Anda di halaman 1dari 23

Nama : Devi Najlasari

NIM : 23022310009
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen
Dosen : Nur’afifah, M.Pd

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


PPG PRAJABATAN GEL. 1 TAHUN 2023 BIDANG STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan TaRL? Jelaskan kelebihan dari pendekatan
ini!
2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran
masing-masing peserta didik dalam menerapkan pendekatan TaRL?
3. Buatlah contoh rancangan pembelajaran berdiferensiasi jika Anda mengajar di kelas
dengan tingkat capaian siswa yang beragam.
4. Mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia?
5. Rancanglah sebuah pembelajaran dengan mengintegrasikan unsur budaya sesuai dengan
tempat Anda tinggal!

Jawaban :
1. Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Teaching at the Right Level adalah sebuah
pendekatan dalam pembelajaran yang berfokus pada penempatan peserta didik ke dalam
kelompok pembelajaran berdasarkan tingkat capaian atau kemampuan mereka. Dalam
pendekatan TaRL, peserta didik dikelompokkan berdasarkan level kemampuan mereka.
Peserta didik kemudian diberikan pembelajaran yang disesuaikan dengan level
kemampuan mereka tersebut. Pembelajaran ini dapat dilakukan secara individual,
kelompok, atau klasikal. Pendekatan pembelajaran ini berfokus pada peserta didik dengan
memberikan keleluasaan untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. TaRL
menekankan pada pentingnya asesmen formatif untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang dan dilaksanakan secara tepat.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap peserta didik
mendapatkan bantuan dan materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman
mereka. Karakteristik pendekatan TaRL sebagai berikut:
• Fokus pada pembelajaran dasar.
• Menentukan tingkat kemampuan setiap anak.
• Pembelajaran dalam kelompok kecil.
• Fokus pada pemahaman konsep dasar.
• Penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari.
• Penggunaan tes diagnostik.
• Evaluasi dan penyesuaian
Kelebihan pendekatan TaRL:
• Meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik akan lebih termotivasi
untuk belajar jika mereka merasa bahwa pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan
minat mereka.
• Mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal. Peserta didik akan lebih
mampu mengembangkan potensi mereka secara maksimal jika mereka diberi
kesempatan untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
• Menciptakan pembelajar sepanjang hayat yang mandiri dan bertanggung
jawab. Peserta didik akan menjadi pembelajar sepanjang hayat yang mandiri dan
bertanggung jawab jika mereka memiliki pengalaman belajar yang bermakna dan
relevan dengan kehidupan mereka.
• Pembelajaran yang lebih efektif: Dengan menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik, pembelajaran menjadi lebih efektif karena peserta
didik mendapat materi yang relevan dan tepat untuk mereka
• Inklusif: Setiap peserta didik diberikan kesempatan yang sama untuk belajar, tanpa ada
yang terpinggirkan karena kesulitan belajar atau terlalu mudah.
• Menghargai Keunikan Peserta didik: Teaching at the Right Level mengakui
keberagaman kemampuan peserta didik dan menghargai keunikan masing-masing
peserta didik.
TaRL dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dan tingkatan kelas. Pendekatan ini
dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
memecahkan masalah, kreativitas, dan komunikasi.
2. Cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran masing-masing
peserta didik dalam menerapkan pendekatan TaRL adalah sebagai berikut:
• Asesmen formatif
Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung.
Asesmen formatif dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik
dan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik untuk memperbaiki proses
pembelajaran mereka. Asesmen formatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
tes, observasi, atau penugasan.
• Asesmen sumatif
Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan di akhir pembelajaran. Asesmen
sumatif dapat digunakan untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran. Asesmen sumatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti tes,
portofolio, atau proyek.
• Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik selama
pembelajaran berlangsung. Observasi dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana
peserta didik belajar dan memahami materi pembelajaran. Observasi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti pengamatan langsung, catatan lapangan, atau rekaman
video.
• Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh guru dengan peserta didik untuk
mendapatkan informasi tentang pembelajaran. Wawancara dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi pembelajaran, kesulitan yang
dihadapi peserta didik dalam pembelajaran, dan motivasi peserta didik dalam belajar.
• Refleksi
Refleksi adalah proses berpikir kembali tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
Refleksi dapat dilakukan oleh peserta didik dan guru. Refleksi dapat digunakan untuk
mengetahui apa yang telah dipelajari, apa yang masih perlu dipelajari, dan bagaimana
pembelajaran dapat ditingkatkan.
• Portofolio
Portofolio adalah kumpulan karya peserta didik yang dikumpulkan selama proses
pembelajaran. Portofolio dapat digunakan untuk menilai perkembangan belajar peserta
didik secara keseluruhan.
Dengan menerapkan asesmen yang tepat, guru dapat mengetahui capaian pembelajaran
masing-masing peserta didik dalam menerapkan pendekatan TaRL. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa semua peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

3. Kelas : XI SMA
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel
Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran berdiferensiasi, peserta didik dapat
menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode substitusi.
Capaian Peserta Didik Diferensiasi Diferensiasi Pembelajaran
Peserta didik masih kesulitan memahami bagaimana
konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode substitusi. Peserta didik diberikan LKPD yang
menyertakan langkah tahapan menentukan
penyelesaian sistem persamaan tiga variabel
Perlu Bimbingan Proses menggunakan metode substitusi dan berisi
permasalahan yang memiliki tingkat kesulitan rendah
yang akan dikerjakan. Peserta didik akan mendapatkan
pembelajaran eksplisit tentang konsep persamaan
sistem linier tiga variabel. Guru akan memberikan
pendampingan dalam proses ini.
Menganalisis konsep sistem persamaan linier tiga
Konten variabel dengan metode substitusi namun hanya bersifat
mendasar melalui pendampingan guru dan tutor sebaya.
Peserta didik dibebaskan menentukan dan memilih
bentuk hasil kerja sistem persamaan linear tiga variabel
Produk dengan metode substitusi sesuai dengan minat dan
bakatnya bisa berupa poster, infografis atau gambar
bercerita (PPT).
Peserta didik sebenarnya telah cukup memahami
bagaimana konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, namun masih terdapat kesulitan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel
dengan metode substitusi. Peserta didik diberikan
LKPD dengan permasalahan tingkat menengah.
Proses Permasalahan sistem persamaan linier tiga variabel
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan angka-
angka yang tidak terlalu besar jumlahnya dan
penyelesaiannya menggunakan metode substitusi.
Mahir
Peserta didik menggunakan berbagai sumber belajar
misalnya browsing di internet. Guru sesekali datang
memfasilitasi untuk memastikan tidak ada miskonsepsi.
Menganalisis konsep sistem persamaan linier tiga
Konten
variabel dengan metode substitusi secara runtut.
Peserta didik dibebaskan menentukan dan memilih
bentuk hasil kerja sistem persamaan linear tiga variabel
Produk dengan metode substitusi sesuai dengan minat dan
bakatnya bisa berupa poster, infografis atau gambar
bercerita (PPT).
Peserta didik yang telah memahami bagaimana sistem
Sangat Mahir Proses persamaan linear tiga variabel dan siap untuk diberikan
tantangan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear tiga variabel dengan metode substitusi. Peserta
didik diberikan LKPD yang memuat permasalahan
tingkat tinggi. Permasalahan sistem permasalahan linier
tiga variabel dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan angka-angka yang besar jumlahnya dan
penyelesaiannya menggunakan metode substitusi.
Peserta didik diminta mengerjakan soal tingkat tinggi
kemudian diminta untuk bekerja sama secara mandiri
lalu saling memeriksa pekerjaan masing-masing.
Menganalisis konsep sistem persamaan linier tiga
Konten variabel dengan metode substitusi secara runtut disertai
bukti-bukti secara mandiri dari berbagai sumber.
Peserta didik dibebaskan menentukan dan memilih
bentuk hasil kerja sistem persamaan linear tiga variabel
Produk dengan metode substitusi sesuai dengan minat dan
bakatnya bisa berupa poster, infografis atau gambar
bercerita (PPT).

4. Pembelajaran dengan pendekatan CRT (Culturally Responsive Teaching) sangat cocok


diterapkan di Indonesia karena beberapa alasan, yaitu:
• Indonesia adalah negara yang majemuk secara budaya. Pendekatan CRT dapat
membantu peserta didik untuk memahami dan menghargai keragaman budaya yang
ada di Indonesia.
• Indonesia memiliki beragam latar belakang agama dan kepercayaan. Pendekatan CRT
dapat membantu peserta didik untuk memahami dan menghargai perbedaan agama dan
kepercayaan.
• Indonesia sedang menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan
persaingan global. Pendekatan CRT dapat membantu peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan global.
• Indonesia merupakan negara yang majemuk, baik dari segi budaya, agama, maupun
suku bangsa. Pendekatan CRT dapat membantu peserta didik untuk memahami
keragaman budaya dan agama di Indonesia.
• Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Pendekatan CRT dapat
membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
memecahkan masalah yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di Era Digital.
• Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi negara yang maju dan
sejahtera. Pendekatan CRT dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
karakter yang dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut, seperti karakter gotong
royong, kerja sama, dan toleransi.
Pendekatan CRT memiliki beberapa karakteristik yang sesuai dengan kondisi
pendidikan di Indonesia, yaitu:
• Berpusat pada peserta didik: Pendekatan CRT berfokus pada peserta didik, bukan pada
guru atau orang lain. Peserta didik adalah subjek pendidikan, bukan objek pendidikan.
• Fleksibel: Pendekatan CRT fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
konteks peserta didik yang berbeda-beda.
• Partisipatif: Pendekatan CRT melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran.
• Kolaboratif: Pendekatan CRT melibatkan berbagai pihak, seperti guru, peserta
didik, orang tua, dan masyarakat, dalam menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif.
5. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA MATEMATIKA FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Devi Najlasari
Instansi : SMP Negeri 18 Medan
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Fase D, Kelas / Semester : VIII (Delapan) / I (Ganjil)
Bab 1 : Relasi dan Fungsi
Subbab : Fungsi
Alokasi Waktu : 3 JP x 1 Pertemuan (3 x 45 menit)
B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase D


Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual peserta didik
dengan menggunakan konsep-konsep dan keterampilan matematika yang dipelajari pada
fase ini. Mereka mampu mengoperasikan secara efisien bilangan bulat, bilangan rasional
dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam
notasi ilmiah; melakukan pemfaktoran bilangan prima, menggunakan faktor skala,
proporsi dan laju perubahan. Mereka dapat menyajikan dan menyelesaikan persamaan
dan pertidaksamaan linier satu variabel dan sistem persamaan linier dengan dua variabel
dengan beberapa cara, memahami dan menyajikan relasi dan fungsi. Mereka dapat
menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan
kerucut) untuk menyelesaikan masalah yang terkait, menjelaskan pengaruh perubahan
secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, luas,
dan/atau volume. Mereka dapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung,
limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring- jaringnya. Mereka
dapat menggunakan sifat-sifat hubungan sudut terkait dengan garis transversal, sifat
kongruen dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat. Mereka dapat menunjukkan
kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya. Mereka dapat melakukan
transformasi geometri tunggal di bidang koordinat Kartesius. Mereka dapat membuat
dan menginterpretasi diagram batang dan diagram lingkaran. Mereka dapat mengambil
sampel yang mewakili suatu populasi, menggunakan mean, median, modus, range untuk
menyelesaikan masalah; dan menginvestigasi dampak perubahan data terhadap
pengukuran pusat. Mereka dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang,
frekuensi relatif dan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana.
Fase D berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali,


memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk
susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan
suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat
menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan
distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang
ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan
fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya
dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan
berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan
beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik.
Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat
menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah
dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear.
Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua
variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian
masalah.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

▪ Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME Ketika berdoa sebelum memulai proses
pembelajaran.
▪ Berpikir Kritis Ketika menentukan daerah asal dan daerah hasil fungsi, kemudian
memastika kebenaran hasilnya.
▪ Bergotong Royong Ketika peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan permasalahan
▪ Kreatif dalam memodelkan permasalahan nyata kedalam relasi dan fungsi kemudian
menentukan penyelesaiannya.

D. SARANA DAN PRASARANA

1. Video Pembelajaran
2. PPT
3. Alat tulis
4. Buku pegangan
5. Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK

▪ Peserta didik reguler/tipikal

F. MODEL PEMBELAJARAN

▪ Model pembelajaran tatap muka, Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT),


pembelajaran problem based learning (PBL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


Melalui model Problem Based Learning dengan pendekatan Culturally Responsive
Teaching menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik, peserta didik diharapkan mampu;
1. Peserta didik memahami pengertian relasi
2. Peserta didik memahami pengertian fungsi
3. Peserta didik memahami penyajian data dalam bentuk diagram panah
4. Peserta didik memahami penyajian data dalam bentuk himpunan pasangan berurutan
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu membedakan relasi dan fungsi berdasarkan permasalahan yang
ada pada LKPD
2. Peserta didik mampu menentukan domain berdasarkan tabel pada LKPD
3. Peserta didik mampu menentukan kodomain berdasarkan tabel pada LKPD
4. Peserta didik mampu menentukan range berdasarkan tabel pada LKPD
5. Peserta didik mampu menyatakan relasi dan fungsi dalam bentuk diagram panah
maupun himpunan pasangan berurutan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

▪ Peserta didik melakukan beberapa eksplorasi untuk menentukan domain, kodomain, dan
range dari suatu fungsi dalam konteks nyata dan juga secara abstrak.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

▪ Apakah kamu mempunyai suku?


▪ Coba sebutkan kamu berasal dari suku apa?
▪ Coba perhatikan teman di dekatmu apakah memiliki suku yang sama denganmu?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)


❖ Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa untuk
,memulai pembelajaran. (PPP: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak Mulia)
❖ Guru dan peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional (PPP: Berkebhinekaan
Global).
❖ Guru dan peserta didik menyanyikan salah satu lagu daerah batak toba. (CRT:
Integrasi Budaya) (PPP: Berkebhinekaan Global)
❖ Guru menanyakan kabar kepada peserta didik dan kesiapannya dalam belajar.
❖ Guru memutarkan video terkait konsep dasar relasi dan fungsi dan meminta peserta
didik untuk mengamati video https://www.youtube.com/watch?v=IpcKHC2YxRU
❖ Guru mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari misalnya
▪ Berdasarkan video yang telah diamati dan yang telah dibahas pada pembelajaran
sebelumnya, apakah hubungan suku dengan seorang peserta didik dapat dikatakan
sebagai relasi?
▪ Apakah dua orang peserta didik yang memiliki suku yang sama bisa dikatakan
fungsi?
❖ Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan capai pada
proses pembelajaran .
❖ Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
❖ Guru memberikan motivasi kepada peserta didik mengenai manfaat dari materi yang
akan dipelajari.

Kegiatan Inti (110 Menit)


❖ Fase 1 : Orientasi Peserta Didik pada Masalah
▪ Peserta didik diminta untuk mengamati video permasalahan yang diberikan oleh
guru dengan seksama. (PPP: Bernalar Kritis)
▪ Peserta didik diarahkan untuk diminta mengidentifikasi masalah yang muncul
kemudian mengajukan pertanyaan terkait video permasalahan yang diberikan.
(PPP: Bernalar Kritis)
▪ Peserta didik diajak untuk mengenal dan membayangkan budaya Indonesia dan
lingkungan sekitar yaitu masyarakat Sumatera Utara yang berasal dari suku, ras dan
agama yang berbeda-beda.
Pemahaman Budaya: Peserta didik diajak untuk mengenal identitas budaya
yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. (CRT)

❖ Fase 2: Mengorganisasikan Peserta Didik


▪ Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang maksimal terdiri 3
orang atau 4 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
▪ Peserta didik diminta untuk berkumpul dan mengatur meja sesuai dengan kelompok
yang telah ditentukan. (PPP: Bergotong Royong)
▪ Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kepada peserta didik.
▪ Peserta didik dibimbing guru memahami petunjuk mengerjakan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). (PPP: Bernalar Kritis)
▪ Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan setiap anggota kelompoknya untuk
menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang telah disediakan oleh
guru.
Integrasi Budaya: Guru menyajikan permasalahan pada LKPD terkait materi
yang dipelajari dengan mengimplementasikan budaya yang relevan dengan
kehidupan peserta didik. (CRT)
❖ Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
▪ Peserta didik mengumpukan informasi yang relevan untuk menjawab permasalahan
yang disajikan pada LKPD melalui kegiatan mencari informasi dari berbagi sumber
yang relavan seperti penggunaan internet sebagai sumber belajar. (PPP:
Kolaborasi, Kreatif)
▪ Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan berdasarkan
permasalahan yang disajikan pada LKPD. (PPP: Bernalar Kritis) (Penerapan
CRT: Integrasi Budaya)
▪ Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang disajikan dalam Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah. (PPP:
Gotong Royong, Kolaborasi, Bernalar Kritis) (Penerapan CRT: Integrasi
Budaya)
▪ Guru berkeliling ke seriap kelompok untuk memeriksa jalannya diskusi serta
memberikan bimbingan dalam kegiatan penyeledikan.

❖ Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


▪ Perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan secara bergantian untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
▪ Guru menginstruksikan kelompok lain untuk memberikan tanggapan Ketika
presentasi selesai. (PPP: Bernalar Kritis)
▪ Kelompok yang tidak sedang mendapat giliran presentasi mencatat poin-poin
tanggapan untuk kemudian ditambahkan ke dalam hasil diskusi. (PPP: Mandiri)
▪ Peserta didik diberikan reward berupa tepuk tangan bagi yang selesai presentasi di
depan kelas.
▪ Peserta didik mengkombinasikan antara hasil diskusi, presentasi dan tanggapan
untuk kemudian digabungkan pada hasil lembar kerja masing-masing. (PPP:
Kreatif)
▪ Peserta didik mengumpulkan hasil lembar kerja masing masing kepada guru.

❖ Fase 5: Menganalisa dan Mengevaluasikan Proses Pemecahan Masalah


▪ Guru memberikan tanggapan berupa analisa dan evaluasi berdasarkan hasil diskusi
dan presentasi yang dilakukan perserta didik serta menegaskan solusi permasalahan
yang tepat dan kurang tepat.
▪ Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran tentang pengertian relasi dan fungsi. (PPP: Bernalar Kritis, Kreatif)
▪ Peserta didik dan guru menyimpulkan pemecahan masalah yang telah dilakukan
(PPP: Bernalar Kritis)

Kegiatan Penutup (10 menit)


❖ Guru memberikan penguatan tentang pembelajaran pada pertemuan ini yaitu tentang
relasi dan fungsi.
❖ Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang disajikan pada
LKPD.
❖ Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
❖ Guru mengingatkan topik pembelajaran berikutnya.
❖ Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa. (PPP: Beriman,
Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia)

E. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik dapat memahami materi dengan baik?
2. Kesulitan apa yang dialami oleh peserta didik?
3. Bagaimana cara menyelesaikan kesulitan peserta didik?

Refleksi Peserta Didik


Ajak peserta didik untuk refleksi diri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Peserta didik dapat menuliskannya dalam buku jurnal refleksi dan minta mereka
memberikan bukti atau contoh pemahaman mereka.
1. Apakah saya sudah dapat membedakan fungsi dengan bukan fungsi dalam beberapa
cara representasi?
2. Apakah saya dapat menentukan domain, kodomain dan range dari suatu fungsi?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian
1. Penilaian Matematika (Presentasi Hasil Belajar)
Aspek Penilaian

Nama
Gesture Jumlah
No Pesert Nilai Predikat
Sitematika dan Skor
a didik Komunikasi Wawasan Keberanian Antusias
penyampaian Penampi-
lan

1.

2.

3.

dst

Keterangan Skor :
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Kriteria Nilai

Nilai Konversi
Keterangan
Nilai Predikat

91 – 100 A Sangat Baik

71 – 90 B Baik

61 - 70 C Cukup

< 60 D Kurang

2. Penilaian Portofolio Hasil Lembar Peserta Didik

Capaian
No Kompetensi Skor Keterangan
Pembelajaran

1. Pendalaman Materi Akurat

2. Sintesis Tepat

3. Penyimpulan Sesuai

Jumlah Skor

Nilai

3. Penilaian Tes Tertulis Pada Akhir Pembelajaran

Jenis Tes No Tanggal Topik Nilai Paraf Guru Ket

Formatif 1

Sumatif 1

2
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan Pengayaan
▪ Bagi peserta didik dengan kecepatan belajar tinggi (advanced), minta mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk dijawab baik sendiri maupun dari teman dengan
kecepatan belajar tinggi.
▪ Minta mereka juga mencatat jika ada pertanyaan yang tidak dapat mereka jawab dengan
informasi yang ada.

Kegiatan Remedial
▪ Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan mengidentifikasi relasi yang bukan fungsi
dan fungsi, perlu diberikan lebih banyak contoh lagi.
▪ Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan memahami domain, kodomain dan range
berikan lagi contoh dalam bentuk aljabar maupun grafik.
▪ Pastikan mereka memahami fungsi yang terdefinisi sehingga mereka dapat menentukan
domain, kodomain dan range.
▪ Buatlah latihan untuk menentukan domain, kodomain dan range dari pembagian fungsi
linear dengan fungsi linear atau fungsi linear dengan fungsi kuadrat atau sebaliknya.

LAMPIRAN

A. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

▪ Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang fungsi media atau website
resmi dibawa nauangan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
▪ Buku Panduan Guru dan Peserta didik Matematika untuk SMA/MA Kelas XI :
Penerbit, Pusat Perbukuan,Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

B. GLOSARIUM

Berpikir kritis kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis penalaran, menggunakan


pemikiran sistem, menganalisis dan mengevaluasi keadaan, berpikir reflektif,
melakukan sintesis terhadap beberapa argumen untuk membuat sebuah keputusan
dalam upaya penyelesaian masalah.
Domain (daerah asal) Himpunan yang memuat nilai-nilai masukan (input) di mana fungsi
tersebut terdefinisi.
Flipped classroom Pendekatan belajar dengan peserta didik menerima materi pelajaran di
luar kelas (biasanya disampaikan dalam video-video pembelajaran) dan
melakukan aktivitas pembelajaran yang berpusat peserta didik di dalam kelas (atau
tatap muka).
Fungsi Pemetaan setiap anggota himpunan kepada (tepat satu) anggota himpunan yang lain.
Fungsi bijektif Fungsi di mana setiap anggota himpunan dari daerah asal (Domain) tepat
mempunyai satu pasangan dari himpunan daerah kawan (Kodomain) dan
sebaliknya.
Fungsi injektif Fungsi di mana anggota berbeda dari himpunan daerah asal (Domain)
mempunyai pasangan yang berbeda dari himpunan daerah kawan (Kodomain).
Fungsi surjektif Fungsi di mana anggota himpunan daerah hasil (Range) sama dengan
anggota himpunan daerah kawan (Kodomain).
Jigsaw Salah satu tipe pembelajaran aktif yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen
beranggotakan 4–5 orang dan setiap peserta didik bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain.
Kecakapan Abad Ke-21 Kecakapan, keterampilan, atau kompetensi yang dibutuhkan di
abad ke-21, yang meliputi keterampilan hidup dan karier, keterampilan
belajar dan berinovasi (berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan
kreativitas), serta keterampilan informasi, media, dan teknologi.
Kemampuan Berpikir Aras Tinggi Kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
Kodomain (daerah kawan) Himpunan yang memuat nilai-nilai keluaran dari fungsi.
Koefisien determinasi Proporsi (persentase) dari variabel dependen yang diterangkan oleh
variabel independen.
Koefisien korelasi Ukuran deskriptif numerik dari suatu korelasi.
Kolaborasi Kemampuan bekerja dengan orang lain di dalam kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.
Komposisi fungsi Penggabungan dua atau lebih operasi fungsi yang dapat dilakukan
dengan syarat tertentu.
Komunikasi Kemampuan menyampaikan dan mendengarkan ide, gagasan, dan bentuk lain
secara efektif.
Kreativitas Kemampuan untuk berpikir (menggunakan ide yang luas membuat ide baru,
serta mengelaborasi, memperbaiki, menganalisis, dan mengevaluasi ide
sendiri untuk perbaikan ide tersebut) dan bekerja dengan orang lain secara
kreatif, serta kemampuan untuk mengimplementasikan inovasi.
Motivasi Suatu kehendak atau disposisi untuk terlibat dan bertahan di tugas tertentu.
Pembelajaran kooperatif Model pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil
yang menggunakan struktur tugas, insentif, dan motif untuk menghasilkan
perilaku kooperatif.
Pendidikan karakter Pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai yang khas-baik dari
peserta didik untuk diimplementasikan ke dalam lingkungan di sekitarnya.
Pengayaan Suatu kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk peserta didik yang memiliki
kecepatan belajar tinggi agar mereka dapat memanfaatkan waktu belajarnya
untuk memperdalam dan memperluas materi yang mereka pelajari.
Penilaian Kegiatan pengumpulan dan pengolahan informasi yang dimaksudkan untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penyingkapan terbimbing Pendekatan berpusat peserta didik yang tujuannya untuk
menciptakan suatu lingkungan belajar agar peserta didik mampu
menemukan atau menyingkap konsep, prinsip, atau prosedur tentang konten
pembelajaran tertentu dengan bimbingan yang diperlukan.
Range (daerah hasil) Himpunan yang memuat nilai-nilai keluaran yang berpasangan
dengan nilai-nilai masukan.
Refleksi Aktivitas menganalisis pengalaman, kemampuan, atau keterampilan yang
bertujuan untuk pembelajaran dan perbaikan di masa mendatang.
Relasi Hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota dari himpunan lainnya.
Remedial Suatu kegiatan yang direncanakan dan dilakukan untuk memperbaiki hasil
belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Residu Selisih antara nilai variabel dependen yang diamati dan nilai variabel dependen
yang diprediksi.
Rubrik Pedoman penilaian yang berisi aspek-aspek atau kategori-kategori penilaian yang
jelas dan digunakan untuk mengukur hasil pekerjaan peserta didik.
Think-pair-share Salah satu model pembelajaran kooperatif dengan meminta peserta didik
memikirkan sendiri terlebih dahulu, kemudian mendiskusikan dengan
pasangan, dan akhirnya menyampaikan kepada seluruh kelas.
Tutorial sebaya Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kepada peserta didik untuk
membantu satu sama lain belajar dan membelajarkan diri sendiri dengan
mengajar.

C. DAFTAR PUSTAKA

Core-Plus Mathematics. 2009. Contemporary Mathematics in Context: Course 3 Student


Edition. McGraw-Hill.
Mann, P.S. 2013. Introductory Statistics (Eighth Edition). John Wiley & Sons.
McClave, J.T., & Sincich, T. 2013. Statistics (Twelfth Edition). Pearson Education, Inc.
Peck, R., Olsen, C., & Devore, J.L. 2016. Introduction to Statistics & Data Analysis
(Fifth Edition). Cengage Learning.
Pritchard, C. (Ed.). 2003. The changing shape of geometry: celebrating a century of
geometry and geometry teaching. Cambridge University Press.
Serra, M. 2008. Discovering Geometry: an Investigative Approach. Key Curriculum
Press.
Skrakowski, J., Smith, H., et al. 2019. Pearson Edexcel International A Level Statistics
1 (Student Book). Pearson Education Limited.
Watkins, A.E, Scheaffer, R.L., & Cobb, G.W. 2008. Statistics in Action: Understanding
a Word of Data (Second Edition). Key Curriculum Press.
Tanggal: ..............................

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Relasi dan Fungsi

Kelompok ......
Anggota Kelompok:
1. ..........................................................
2. ..........................................................
3. ..........................................................
4. ..........................................................
5. ..........................................................

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membedakan relasi dan fungsi berdasarkan
permasalahan yang ada pada LKPD
2. Peserta didik mampu menentukan domain berdasarkan tabel pada
LKPD
3. Peserta didik mampu menentukan kodomain berdasarkan tabel pada
LKPD
4. Peserta didik mampu menentukan range berdasarkan tabel pada LKPD
5. Peserta didik mampu menyatakan relasi dan fungsi dalam bentuk
diagram panah maupun himpunan pasangan berurutan

Petunjuk Pengerjaan LKPD


1. Berdoalah sebelum mengerjakan LKPD
2. Menuliskan identitas diri
3. Membaca petunjuk soal
4. Mengerjakan soal dengan teliti, tekun, dan tepat waktu
5. Sampaikan pertanyaan pada guru apabila mengalami kesulitan
6. Setelah mengerjakan soal, sebaiknya memeriksa ulang jawaban
RELASI DAN FUNGSI
Apa itu relasi? Apa itu Fungsi?
Relasi merupakan menyatakan hubungan
Fungsi (pemetaan) merupakan relasi
antara suatu anggota himpunan dengan
dari himpunan A ke himpunan B,
anggota himpunan lainnya. Himpunan A
apabila setiap anggota himpunan A
dan himpunan B dikatakan memiliki relasi
berpasangan tepat satu kali dengan
jika ada anggota himpunan yang saling
anggota himpunan B
berpasangan

Cara menyatakan relasi dan fungsi


1. Diagram panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu
relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar
arah panah yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan
anggota himpunan B.
2. Himpunan Pasangan Berurutan
Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan
menggunakan himpunan pasangan berurutan. Caranya dengan
memasangkan himpunan A dengan himpunan B secara berurutan.

DOmain
kodomain
dan range
PERMASALAHAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa
yang tinggi. Menurut data Sensus Penduduk 2010, terdapat sekitar 1.340
suku bangsa di Indonesia. Dari ribuan suku tersebut, suku Jawa memiliki
populasi terbesar di Indonesia yang mencapai 41% dari total populasi
Indonesia. Suku-suku bangsa di Indonesia tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki budayanya masing-masing yang unik
dan khas. Budaya-budaya ini merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang
perlu dilestarikan

1. Identifikasi suku-suku bangsa di Indonesia yang kalian ketahui?

2. Suku bangsa apa saja yang


terdapat khusus pada pulau
Sumatera Utara?
AYO BERDISKUSI
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku
bangsa yang tinggi. Menurut data Sensus Penduduk 2010, terdapat
sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki
budayanya masing-masing, termasuk pakaian adat. Setelah
mengetahui berbagai suku-suku bangsa di Indonesia
Hubungkan lah pasangan gambar pulau-pulau di Indonesia dengan pakaian
mayoritas suku bangsanya melalui identifikasi pertanyaan dibawah :
1. Sebutkan nama-nama pulau yang ada pada gambar !

2. Sebutkan mayoritas suku bangsa pada masing-masing gambar pulau diatas

3. Sebutkan pakaian adat dari suku bangsa tersebut

AYO SELESAIKAN
Berdasarkan jawaban diatas, dapatkah kalian menentukan domain, kodomain
dan range? Jika ya sebutkan !

Selanjutnya nyatakan relasi dalam bentuk digaram panah atau himpunan


pasangan berurut berdasarkan jawaban diatas

AYO SELESAIKAN
Tulislah apa yang kalian ketahui tentang relasi dan fungsi!

Anda mungkin juga menyukai