Anda di halaman 1dari 2

Topik 3

Koneksi Antar Materi

Seorang guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap pendidikan Indonesia.
Bagaimanapun, masa depan bangsa ini akan dipimpin oleh mereka yang saat ini sedang berada di
bangku sekolah, mereka yang saat ini sedang kita ajar. Jika kita mulai dari zaman sebelum
kemerdekaan, pendidikan di Indonesia telah berkembang dan banyak mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan itu harus disikapi dengan bijak oleh para guru. M etode mengajar yang terus
berkembang, fasilitas pendidikan yang juga terus bertambah, sampai program-program pemerintah yang
mendukung dunia pendidikan seperti pengadaan kompetisi, beasiswa, dan sebagainya harus dipahami
bahwa perkembangan tersebut juga akan berpengaruh pada peserta didik kita. Jika seorang guru tidak
mampu adaptif dan terbuka pada perkembangan, maka guru tersebut tidak akan mampu memahami
karakter dari peserta didik yang akan diajar. Peserta didik dapat diibaratkan sebagai “customer” dari guru.
Guru harus memberikan pelayanan terbaik untuk para customer tersebut. Setiap customer memiliki pilihan
atau karakter yang berbeda-beda, guru harus memberikan yang terbaik untuk mereka semua.

Tujuan pendidikan menurut KHD yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik
seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan
ditanam oleh petani atau tukang kebun yang tentunya membutuhkan perawatan optimal agar
dapat tumbuh dengan baik. Artinya peserta didik membutuhkan peran dari seorang pendidik yang
mampu membawa mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka. Apa yang
dikatakan oleh KHD juga sangat menginspirasi bahwa seorang peserta didik yang mungkin pada
awalnya bisa kita katakan “kurang berkualitas”. Namun, jika ia dituntun, dibimbing, dan diarahkan
dengan baik, dia akan mampu berkembang dengan baik. Disinilah peran seorang pendidik yang
sangat dibutuhkan dalam perkembangan seseorang.
Menurut KHD, seorang pendidik harus terbuka terhadap perkembangan zaman, namun juga
harus waspada terhadap dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan tersebut
seperti pergeseran budaya. Setiap zaman memiliki karakteristik peserta didik yang pasti berbeda.
Peran guru adalah mengarahkan peserta didik agar mereka tumbuh dengan memanfaatkan
perkembangan tersebut tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi para
pendahulu.

Hal-hal yang bisa direfleksikan dalam dunia pendidikan saat ini adalah sebagai pendidik tidak
hanya bertugas memberikan materi dan pengetahuan bagi peserta didik namun juga menuntun,
memfasilitasi/membantu mereka untuk mencapai apa yang mereka cita-citakan agar mereka bisa
mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Dalam hal ini pendidik bukan lagi menuntut peserta didik
untuk menjadi pribadi atau individu sesuai dengan keinginannya, melainkan memberikan arahan
dan rambu-rambu pada peserta didik sehingga tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
Kita berhak memberikan kebebasan kepada peserta didik salah satunya dalam hal teknologi.
Sebagai "fasilitator" tentunya kita tidak bisa menolak adanya teknologi baru yang masuk.
Keterbukaan pada hal-hal baru, seperti teknologi, penting dimiliki oleh seorang pendidik untuk
dapat mengikuti perkembangan zaman dan era. Tugas kita sebagai seorang guru adalah
memfasilitasi penyampaian arahan dan tuntunan yang dibutuhkan peserta didik tersebut
menggunakan media dan konteks sesuai zaman dan eranya. Namun, perlu digaris bawahi bahwa
keterbukaan pada hal-hal baru tersebut harus tetap sejalan dengan kultur atau budaya bangsa.
Setiap peserta didik memiliki kemerdekaan. Di sini guru harus berperan untuk menyampaikan
bahwa kemerdekaan tersebut juga harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab. Artinya guru
harus mengarahkan peserta didik bahwa mereka juga harus menghargai kemerdekaan orang lain.
Suatu contoh dalam realita di sekolah, ketika selesai mengerjakan ujian, biasanya peserta didik
diperbolehkan keluar kelas untuk istirahat. Sebagai seorang guru, kita harus mengingatkan bahwa
peserta didik yang keluar tersebut harus menghargai kemerdekaan teman-temannya yang
mengerjakan ujian dengan tenang sehingga dia tidak mengganggu temannya yang masih belum
selesai.
Contoh lainnya untuk memerdekakan proses pembelajaran peserta didik adalah dengan
melibatkan mereka dalam penyusunan classroom pledge atau perjanjian kelas. Dimana peserta
didik bisa bersama-sama dengan guru untuk menyusun peraturan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.

Sebagai seorang guru, kita perlu mencari tahu dalam diri seorang peserta didik, kita perlu
menggali dan kita kembangkan agar bisa menuntun/memfasilitasi mereka untuk mencapai cita-cita
mereka.
Untuk mengimplementasikan hal tersebut dalam dunia pendidikan, kita bisa melihat hasil dari
asesmen maupun minat bakat yang menonjol dalam diri seorang peserta didik, kemudian kita
menyusun rencana untuk menuntun dan memfasilitasi peserta didik tersebut.
Menyampaikan ilmu pengetahuan memang tugas utama dari seorang guru. Namun
menanamkan budi pekerti kepada peserta didik juga merupakan peran yang sangat diharapkan
oleh KHD untuk diterapkan di pendidikan Indonesia. Karena ilmu pengetahuan tanpa budi pekerti
yang baik tidak akan mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang baik di masa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai