Perjalanan Pendidikan nasional dimulai pada masa kolonial pendidikan sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan para penjajah bangsa. Sedangkan di masa setelah kemerdekaan,
tujuan pendidikan tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan sebelum kemerdekaan pertama diselenggarakan oleh bangsa portugis.
Pendidikan yang diselenggarakan bangsa Portugis sudah modern dan mengenalkan huruf latin,
tetapi sistem pendidikan bangsa Portugis di Nusantara tidak bertahan lama karena digantikan
oleh bangsa Belanda. Bangsa Belanda mendirikan sekolah-sekolah kabupaten untuk calon-
calon pegawai dan sekolah guru.
Pendidikan dijadikan alat untuk mendapatkan tenaga kerja terampil yang murah serta
sekolah yang dibuka hanya bisa dinikmati oleh anak-anak pegawai negeri dan orang kaya.
Selain itu, pada awal pelaksanaan politik etis, pribumi masih takut untuk bersekolah karena
khawatir akan terpengaruh budaya barat yang dianggap tidak baik. Keadaan pendidikan yang
belum merata untuk semua lapisan masyarakat menimbulkan inisiatif dari para elit untuk
mendirikan perkumpulan dan sekolah-sekolah yang merupakan tonggak lahirnya pergerakan
nasional. Para elit ini mendirikan berbagai sekolah umum dan kejuruan yang meniru metode
dan sistem pengajaran barat dengan landasan cita-cita nasional. Dari mulai lahirnya organisasi
budi utomo yang menekankan pada kemajuan bidang pendidikan. Diikuti dengan berdirinya
sekolah kartini yang menjadi tonggak muncul nya emansipasi wanita dan kesetaraan wanita di
dalam pendidikan, hingga lahir nya sekolah taman siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar
Dewantara.
Referensi:
Esi, Purwaningsih, E. dan Okianna. (2016). Peran Guru sebagai pembimbing dan motivator
dalam meningkatkan hasil pembelajaran di SMK kelas XI. Jurnal Ekuatorial
Pendidikan dan Pembelajaran, 1-14.
Fatima, M. (2020). Peran guru dalam pendidikan prasekolah di era revolusi industri. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini Lonto Leok, 43-46.
Rahmiati, Firman dan Ahmad, R. (2021). Mewujudkan pendidikan sebagai hak asasi manusia.
Majalah Pendidikan Tambusai, 10160-10165.
Sugiarta, I.M., Mardana, I. B. dan Adiarta, A. (2019). Filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara
(berkarakter oriental). Jurnal Filsafat Indonesia, 2620-7990.