Anda di halaman 1dari 5

Aksi Nyata Topik 4 Filosofi pendidikan indonesia

Nama : Elma Kusuma Wardani

Nim : A62122004

1. Mahasiswa  mengobservasi  secara  kritis  apa  tantangan  menghayati  Pancasila


sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21.

Jawaban :

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila


adalah sesuatu gagasan yang berbeda dengan gagasan lain karena merupakan
gagasan dan pemikiran yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang tentunya
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa
Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di Pancasila
merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam
penerapan di kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak
dapat dipisahkan.
Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke-21,
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus di lakukan. Hal ini
dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada pada kaidahnya dan tidak kehilangan
jati dirinya di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat ini. Salah satu
contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan
Pancasila dalam sektor pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar
Pancasila. Namun, dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan
yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 tidak lah mudah,
terdapat berbagai tantangan diantaranya yaitu:
a. Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal Dalam
mencapai keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah
cukup. Namun, harus ada peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan
orangtua saat ini kurang peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada
aspek afektif. Para orang tua hanya peduli pada aspek kognitif saja, sehingga
terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik meskipun aspek kognitif
baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila
bahwa penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di
sekolah saja, namun perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku
Profil Pelajar Pancasila di rumah
b. Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan
pengetahuan dalam menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila. Fakta di
lapangan, masih banyak guru-guru yang belum memiliki motivasi, semangat
dan pengetahuan dalam penerapan karakter Profil Pelajar Pancasila. Guru-guru
tersebut cenderung masih nyaman dan betah dengan perangkat pembelajaran
kurikulum sebelumnya dan sebagian kecil menganggap kurikulum merdeka
yang memuat Profil Pelajar Pancasila kurang praktis dan menambah beban
kerja guru khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang memuat
penerapan karakter Pelajar Profil Pancasila.
c. Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas. Pada abad ke-21
yang telah berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi
sangat luas dan tidak terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa
mengakses informasi tersebut jika memiliki perangkat elektronik/gawai yang
menyebabkan banyak anak muda saat ini kurang memiliki tata krama dan sopan
santun dalam berperilaku. Oleh karena itu, ketika membiasakan peserta didik
untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru
berkerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan dalam
mengakses informasi khususnya dari dunia digital.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem
sekolah (kelas).

Jawaban:

Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada


Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (SD Inpres 6
Lolu) dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut.
d. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan
agama-agamanya masing-masing, seperti peserta didik untuk yang beragama
Islam berdzikir setiap hari jum’at, melaksanakan sholat dzuhur secara
berjamaah.
 Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah
memulai aktivitas belajar.
 Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan
dengan pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa
saat bertemu guru ataupun teman.
 Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati
teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi
kepada semua warga sekolah.
e. Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut,
yaitu:
 Melaksanakan pembelajaran di kelas yang bermuatan lokal dan seni budaya
sesuai daerah sekolah masing-masing agar siswa mengenal identitas budaya
daerah masing-masing.
 Guru melaksanakan pembelajaran yang mengandung unsur-unsur kearifan
lokal pada mata pelajaran lain seperti pada sains menjadi etnosains.
 Melaksanakan peringatan hari besar Nasional seperti memakai baju adat saat
Hari Peringatan Sumpah Pemuda

f. Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berkut,


yaitu:
 Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja
sama dan semangat gotong royong peserta didik.
 Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama.

g. Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:


 Memberikan peserta didik tugas mandiri
 Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dengan
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

h. Pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan
berpikir kritis siswa seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided
Inquiry Learning dan lain sebagainya.
 Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis
siswa seperti meminta pendapat siswa terkait kasus/kejadian nyata yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan.
i. Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
 Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir
kreatif siswa seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry
Learning dan lain sebagainya.
Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa seperti
meminta siswa untuk membuat infografis terkait.

Anda mungkin juga menyukai