisap perokok itu sendiri dan yang
perokok.
meliputi :
(Bustan, 2007).
jantung.
pada mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol
tinggi.
dan zat-zat lainnya yang lebih tinggi dalam darah mereka yang dapat
serta penyakit paru-paru lebih tinggi. Wanita yang hamil dan merokok
berisiko mendapatkan bayi yang akan lahir lurus, cacat dan kematian.
2) Jika suami perokok, maka asap rokok yang dihirup oleh istrinya akan
menjadi 6,4 juta di tahun 2015 dan akan mencapai jumlah 8-10 juta di
pada usia remaja (70% perokok memulai pada usia ini) dan terus menerus
merokok sampai 2 dekade atau lebih, akan meninggal 20-25 tahun lebih
menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun tidak
1. Kanker Mulut
dari produk-produk rokok yang dibakar dan diisap. Iritasi ini menimbulkan
lesi putih yang tidak sakit. elain itu merokok juga dapat menimbulkan
rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa
banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan
Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang
tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang
2. Kanker tenggorokan
dari belakang hidung dan berakhir di leher. Sedangkan, pita suara terletak
hanya sedikit di bawah tenggorokan. Pita suara adalah tulang rawan yang
terdiri dari membran suara yang bergetar untuk membuat suara ketika
juga dapat terjadi pada tulang rawan epiglottis yang berfungsi sebagai
tutup untuk saluran angin tenggorokan. Asap rokok yang terhirup sebelum
menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali dan terus hidup setelah sel
diketahui secara pasti. Namun, dokter telah mengetahui faktor apa saja
3. Kanker paru-paru
21
terkendali dari sel abnormal yang ada dibagian tubuh. Hubungan merokok
dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.
paru-paru.
4. Jantung Koroner
faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak, gula darah yang tinggi,
PJK yang lain tentu perokok akan meningkatkan kadar kolesterol didalam
22
darah yang akan memberikan resiko tinggi terhadap PJK. Demikian juga
5. Bronkitis Kronis
Mucus adalah cairan lengket yang terdapat dalam tabung halus, yang
dengan bantuan rambut halus yang disebut silia. Silia ini terus menerus
rokok memperlambat gerakan silia dan setelah jangka waktu tertentu akan
merusaknya sama sekali. Keadaan ini berarti bahwa seorang perokok harus
tidak lagi bekerja sebaik semula, seorang perokok lebih mudah menderita
6. Stroke
oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak serta
menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang
perokok.
7. Hipertensi
secara akut, namun tidak tampak lebih sering di antara perokok, dan
tekanan diastole sedikit berubah bila orang berhenti merokok. Hal ini
lebih ringan dari pada bukan perokok yang sama umur, tinggi badan dan
jenis kelaminnya. Bila mereka berhenti merokok, sering berat badan naik.
8. Diabetes
tubuh tidak bisa menggunakan dengan benar. Glukosa adalah gula yang
9. Impotensi
24
ereksi atau berhasil ereksi tetapi “kurang keras”. Rokok merupakan salah
terjadinya impotensi dengan peran rokok yang merusak jaringan darah dan
syaraf.
manusia, baik dampak langsung maupun efek menahun. Dampak ini bisa
Adrenalin meningkat.
25
ini belum pulih sepenuhnya dari krisis yang dialami pada akhir abad ke 20.
pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang
26
secara erotis. Kepekaan yang berlebihan ini dapat menyebabkan remaja sulit
dirinya. Pada tahap ini remaja berada dalam kondisi yang kebingungan
karena masih ragu harus memilih yang mana, ramai-ramai atau sendiri,
baik dari segi fisik maupun psikososial. Pertumbuhan fisik pada remaja
nyaman dengan perubahan fisik. Pertumbuhan seks dari para remaja akhir
reproduksi yang hamper lengkap serta identitas seksual telah matang. Pada
hubungan antara pria dan wanita yang serius dan stabil ditandai dengan
kencan sebagai pasangan pria dan wanita, sikap memberi dan berbagi
kepada semua orang serta remaja akhir lebih bias menahan emosi dan
marah.
akan akan meningkatkan kemungkinan merokok 1,5 kali pada anak laki-
laki dan 3,3 kali lebih besar pada anak perempuan.secara psikologis ,
toleransi orang tua terhadap asap rokok di rumah akan membentuk nilai
bagi anak bahwa merokok adalah hal yang bole-boleh saja di lakukan dan
mereka merasa bebas untuk merokok karena tidak ada sangsi moral yang
b. Pengaruh Teman
terima oleh banyak orang (Mu'tadin , 2002 ). Dari fakta tersebut ada 2
pengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
( Widianti, 2009 ).
