Nama Kelompok/NIM : Mely Agustin/22421299202 Wellyana/22421299218 Arum Puspita Sari/2242129920 Janatul Awwaliyah/2242129920224 Prodi : PPG-PPKn Intruksi : Lakukan analisis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apa yg dimaksud dengan teaching at the right level? Jawaban: Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) adalah teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas. TaRL juga mampu mewujudkan pembelajaran yang berfokus pada siswa, sebagaimana implementasi dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara 2. Mengapa capaian pembelajaran dirumuskan per fase? Jawaban: Capaian Pembelajaran (Learning Outcoming) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase merupakan upaya penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi. Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Selain itu, penyusunan Capaian Pembelajaran per fase berguna bagi guru dan satuan pendidikan. Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. Pada setiap akhir fase, terdapat kompetensi yang sama yang harus dicapai oleh peserta didik, namun alur untuk mencapai akhir fase tersebut yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan belajar, karakteristik,dan perkembangan peserta didik yang beragam. 3. Apa yang anda pahami capaian pembelajaran? Jawaban : Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu fase Fondasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase (A-F), atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C). Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah juga disusun untuk setiap mata pelajaran. Murid berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Sementara itu, murid berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat menggunakan CP umum dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. 4. Mengapa perlu capaian pembelajaran? Jawaban : Capaian pembelajaran – bersama dengan kriteria penilaian – digunakan untuk mengidentifikasi tujuan belajar yang lebih terukur. Ketuntasan Capaian Pembelajaran dapat diidentifikasi setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran melalui penilaian dan harus dapat didemonstrasikan dalam kehidupannyata. 5. Apa yang dimaksud menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan belajar yang ada? Jawaban : Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan belajar yang dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa dari segi fisik, psikologi, dan emosional. Untuk bisa menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan belajar yang ada, lingkungan belajar harus dibuat dengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu: a. Ruang kelas Ruang kelas yang sesuai seperti deretan meja yang menjadi ciri khas sekolah menengah, termasuk dalam kategori lingkungan belajar fisik.Kategori ini adalah tentang desain ruang kelas, termasuk bagaimana ruang kelas ditata untuk memengaruhi pembelajaran, dan ruang mana yang ditujukan untuk kegiatan pembelajaran. b. Psikologis Lingkungan psikologis yang positif dapat mendorong siswa untuk terlibat dengan pembelajaran dengan cara yang dapat meningkatkan pengembangan pribadi dan interaksi sosial mereka. Dengan membangun kepercayaan dengan siswa dan menciptakan ruang aman yang terasa ramah bagi semua, guru menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memastikan siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi, mengajukan pertanyaan, dan menerima umpan balik c. Emosional Sekolah bisa membuat stres. Oleh karena itu siswa membutuhkan lingkungan emosional yang positif yang mendukung jalur pendidikan mereka.Bagian dari menciptakan ruang aman lingkungan psikologis berarti mengatasi kebutuhan lingkungan emosional untuk ekspresi diri dan kebebasan untuk mengekspresikan emosi. Dengan mendukung kebutuhan dan perasaan emosional siswa, guru membantu meningkatkan kecerdasan emosional siswa yang pada gilirannya memberi mereka kepercayaan diri. Guru juga dapat menciptakan lingkungan belajar emosional yang mendukung dengan menciptakan rutinitas yang dapat diandalkan siswa, mendorong keragaman dan pilihan, serta merayakan pencapaian mereka. 6. Apa itu capaian pembelajaran setiap fase? Jawaban: Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. 7. Bagaimana cara membuat capaian pembelajaran? Jawaban: Perumusan capaian pembelajaran lulusan selain mengacu pada profil lulusan, menurut Permendikbud No. 44 Tahun 2015 pasal 5 ayat 3, wajib mengacu pada KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. Keterkaitan antara profil lulusan, bidang keilmuan program studi, KKNI dan SN Dikti serta referensi kompetensi, disajikan pada Gambar di bawah. Langkah perumusan capaian pembelajaran sebagai berikut: a. Mendeskripsikan visi dan misi keilmuan program studi. b. Melakukan analisis kebutuhan pasar dan stakeholder yang mendeskripsikan profil lulusan. c. Menggunakan deskripsi KKNI dan SN Dikti. d. Menggunakan referensi dalam dan luar negeri Rumusan capaian pembelajaran digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar-standar yang lain (Permendikbud No. 44 Tahun 2015 Pasal 5 ayat 2) dalam rangka pengembangan kurikulum program studi. Hasil perumusan capaian pembelajaran digunakan sebagai acuan pada tahap berikutnya yaitu pengembangan bahan kajian. Capaian pembelajaran dikembangkan dan dirumuskan oleh Tim Pengembang KurikulumProgram Studi. 8. Bagaimana cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran? Jawaban: a. Cara menggunakan Capaian Pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang disesuaikan tingkat pencapaian siswa (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase perkembangan anak) Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar. b. Tumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa (dalam jumlah yang terbatas). c. Ciptakan lingkungan yang tanggap akan kebutuhan anak dan merangsang kecerdasan. d. Gabungkan bermacam-macam pengalaman, material dan strategi mengajar dalam menyusun kurikulum dan sesuaikan dengan pengalaman-pengalaman yang dipunyai anak sebelumnya, tingkat kematangan, gaya belajar, kebutuhan, dan minatnya. e. Gabungkan bahasa dan budaya dari rumah anak dengan sekolah sehingga setiap anak dapat menyumbangkan keunikannya dan belajar untuk menghargai perbedaan yang ada. f. Berikan kesempatan anak untuk memilih dan membuat rencana untuk aktivitas belajar agar mereka belajar berinisiatif dan ajukan pertanyaan dan komentar yang merangsang anak berpikir. g. Berikan perhatian dan dukungan dalam berbagai bentuk seperti pujian dan kedekatan fisik (misal: membelai kepala anak, memeluk, dll). h. Sesuaikan derajat kesulitan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan anak agar anak menjadi percaya diri bila berhasil mengejakan tugas-tugasnya. i. Kembangkan kemampuan anak untuk bertanggung jawab dan mengatur diri. j. Susunlah kurikulum yang tepat dan buatlah evaluasi atas proses dan hasil belajar anak. Implikasi/Keterlibatannya merujuk kepada elemen pada capaian pembelajaran. Seperti menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Dari ke 4 elemen tersebut sudah mencakup anak terlibat dengan teman-temannya, gurunya bahkan lingkungan sekitar.
Mahasiswa membuat sebuah Demonstrasi Kontekstual untuk memberikan gambaran yang kontekstual tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang B