NIM : 23300051
Rombel : 03
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Profesi Guru
Universitas Negeri Padang
FILOSOFI PENDIDIKAN
TOPIK 1 (01.01.2-T1-7. Koneksi antar materi- Relevansi perjalanan Pendidikan
nasional)
Pembahasan :
Kesimpulan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Dengan
adannya Pendidikan, maka kualitas hidup manusia juga akan menjadi lebih bermakna.
Pendidikan berperan penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana yang dilakukan
oleh pendidik terhadap peserta didik guna mewujudkan suasana belajar dan pembelaja
ran untuk mengembangkan potensi, bakat, minat keterampilan sikap, kecerdasan yang
ada pada setiap peserta didik untuk keperluan dirinya sendiri maupun untuk masyarakat
Pendidikan tidak hanya mengajarkan intelektualitas saja namun juga berbagai hal
yang menyangkut tentang kehidupan atau bersosialisasi dengan orang lain seperti sikap,
cara berpikir, cara bertindak, atau bertutur kata. Pendidikan merupakan upaya untuk
membantu jiwa anak-anak didik baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju
kearah peradaban manusiawi dan lebih baik. Pendidikan bukan sekedar
mentranformasikan materi pelajaran, melainkan juga mentranformasikan nilai-nilai
serta memberikan bekal kecakapan hidup (life skill) bagi peserta didik .Sasaran utama
proses Pendidikan dan proses belajar mengajar pada suatu jenjang sekolah bukanlah
menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan sebanyak-banyaknya, melainkan
lulusan yang memiliki serangkaian kemampuan penting yang tidak hanya berguna
untuk melanjutkan Pendidikan, tetapi juga untuk hidup dan bekerja di masyarakat.
Perjalanan pendidikan di Indonesia:
Refleksi
Terdapat kutipan dari pidato sambutan Ki Hajar Dewantara saat pemberian gelar
Doktor Honoris Causa oleh Universitas Gajah Mada pada 7 November 1956 yang dapat saya
refleksikan. Kutipan yang pertama, yaitu: "Didiklah anak -- anak kita dengan cara yang sesuai
dengan tuntutan alam dan zamannya". Sebagai guru, kita harus dapat memberikan
pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam arti lain kita harus up to date agar tidak
ketinggalan zaman. Di era serba teknologi seperti saat ini, guru juga harus melek terhadap
teknologi misalnya seperti pemilihan metode-metode berbasis teknologi yang pastinya akan
sangat efektif dilakukan karena mayoritas siswa pada saat ini pasti sudah fasih dalam
menggunakan teknologi. Memilih pembelajaran yang berfokus pada peserta didik akan
memberikan kemerdekaan bagi mereka untuk mengembangkan potensinya karena pendidikan
yang merdeka adalah bagaimana kita memaknai dan menghayati pribadi kita sebagai manusia
yang merdeka untuk terus belajar. Guru tidak dapat memaksakan peserta didik untuk menjadi
A atau menjadi B karena pada dasarnya peserta didik memiliki kemampuan dan potensinya
sendiri-sendiri. Namun, hal yang dapat kita lakukan sebagai guru adalah dengan 'mendorong'
dan 'membuka' wadah selebar-lebarnya untuk membantu mengembangkan potensi peserta
didik agar dapat meningkatkan potensi yang ia miliki sehingga memiliki kemampuan yang
berguna bagi kehidupannya kelak. Sebagaimana menurut Bapak Ki Hadjar Dewantara, yaitu:
"Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratnya yang unik, tidak mungkin pendidik
mengubah padi menjadi jagung atau sebaliknya."
Referensi:
Fadli, M. R., & Kumalasari, D. (2016). Sistem Pendidikan Indonesia Pada Masa Orde Lama (
Periode 1945-1966 ) Pendahuluan Sistem Pendidikan Indonesia Masa Orde Lama. Agastya, 9,
157--171.
Sari, M. D. (2020). Perkembangan pendidikan di indonesia dari era kemerdekaan hingga era
reformasi (1945 -- 2008). Jurnal Ilmiah Maksitek, 5(3), 188--191.
Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila. (2021). Pandangan Dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
Dalam Memajukan Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan IPS, 11(1), 47--55.