PENDAHULUAN
untuk dijaga, diperhatikan dan dilakukan dalam membangun unsur manusia agar
memiliki kualitas hidup yang baik seperti yang diharapkan dan dapat memberikan
merokok yang sering dianggap tidak masalah padahal dapat menimbulkan banyak
kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian.
orang-orang disekitarnya (aktif maupun pasif). Berdasarkan data dari hasil laporan
WHO (2018) dengan statistik jumlah perokok lebih dari 1,35 miliar orang. Daftar
5 negara perokok terbesar di dunia China sebanyak 395 juta perokok atau 32% per
penduduk, India sebanyak 154 juta perokok atau 12,5% per penduduk, Indonesia
sebanyak 65 juta perokok atau 28% per penduduk (225 miliar batang per tahun),
Rusia sebanyak 61 juta perokok atau 43% per penduduk, Amerika Serikat
1
2
dunia setelah China dan India. Konsumsi tembakau di Indonesia terus meningkat
rokok dan mekanisasi industri kretek (TCSC, 2018). Provinsi Jawa Barat adalah
(Riskesdas, 2018).
Kebiasaan merokok memiliki dampak negatif bagi kesehatan, lebih dari 90%
menyebabkan kanker paru pada pria. Selain itu 70% menyebabkan kanker paru
dan 53,5% menyebabkan bronchopneumonia pada balita serta 47% dan 30%
Merokok adalah suatu kebiasaan yang sering kita lihat di dalam kehidupan
sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini menarik, dan tanpa kita sadari sebagai
suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai suatu faktor resiko dari
kebiasaan merokok sering dilakukan oleh orang tua dan anak di rumah, padahal
terkang ruangan rumah sempit dan ventilasi kurang baik. Asap rokok dengan
hipersekresi dengan sekret terkumpul pada lumen saluran nafas. Perokok pasif
mempunyai resiko tinggi terhadap kanker paru, jantung dan pernafasan. Bagi anak
dibawah umur terdapat resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok
(Kusuma, 2015).
merupakan masalah yang sangat sulit untuk diminimalisir (Kusuma, Sri, &
Indoensia, jumlah perokok dalam suatu keluarga cukup tinggi, dan orang yang
berada di sekitar seorang perokok atau perokok pasif justru mempunyai resiko
kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan perokok aktif. Pusat Komunikasi Publik
perempuan dan 30 juta laki-laki Indonesia menjadi perokok pasif dan yang paling
menyedihkan adalah anak-anak usia 0-4 tahun yang terpapar asap rokok
Bronchopneumonia sebesar 46,25% dimana pada tahun 2018 tercatat lebih dari
1,75 juta kasus broncho pneumonia (Dinkes Jabar, 2018). Data di Kabupaten
kasus dari jumlah yang diperkirakan sebanyak lebih dari 27.200 kasus (Dinkes
Jabar, 2018).
4
pneumonia seperti antara lain jenis lantai, lingkungan rumah, kondisi lantai,
ventilasi rumah dan asap dapur. Berdasarkan penelitian Sarmia dan Suhartatik
faktor intrinsik seperti status gizi, imunisasi lengkap dan riwayat BBLR dengan
Rokok tidak hanya berdampak buruk pada perokok akif, ternyata perokok
pasif juga merasakan dampak asap pembakaran tembakau ini, bahkan dampak
lebih buruk daripada perokok aktif. Menurut WHO (2016) satu jam sehari
disebuah ruangan dengan perokok adalah hampir seratus kali lebih mungkin untuk
angka kejadian perokok memiliki angka kejadian penyakit saluran napas lebih
tinggi darpada orang tua yang tidak merokok. Penyakit saluran napas tersering
sebanyak 264 orang, naik dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu sebanyak 253
rumah sering di tutup, sehingga sirkulasi udara kurang baik. Sedangkan 5 orang
lainnya mengatakan di rumah tidak ada yang merokok, ventilasi udara cukup baik.
perempuan 5 orang.
Garut”.
Sindangratu Garut.
2. Bagi Peneliti
pecegahan.
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Perawat
dengan baik.