Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filosofi Pendidikan


Dosen Pengampu Dra. Marjuni, M.Pd.

Oleh:
Nama : Rian Anjar Wati
NIM : 2398010993
Rombel : 6 (enam)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2023
1. Apa yang menjadi gagasan Saudara, terkait alasan menjadi pendidik/guru?
Bagaimana pemahaman Saudara sebagai mahasiswa tentang pemikiran Ki
Hadjar Dewantara
Menjadi seorang guru adalah panggilan yang mulia dan penting dalam diri saya. Ada
berbagai alasan yang mendorong saya untuk memilih profesi guru, dan setiap alasan
memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan pendidikan dan masa depan
generasi mendatang. ada beberapa alasan utama mengapa saya memilih menjadi
seorang guru yaitu berdasarkan pemikiran dan gagasan yang dituangkan oleh KI Hadjar
Dewantara Sebagaimana gagasan tentang prinsip pendidikan menurut (Suryadi et al
2021) yang berbunyi Ing ngarso sung tulodo yang berarti ketika pendidik berada di
depan, Ing madya mangun karso yang berarti pendidik harus menciptakan, yang mana
disini pendidik harus mengeluarkan gagasan atau ide-ide yang dimilikinya, Tut wuri
handayani berarti pendidik memberikan arahan dan dorongan kepada peserta
didik.Berdasarkan gagasan yang di tuangkan oleh Ki Hadjar Dewantara saya berharap
menjadi guru dapat menginspirasi dan mempengaruhi dan ingin memberikan inspirasi
dan pengaruh positif pada kehidupan siswa. ingin membantu siswa menemukan minat,
bakat, dan potensi mereka, sert memotivasi mereka untuk meraih impian dan tujuan
mereka dengan hal tersebut semakin mendorong saya untuk bertekat dan semangat
dalam mewujudkan cita-cita menjadi guru yang sesungguhnya.
2. Jelaskan argumen kritis & reflektif tentang perjalanan Pendidikan di Indonesia
sebelum kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan, dan pada
Pendidikan abad 21? Jelaskan gagasan Saudara tentang pemahaman terkait
kodrat manusia dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan murid?
Pendidikan berarti proses humanisasi atau lebih dikenal dengan istilah memanusiakan
manusia, oleh karena itu seharusnya kita dapat menghormati hak asasi manusia
(Marisyah:2019). Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh pelopor Pendidikan Di
Indonesia berikut bebrapa reformasi Ki Hadjar Dewantara tentang oerjalanan
pendidikan di indonesia
- Sekolah Taman Siswa
awal mula mewujudkan pendidikan di indonesia adalah melalui “Taman Siswa”
Tujuan didirikannya Taman Siswa adalah untuk mendidik dan menggembleng
golongan muda serta menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat anti
penjajahan. Taman Siswa berperan dalam menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa
Indonesia. Meskipun menggunakan sistem pendidikan modern Belanda, tetapi
taman siswa tidak mengambil kepribadian Belanda. Dengan demikian, para guru
Taman Siswa tetap melaksanakan proses pendidikan dengan tiga semboyan yaitu:
Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani
(Dewantara, 1989:138). Perjuangan mendirikan Taman Siswa akhirnya tercapai.
Terbukti dengan adanya beberapa tingkatan dalam Taman Siswa yaitu: (1). Taman
Indriya atau Taman Kanak-Kanak Taman Siswa; (2). Taman Anak; (3). Taman
Muda; (4). Taman Dewasa (SMP); (4). Taman Madya (SMA); (5). Taman Guru B
I; (6). Taman Guru B II; (7). Taman Guru B III; (7).
- Pendidikan setelah Merdeka
Setelah berdirinya taman siswa semakin ada perubahan dengan pendidikan setelah
merdeka pada masa awal kemerdekaan sangat erat sekali indonesia tentang politik
maka dari itu tujuan pendidikan pada masa orde lama adalah membentuk manusia
yang demokrasi. Menurut (Salsabill et al 2021) Pada sejarah pendidikan Indonesia
di era awal kemerdekaan sampai orde lama bisa dilihat sesuai dengan peristiwa
sejarah, yaitu Periode 1945-1950 dan Periode 1950-1966. Sistem pendidikan
periode 1945-1950 tetap diteruskan seperti di zaman Jepang , sedangkan sistem
pembelajaran umum tetap sama serta bahasa pengantar yang ditetapkan ialah
bahasa indonesia untuk sekolah. Tapi pemerintahan Indonesia memberlakukannya
berbeda. Dimana di era ini ditetapkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak
belajar dan bersekolah. Berbeda pada zaman Kolonial yang bisa belajar dan
bersekolah hanya orang-orang tertentu.
- Pendidikan Abad 21
Menurut Perubahan pola pendidikan pada abad 21 yang terasa pada saat ini
merupakan salah satu ciri era globalisasi atau disebut dengan era keterbukaan (era
of oppenes), ini dibuktikan dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan (science) dan
Teknologi (tecnology). 3 Seorang guru harus memiliki satu langkah perubahan
dalam abad ini, seperti merubah teknik tradisional (ceramah) yang berpusat pada
guru, menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga lebih berpusat pada siswa agar
mampu mengembangkan mutu sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan.
Dengan demikian Seiring berubahnya sistem pendidikan dari masa ke masa hal,
Kurikulum yang digunakan terus berubah mulai dari kurikulum 2013 hingga
sekarang ini Kurikulum Merdeka yang mengedepankan nilai-nilai pancasila Tugas
