Anda di halaman 1dari 15

MENDETEKSI ADANYA

KOMPLIKASI PERSALINAN KALA


III
DAN CARA MENGATASINYA

HELPI NELWATRI
 Serabut-serabut miometrium tidak
berkontraksi segera setelah bayi lahir
 Darah yang keluar dari bekas tempat
melekatnya plasenta menjadi tidak
terkendali
 Uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik
setelah dilakukan rangsangan taktil
(pemijatan) fundus uteri

ATONIA UTERI
FAKTOR YANG
TERKAIT DENGAN
ATONIA UTERI :
 Uterus membesar lebih dari normal
 Kala I dan / atau II memanjang
 Partus persipitatus
 Persalinan yang diinduksi
 Infeksi intrapartum
 Grande multipara
 Penggunaan MgSo4
TANDA DAN GEJALA

 Perdarahan per vaginam


 Konsistensi rahim lunak
 Fundus uteri tinggi

 Terdapat tanda-tanda syok


 Nadi cepat dan lemah
 Tekanan darah yang rendah
 Pucat
 Keringat/ kulit terasa dingin dan lembab
 Pernapasan cepat
 Gelisah, bingung, atau kehilangan
kesadaran
KOMPRESI BIMANUAL
INTERNA

Usaha untuk menghentikan persarahan


sementara, dengan jalan melipat uterus
yang lembek antara dua tangan di
dalam.
TATALAKSANA
 Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat
tinggi atau steril.
 Dengan lembut masukkan tangan secara
obstetri, tangan menyatu (kelima ujung
jari) melalui introitus kedalam vagina
ibu)
 Periksa vagina dan servik. Jika ada
selaput ketuban atau bekuan darah pada
kavum uteri mungkin hal ini yang
menyebabkan uterus tidak berkontraksi
secara penuh
 Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada
fornik anterio, tekan dinding anterior uterus,
ke arah tangan luar yang mendorong dan
menahan dinding posterior uterus ke arah
depan, sehingga uterus di dorong dari arah
depan ke belakang.
 Tekan kuat uterus diantara kedua tangan.
Kompresi uterus ini memberikan tekanan
langsung pada pembuluh darahyang terbuka.
(bekas implantasi plasenta) di dinding uterus
dan juga merangsang miometrium untuk
berkontraksi.
KOMPRESI BIMANUAL
EKSTERNA

Usaha untuk menghentikan


persarahan sementara, dengan jalan
melipat uterus yang lembek antara
dua tangan di luar
TATALAKSANA
 Penolong berdiri menghadap sisi kanan pasien
 Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan
dinding depan korpus uteri dan di atas simpisis
pubis
 Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan
dinding belakang korpus uteri, sejajar dengan
dinding depan korpus uteri. Usahan untuk
mencakup/memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin
 Lakukan kompresi uterus dengan cara saling
mendekatkan tangan depan dan belakang agar
pembuluh darah di dalam anyaman miometrium
dapat menjepit secara manual. Cara ini dapat
menjepit pembuluh darah uterus dan membantu
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
TATALAKSANA
 Raba pulsasi arteri femoralis pada paha
 Kepalkan tangan kiri dan lakukan penekanan bagian
punggung jari telunjuk hingga kelingking pada umbilikus ke
arah kolumna vertebralis dengan arah tegak lurus.
 Dengan tangan kanan raba pulasasi arteri femoralis untuk
mengetahui cukup tidaknya kompresi
 Jika perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut dan
pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus
berkontraksi dengan baik
 Jika perdarahan masih berlajut, lakukan ligasi uterina dan
utero ovarika, jika perdarahan masih terus banyak, lakukan
histerektomi supervaginal (tindakan ini dilakukan di rumah
sakit)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai