Anda di halaman 1dari 3

NAMA = ARIN NURLINDAWATI

KONEKSI ANTAR MATERI : FILOSOFI PENDIDIKAN


Kesimpulan penguasaan materi ‘Perjalanan Pendidikan Nasional

Perjalanan Pendidikan nasional dimulai pada masa kolonial pendidikan sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan para penjajah bangsa. Sedangkan di masa setelah kemerdekaan,
tujuan pendidikan tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan sebelum kemerdekaan pertama diselenggarakan oleh bangsa
portugis. Pendidikan yang diselenggarakan bangsa portugis sudah modern dan mengenalkan
huruf latin, tetapi system pendidikan bangsa portugis di nusantara tidak bertahan lama karena
digantikan oleh bangsa belanda. Bangsa belanda mendirikan sekolah-sekolah kabupaten
untuk calon-calon pegawai dan sekolah guru.
Sebelum lanjut melihat lebih dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara disini saya akan
menjalaskan secara singkat terkait perjalanan pendiidkan nasional sebelum kemerdekaan,
diawali pada masa Hindu Budha yang sistem pendidikan berbentuk sistem gurukala. siswa
tinggal bersama-sama dengan gurunya di pertapaan dan pembelajaran berlangsung dengan
sistem tanya jawab. Materi yang diajarkan tentang keagamaan dan kesusteraan, Selanjutnya
pada Islam, metode pendidikan agama yang diberikan di pesantren ialah dengan cara
bandungan dan sorogan. Lingkungan pesantren berusaha menumbuhkan satu pola hidup
sederhana dan hemat agar mampu hidup mandiri. Kemudian pendidikan pada masa Portugis
yakni pada 1535, penguasa Portugis di Maluku bernama Antonio Calvano mendirikan
sekolah-sekolah seminari untuk anak-anak dari pemuka-pemuka pribumi. Selain pelajaran
agama, diajarkan juga membaca, menulis, berhitung, serta bahasa lain. Dilanjutkan pada
masa Jepang, proses pembelajaran diganti kegiatan yang tak ada kaitannya dengan
pendidikan. Tujuan pendidikan adalah untuk menyediakan tenaga cuma-cuma (Romusha) dan
prajurit-prajurit untuk membantu peperangan bagi kepentingan-kepentingan. Selanjutnya
yakni pendidikan pada masa Belanda, konteks pendidikan dan pengajaran ini pada prinsipnya
adalah untuk memenuhi kebutuhan pegawai rendahan di kantor-kantor pamong praja atau
kantor-kantor yang lain untuk kepentingan Belanda, pada masa kolonial inilah di tahun 1854,
lahirlah sekolah bumiputera, kemudian tahun 1903 berdirnya sekolah kartini khusus untuk
wanita namun hanya kaum bangswan saja yang bisa bersekolah, sedangkan tahun 1908
berdirilah Boedi Oetomo sebagai gerbang awal kemajuan pendidikan melalui pergerakan
nasional disusul dengan munculnya cita-cita untuk perubaha radikal kearah kemajuan bangsa
pada tahun 1920. Ditandai dengan berdirnya Taman Siswa tahun 1922 menjadi awal dalam
pergerakan pendidikan nasional setelah kemerdekaan yang ditandai dengan pendiidkan
berlandaskan Pancasila yakni pada tahun 1945-1966 adanya sekolah-sekolah setara dengan
SD, SMP, SMA dan Kejuruan, Pada masa pergerakan nasional ini pendiidkan di Indonesia
berfokus pada sikap berpikir kritis, pemecahan masalah, kecakapan komunikasi, kretaivitas,
serta kolaborasi. Pada masa ini juga pembaharuan kurikulum tetap berjalan demi perbaika
pendiidkan baik dar kurkulum penerapan, kurkulum 2013 hingga saat ini kurkulum Merdeka.
Indonesia masih melakukan pengembangan kurikulum dari masa kemasa untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Saat ini diimplementasikan melalui Kurikulum Merdeka dengan
prinsip Profil Pelajar Pancasila.
Pendidikan dijadikan alat untuk mendapatkan tenaga kerja terampil yang murah serta
sekolah yang dibuka hanya bisa dinikmati oleh anak-anak pegawai negeri dan orang kaya.
Selain itu, pada awal pelaksanaan politik etis, pribumi masih takut untuk bersekolah karena
khawatir akan terpengaruh budaya barat yang dianggap tidak baik. Keadaan pendidikan yang
belum merata untuk semua lapisan masyarakat menimbulkan inisiatif dari para elit untuk
mendirikan perkumpulan dan sekolah-sekolah yang merupakan tonggak lahirnya pergerakan
nasional. Para elit ini mendirikan berbagai sekolah umum dan kejuruan yang meniru metode
dan sistem pengajaran barat dengan landasan cita-cita nasional. Dari mulai lahirnya
organisasi budi utomo yang menekankan pada kemajuan bidang pendidikan. Organisasi ini
menganggap bahwa pendidikan merupakan alat penting untuk memajukan bangsa. Diikuti
dengan berdirinya sekolah kartini yang menjadi tonggak muncul nya emansipasi wanita dan
kesetaraan wanita di dalam pendidikan, hingga lahir nya sekolah taman siswa yang didirikan
oleh Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa untuk memberikan
kesempatan dan hak pendidikan yang sama bagi para pribumi yang tidak didapatkan seperti
priyayi atau orang-orang belanda. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dan pengajaran
adalah proses memanusiakan manusia sehingga harus memerdekakan manusia dalam segala
aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani, dan rohani. Ki Hajar dewantara juga
memberikan nasehat agar mendidik anak-anak bangsa dengan cara yang sesuai dengan kodrat
alam dan kodrat zaman. Kodrat alam merupakan isi dan bentuk kondisi lingkungan
sedangkan kodrat zaman adalah pendidikan dan pengajaran yang diberikan sesuai dengan era
zaman nya agar anak-anak dapat mengikuti perkembangan zaman.
Gagasan Ki hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo
(pendidik berada di depan memberi teladan); in madyo mangun karso (pendidik selalu
berada di tengah dan terus menerus memprakarsai/memotivasi), dan tut wuri
handayani (pendidik selalu mendukung dan mendorong peserta didik untuk maju)
diharapkan tidak menjadi semboyan dan slogan semata. System pendidikan yang masih
membelenggu harus diperbaiki agar dapat sejalan dengan dedikasi Ki Hajar Dewantara dalam
mengembangkan jati diri kultural anak bangsa untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan
berkarakter.

Berdasarkan pemahaman antar koneksi materi diatas, saya dapat dapat mengetahui
bagaimana sejarah perjalanan Pendidikan Nasional dari masa sebelum kemerdekaan, setelah
kemerdekaan hingga pendidikan saat ini. Sehingga belajar dari sejarah perjalanan pendidikan
tersebut sosok Ki Hajar Dewantara menjadi orang yang sangat berpengaruh dalam dunia
pendidikan yang dalam kaitannya dengan Filosofi Pendidikan hingga selanjutnya diadaptasi
dan diimplementasikan pada pendidikan saat ini. Seperti yang disebutkan oleh Ki Hajar
Dewantara yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani.
Saya menjadi tahu bahwa guru sejatinya harus mampu menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak. Ketika nanti saya menjadi guru, maka saya akan menerapkan prinsip
merdeka belajar dengan cara memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk
mengembangkan minat dan potensi yang ada di dalam dirinya juga sebagai guru saya juga
harus turut terlibat dalam menumbuhkan karakter peserta didik. Saya juga akan menyiapkan
pendidikan bagi anak menghadapi pendidikan abad 21 yakni tentang kesadaran budaya,
inovasi pembelajaran, penyelesaikan masalah, komunikasi, sikap bertanggungjawab dengn
membuat kelas dinamis sesuai perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai