JAKARTA
TAHUN 2021
Sarjana Keperawatan
Oleh :
ETI NOPYANTI
HARMAYANTI
IIN NURAENI
MAHMUJIANAH
ULKOMAH
YOSEPH YOGASARA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Kanker paru merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi
kematian akibat kanker sampai dengan tahun 2018 sebesar 18,1 juta kasus dan
9,6 juta kematian di tahun 2018. Kematian akibat kanker diperkirakan akan
terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030. Secara global, kan
ker masih merupakan salah satu masalah besar dalam kesehatan masyarakat dala
m hal morbiditas, mortalitas, dan biaya. Pada tahun 2019, Organisasi Kesehatan
tau kedua pada orang-orang yang berusia di bawah 70 tahun di 112 dari 183 neg
pertama dalam jumlah kasus baru sebesar 2,094 juta kasus di seluruh dunia.
kolorektal, kanker prostat, dan kanker lambung. Besarnya jumlah kasus baru
yang ditemukan dapat dipengaruhi oleh kualitas sistem deteksi dini tiap jenis
Di Asia, situasi kanker hampir sama dengan situasi kanker global. Data
distribusi dari insiden kanker yang paling sering adalah kanker paru (19,2%),
payudara (10,8%), lambung (8,6%), hati (6,9%) dan kolon (6,0%). Penyebab
utama kematian karena kanker di antara perempuan dan laki-laki adalah kanker
paru (19,2%), hati (10,5%), lambung (9,9%), esofagus (7,5%) dan payudara
peningkatan prevalensi kanker dari 1,4 per 1.000 populasi di tahun 2013
menjadi 1,8 per 1.000 populasi di tahun 2018. Riskerdas 2018 menunjukkan
bahwa kanker, yang termasuk penyakit tidak menular, telah menjadi salah satu
Kanker paru menempati urutan ketiga tertinggi dalam jumlah kasus baru
pada populasi pria dan wanita semua usia, dan urutan pertama tertinggi dalam
jumlah kasus baru pada populasi pria semua usia di Indonesia pada tahun 2020.
kematian karena kanker yang paling tinggi di Indonesia yaitu sekitar 13,2% dari
2019 adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Provinsi
factor risiko terbesar malignasi ini masih tinggi. Indonesia merupakan negara
dengan jumlah perokok tertinggi di dunia, yaitu sekitar 34% dari total penduduk
Indonesia. Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memiliki jumlah wanita dan non-
perokok dengan kanker paru yang lebih besar dibandingkan dengan tempat lain
di dunia.
Indonesia berusia 5 tahun ke atas yang merokok mencapai 23,21% pada tahun
2020. Sedangkan dari data BPS, penduduk DKI Jakarta berusia >15 tahun yang
dunia dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok
lebih besar pada kelompok anak-anak dan remaja, Riskesdas 2018 menunjukan
setiap tahunnya. Globocan 2018 menyatakan, dari total kematian akibat kanker
sebesar 12,6%. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan 87%
resiko yang sangat tinggi untuk terjadinya kanker paru, maka peneliti tertarik
Dari uraian diatas maka rumusan masalah sebagai berikut, apakah ada
2021.
2021.
data dimulai pada bulan Januari 2020 sampai dengan bulan desember 2020
yang dirawat inap. Jenis data yang di gunakan berupa data primer dari
wawancara dari pasien langsung dan data sekunder dari bagian rekam medis
adalah kanker paru dan variabel independennya adalah usia, jenis kelamin,
Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi
square dan bantuan program SPSS versi 23,0. Desain studi yang digunakan
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar kanker paru, konsep perilaku mero
2.1.1. Definisi
Kanker paru adalah keganasan yang berasal dari luar paru (metastasis
tumor paru) maupun yang berasal dari paru sendiri, dimana kelainan dap
nafas, yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat dikend
alikan.
Kanker paru primer yaitu tumor ganas yang berasal dari epitel bronku
019).
adalah :
1). Kanker paru sel kecil yang umumnya bersifat agresifdan memiliki
prognosis buruk.
2). Kanker paru bukan sel kecil yang berdasarkan jenis selnya terdiri
besar.
Kanker paru bukan sel kecil adalah tipe kanker paru yang paling sering
dilaporkan, termasuk di Indonesia, yaitu sekitar 85% dari seluruh kasus
Klasifikasi Stadium
Stadium TNM
T1 Ukuran terbesar tumor primer ≤3 cm tanpa lesi invasi intra bronkus yang
ipsilateral.
N3 Metastasis di mediastinum kontralateral, hilus kontra lateral, ipsilateral
atau kontralateral sisi tidak sama panjang, atau kelenjar getah bening
supraklavikul
Metastasis (M)
an faktor risiko utama selain adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh,
13). Namun, tidak semua orang yang terkena kanker paru-paru adalah pe
rokok. Banyak orang dengan kanker paru adalah mantan perokok, tetapi
Kanker paru dapat disebabkan oleh polusi udara, paparan zat karsino
dan gas radon yang ditemukan secara alami dalam batu, air tanah dan ta
nah (Purba, 2015) serta perokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang
menghirup asap rokok dari orang lain. Risiko kanker paru dapat terjadi p
ada anak-anak yang terpapar asap rokok selama 25 tahun (Ernawati, 201
9).
Tanda dan gejala dari kanker paru terdiri dari batuk kronik,
terkait kanker), mengi, nyeri dada, dan jari tabuh (clubbing finger).
belakang. Nyeri tulang sering menjadi gejala awal pada kanker yang
lain.
KGB atau tumor di dinding dada, kepala atau lokasi lain juga menjadi
petanda penyebaran.
pemeriksaan fisik didapat jika terdapat massa yang besar, efusi pleura
dengan edema disertai nyeri pada anggota gerak dan gangguan system
2021).
2.1.6. Patofisiologi
Kanker paru dimulai oleh aktivitas onkogen dan inaktivasi gen supresor
(Novitayanti, 2017).
Zat karsinogen merupakan zat yang merusak jaringan tubuh yang apabila
cancer dan apabila mengenai sel epitel menyebabkan pembentukan non small
1) Usia
2) Jenis Kelamin
kasus baru pada populasi pria dan wanita semua usia, dan urutan
pertama tertinggi dalam jumlah kasus baru pada populasi pria semua
3) Kebiasaan Merokok
kanker paru.
4) Pekerjaan
2.1.8. Penatalaksanaan
meningkatkan kesintasan).
Non Small Cell Lung Carcinoma, terutama pada stadium I-II dan
2. Radioterapi
pada paru yang dilakukan pada NSCLC stadium awal atau tidak
3. Kemoterapi
2016).
walaupun itu hanya satu batang dalam sehari atau orang yang menghisap
rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara
adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain
yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang
a) Perokok ringan
b) Perokok sedang
c) Perokok berat
tembakau.
a) Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
aroma tertentu.
dan cengkehyang di beri saus serta di olah hingga terasa halus saat
di hisap.
c) Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa dau
menggunakan mesin.
gabus/busa.
perokok.
Pada tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari
2. Intensitas merokok
sehari.
sehari.
3. Tempat merokok
merokok
b. Pengaruh teman
temannya menjadi perokok juga. Hal ini dapat dilihat dari dua
a. Faktor kepribadian
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari
kebosanan.
b. Pengaruh iklan
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Perilaku merokok Kejadian kanker paru
4. Pekerjaan
BAB 3
independen: usia, jenis kelamin, dan perilaku merokok. Untuk lebih jelasnya
uraian mengenai kerangka konsep dapat dilihat dalam diagram kerangka konsep
di bawah ini.
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan Kejadian kanker paru
4. Perilaku merokok
resiko dan akibat diteliti dalam waktu yang bersaman (simultan). Variable
merokok.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
pasien kanker paru 2021. Jenis uji statistic yang digunakan untuk menguji
chi square.
Jl. Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pengambilan data dilakukan selama lima hari, yaitu pada tanggal 15-
20 desember 2021. Data yang diambil adalah semua pasien kanker tahun
2021.
4.7.1. Populasi
4.7.2. Sampel
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi yang diterapkan dalam
sampel.
3. Surat izin penelitian diberikan kepada pihak yang terkait, dalam hal ini
diperoleh dari data yang diterima dari bagian rekam medis. Peneliti
pasien yang ada pada lembar rekam medis. Jenis data yang akan
perilaku merokok.
berikut:
1. Editing
Dengan cara memasukan data hasil formulir check list dalam SPSS di
kolom variable dan data view. Selanjutnya setiap variable baik dependen
2. Coding
3. Processing
Selanjutnya adalah proses analisis, yaitu dilakukan dengan cara
memasukan data atau entry data hasil coding ke data view untuk
4. Cleaning
23.0)
antara orang sakit dengan factor resiko dan orang tidak sakit
SAJA YANG TELAH KITA ATASI DAN APA SAJA YANG BISA KITA
4. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2019). Beban