Anda di halaman 1dari 5

Raditya Pratama

858034369

Kelas B

1. 8 (delapan) hal yang harus diperhatikan dalam penataan ruang pada pembelajaran
kelas rangkap.

1) Pengaturan meja dan kursi: Pastikan meja dan kursi disusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan siswa untuk bergerak dengan mudah dan nyaman. Pastikan ada cukup
ruang antara meja agar siswa dapat berinteraksi dengan baik saat bekerja kelompok.
2) Posisi guru: Tempatkan meja guru di tempat yang strategis sehingga guru dapat dengan
mudah mengawasi semua siswa. Ini juga akan membantu guru untuk menjaga
kedisiplinan dan mengelola kelas dengan efektif.
3) Pencahayaan yang memadai: Pastikan ruang kelas memiliki pencahayaan yang cukup.
Gunakan pencahayaan alami sebanyak mungkin dengan memaksimalkan cahaya
matahari. Selain itu, tambahkan pencahayaan buatan yang tepat untuk menghindari
kelelahan mata siswa.
4) Pengaturan papan tulis: Letakkan papan tulis di tempat yang terlihat dengan jelas oleh
semua siswa. Pastikan tidak ada penghalang di depan papan tulis dan siswa dapat dengan
mudah membaca dan menyalin informasi yang ditulis di papan tulis.
5) Penyusunan peralatan dan materi: Susun peralatan dan materi pembelajaran dengan rapi
dan teratur agar mudah diakses oleh guru dan siswa. Pastikan ada tempat penyimpanan
yang mencukupi untuk buku, alat tulis, dan materi pembelajaran lainnya.
6) Penataan visual: Gunakan dinding kelas untuk menampilkan informasi yang relevan dan
bermanfaat bagi siswa, seperti jadwal pelajaran, poster motivasi, peta, atau grafik. Ini
dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan merangsang minat
siswa.
7) Sirkulasi udara yang baik: Pastikan ada ventilasi yang memadai di ruang kelas. Udara
segar dan sirkulasi udara yang baik dapat meningkatkan konsentrasi dan kenyamanan
siswa.
8) Aksesibilitas: Pastikan semua siswa memiliki akses yang mudah ke fasilitas seperti toilet,
wastafel, dan area penyimpanan tas. Hal ini akan meminimalkan gangguan dan waktu
yang terbuang selama proses belajar.

2. Jelaskan 5 (lima) cara merencanakan kegiatan kelompok belajar dalam PKR!

1) Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik: Ketika merencanakan kegiatan kelompok


belajar, pastikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sangat spesifik dan terukur.
Tujuan yang jelas akan membantu kelompok belajar untuk tetap fokus dan termotivasi
dalam mencapai tujuan tersebut.
2) Tentukan tugas yang jelas untuk setiap anggota kelompok: Setelah menetapkan tujuan,
selanjutnya tentukan tugas-tugas yang perlu dilakukan oleh setiap anggota kelompok
untuk mencapai tujuan tersebut. Pastikan tugas-tugas yang diberikan jelas, terukur, dan
dapat diselesaikan dengan baik oleh anggota kelompok.
3) Tentukan waktu yang diperlukan: Selanjutnya, tentukan jangka waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Pastikan waktu yang ditentukan realistis dan
cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan baik.
4) Tentukan cara mengukur keberhasilan: Setelah menyelesaikan tugas-tugas, kelompok
belajar perlu mengevaluasi pencapaian mereka terhadap tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
5) Jadwal kegiatan kelompok belajar yang mencakup waktu untuk diskusi, penugasan, dan
refleksi. Tetapkan tenggat waktu yang realistis untuk setiap tahapan kegiatan. Selain itu,
jangan lupa untuk mengevaluasi kegiatan kelompok belajar setelah selesai, baik melalui
refleksi diri, penilaian kelompok, atau pertemuan evaluasi. Evaluasi akan membantu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kelompok belajar serta menentukan langkah-
langkah perbaikan di masa mendatang.

