Anda di halaman 1dari 2

Nama : LIANDI

NIM : F4301221956
Kelas : B – PGSD | PPG Prajabatan Gel. 2
Makul : Filosofi Pendidikan Indonesia

Koneksi Antar Materi – Topik 5

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana topik tentang
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan
abad ke-21 dapat diimplementasikan pada pendidikan nasional dan sekolah mitra mahasiswa
secara khusus.

Kesimpulan dan Pesan Kunci pemahaman Topik V, dengan Topik I, Topik II, Topik III, dan
Topik IV

Topik I: Perjalanan Pendidikan Nasional

Topik II: Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Topik III: Identitas Manusia Indonesia

Topik IV: Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Topik V: Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan

Pendidikan yang memerdekakan adalah suatu proses pendidikan yang meletakan unsur
kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut
kodratnya secara lahiriah dan batiniah. Pendidikan yang memerdekakan merupakan proses
pendidikan yang menuntun murid untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang ada, yang
dilandasi dari kebebasan mengeksplorasi potensi-potensi tersebut, bebas dari berbagai tekanan,
baik tekanan dari dalam diri individu murid tersebut, maupun dari luar diri.

Pendidikan sebagai upaya untuk membina dan menuntun semua aspek yang melekat pada
diri kemanusian peserta didik. Peserta didik yang merdeka dapat mencapai dan memaknai entitas
dan identitasnya sebagai manusia Indonesia yang mandiri dan beradab. Pendidikan dan
pengajaran adalah sarana pendidik untuk membina dan menuntun pola berpikir dan prilaku anak,
baik akal budi secara teoritis maupun akal budi secara praktis mereka demi membentuk pribadi
yang merdeka, berpengetahuan tetapi tetap beretika. Pendidikan yang memerdekakan terinspirasi
dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.
Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.
Pendidikan menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agar
mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka
lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun peserta didik menjadi cakap mengatur
hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain. KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya)
hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Identitas manusia Indonesia adalah manusia yang mempunyai nilai kemanusian tinggi,
meliputi nilai kebhinekaan, nilai pancasila, dan nilai religius yang dijadikan sebagai panduan,
norma, dan landasan implementasi pendidikan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan
pelajar sepanjang hayat yang mempunyai karakter pancasila. Pendidikan tidak cukup hanya
membantu untuk memahami keragaman, tetapi juga melestarikan, menemukan nilai-nilai yang
menyatukan dan melawan segala bentuk yang merusak kesatuan. Tantangan terbesar di abad 21
adalah dimana semua arus informasi, budaya global, dan perkembangan teknologi sangat
berpengaruh dikehidupan masyarakat dunia. Dimana hal tersebut juga berpengaruh pada
perubahan pemikiran, dan ideologi setiap individu, sehingga dapat menggeruskan jati diri
bangsa. Tantangan yang berat sebagai pendidik untuk mendorong dan menumbuhkan
ketangguhan peserta didik sebagai pelajar sepanjang hayat dan mampu beradaptasi dengan
perkembangan zaman, namun tetap dengan karakter pancasila yang dipertahankan.

Perjuangan perjalanan pendidikan nasional dari sebelum kemerdekaan hingga saat ini dan
seterusnya akan terus mengalami perubahan dari segala bidang. Dibidang pendidikan, Indonesia
terus berusaha memperbaiki sistem yang ada dengan menyesuaikan kodrat alam dan kodrat
zaman peserta didik yang beragam. Setiap pembaharuan ini harus tetap berpedoman pada nilai-
nilai kemanusian pancasila sebagai landasan untuk memperteguh identitas manusia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai