Pendidikan dijadikan alat untuk mendapatkan tenaga kerja terampil yang murah serta
sekolah yang dibuka hanya bisa dinikmati oleh anak-anak pegawai negeri dan orang kaya.
Selain itu, pada awal pelaksanaan politik etis, pribumi masih takut untuk bersekolah karena
khawatir akan terpengaruh budaya barat yang dianggap tidak baik. Keadaan pendidikan yang
belum merata untuk semua lapisan masyarakat menimbulkan inisiatif dari para elit untuk
mendirikan perkumpulan dan sekolah-sekolah yang merupakan tonggak lahirnya pergerakan
nasional. Para elit ini mendirikan berbagai sekolah umum dan kejuruan yang meniru metode
dan sistem pengajaran barat dengan landasan cita-cita nasional. Dari mulai lahirnya organisasi
budi utomo yang menekankan pada kemajuan bidang pendidikan. Organisasi ini menganggap
bahwa pendidikan merupakan alat penting untuk memajukan bangsa.
Pendidikan memegang peranan penting dalam memajukan suatu bangsa, sejak zaman
perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari
bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa serta membebaskannya dari belenggu penjajahan. Pendidikan dijadikan
media untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tokoh yang memiliki sumbangsih besar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dan
mendapat gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki. Hajar Dewantara, Ia adalah
aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, dan pelopor pendidikan bagi bangsa
Indonesia. Sepanjang perjalanan hidupnya sarat dengan perjuangan dan pengabdian demi
kepentingan bangsa. Tak heran jika peran dan jasanya begitu besar dalam mengawal impian
bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka dari segala macam bentuk penjajahan.
Reflektif Diri
1. Membuat proses pembelajaran yang terdeferensiasi agar dapat menjadi wadah bagi peserta
didik untuk mengoptimalkan potensi masing-masing individu
2. Menjadi motivator kelas yang baik, agar selalu dapat menjadi factor pendorong untuk peserta
didik menjadi lebih baik
3. Menjadi guru yang menyenangkan, berkemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan baik dalam
berkepribadian.