Anda di halaman 1dari 2

KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 5

FILOSOFI PENDIDIKAN

Nama : Silvia Wulandari

Kelas/NIM : 23.2SD-D/23021141107

Instruksi: kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari Topik V dengan
Topik I, Topik IITopik III dan Topik IV. Sejauh mana topik tentang pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
dapat diimplementasikan pada pendidikan nasional dan sekolah mitra mahasiswa secara
khusus.

Pendidikan yang memerdekakan adalah suatu proses Pendidikan yang berpihak pada
peserta. didik dan meletakkan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri,
bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah. Pendidikan
merupakan upaya untuk membina, menuntun "segala aspek" yang melekat pada kemanusiaan
anak didik. Anak didik ingin mencapai manusia merdeka karena ia ingin memaknai
eksistensinya sebagai manusia yang beradab (mandiri), tidak bergantung pada orang lain.
Pendidikan dan pengajaran merupakan sarana membina, menuntun pola berpikir anak didik
baik akal budi teoritis maupun akal budi praktis mereka demi membentuk pribadi yang
berpengetahuan dan beretika.

Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Perjalanan Pendidikan Indonesia


yang dikaitkan dengan topik lain yaitu: 1) identitas manusia Indonesia adalah unik yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia saja; 2) identitas manusia Indonesia sebagai manusia Bhiineka
Tunggal Ika; 3) manusia. Pancasila dan manusia yang religious adalah saling terkait; 4)
identitas manusia Indonesia menjadi sebuah landasan mengimplementasikan Pendidikan
nasional. Menurut Ki Hajar Dewantara "Anak- anak hidup dan bertumbuh sesuai kodratnya
sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu. Dari Pandangan
Ki Hajar Dewantara tersebut, akan mengantar kita pada pemahaman Pendidikan yang
memerdekakan. Ki Hajar Dewantara mempunyai keyakinan bahwa untuk menciptakan
manusia Indonesia yang beradab maka Pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk
mencapinya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan
yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Pendidikan Indonesia melalui proses yang Panjang dan dalam proses tersebut
menyelaraskan dengan identitas manusia Indonesia itu sendiri, nilai kultural serta nilai-nilai
luhur yang dijadikan akar dalam Menyusun Pendidikan karakter guna tetap mempertahankan
Identitas atau kekhasan manusia. Indonesia. Pendidikan tidak hanya membantu untuk
memahami keragaman, tetapi juga melestarikan, menemukan nilai-nilai yang menyatukan,
dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan. Proses belajar disesuaikan dengan
fase perkembangan peserta didik dan kultur yang berbeda-beda di setiap daerah. Pendidikan
keagamaan sebagai implementasi dan penggambaran atas identitas manusia Indonesia yang
religious sebagai bangsa yang berketuhanan. Identitas manusia Indonesia adalah manusia
yang mempunyai nilai kemanusiaan tinggi, meliputi nilai kebhinekaan, nilai Pancasila, dan
nilai religiusitas yang dijadikan sebagai panduan, norma dan landasan implementasi
Pendidikan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan pelajar sepanjang hayat yang
berkarakter Pancasila.

Pendidikan Abad-21 merupakan sebuah tantangan untuk generasi sekarang dimana


semua informasi, budaya global dan teknologi sangat mempengaruhi terhadap ideologi pada
setiap individu yang dapat menghilangkan jati diri bangsa. Pendidik harus bisa mendorong
dan menumbuhkan peserta didik menjadi manusia yang Tangguh dan mampu belajar seumur
hidup sehingga mampu beradaptasi pada keadaan dunia yang selalu berubah dengan sangat
cepat. Perjuangan perjalanan Pendidikan nasional dari sebelum kemerdekaan hingga saat ini
dan seterusnya, akan terus mengalami perubahan dari segala bidang. Di bidang Pendidikan,
Indonesia terus berusaha memperbaiki sistem yang ada dengan menyesuaikan kodrat alam
dan kodrat zaman peserta didik yang beragamSetiap pembaharuan ini harus tetap
berpedoman pada nilai-nilai kemanusiaan Pancasila sebagai landasan untuk memperteguh
identitas manusia IndonesiaSebagai guru, kita pun harus menyesuaikan cara belajar dan
interaksi pada peserta didik Abad-21, karena setiap peserta didik pasti mempunyai keragaman
dengan cara belajar mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai