NIM : 23303016
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP)
Topik 4 : Demonstarsi Kontekstual
2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya
Jawab:
Menurut saya guru memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan
belajar yang aman dan nyaman. Guru harus memastikan bahwa lingkungan belajar yang
dibuatnya dapat meminimalkan gangguan dan membuat peserta didik merasa aman, dihargai,
dan didukung. Memastikan kesiapan peserta didik untuk belajar dari segi fisik dan pisikis,
misalnya ketika di dalam kelas anak terlihat tidak bersemangat, kita sebagai guru bisa
memberikan breking ice untuk membagkitkan semangat peserta didik kembali. Selain itu,
guru juga harus mempersiapkan diri sebelum mengajar dan memperhatikan cara berbicara
dan ekspresi wajahnya saat mengajar. Sebagai guru kita juga harus senantiasa membuka diri
untuk menjadi guru yang lebih baik lagi dan belajar teknik- teknik mengajar yang
menyenangkan dan disukai oleh peserta didik kita di dalam kelas. Guru juga harus
menantang peserta didik dan memberikan pujian dan terima kasih atas kontribusi peserta
didik. Guru juga harus membantu peserta didik merespon satu sama lain dengan lebih efektif
dengan memodelkan dan mengajarkan mendengarkan aktif di kelas. Salah satu contoh peran
guru dalam menciptakan kelas yang aman dan nyaman adalah sebagai berikut:
a. Guru dapat mengajak peserta didik untuk berbagi tentang diri mereka, minat mereka, dan
tujuan mereka di awal tahun ajaran. Guru juga dapat berbagi tentang diri mereka sendiri
dan menunjukkan ketertarikan dan rasa hormat terhadap peserta didik. Dengan cara ini,
guru dapat menciptakan suasana kelas yang hangat, ramah, dan terbuka.
b. Guru dapat menggunakan strategi diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar yang
berbeda dari setiap peserta didik. Guru dapat menyesuaikan konten, proses, produk, dan
lingkungan belajar sesuai dengan kemampuan, minat, gaya belajar, dan preferensi peserta
didik. Guru juga dapat memberikan pilihan kepada peserta didik tentang bagaimana
mereka ingin belajar dan menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Dengan cara ini,
guru dapat menstimulasi motivasi, keterlibatan, dan prestasi peserta didik.
c. Guru dapat menggunakan teknik manajemen kelas yang efektif untuk menjaga ketertiban
dan disiplin di kelas. Guru juga dapat menetapkan dan menegakkan aturan dan rutinitas
kelas yang jelas, konsisten, dan adil.
3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara
mengkomunikasikannya?
Jawab:
Ya, guru sebaiknya mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal yang terjadi selama proses
pembelajaran di dalam kelas. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua dapat
meningkatkan keterlibatan orang tua, memecahkan masalah, dan memberikan dukungan bagi
peserta didik. Beberapa hal yang dapat dikomunikasikan oleh guru kepada orang tua adalah
sebagai berikut:
a. Tujuan dan harapan pembelajaran. Guru dapat menjelaskan kepada orang tua tentang
kurikulum, standar, dan sasaran yang ingin dicapai oleh siswa. Guru juga dapat
memberikan contoh-contoh produk atau hasil belajar yang diharapkan dari peserta didik.
Hal ini dapat membantu orang tua memahami apa yang diajarkan di kelas dan bagaimana
merekadapat membantu anak mereka belajar di rumah.
b. Kegiatan dan strategi pembelajaran. Guru dapat memberi tahu orang tua tentang kegiatan
dan strategi yang digunakan untuk mengajar peserta didik. Guru juga dapat membagikan
sumber daya, materi, atau alat yang dapat digunakan oleh orang tua untuk mendukung
pembelajaran anak mereka. Hal ini dapat membantu orang tua mengetahui bagaimana
anak mereka belajar di kelas dan bagaimana mereka dapat melibatkan anak mereka dalam
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna di rumah.
c. Kemajuan dan prestasi pembelajaran. Guru dapat memberikan umpan balik kepada orang
tua tentang kemajuan dan prestasi anak mereka dalam belajar. Hal ini dapat membantu
orang tua menghargai usaha dan pencapaian anak mereka dan memberikan motivasi dan
dorongan bagi anak mereka untuk terus belajar.
d. Tantangan dan kesulitan pembelajaran. Guru dapat berbagi dengan orang tua tentang
tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh anak mereka dalam belajar. Guru juga dapat
mencari solusi bersama dengan orang tua untuk mengatasi masalah tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mengkomunikasikan hal-hal
tersebut kepada orang tua, seperti:
a) Mengirimkan surat, email, atau pesan singkat secara rutin.
b) Membuat panggilan telepon atau video call secara berkala. Guru dapat menggunakan
media ini untuk berbicara secara langsung dengan orang tua dan membahas hal-hal yang
lebih mendalam atau sensitif, seperti kemajuan, prestasi, atau kesulitan anak mereka
dalam belajar.
c) Mengadakan rapat atau konferensi secara tatap muka atau daring. Guru dapat
menggunakan media ini untuk bertemu secara formal dengan orang tua dan menyajikan
data atau bukti tentang pembelajaran anak mereka.
d) Membuat laporan atau portofolio pembelajaran secara berkala. Guru dapat memberikan
dokumentasi atau rekaman tentang pembelajaran anak mereka.
e) Membuat website, blog, atau media sosial kelas. Guru dapat menggunakan media ini
untuk membagikan foto, video, atau cerita tentang kegiatan atau proyek yang dilakukan
oleh peserta didik di kelas. Guru juga harus meminta izin dari orang tua sebelum
memposting atau membagikan apa pun yang berkaitan dengan anak mereka.
4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar
selama proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses
pembelajaran tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak
sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar?
Jawab:
Saat proses pembelajaran sedang berlangsung guru atau pihak sekolah tidak melibatkan
masyarakat dan lingkungan sekitar, karena pada saat proses pembelajaran berlangsung
peserta didik harus fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun, di luar kegiatan
pembelajaran, guru atau pihak sekolah pernah melibatkat masyarakat dalam kegiatan yang
ada di sekolah.