3. Jelaskan 4 (empat)jenis tutor yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kelas rangkap!

1) Tutor utama (Primary Tutor): Tutor utama adalah tutor yang bertanggung jawab secara
langsung terhadap kelompok belajar. Mereka memiliki peran utama dalam
menyampaikan materi pembelajaran, memfasilitasi diskusi, memberikan arahan, dan
menilai kemajuan belajar siswa. Tutor utama biasanya memiliki pengetahuan dan
keahlian khusus dalam subjek yang diajarkan dan bertanggung jawab untuk memastikan
kelancaran proses pembelajaran dalam kelompok belajar.
2) Tutor asisten (Assistant Tutor): Tutor asisten adalah tutor yang bekerja di bawah
bimbingan tutor utama. Mereka membantu tutor utama dalam menjalankan kegiatan
pembelajaran, seperti membantu kelompok belajar dalam menjawab pertanyaan,
memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan, dan memantau
perkembangan kelompok belajar secara individu. Tutor asisten juga dapat membantu
dalam menyiapkan materi pembelajaran dan melakukan tugas administratif.
3) Tutor sebaya (Peer Tutor): Tutor sebaya adalah siswa yang memiliki pemahaman yang
baik tentang materi pembelajaran dan memiliki kemampuan untuk membantu siswa lain
dalam memahami materi tersebut. Mereka dapat menjadi tutor bagi siswa lain dalam
kelompok belajar, memberikan penjelasan tambahan, dan berbagi pengalaman serta
strategi belajar yang efektif. Tutor sebaya mampu menciptakan lingkungan yang inklusif,
di mana siswa dapat saling membantu dan belajar dari satu sama lain.
4) Tutor virtual (Virtual Tutor): Dalam pembelajaran kelas rangkap yang melibatkan
teknologi, tutor virtual dapat digunakan sebagai tambahan atau pengganti tutor fisik di
kelas. Tutor virtual adalah program atau aplikasi komputer yang dapat memberikan
bimbingan dan dukungan pembelajaran kepada siswa secara interaktif. Mereka dapat
menyampaikan materi pembelajaran, memberikan latihan, memberikan umpan balik, dan
melacak kemajuan belajar siswa.

4. Jelaskan 5 (lima) hal yang dapat digunakan untuk membangun iklim kerja sama dalam
PKR !

1) Membuat aturan dan norma yang jelas: Guru dan tutor harus membuat aturan dan norma
yang jelas dan dapat dipahami oleh semua siswa. Aturan dan norma tersebut dapat
mencakup waktu belajar, tugas, absensi, dan kedisiplinan. Seluruh siswa harus
memahami aturan dan norma yang telah ditetapkan dan mematuhi mereka.
2) Membangun komunikasi yang efektif: Komunikasi yang efektif antara guru, tutor,
siswa, dan orang tua adalah kunci untuk membangun iklim kerja sama yang baik. Guru
dan tutor harus terbuka untuk mendengar pendapat siswa dan orang tua, serta
memberikan umpan balik yang konstruktif. Komunikasi dapat dilakukan melalui
pertemuan tatap muka, email, atau platform pembelajaran online.
3) Melibatkan orang tua: Orang tua harus dilibatkan dalam pembelajaran anak-anak
mereka. Guru dan tutor dapat mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk
membahas kemajuan belajar siswa dan memberikan umpan balik. Orang tua juga dapat
membantu siswa dengan tugas rumah dan memberikan dukungan moral yang
dibutuhkan.
4) Mengadakan kegiatan kooperatif: Kegiatan kooperatif dapat membantu membangun
kerja sama di antara siswa. Kegiatan seperti diskusi kelompok, proyek kelompok, dan
pembelajaran berbasis permainan dapat membantu siswa untuk saling bekerja sama dan
membangun keterampilan sosial.
5) Menjaga sikap positif: Sikap positif dari guru, tutor, dan siswa sangat penting dalam
membangun iklim kerja sama yang baik. Guru dan tutor harus memberikan dukungan
dan pujian kepada siswa, serta menghargai kerja keras dan prestasi siswa. Siswa juga
harus belajar untuk menghargai pendapat orang lain dan bekerja sama dengan orang lain
dalam lingkungan yang positif dan aman.

5. Jelaskan 4 (empat) hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan lingkungan
sebagai sumber belajar!

1) Ketersediaan sumber daya dan fasilitas: Lingkungan sebagai sumber belajar harus
menyediakan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses
pembelajaran. Hal ini dapat mencakup akses ke perpustakaan, laboratorium, ruang belajar
yang nyaman, peralatan multimedia, dan internet. Pastikan lingkungan tersebut memiliki
sumber daya yang relevan dengan kebutuhan belajar yang ingin dicapai.
2) Kehadiran mentor atau fasilitator: Lingkungan belajar yang efektif seringkali melibatkan
kehadiran mentor atau fasilitator yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan
kepada para pembelajar. Mentor atau fasilitator dapat membantu menjelaskan konsep
yang sulit, memberikan umpan balik, mendorong diskusi dan refleksi, serta memfasilitasi
kegiatan pembelajaran. Keberadaan mentor atau fasilitator dapat meningkatkan interaksi
dan pembelajaran yang lebih mendalam.
3) Interaksi dan kolaborasi antar pembelajar: Lingkungan belajar yang baik harus
mendorong interaksi dan kolaborasi antar pembelajar. Kolaborasi dalam bentuk diskusi,
kerja kelompok, dan proyek bersama dapat meningkatkan pemahaman, memperluas
perspektif, dan membangun keterampilan sosial. Pastikan lingkungan tersebut
memberikan ruang untuk berbagi pengetahuan, berdiskusi, dan bekerja sama secara aktif.
4) Keamanan dan kenyamanan: Lingkungan belajar yang optimal harus memberikan rasa
aman dan nyaman bagi para pembelajar. Pastikan lingkungan tersebut bebas dari
gangguan yang dapat menghambat konsentrasi dan fokus. Ruang yang nyaman, bebas
dari gangguan suara, dan dengan pencahayaan yang baik akan menciptakan kondisi yang
kondusif bagi pembelajaran yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai