Anda di halaman 1dari 3

Nama : Devi Nurul Mahmudah

Kelas : PGSD B
NIM : 221135149
Aksi Nyata Topik 4

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan
pemahaman tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21 dengan mengacu pada panduan berikut:
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).

Jawab
1. Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila
merupakan gagasan dan pemikiran yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang
tentunya sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa
Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung dalam Pancasila
merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam penerapan
di kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke-21,
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini
dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada pada kaidahnya dan tidak kehilangan
jati dirinya di tengah perkembangan zaman. Salah satu contoh penerapan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan Pancasila dalam sektor pendidikan yang
saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dalam menerapkan
Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 tidak lah mudah, terdapat berbagai tantangan diantaranya
yaitu:
a. Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal dalam mencapai
keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup. Namun,
harus ada peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini
kurang peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para
orang tua hanya peduli pada aspek kognitif saya, sehingga terkadang sikap
peserta didik saat ini kurang baik meskipun aspek kognitif baik. Hal ini berlaku
untuk aksi nyata dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila bahwa penerapan
Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di sekolah saja, namun
perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil Pelajar Pancasila
di rumah.
b. Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan
dalam menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila Fakta di lapangan, masih
banyak guru-guru yang belum memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan
dalam penerapan karakter Profil Pelajar Pancasila. Guru tersebut cenderung
masih nyaman dan betah dengan perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya
dan sebagian kecil menganggap kurikulum merdeka yang memuat Profil Pelajar
Pancasila kurang praktis dan menambah beban kerja guru khususnya dalam
merancang perangkat pembelajaran yang memuat penerapan karakter Pelajar
Profil Pancasila.
c. Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas Pada abad ke-21 yang
telah berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi sangat luas
dan tidak terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses
informasi tersebut jika memiliki perangkat elektronik/gawai yang menyebabkan
banyak anak muda saat ini kurang memiliki tata krama dan sopan santun dalam
berperilaku.
Oleh karena itu, ketika membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan
karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru berkerja sama dengan orang tua
dalam memberikan arahan dan batasan dalam mengakses informasi khususnya
dari dunia digital.
2. Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta
Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan
dengan kegiatan-kegiatan berikut, yaitu:
a. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah
memulai aktivitas belajar.
 Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat
dilakukan dengan pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti
selalu menyapa saat bertemu guru ataupun teman.
 Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati
teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi
kepada semua warga sekolah.
b. Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut,
yaitu:
 Melaksanakan pembelajaran di kelas yang bermuatan lokal dan seni
budaya sesuai daerah sekolah masing-masing agar siswa mengenal
identitas budaya daerah masing-masing.
 Guru melaksanakan pembelajaran yang mengandung unsur-unsur
kearifan lokal pada mata pelajaran.
 Melaksanakan peringatan hari besar Nasional seperti memakai baju adat
saat Hari Peringatan Sumpah Pemuda atau Hari Kartini.
c. Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut,
yaitu:
 Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih
kerja sama dan semangat gotong royong peserta didik.
 Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya
pada kegiatan Rabu bersih, para siswa diajak untuk bergotong royong
dalam membersihkan lingkungan sekolah.
d. Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Memberikan peserta didik tugas mandiri
 Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dalam
kegiatan ekstrakurikuler.
e. Pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan
berpikir kritis siswa seperti pembelajaran Project Based Learning,
Guided Inquiry Learning dan lain sebagainya.
 Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir
kritis siswa seperti meminta pendapat siswa terkait kasus/kejadian nyata
yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
f. Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Guru dapa melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan
berpikir kreatif siswa seperti pembelajaran Project Based Learning,
Guided Inquiry Learning dan lain sebagainya.
 Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir
kreatif siswa seperti meminta siswa untuk membuat infografis terkait
tugas mereka.

Anda mungkin juga menyukai