Kodrat manusia dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan murid sesuai dengan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara
tentang Dasar- dasar Pendidikan Indonesia dengan sistem among guru bukan lagi
mendidik namun melatih agar mampu mengembangkan dan mengkoneksikan
potensi anak sesuai dengan perkembangannya. Oleh karenanya guru harus dapat
bercengrama dan bergaul dengan mendekati anak didik, bukan menakuti-nakutinya.
Guru yang hebat mampu menjadikan anak didiknya teman dalam berinteraksi agar
tercipta masyarakat belajar. Belajar yang baik adalah belajar dengan nyaman, tanpa
ada unsur ketakutan di dalamnya. Agar terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan guru diharapkan memiliki jiwa inovatif dalam proses Pembelajaran.
3. Jelaskan hasil penelaahan Saudara terkait nilai-nilai Pancasila sebagai entitas dan
identitas bangsa Indonesia?
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia dan merupakan pedoman dalam
pembentukan entitas dan identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila memainkan
peran penting dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Nilai- nilai
pancasila tertuang pada 5 bunyi sila pancasila yaitu sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Nilai ini mengandung prinsip-prinsip
kemanusiaan, keadilan sosial, dan martabat manusia.
3. Persatuan Indonesia: Pancasila mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Dengan makna sebagai warga negara harus saling menghargai
perbedaan, budaya etnis dll.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Democracy): Nilai ini menegaskan pentingnya
sistem pemerintahan yang demokratis, di mana kebijaksanaan rakyat diwakili
dalam proses pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Social Justice): Pancasila
menekankan perlunya mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta
memastikan bahwa semua warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama
dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Jati diri bangsa tidak lepas dari peran manusia. Pancasila pun harus diwariskan kepada
generasi muda bangsa Indonesia berikutnya melalui pendidikan Oleh karena itu, perlu
ada upaya pewarisan budaya penting tersebut melalui pendidikan Pancasila yang
dilaksanakan dalam pendidikan formal (sekolah). Nilai-nilai karakter yang terdapat
dalam Pancasila bisa dengan mudah untuk diterapkan disesuaikan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai dalam setiap pembelajaran
4. Jelaskan gagasan Saudara tentang pemahaman identitas manusia Indonesia
kaitannya dengan mengenal peserta didik?
Pemahaman identitas manusia Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan, adalah
penting untuk memahami peserta didik dan membantu mereka tumbuh dan berkembang
sebagai warga negara yang sadar akan nilai-nilai Pancasila dan memiliki keterkaitan
dengan budaya, sejarah, dan keberagaman Indonesia. Berikut keterkaitan mengenalkan
peserta didik antara gagasan dan identitas manusia indonesia :
1. Mengenal identitas manusia Indonesia berarti mengakui dan menghormati
keragaman budaya, etnis, agama, dan bahasa yang ada di Indonesia.
2. Pendidikan Sejarah dan Budaya Indonesia: Pendidikan tentang sejarah dan budaya
Indonesia adalah kunci untuk memahami identitas bangsa. Peserta didik perlu
belajar tentang perjuangan kemerdekaan, tokoh-tokoh pahlawan, dan
perkembangan budaya Indonesia. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan
rasa cinta terhadap negara dan rasa memiliki terhadap identitas nasional.
3. Pendidikan Pancasila: Mengenal nilai-nilai Pancasila adalah aspek penting dalam
pemahaman identitas manusia Indonesia. Pancasila adalah ideologi dasar negara
dan prinsip-prinsip yang mencakup aspek-aspek seperti ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Pendidikan Pancasila membantu peserta
didik memahami dasar filosofis negara dan bagaimana mereka dapat
mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-har
4. Pendidikan Karakter: Identitas manusia Indonesia juga melibatkan pembinaan
karakter yang kuat. Pendidik dapat berperan dalam membentuk karakter peserta
didik dengan mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab,
dan empati. Ini akan membantu peserta didik menjadi warga negara yang
bertanggung jawab dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Dengan pendekatan yang berfokus pada keragaman, penghargaan, dan pengembangan
karakter, pendidik dapat berperan penting dalam membantu peserta didik tumbuh
sebagai warga negara Indonesia yang bertanggung jawab dan beridentitas kuat.
DAFTAR PUSTAKA
- Dewantara, B.S. (1989). Ki Hadjar Dewantara Ayahku. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
- Marisyah ,firman rusdinal (2019) Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang
pendidikan. Jurnal Penelitian, Vol 3 Nomor 6,. 1514-1519.
- Suryadi fajri & tuti.2021. Gagasan Sistem Among Ki hadjar Dewantara dalam
membangun pendidikan Di Indonesia Sejak 1992 Sampai 2021. | TARIKHUNA:
Journal of History And History Education. Volume 3 No.1 2021.
- Salsabill & hudaidah.2021. Pendidikan Indonesia di Era Awal Kemerdekaan
Sampai Orde Lama.

Anda mungkin juga menyukai