KESIMPULAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam menuntun anak agar dapat
menjadi individu yang merdeka. Oleh karena itu sebelum kita dapat mendidik seorang
individu kita harus mengetahui bagaimana perjalanan pendidikan yang terjadi di
Indonesia. Berikut adalah rangkuman perjalanan pendidikan nasional di Indonesia:
Pada zaman kolonial Indonesia telah dijajah oleh beberapa negara, negara tersebut
mempengaruhi pendidikan yang berada di Indonesia. Beberapa negara yang
berpengaruh terhadap pekembangan pendidikan di Indonesia yakni:
Pendidikan yang dilakukan pada zaman kolonial terpaku terhadap ideologi bangsa
Belanda, sehingga pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan pemahaman Belanda
yang berakibat pada pendidikan yang diatur secara sistematis agar murid/siswa yang
mengikuti pendidikan di zaman kolonial akan mengikuti serta menjadikan pembelajaran
yang didapatkan, perjalanan yang di dapatkan adalah sebuah landasan yang akan
diteruskan kezaman berikutnya. Pendidikan yang diberikan oleh Belanda kepada
masyarakat Indonesia bertujuan untuk menciptakan SDM masyarakat Indonesia yang
siap menjadi tenaga kerja untuk Belanda dan diberi upah yang minim.
Namun, pendidikan yang diberikan oleh Belanda memberi dampak positif terhadap
masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia mulai dapat belajar membaca dan
menghitung. Selain itu dampak positif dari pendidikan yang diberikan Belanda adalah
terbentuknya Lembaga pendidikan di Indonesia yang dibangun oleh tokoh-tokoh
pendidikan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah:
Jepang merupakan negara yang menjajah Indonesia dengan jangka waktu yang cukup
pendek yakni dari 17 Maret 1942 sampai 17 Agustus 1945. Jepang juga memberikan
pendidikan di Indonesia dengan tujuan untuk berperang. Masyarakat diajarkan
bergotong-royong untuk membangun pertahanan untuk perang, masyarakat juga
diajarkan untuk mengumpulkan hasil alam untuk bahan pangan perang. Sisi positif yang
dapat diambil dari pendidikan yang diberikan oleh Jepang adalah pendidikan untuk
bertahan dari peperangan yang dapat terjadi kapanpun. Dari pendidikan yang telah
diberikan oleh negara yang pernah menjajah Indonesia, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan yang diberikan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mencapai
tujuan dari masing-masing negara.
Keberadaan Abad ke-21 ditandai dengan adanya era revolusi industri 4.0 yang mana
pada abad ke-21 menjadikan abad keterbukaan atau abad globalisasi. Pada saat ini
Indonesia memasuki dan bahkan sedang berjalan era revolusi industri 4.0. Pada
pembelajaran ini tidak lagi berfokus terhadap penerapan kebudayaan lagi namun,
berfokus terhadapat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan
komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi. Pada zaman ini teknologi
merupakan sarana utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sebagai seorang
guru, kita perlu meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi serta dapat
memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran sehingga akan
membentuk siswa atau peserta didik yang memiliki kecakapan di era Abad ke-21
Berdasarkan pidato sambutan Ki Hajar Dewantara saat pemberian gelar Doktor Honoris
Causa oleh Universitas Gajah Mada (7 November 1956)
Disamping pendidikan kecerdasan pikiran, harus ada pendidikan yang kultural (disini
saya merefleksikan yang masih ada keterkaitan dengan poin pertama bahwa
pendidikan bukan hanya sekedar untuk kecerdasan kognitif tetapi juga membangun
moral dan etika peserta didik)
Didiklah anak -- anak kita dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan
zamannya (dari sini juga saya merefleksi bahwa saya harus terus belajar menyesuaikan
dengan perkembangan zaman agar saya bisa mengajar peserta didik sesuai dengan
zamannya)
Tiap tahun pelajar -- pelajar kita terus terancam oleh sistem penilaian dan
penghargaan yang intelektualitas. Mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup
kejiawaannya, sebaliknya mereka belajar hanya untuk dapat nilai -- nilai yang tinggi
dalam raport -- sekolahnya atau supaya mendapatkan ijazah. (disini saya merefleksi diri
bahwasanya ketika saya menjadi seorang guru saya berusaha untuk menanamkan
kepada peserta didik bahwa nilai adalah bukan segalanya melainkan proses
pembelajaran itulah yang sebaik-baiknya. Proses pembelajaran disini dimaksudkan
proses pembelajaran yang jujur, berkpribadian baik sehingga dari proses pembelajaran
ini rahirlah generasi -- generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia yang tentunya
sesuai dengan profil pelajar pancasila
Pernyataan Ki Hadjar Dewantara juga merupakan suatu refleksi diri bagi saya
"Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak --
anak agar dapat memperbaiki lakunya. Hidup dan tumbuhnya kodrat anak (bukan
dasarnya)"
Dari sini saya merefleksi diri ketika nanti menjadi seorang guru kita harus tau apa yang
menjadi kompetensi dari dalam diri anak didik saya lalu dari sanalah saya berangkat
untuk mengembangkan potensi dirinya bukan menuntut peserta didik untuk menjadi
pribadi yang bukan sebenarnya pada dirinya tetapi, tidak memaksakan apa yang
menjadi keinginan saya supaya dilakukan oleh peserta didik namun apa yang menjadi
kodratnya apa yang menjadi bakat dan mintanya itulah sebisa mungkin akan saya
arahkan untuk mengembangkan potensi mereka, supaya peserta didik mencapai
keselamatan dan kebahagiaan dalam mencapai tujuannya seperti pernyataan Ki Hadjar
Dewantara tersebut.