Anda di halaman 1dari 4

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

(BESSE TENRI YAYU)


(229022485246)
(KELAS 001)

PROGRAM PENDIDKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Intruksi :Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan
pemahaman dari Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topic
tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21.

Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dari Perspektif lain

Perjalanan pendidikan nasional Indonesia melalui proses yang panjang. Faktor-faktor


sosial, budaya, ekonomi dan politik mempengaruhi pendidikan di Indonesia sejak masa penjajahan
hingga kini. Faktor-faktor tersebut memberikan tantangan tersendiri terlebih bagaimana proses
pembelajaran dapat berjalan.

Mengingat semboyan yang menjadi rangkaian asas-asas ke-Tamansiswaan-an yang


dikemukakan pidato Ki Hadjar Dewantara pada penganugerahan Honoris Causa oleh Universitas
Gajah Mada pada 7 November 1956 yaitu "Asas Tri-con" yang mengajarkan, bahwa di dalam
pertukaran kebudayaan dengan dunia luar harus kontinuitas dengan alam kebudayaannya sendiri,
lalu konvergensi dengan kebudayaan- kebudayaan lain yang ada, dan akhirnya jika sudah bersatu
dalam alam universal, bersama mewujudkan persatuan dunia dan manusia yang konsentris.
Konsentris berarti bertitik pusat satu dengan alam-alam kebudayaan sedunia, tetapi masih
memiliki garis lingkaran sendiri sendiri. Inilah suatu bentuk dari sifat "Bhineka Tunggal Ika".
Identitas manusia Indonesia yang lahir,tumbuh dan berkembang dalam kebhinekatunggalikaan
mestinya selaras dengan apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara. Juga pemaknaan dari
Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat kebangsaan.

Perjalanan pendidikan di Indonesia sangat lah panjang dengan berbagai tantangan yang
dihadapi. Refleksi dari tahun ke tahun menjadi acuan untuk memperbaiki sistem pendidikan di
Indonesia. Tahun ini telah diterapkan kurikulum paradigma baru yang ditawarkan sebagai solusi
agar peserta didik menjadi individu yang melek teknologi digital dengan karakter pelajar pancasila
yang melekat dalam dirinya. Hal ini diwujudkan melalui berbagi program seperti pembelajaran
yang berpihak peda murid dan juga profil pelajar pancasila.

Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
dengan enam ciri utama: beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
Berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Keberadaan Profil
Pelajar Pancasila ini diharapkan berjalan dengan lancar dan terealisasi dengan baik sehingga
menghasilkan pelajar-pelajar Indonesia yang berakhlak mulia, memiliki kualitas yang dapat
bersaing secara nasional maupun global, mampu bekerja sama dengan siapapun dan dimanapun,
mandiri dalam melaksanakan tugasnya, memiliki nalar yang kritis, serta mempunyai ide-ide kreatif
untuk dikembangkan. Tentu untuk tercapainya cita-cita tersebut harus ada kerja

sama juga dari pihak pelajar seluruh Indonesia. Pelajar Indonesia harus punya motivasi tinggi
untuk maju dan berkembang menjadi pelajar yang berkualitas internasional dengan karakter nilai
kebudayaan lokal. Identitas manusia Indonesia yang beragam sebagai manusia pancasila, dimana
pancasila sebagai landasan filosofis memuat jiwa bangsa, cita-cita luhur bangsa, rasa-perasaan
sebagai bangsa, dan nilai-nilai hidup berbangsa. Menjadikan manusia Indonesia kaya akan nilai-
nilai luhur yang hidup dalam kebiasaan, menjadi nafas dalam setiap langkah manusia Indonesia.
Nilai-nilai luhur yang bersumber dari pancasila inilah yang dijadikan akar dari pendidikan karakter
sehingga ditanamkan kuat-kuat dalam pendidikan nasional, proses belajar untuk peserta didik.

Profil Pelajar Pancasila ini juga tidak hanya diajarkan dalam mata pelajaran tertentu,
namun terintegrasi dalam muatan pembelajaran. Ini berarti cakupan materi dan program yang akan
diberikan kepada murid untuk dipelajari dalam proses pembelajaran mampu memunculkan
Aspekaspek Profil Pelajar Pancasila dalam tiap mata pelajaran. Demi mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila ini dibutuhkan pendidik yang mumpuni dalam menjadi teladan dan menciptakan
perubahan. Keenam karakter tersebut tercerminkan melalui perilaku sehari-hari yang akhirnya
menjadi kebiasaan. Untuk mendukung tercapainya karakter ini, setiap guru perlu menanamkan
nilainilai dan pola pikir sebagai penuntun atau pamong. Nilai-nilai ini bisa berkembang jika
seorang guru mengaktifkan otak luhurnya agar bisa berpikir strategis dan kreatif dalam
menjalankan peran sebagai guru. Keragaman yang menjadi karakter bangsa Indonesia merupakan
warisan yang dihidupi dalam relasi yang dinamis di tengah arus globalisasi. Keragaman yang
menjadi karakter bangsa indonesia bersifat transendental dan terbuka untuk digali maknanya
melalui proses eksplorasi pengalaman lokalitas manusia Indonesia dalam relasi dengan bangsa-
bangsa lain. Pendidikan berperan penting dalam melestarikan dan memaknai keragaman yang
menjadi warisan luhur bangsa.

Hal ini selaras dengan dasar-dasar pendidikan yang dipaparkan oleh Ki Hajar Dewantara
bahwa pendidikan dan pengajaran dengan sistem barat tidaklah selalu buruk, sebagai bangsaa kita
boleh mengadopsi sistem negara manapun kemudian kita terapkan untuk Indonesia, namun jangan
lupakan pendidikan kultural dan nasional serta ajarkan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas
manusia Indonesia. Identitas manusia Indonesia sebagai manusia pancasila, dimana pancasila
sebagai landasan filosofis memuat jiwa bangsa, cita-cita luhur bangsa, rasa-perasaan sebagai
bangsa, dan nilai-nilai hidup berbangsa. Menjadikan manusia Indonesia kaya akan nilai-nilai luhur
yang hidup dalam kebiasaan, menjadi nafas dalam setiap langkah manusia Indonesia. Nilai-nilai
luhur yang bersumber dari pancasila inilah yang dijadikan akar dari pendidikan karakter sehingga
ditanamkan kuat-kuat dalam pendidikan nasional, proses belajar untuk peserta didik.

Sebagai manusia pancasila yang berketuhanan, melahirkan manusia indonesia yang


memiliki Identitas manusia yang religius. Manusia Indonesia sebagai manusia yang religius adalah
manusia yang meyakini adanya Tuhan. Sebagai bangsa yang berketuhanan, sistem pendidikan di
Indonesia selalu menyelipkan pendidikan agama di dalamnya, hal ini juga sebagai implementasi
atas identitas manusia Indonesia jika dilihat dalam prespektif pendidikan.

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-
sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang
pendidikan berdasarkan

filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat
pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan
sehari- hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan
mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku
bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang
seharusnya diambil dari nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia
Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak
dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu
integral, etis, dan reigius.

Anda mungkin juga menyukai