Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kanker paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia, mencapai hingga 13
persen dari semua diagnosis kanker. Insiden kanker paru pada pria menduduki urutan
kedua setelah kanker prostat, sedangkan pada wanita kanker paru menduduki urutan
ketiga setelah kanker payudara dan kanker servik. Selain itu, kanker paru juga
menyebabkan 1/3 dari seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki (Supartono & Agus,
2012).
Kanker paru semakin meningkat jumlahnya dan menjadi salah satu masalah
kesehatan dunia termasuk di Indonesia. Data WHO menunjukkan kanker paru merupakan
penyebab utama kematian akibat keganasan baik pada laki-laki maupun perempuan.
Setiap tahun sekitar enam juta orang di dunia meninggal akibat kanker, dimana satu juta
di antaranya disebabkan oleh kanker paru. Karsinoma paru di Indonesia menduduki
peringkat ke-4 dari seluruh kanker yang sering ditemukan di rumah sakit (Supartono &
Agus, 2012).
Risiko terjadinya kanker paru sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki dibandingkan
perempuan dan risiko meningkat sesuai dengan usia: di Eropa insidensi kanker paru 7
dari 100.000 laki-laki dan 3 dari 100.000 perempuan pada usia 35 tahun, tetapi pada
pasien >75 tahun, insidensi 440 pada laki-laki dan 72 pada perempuan (Syahruddin,
2012).
Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat sekitar 213.380 kasus baru pada tahun
2007 dan 160.390 kematian akibat kanker paru (Kemenkes, 2015). American Cancer
Society mengestimasikan kanker paru di Amerika Serikat pada tahun 2010 sebagai
berikut (Syahruddin, 2012) :
1) Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosa (116.750 orang laki-laki
dan 105.770 orang perempuan).
2) Estimasi kematian karena kanker paru sekitar 157.300 kasus (86.220 pada laki-laki
dan 71.080 pada perempuan), berkisar 28% dari semua kasus kematian karena
kanker.
Berdasarkan laporan profil kanker WHO, kanker paru merupakan penyumbang
insidens kanker pada laki-laki tertinggi di Indonesia, diikuti oleh kanker kolorektal,
prostat, hati dan nasofaring, dan merupakan penyumbang kasus ke-5 pada perempuan,
setelah kanker payudara, serviks-uteri, kolorektal, ovarium. Kanker paru merupakan
penyebab pertama kematian pada kanker pada laki-laki (21.8%), dan penyebab kematian
kedua (9.1%) kanker pada perempuan setelah kanker payudara (21.4%) (Kemenkes,
2015).
Menurut Departemen Kesehatan melalui pusat promosi kesehatan menyatakan
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat konsumsi
rokok dan produksi rokok tertinggi. Berdasarkan data dari WHO, prevalensi merokok di
kalangan orang dewasa meningkat ke 31,5% pada tahun 2001 dari 26,9 % pada tahun
1995. Pada tahun 2001, 62,2% dari pria dewasa merokok, dibandingkan dengan 53,4 %
pada tahun 1995. Rata-rata umur mulai merokok yang semula 18,8 tahun pada tahun
1995 menurun ke 18,4 tahun pada tahun 2001. Prevalensi merokok pada pria meningkat
cepat seiring dengan bertambahnya umur: dari 0,7% (10-14 tahun), ke 24,2 % (15-19
tahun), melonjak ke 60,1 % (20-24 tahun). Remaja pria umur 15-19 tahun mengalami
peningkatan konsumsi sebesar 65% antara 1995 dan 2001–lebih tinggi dari kelompok
lain manapun. (WHO, 2001). Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prevalensi
merokok dalam jangka waktu 5 tahun (Syahruddin, 2012).
Kanker paru memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah.
Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan keterampilan dan sarana yang tidak
sederhana dan memerlukan pendekatan yang erat dan kerja sama multidisiplin.
Penemuan kanker paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan
penemuan diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan penderita
memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya meskipun
tidak dapat menyembuhkannya. Pilihan terapi harus dapat segera dilakukan

1.2. RumusanMasalah
1.2.1. Apa definisi dari kanker paru
1.2.2. Apa etiologi dari kanker paru
1.2.3. Apa faktor resiko dari kanker paru
1.2.4. Apa klasifikasi dari kanker paru
1.2.5. Bagaimana manifestasi dari kanker paru
1.2.6. Bagaimana patofisiologi dan pathway dari kanker paru
1.2.7. Apa pemeriksaan penunjang dari kanker paru
1.2.8. Bagaimana penatalaksanaan dari kanker paru
1.2.9. Apa komplikasi dari kanker paru
1.2.10. Bagaimana prognosis dari kanker paru
1.2.11. Bagaimana asuhan keperawatan dan EBN dari kanker paru

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada kanker paru.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi dari kanker paru.
b. Untuk mengetahui etiologi dari kanker paru.
c. Untuk mengetahui faktor resiko dari kanker paru.
d. Untuk mengetahui klasifikasi dari kanker paru.
e. Untuk mengetahui manifestasi dari kanker paru.
f. Untuk mengetahui patofisiologi dan pathway dari kanker paru.
g. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari kanker paru.
h. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari kanker paru.
i. Untuk mengetahui komplikasi dari kanker paru.
j. Untuk mengetahui prognosis dari kanker paru.
k. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dan EBN dari kanker paru.

1.4. Manfaat

1) Mahasiswa
a) Sebagai bentuk memenuhi tugas struktur mata kuliah “Onkologi Keperawatan”
b) Dengan makalah ini Mahasiswa dapat mempelajari konsep teori dan asuhan
keperawatan pada kanker paru.
2) Pelayanan Kesehatan
a) Sebagai penunjang pelayanan kesehatan pada pasien dengan kanker paru.
b) Sebagai pedoman bagi generasi tenaga medis selanjutnya khususnya perawauntuk
dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-cultural- spiritual)
dan mampu memandirikan klien dalam kondisi seutuhnya.
c) Institusi Pendidikan
Dengan makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi Mahasiswa Ilmu Keperawatan
Universitas Tanjungpura Pontianak dan diahrapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya tentang peran perawat terhadap masalah yang terjadi pada
pasien dengan kanker paru.

Anda mungkin juga menyukai