PENDAHULUAN
Menurut (Tristanti, 2016). Merokok ialah salah satu perilaku yang sangat
penyakit seperti tekanan darah tinggi dan gangguan kerja jantung yang disebabkan
oleh pengaruh bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam rokok seperti nikotin
dan tar. Pada keadaan merokok pembuluh darah dibeberapa bagian tubuh akan
mengalami penyempitan, dalam keadaan ini dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi
supaya darah dapat mengalir ke alat-alat tubuh dengan jumlah yang tetap. Untuk
itu jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan pada pembuluh
meskipun sudah diketahui dampak negatif rokok, jumlah perokok tetap tinggi.
Data yang dikutip dari berbagai laporan, tahun 2002 WHO menyatakan bahwa
penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa rokok merupakan faktor risiko utama
dari penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus, dan
pasif yang bisa terkena dampak dari asap rokok walaupun tidak menghisap rokok.
1
2
Indonesia setiap tahun mencapai 400 ribu orang. Dari sekian banyak perokok
remaja yang ada, sebagian besar dari mereka masih duduk di bangku pendidikan.
Hampir sebagian remaja memahami akibat-akibat yang berbahaya dari asap rokok
melalui bungkus rokok. Iklan televisi, surat kabar, ataupun dari sesama teman,
2015). Prevalensi merokok pada remaja usia sekolah atau usia 10-18 tahun
WHO (2010) dalam Sarwono (2013) adalah antara 10-18 tahun, tetapi
remaja awal (10-13 tahun), masa remaja tengah (11-16 tahun), masa remaja akhir
(17-19 tahun).
Menurut data yang ada dari WHO (2008) bahwa setiap 6,5 detik satu
orang meninggal karena rokok. Data dari WHO menunjukan bahwa Indonesia
Menurut WHO pada tahun 2009 jumlah perokok didunia mencapai 1,1
milyar yang terdiri dari 47% pria, 49% anak-anak dan 12% wanita. Ada dua
jenis rokok yang pertama rokok kretek non filter dan yang kedua dengan
filter.kretek yang non filter orang jawa biasa menyebutnya tingwe (nglinting dewe
yang bearti melinting sendiri untuk diartikan sebagai lintingan tangan)tampa saus
Hasil data survey Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kota
Palembang di tahun 2008 sebesar 10,17% kemudian pada tahun 2009 naik sebesar
dapatakan hasil sebesar 24,17% sedangkan pada tahun 2012 sebesar 34,17% di
tahun 2013 sebesar 43,17% dan di tahun 2014 terjadi kenaikan yang signifikan
sebesar 58,17% ,Sumber: Survey Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kota
Palembang 5 Selain prevalensi perokok yang setiap tahun terus meningkat, Dinas
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang salah satunya disebabkan oleh asap rokok
juga mengalami peningkatan, pada bulan Januari 2013 terdapat 13. 535 orang
dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 15. 974 orang. 4 Secara umum faktor
percaya diri dan gengsi, obat penghilang kebosanan dan stres. Selain itu karena
adanya rasa ingin tahu, mendapatkan rokok masih sangat mudah, terpengaruh
teman dan lingkungan, serta kurangnya rasa peduli terhadap risiko bahwa
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural ditanaman tembakau
nikotin juga didapati pada tanaman- tanaman lain dari famili Solanaceae seperti
tomat, kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil
(2017).
yang secara farmakologi nikotin ini merupakan produksi enzim Mono Amin
Oksidase (MAO), suatu enzim yang mensupresi dopamine. Dopamine adalah zat
orang meninggal akibat merokok 4,4 juta. Indonesia menduduki peringkat ke-3
dengan jumlah perokok terbesar didunia setelah china dan India. jumlah perokok
Indonesia keseluruhan mencapai 146.860.000 dan 13,2 persen dari total remaja di
merokok, ini sangat memprihatinkan, di lihat dari usia perokok, yaitu di atas
Pertiwi mengungkapkan tahun 2018. Lebih dari 40,3 juta anak indonesia
berusia 0-14 tahun meninggal dengan perokok dan terpapar asap rokok. Hampir
Menurut Riskesdas (2013). Rata-rata rokok yang dihisap per hari per
orang di Indonesia adalah 12,3 batang (setara satu bungkus). Jumlah rerata batang
rokok terbanyak yang dihisap ditemukan di Bangka Belitung (18 batang) dan di
Riau (16-17 batang). Provinsi Sumatera Utara menjadi urutan ke 8 dengan rata-
rata batang rokok yang dihisap penduduk umur ≥10 tahun adalah 15 batang per
5
hari, dengan proporsi perokok tiap hari 24,2%, dan perokok kadang-kadang
4,2% .
Menurut penelitian Indah Riski Hidayati ,dkk 2019. Hasi uji statistik
wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,000 (p value ≤ 0,05) artinya ada pengaruh
digunakan dengan menggunakan uji Uji T Paired t-Test dalam penelitian ini
pengetahuan p value 0,000 dan sikap p value 0,000 atau p < 0,05 dengan ini
sikap.
bahaya merokok dapat memiminimalisir dari dampak bahaya merokok bagi diri
Bahaya Merokok.
kesehatan.