c. Faktor Kepribadian
merokok.Memang tidak bisa di pungkiri bahwa ada 2 hal dari rokok yang
memberi efek tenang yaitu nikotin dan isapan rokok dalam dosis yang
Penenang ) di otak. Namun ini hanya terjadi sesaat dan akan berbalik
d. Pengaruh Iklan
Mulai dari kepuasan psikologis, sikap permisif dari orang tua terhadap
sebelum berumur 19 tahun karena adanya dorongan dari dalam diri mereka
yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, mereka selalu ingin tahu bagaimana hal
memulai kebiasaannya ini sejak berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada
perokok berat yang baru memulai merokok pada saat dewasa. Karena itulah,
masa remaja sering kali dianggap masa kritis yang menentukan apakah
rata-rata usia mulai merokok secara rasional adalah 17,6 tahun dan
30
prevalensi penduduk yang merokok setiap hari secara nasional adalah 28,2
dalam pola dan perilaku merokok masyarakat yang terjadi saat ini, kondisi
ini akan terus meningkat jika tidak ada upaya promosi dan prefentif dalam
yang ada di provinsi jawa barat bahwa pervalensi perokok setiap harinya
cukup tinggi .Perokok setiap hari di jawa barat berkisar pada angka 30,9 %
( BPPK, 2010 ) secara nasional prevalensi perokok saat ini adalah 34,7%.
kesehatan dapat memicu remaja untuk merokok. Hal tersebut sejalan dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Salim and Sukadji (2006)
BAB III
METODE PENELITIAN
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep terdiri
dari variabel-variabel serta hubungan variabel yang satu dengan yang lain
(Notoadmojo, 2012).
Faktor-faktor yang
Perilaku Merokok
mempengaruhi perilaku
Mahasiswa
merokok :
Sikap permisif
orang tua Gambar : 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian
hipotesis yaitu :
b. Ha : Ada hubungan antara sikap permisif orang tua dengan perilaku merokok
Cenderawasih.
(responden) yang satu dengan yang lain , cara atau metode pengukuran hasil
2012 ).
mahasiswa
terhadap status
kesehatan
keinginannya
sendiri.
maupun yang di
lihat
3.4Metode Penilitian
observasi hanya satu kali saja dan faktor resiko serta dampak di ukur menurut
penilitian ini pada bulan Januari – Maret 2017 berjumlah 67 mahasiswa yang
2. Sampel
bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data, dengan jumlah
1. Instrumen Penilitian
Universitas Cenderawasih.
penelitian ini, kemudian peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian ini dan
pengisian kuesioner.
peneliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari bagian Biro Akademik
(Statistical Product and Service Solution) versi 16. Ada beberapa langkah-
responden.
c. Sorting
40
belum.
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
distribusi dan presentase dari tiap variabel. Pada penelitian ini analisa
f
P= ×100 %
n
Keterangan :
P = Presentase
f = Jumlah pertanyaan
b. Analisa bivariat
responden.
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
6. Manfaat (Harms)
bagi peneliti.
Oleh sebab itu pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling
penelitian.
44
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Sue. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan . Jakarta : Arcan
Cipta.
Depkes 2008. Anak dan Remaja Rentan Menjadi Perokok Pemula. Jakarta: Pusat
Promosi Kesehatan.
45
Indonesia.
Fauzi, R., Mohammad, K., Antojo, A., Soewarso, K. & Zakiyah 2013. Atlas
Hartini, H., Fatima, S. & Mardhiyah, A. 2014. Tipe Perilaku pada Remaja
Yogyakarta:UGM Press.
Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta
Penanggulangannya. Jakarta : Bina Darma Pemuda Printing
Notoatmodjo 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta.
Nurlailah. 2000. Pengaruh Merokok terhadap Jantung Koroner Rawat Jalan Rsu
Hasanuddin.Makasar.
Medika.
Semarang Pt Gramedia.
Susanna, D., Hartono, B. & Fauzan, H. 2003. Penentuan Kadar Nikotin dalam
Medika.
WHO. 2008. Who Report On The Global Tobacco Epidemic. Diakses pada
http://whqlibdoc.who.int/publication/2008/9789240687813 eng.pdf